MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Karakteristik dan Kompetensi
Individu Populasi Khusus yang diampu Dr. Mamat Supriatna, M.Pd. dan Rina
Nurhudi Ramdhani, M.Pd.
oleh:
1301417082
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah kepada kita semua sehingga diberi kemudahan untuk segala aktivitas dan
kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita tunggu syafaatnya di yaumul
akhir nanti.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.
September 2019
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia adalah menjalin suatu
hubungan dan dimana hubungan tersebut adalah hubungan yang sehat. Ketika
seseorang hidup tanpa mempunyai relationship atau hanya sedikit memilikinya atau
mungkin memiliki suatu relasi tetapi tidak sehat, maka ia cenderung menjalani hari-
hari kehidupannya dengan perasaan yang kurang bahagia. Tuhan menciptakan
manusia agar manusia juga bisa berelasi antara satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu menarik untuk diperhatikan bahwa salah satu hubungan yang unik adalah
hubungan tentang cinta kepada pasangan. Sebuah hubungan yang didalamnya
memiliki berbagai macam problem yang perlu untuk dimengerti.
Perasaan cemburu yang ada salam hubungan cinta dikenal sebagai bukti cinta
seseorang kepada pasangannya, dapat menjadi bumbu penyedap dalam sebuah
hubungan dan dapat menjadu perekat kembali hubungan yang renggang, biasanya
pasangan yang sebelumnya mengalami cemburu hubungan antara keduanya semakin
mesra, dengan kata lain cemburu dapat memelihara dan meningkatkan cinta, karen ini
adalah Teknik untuk mendapatkan perhatian dari pasangan. Dan ada juga cemburu
membuatnya menjadi hancur dalam menjalin hubungan sesama manusia.
BAB II
JEALOUSY
A. Deskripsi
Menurut jenisnya, cemburu dapat terbagi dua, yaitu suspicious jealousy dan
realistic jealousy. Suspicious jealousy merupakan bentuk kecemburuan yang kronis,
dimana terjadi ketidakpercayaan dan kecurigaan pada pasangan. Biasanya hal ini
terjadi pada individu yang tidak puas atas kehidupannya sendiri. Kecemburuan ini
terjadi karena mempersepsikan adanya ancaman terhadap hubungan, namun ancaman
tersebut sebenarnya tidak nyata atau tidak ada. Sedangkan realistic jealousy
merupakan bentuk kecemburuan yang muncul ketika individu mempersepsikan
adanya ancaman yang nyata dalam hubungannya dengan pasangan. Kecemburuan ini
dapat memperkuat hubungan romantis yang dimiliki.
Diantara dua jenis cemburu tersebut tentu realistic jealousy lah yang lebih
baik apabila harus terjadi dalam hubungan romantik. Cemburu sebenarnya tidak
selalu negatif, karena cemburu merupakan alarm terhadap adanya ancaman yang akan
datang dalam hubungan. Apabila sudah merasakan adanya ketidakberesan dalam
hubungan, maka dapat dilakukan upaya introspeksi pada hubungan tersebut.
Pasangan dapat saling berkomunikasi untuk secara terbuka mengungkapkan
ketidakpuasan pada hubungan atau pasangan
B. Determinasi
Dasar dari kebanyakan kasus kecemburuan adalah penanganan orang tua dari
hubungan anak-anak sejak dini. Menurut Herron dan Peter (2005), faktor-faktor yang
mempengaruhi cemburu adalah :
1. Merasa tidak nyaman dengan diri sendiri : merasa tidak aman tentang hidup
secara umum, khususnya yang berkaitan dengan hubungan antar sesama,
mungkin juga karena hidup di lingkungan orang-orang yang kurang
menghargai diri orang tersebut. Pencemburu bergantung pada orang lain untuk
bisa merasa berguna dan harus mempunyai seseorang yang mencintainya, jika
orang yang dicintai tidak memberikan perhatian lagi atau memperhatikan
orang lain maka orang yang cemburu akan melakukan sesuatu untuk
mencegah agar orang yang dicintai tidak meninggalkannya.
2. Kemungkinan memiliki pengalaman kehilangan di masa lalu : orang yang
sangat takut ditinggalkan atau kehilangan cinta dan kasih sayang mungkin
dapat berasal dari masa lalu yang pernah kehilangan, seperti kehilangan
orangtua, teman atau orang yang disayangi meninggal. Ketika seseorang
kehilangan orang yang dicintai maka perasaan kehilangan itu tertancap kuat
dalam ingatannya dan hal ini membuatnya tidak ingin mengalaminya lagi,
ketakutan kehilangan tersebut dapat membuat perasaan cemburu menjadi
tidak terkendali.
C. Ilustrasi
Gambaran umum masalah : Wanita ini dan suaminya datang ke konselor pernikahan
untuk terapi. Dia menuduh suaminya tidak setia dalam perkawinan dan dia dengan
tegas membantah tuduhan itu.
Riwayat diri dan keluarga : Subjek dari masalah ini adalah satu dari tujuh anak yang
lahir dalam keluarga dengan status social ekonomi rendah. Dia telah mengalami
banyak kekurangan fisik dan emosional di masa kanak-kanak karena lingkungan
buruk. Kedua orang tuanya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Di sekolah, saat pelajaran subjek menerima nilai di atas rata-rata. Dia sangat
kompetitif dan ketika dia tidak mendapatkan jalannya sering menjadi mudah marah.
Selama sekolah menengah ia mulai menyalahkan orang lain atas kegagalannya dan
mengkritik temanya. Ia menikah pada 18 tahun setelah berpacaran singkat. Suaminya
memiliki gaji yang baik dan mereka sekarang memiliki tiga anak. Di awal
pernikahannya, dia menunjukkan perasaan cemburu yang kuat. Kapan saja suaminya
terlihat berbicara dengan wanita lain, dia marah dan menuduh tidak mencintainya.
Pola kecemburuan ini berlanjut sampai menjadi sangat ekstrem sehingga dia
menuduh suaminya tidak setia. Akhirnya keduanya sepakat untuk mencari konseling
pernikahan
D. Treatment
Ketika penyebab perasaan cemburu tidak ada, jelas bahwa individu yang
cemburu menderita gangguan kepribadian. Orang seperti itu membutuhkan
serangkaian sesi konseling untuk menentukan penyebab perasaannya dan untuk
menyadari bahwa perasaannya saat ini tidak didasarkan pada informasi yang obyektif
melainkan pada distorsi yang timbul dari pengalaman masa lalunya. Faktor-faktor
spiritual sangat penting dalam bekerja dengan individu yang cemburu
BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Salah satu hambatan dalam menjalin relasi yang harmonis dengan pasangan
adalah rasa kecemburuan. Hambatan semacam ini sangat berbahaya sehingga begitu
banyak pasangan – pasangan yang hubungannya dipenuhi dengan banyak
pertengkaran oleh sebab tidak adanya rasa cemburu dalam hubungan tersebut. Dan
hambatan ini juga sangat mudah untuk menjadikan sebuah hubungan menjadi tidak
sehat. Permasalahan mengenai jealousy tampak begitu mengerikan dalam sebuah
relasi diantara kedua pasangan. Dimana di dalam hati seseorang yang mempunyai
masalah jealousy tersebut timbul berbagai macam perasaan dan pikiran yang selalu
negatif. Pada hakekatnya jealousy Merupakan sebuah fenomena dalam suatu
hubungan. Oleh karena itu pada setiap hubungan akan mungkin sekali timbul
jealousy di dalam diri pribadi setiap orang, dan itu tidak hanya pada laki-laki dan
perempuan dewasa yang menjalin hubungan, melainkan juga diantara saudara dalam
keluarga. Masalah ini telah menjadi masalah yang umum dalam konteks relasi.
namun demikian setiap orang memiliki kadar jealousy yang berbeda.
Kata cemburu berasal dari Yunani yaitu zelos yang berarti persaingan dan
menunjukkan intensitas perasaan. Cemburu merupakan reaksi terhadap ancaman yang
dianggap terjadi dalam suatu hubungan (Pines, 1998).
Menurut Dryden dan Gordon (1994), ciri-ciri orang yang cemburu yaitu :
Merendahkan diri sendiri : Sikap yang paling menonjol dari orang yang
pencemburu adalah rasa kurang menerima diri sendiri. Umumnya memiliki
sedikit atau sama sekali tidak ada penghargaan atau kebanggaan terhadap diri
sendiri.
Rasa sensitif yang berlebihan, karena orang-orang pencemburu selalu merasa
dikritik orang lain, meski tidak ada orang lain yang bermaksud begitu. Apabila
dikomentari sesuatu akan menimbulkan salah paham dan komentar itu dianggap
sebagai kritik terhadap tingkah lakunya, meskipun orang lain sudah memilih
kata-kata yang baik tetapi tetap saja salah mengartikan kata-kata tersebut.
Pemerasan emosional adalah seorang pencemburu menganggap tidak cocok dan
tidak mempunyai harga diri, menjadi kurang keyakinan untuk mengungkapkan
dan berbicara apa yang diinginkan sehingga seorang pencemburu berusaha agar
dapat diterima orang lain dengan cara melemparkan perasaan bersalah kepada
orang lain yang menjadi sasaran dari permintaannya sendiri.
Bersikap terlalu curiga merupakan bagian dari gangguan mental para
pencemburu, tidak hanya terlampau sensitif terhadap setiap kritik dan selalu
menyimpulkan kritikan untuk diri sendiri padahal sebenarnya bukan ditujukan
kepada dirinya. Hal lainnya seperti merasa curiga tanpa kejelasan terhadap
sikap dan motif orang lain.
Merasa kasihan dengan diri sendiri : orang yang cemburu akan merasa kasihan
dengan diri sendiri dan merasa tidak layak diperlakukan dengan baik, kemudian
berpikir bahwa orang lain akan melihat kesedihan yang dirasakan dan merasa
iba (mengharapkan belas kasihan atau simpati orang lain).
Mudah menyalahkan orang lain : jika terjadi kegagalan dalam hubungan maka
seorang pencemburu memiliki pemikiran kalau orang lain pantas menderita
seperti orang yang pencemburu rasakan.
Melampiaskan kemarahan : pencemburu melampiaskan kemarahan tanpa
memikirkan apa yang sedang dilakukan, padahal orang yang melakukan ini
sebenarnya menyakiti orang yang dicintai.
Ilistrasi ini diambil dari penelitia skripsi oleh Christianti Noviolieta Devi
D. Potensi
Menurut brehm (1992), semburu merupakan suatu proses psikologis kompleks. White
(dalam Brehm, 1992) menjelaskan beberapa komponen dalam proses cemburu, yaitu :
F. Treatment
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cemburu (jealousy) dapat didefinisian sebagai sikap iri atau dendam terhadap
saingan yang lebih sukses. Perasaan cemburu biasanya merupakan hasil dari frustasi
dalam upaya mencapai objek yang diinginkan. Orang yang cemburu menunjukkan
banyak bentuk perilaku yang mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya, seperti:
dia berselisih dengan lingkungannya, dia mungkin curiga dan keras kepala, dia sering
menyerang individu yang menjadi objek kecemburuannya dengan membuat fitnah
atau dalam khasus lainnya. Selain karakteristik perilaku cemburu yang biasa, kasus
yang lebih komlpeks sering menunjukkan gejala malajudjustment. Ini dapat
dimanifestasikan dalam berbagai jenis gangguan tidur dan makan.
B. Saran
Bagi keluarga dan kerabat yang memiliki anak cemburu harap berhati-hati
dalam memberikan asuhan kepada anak. Jangan memberikan perbedaan antara anak,
karena akan mengakibatkan cemburu. Apabila mendapati anak anak yang cemburu
maka berikan dia pemahaman, motivasi agar perasaan cemburunya hilang.
Bagi sekolah atau konselor apabila mendapati siswa yang cemburu pada sutau
hubungan, sebaiknya konselor mencari tahu apa penyebab antara hubungan tersebut
menjadikan kecemburuan. Setelah mencari tahu maka berikan pemahaman antara
keduanya agar saling mengerti. Sekolah sebaiknyamendidik siswanya agar tidak
memilii rasa cemburu
DAFTAR PUSTAKA
Narramore. 1981. Encyclopedia of Psychological Problems. Michigan:
Zondervan Publishing House.
Rani Agias. 2015. Cemburu dalam
https://psychology.binus.ac.id/2015/09/02/cemburu/ (diakses pada
11-09-2019).
Putri Arianti. 2017. Hukum Cemburu Antara Pasangan Suami Istri. Fakultas
Syari’ah dan Hukum. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Medan.
Nilul Muna. 2007. Hubungan Antara Cemburu Dengan Stress Pada Remaja.
Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
Christina. 2013. Kekerasan dalam Pacaran. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Halimatussadiyah. 2004. Cemburu, Agresi dan Penanggulannya. Fakultas
Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Iriyani, E. 2011. BAB II Landasan Teori. (online) diakses dari
http://eprints.ums.ac.id/12392/5/BAB_II.pdf
Gracia dan Michael. 2010. Pengaruh jealousy terhadap relasi kepada
pasangan. (nline) diakses dari
https://www.academia.edu/23607023/PENGARUH_JEALOUSY_TE
RHADAP_RELASI_KEPADA_PASANGAN