Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK KOMUNIKASI PADA PASANGAN BEDA AGAMA

Putri Aisyah Nur Adilah, Karine Asna Parawansa, Nisrina Aizha Hikaru

Novalia Agung W. Ardhoyo

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

*email korespondensi: nisrinaaizhahikaru@gmail.com

ABSTRAK

Manusia harus berkomunikasi karena komunikasi seperti halnya kebutuhan akan


relasi dengan manusia lainnya, merupakan kebutuhan dasar yang hampir setiap orang
merasakannya. Sebagai makhluk sosial dan hidup berkelompok dalam kehidupan sehari-hari,
tentu tidak luput dari yang namanya interaksi atau komunikasi. Tidak ada satu manusiapun
yang tidak membutuhkan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja
hambatan- hambatan yang terjadi akibat konflik dalam aktivitas komunikasi dengan
perbedaan agama. Dalam penelitian ini, Kami menggunakan paradigma konstruktiv dalam
paradigma penelitian. Metode penelitian yang Kami memilih menggunakan pendekatan
kualitatif. Komunikasi dalam hubungan itu sangat penting, supaya tidak ada orang yang salah
paham atau salah mengartkan. Di kasus ini Juliet salah mengartikan penolakan dari isi chat
whatsapp Pangeran. Jadi Pangeran harus menjelaskan semuanya dengan detail kepada Juliet
secara bertemu langsung, dan pada akhirnya Juliet sadar akan kesalahannya.

Kata Kunci: Ilmu Sosial Budaya, Komunikasi, Beda Agama.

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.


Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan
sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan
manusia lain. Manusia harus berkomunikasi karena komunikasi seperti halnya kebutuhan
akan relasi dengan manusia lainnya, merupakan kebutuhan dasar yang hampir setiap orang
merasakannya. Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa

1
tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain. Di
dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan
untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai makhluk sosial dan hidup berkelompok
dalam kehidupan sehari-hari, tentu tidak luput dari yang namanya interaksi atau komunikasi.
Tidak ada satu manusiapun yang tidak membutuhkan komunikasi. Komunikasi itu tidak
mudah, terkadang komunikasi pasti ada yang gagal.

Kegagalan Komunikasi sering terjadi antara komunikator dan komunikan, diantaranya


Pertama, Pesan yang sulit dipahami seperti pesan yang berbelit-belit dan memutar-mutar
tanpa ada gagasan inti jelas membuat komunikasi sulit memahami pesan yang disampaikan.
Sehingga penggunaan bahasa efektif dan efisien diperlukan untuk mengantisipasi kegagalan
komunikasi. Kedua, Presepsi negatif komunikan terhadap komunikator juga mempengaruhi
berhasil tidaknya penyampaian pesan. Dengan membangun image positif komunikator,
menjalin hubungan baik dengan komunikan akan mencegah adanya persepsi negatif. Ketiga,
Tidak percaya diri, Komunikator yang tidak percaya diri secara tidak langsung akan membuat
komunikan menjadi tidak betah mendengarkan pesan yang ingin disampaikan, sehingga
pesan tidak dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang menyebabkan kegagalan
komunikasi. Keempat, Tingkat kedekatan Komunikan dengan Komunikator, Kedekatan
kelompok juga menjadi faktor penentu keberhasilan komunikasi. Apalagi jika komunikasi
tersebut berkaitan dengan biaya. Kelima, Gangguan Komunikasi, maksudnya adalah
gangguan fisik yang menyebabkan kegagalan komunikasi. Terakhir, Bahasa yang tidak sama,
Penggunaan bahasa yang tidak sama jelas menjadi penyebab kegagalan komunikasi.
Sebenarnya tidak perlu bahasa yang tidak sama, dialek atau logat yang berbeda juga
menjadikan makna yang diterima jadi berbeda. (Bimo, 2017)

Dalam komunikasi kadang juga terjadi miskomunikasi. Miskomunikasi adalah


kesalahan memaknai informasi antara pengirim dan penerima pesan. Baik dua atau lebih
individu yang terlibat, semuanya memiliki perbedaan pemahaman akan pesan yang
disampaikan. Miskomunikasi terjadi ketika dua peserta dari percakapan yang sama
menafsirkan semuanya sesuai dengan pemahaman dasar mereka. Ini menimbulkan konflik
karena kedua belah pihak gagal menyampaikan dan mendengar secara ringkas.

Situasi konflik dipicu adanya perbedaan prinsip hidup yang mendasar pada individu
berupa perbedaan agama. Dengan demikian, penting bagi pasangan dalam relasi cinta beda
agama untuk mampu penyesuaian diri agar dapat mempertahankan hubungannya. Penelitian

2
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri yang dimiliki oleh individu dalam
relasi pacaran beda agama. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan
pendekatan penelitian fenomenologi. Pada penelitian ini terdapat dua narasumber primer dan
empat narasumber sekunder. Hasil penelitian ini yaitu pada narasumber primer pertama,
keyakinan diri menjadi faktor penting agar dapat menyesuaikan diri sehingga mampu
mempertahankan relasi cinta beda agamanya saat ini. Pada narasumber kedua, faktor adanya
penerimaan diri membantunya untuk dapat menyesuaikan diri sehingga bertahan dalam relasi
pacaran beda agama. Oleh karena itu, kedua narasumber primer dalam penelitian ini mampu
mempertahankan hubungannya dengan cara memiliki keyakinan diri dan penerimaan diri
agar dapat menyesuaikan diri terhadap pasangannya.

Masalah yang terjadi dalam berkomunikasi dengan perbedaan agama diantaranya,


adalah pola pikir yang berbeda dan cara menjalani kehidupannya. Seperti beberapa hal di
agama Pangeran itu adalah suatu hal yang benar, sedangkan di agama Juliet itu adalah suatu
hal yang salah dan sebaliknya juga. Kadang yang baik buat agama Juliet belum tentu baik di
Pangeran dan agamanya. Itulah yang memicu pertengkaran sebenernya gara-gara beda
pendapat, beda ajaran dan beda aturan-aturan dari agama masing-masing. Dan cara beribadah
dengan jadwal beribadah yang berbeda itu juga bisa menjadi konflik. Pangeran dan Juliet
mulai menjalani hubungan sejak bulan Oktober tahun 2021, berawal dari bertemu di kedai
kopi dan secara kebetulan Pangeran adalah teman dari salah satu sepupu Juliet. Pangeran dan
Juliet sadar bahwa hubungan ini salah dan sudah tau akhirnya akan seperti apa. Tetapi, karena
kalau sudah jatuh cinta, sudah tumbuh rasa sayang, nyaman ke seseorang itu sudah tidak akan
memikirkan apa saja resikonya. Entah itu beda agama, beda suku, bahkan beda negara
sekalipun kalau sudah jatuh cinta, semua resiko dan halangan itu sudah tidak ada artinya.
Solusi untuk hubungan berbeda agama itu adalah saling mengerti dan saling menghargai.
Jangan memaksakan kehendak kalau memang ingin mencoba bertahan dan bila saat
menjalani itu lebih banyak kendalanya dan banyak masalahnya, lebih baik selamatkan diri
sendiri dan pisah jalan ke jalannya masing-masing saja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja hambatan- hambatan yang terjadi
akibat konflik dalam aktivitas komunikasi dengan perbedaan agama. Mengetahui gambaran
caranya berkomunikasi dengan perbedaan agama tanpa ada yang tersinggung. Memahami
mengapa pasangan berbeda agama memutuskan untuk menjalin suatu hubungan walaupun
berbeda agama. Hambatan-hambatan yang muncul adalah masalah keluarga, masalah ibadah,
masalah kehidupan sehari-hari menyangkut aturan dari agama masing-masing dan masalah

3
saat menghadapi waktu atau masa-masa sulit. Penyesuaian yang dilakukan oleh setiap subjek
berbeda-beda untuk setiap masalah.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini, Kami menggunakan paradigma konstruktiv dalam paradigma


penelitian. Paradigma konstruktiv merupakan cara pandang untuk memahami kompleksitas
dunia nyata. Paradigma konstruktiv merupakan sesuatu yang konteksnya penting, abash dan
masuk akal. Metode penelitian yang Kami memilih menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berfokus pada kualitas. Maksud kualitas disini
adalah memahami secara mendalam mengenai suatu fenomena yang terjadi untuk diteliti
kebenarannya. Jenis penelitian yang Kami angkat adalah studi kasus tentang konflik
komunikasi yang terjadi pada pasangan berbeda agama. Data yang Kami ambil dengan cara
wawancara dengan Pangeran dan Juliet. Mengobservasi melalui pengamatan konflik yang
terjadi. Dengan studi literature yang relevan seperti buku, artikel, dan hasil penelitian.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Analisis Kami dengan menggunakan model Lasswell, Konflik


Komunikasi yang terjadi pada Pangeran dan Juliet adalah waktu ibadah yang berbeda. Pada
suatu hari Juliet ingin melakukan jogging pagi di acara car free day pada hari Minggu. Disaat
hari yang sama, minggu pagi adalah waktu ibadah wajib nya untuk agama Pangeran.
Sehingga Pangeran tidak bisa menuruti keinginan Juliet untuk jogging pagi saat Car Free Day
di hari tersebut. Pangeran sudah memberikan pengertian dan mencoba untuk membujuk Juliet
agar mau mengajaknya di hari yang lain tetapi Juliet tetap pada pendiriannya yang ingin
jogging saat Car Free Day di hari Minggu pagi. Akhirnya Juliet membatalkan rencananya
untuk jogging saat Car Free Day dan membiarkan Pangeran untuk beribadah. Setelah selesai
dengan urusan Ibadahnya, Pangeran berusaha menghubungi Juliet, karena masih dalam
mood yang tidak baik, Juliet mengabaikan pesan Whatsapp dan Panggilan dari Pangeran.
Setelah melewati banyak cek-cok di Whatsaap akhirnya Juliet mau diajak berbicara dengan
Pangeran. Mereka memutuskan untuk pergi makan siang bersama. Sesampainya ditempat
makan, Juliet mengeluarkan keluh kesahnya dengan protes ke Pangeran mengapa setiap
mereka mempunyai acara kencan di hari Minggu selalu terhalang dengan jadwal Ibadah

4
Pangeran. Juliet sebal karena rencana yang sudah ia susun untuk pergi bersama Pangeran di
hari Minggu selalu batal karena hal tersebut. Pangeran berusaha menjelaskan bahwa Juliet
tetap harus menghargai Agama Pangeran sama seperti bagaimana Pangeran bisa menghargai
urusan Juliet dengan Tuhannya. Pangeran selalu memberikan waktu untuk Juliet berbibadah
lalu mengapa Juliet tidak bisa melakukan hal yang sama. Juliet tersadar bahwa Pangeran
selalu menghargai waktunya ketika ia sedang punya jadwal beribadah, sedangkan dirinya
tidak bisa melakukan hal yang sama seperti Pangeran. Pada akhirnya Juliet meminta maaf
pada Pangeran, ia tidak sadar bahwa yang ia lakukan dapat merugikan Pangeran. Juliet
berjanji tak akan mengulangi kesalahannya lagi dan Pangeran pun memaafkannya.

Kenyataan bahwa di Indonesia masyarakatnya sangat heterogen yang terdiri dari


berbagai macam agama, suku dan budaya, sehingga pertukaran pemikiran antarbudaya dan
agama menjadi sangat mungkin. Terlebih lagi Era globalisasai meyebabkan semakin
terbukanya perkawinan antar bangsa, suku dan agama karena bukan hanya sekat bangsa dan
negara yang dibuka oleh globalisasi namun hal agama pun menjadi sangat terbuka. Orang
modern atau yang biasa di sebut dengan masyarakat dengan faham liberal tidak lagi
mempermasalahan apa kepercayaan yang di anut, mereka berpikir bahwa semua agama
adalah jalan bagi seseorang menuju kepada masyarakat yang lebih humanis.

Secara umum, alasan bagi seseorang berpacaran adalah untuk menikmati


kebersamaan dengan orang yang dikasihi. Dalam proses berpacaran tentunya pasangan
kekasih akan rentan mengalami masalah yang timbul baik dari diri sendiri maupun dari luar
diri mereka. Biasanya masalah yang timbul adalah adanya perbedaan dalam prinsip hidup
yang mendasar seperti perbedaan keyakinan. Perbedaan keyakinan inilah yang menyebabkan
timbulnya konflik baru misalnya tidak mendapatkan restu dari orang tua, internalisasi nilai-
nilai agama yang sejak dini ditanamnkan membuat para pasangan berbeda agama merasa
takut jika meninggalkan agamanya juga pandangan masyarakat serta kerabat uang cenderung
menolak adanya perbedaan agama dalam berpasangan. Dalam menjalin hubungan pada
pasangan yang berpacran berbeda agama, pasangan tersebut akan membutuhkan pengorbanan
lebih dibandingkan dengan pasangan yang berpacaran seagama, sebab terhadap pasangan
berbeda agama dalam kehidupan sehari-hari mereka harus lebih mawas diri terhadap segala
permasalahan, khususnya yang menyangkut dengan keyakinan masing-masing.

Pada dasarnya hubungan beda agama memang lebih rumit. Mereka yang akan
menjalani hubungan beda keyakinan harus mengerti konsekuensi yang akan di hadapi, seperti

5
perbedaan nilai, kebudayaan, kemungkinan pertentangan dari lingkungan terdekat, sampai isu
perpindahan agama. Mungkin benar adanya kalau perbedaan keyakinan selalu menjadi
halanga dua insan untuk saling mencinta. Bahkan tidak sedikit juga pasangan yang akhirnya
memutuskan berpisah karena perbedaan ini. Menjalani hubungan dengan perbedaan agama
memang bukan perkara mudah. Akan tetapi, bukan berarti tidak bisa untuk dijalani. Di dalam
hubungan beda agama ada baiknya mengetahui sisi positifnya dari hubungan beda agama.
Diantaranya adalah lebih menghargai perbedaan, mengerti caranya berjuang tanpa dukungan,
pikiran jadi lebih terbuka. Terntunya, akan banyak jalan terjal yang akan pasangan berbeda
agama lalui dalam menjalani hubungan ini. Menghindari pembicaraan soal perbedaan
keyakinan masing-masing pasangan yang ada hanya menunda masalah saja. Cepat atau
lambat, masing-masing pasangan harus mengakui kalau mereka memiliki latar belakang
kepercayaan yang berbeda dalam hidup.

Dalam konflik ini, Juliet tidak mencerminkan manusia yang mempunyai Norma
Agama yang baik, seharusnya Juliet harus menghargai Pangeran yang ingin beribadah dengan
Tuhannya. Ia tidak boleh dengan seenaknya menyuruh Pangeran tidak beribadah untuk
menuruti keinginannya kencan jogging pagi saat acara Car Free Day di hari Minggu pagi.
Juliet harusnya sudah paham bahwa setiap hari Minggu pagi adalah jadwal Pangeran
beribadah. Juliet juga tidak mencerminkan manusia yang mempunyai Norma Kemanusiaan
karena Juliet tidak bertoleransi dengan Pangeran, seharusnya Juliet bertoleransi pada
Pangeran sama seperti Pangeran lakukan untuk dirinya.

Pendapat dari Kami bertiga tentang konflik komunikasi yang dialami Pangeran dan
Juliet adalah sesama umat yang beragama seharusnya Pangeran dan Juliet bisa lebih
menghargai dan menghormati ketentuan-ketentuan atau ajaran-ajaran dari Agamanya masing-
masing. Mau bagaimanapun urusan dengan Tuhan itu nomor satu, tidak bisa dinomor duakan.
Pangeran dan Juliet seharusnya bisa saling terbuka. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan
masing-masing pihak bisa saling diungkapkan dengan menggunakan kata-kata yang tidak
menyinggung perasaan satu sama lain. Sebaiknya konflik ini dihadapi dengan terbuka dengan
saling mendengarkan dan mengungkapkan keinginan pasangan guna mencapai kesepakatan
bersama, sehingga konflik yang menyangkut dengan agama tidak menjadi ancaman bagi
kelangsungan hubungan mereka.

6
KESIMPULAN

Komunikasi dalam hubungan itu sangat penting, supaya tidak ada orang yang salah
paham atau salah mengartkan. Semua orang membutuhkan komunikasi. Di kasus ini Juliet
salah mengartikan penolakan dari isi chat whatsapp Pangeran. Jadi Pangeran harus
menjelaskan semuanya dengan detail kepada Juliet secara bertemu langsung, dan pada
akhirnya Juliet sadar akan kesalahannya. Sebaiknya konflik ini dihadapi dengan terbuka
dengan saling mendengarkan dan mengungkapkan keinginan pasangan guna mencapai
kesepakatan bersama, sehingga konflik yang menyangkut dengan agama tidak menjadi
ancaman bagi kelangsungan hubungan mereka.

7
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, A.E. (2020). Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Binus.ac.id. Diakses dari
https://binus.ac.id/character-building/2020/12/kedudukan-manusia-sebagai-makhluk-
sosial/#:~:text=Manusia%20sebagai%20makhluk%20sosial%20artinya,dia%20selalu
%20membutuhkan%20manusia%20lain pada 29 September 2022 jam 20.00

Bimo. (2017). Faktor Kegagalan Komunikasi. Pakar Komunikasi. Diakses dari


https://pakarkomunikasi.com/faktor-keberhasilan-dan-kegagalan-komunikasi-wajib-
diketahui pada 12 October 2022 jam 17.35

Yasa, S.P.K. Pratiwi, P.C. (2020). Intuisi. Jurnal UNNES. Diakses dari
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI/article/viewFile/27289/pdf pada 29
September 2022 jam 21.00

Inayati, R. (2013). Gambaran Masalah dan Tipe Penyesuaian Diri Terhadap Perkawinan Pada
Pasangan Yang Menikah Beda Agama. Digilib Esa Unggul. Diakses dari
https://digilib.esaunggul.ac.id/gambaran-masalah-dan-tipe-penyesuaian-diri-
terhadap-perkawinan-pada-pasangan-yang-menikah-beda-agama-902.html Pada 30
September 2022 jam 11.00

Ibnu. (2022). Miskomunikasi Adalah Kesalahan Memaknai Pesan. Accurate. Diakses dari
https://accurate.id/lifestyle/miskomunikasi/ Pada 19 Oktober 2022 jam 19.30

Indita, H. (2022). Cinta Beda Agama. COX Media. Diakses dari


https://www.cxomedia.id/love-and-relationship/20220222121108-92-173845/cinta-
beda-agama Pada 24 November 2022 jam 09.15

Anda mungkin juga menyukai