Anda di halaman 1dari 6

3 Aliran Pendekatan Teori Komunikasi

Manusia Menurut LittleJohn


Oleh Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Januari 02, 2022 Posting Komentar

Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Foto Ist

JAKARTA, TAFENPAH.com - Stephen W Littlejohn merupakan salah satu pemikir besar


yang juga membahas filsafat komunikasi. Di bawah adalah 3 pendekatan yang ditawarkan oleh
Littlejohn dalam memahami ilmu komunikasi, diantaranya;

1. Pendekatan Scientific adalah pendekatan yang dilandaskan pada objektivitas. Apa itu
objektivitas? Objektivitas adalah sesuatu yang dilihat, diobservasi atau diteliti oleh seseorang
berdasarkan benda yang ada di depannya. Salah satu ciri utamanya adalah metode percobaan.

Contohnya adalah: saya memiliki kesempatan untuk melakukan observasi di salah satu benteng
peninggalan Belanda di kampung saya. Berbicara tentang peninggalan bersejarah dari penjajah,
kampung saya, Haumeni, Timor, Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa tempat.

Di sini saya membatasi observasi saya yakni hanya di satu tempat. Tujuannya adalah saya bisa
mendalaminya dengan mudah. Selain mudah, efesien dan kualitas dari observasi tersebut dapat
memuaskan.

Sebelum melangkah lebih jauh, pasti ada yang bertanya apa saja yang mau saya teliti? Tentunya
berdasarkan kesaksiakn beberapa tetua adat dan masyarakat setempat bahwa benteng tua tersebut
setiap malam selalu ada suara tangisan.
Secara logika saya tidak mempercayai hal demikian. Maka, malam berikut saya mulai pergi ke
sana. Berbekal ilmu pengetahuan dan keyakinan bahwa tidak ada apa-apa di benteng tersebut,
saya memberanikan diri untuk melakukan eksprerimen.

Pas jam 12.00 WITA, saya ke sana dan selama di sana saya tidak menemukan suara apa-apa.
Meskipun di sana sangat gelap dan kelihatan mistis. Setelah melakukan beberapa kali, akhirnya
saya memutuskan bahwasannya logika masyarakat terkait sumber suara tersebut tidak benar.
Karena pengalaman empiris yang saya temui di lapangan tidak ada apa-apa.

2. Pendekatan Humanistik adalah pendekatan yang fokus utamanya adalah kehidupan manusia
itu sendiri. Mengapa saya katakan demikian? Karena kehidupan itu tidak bisa dipisahkan dari
keberadaan (being ) manusia.

Dokumentasi Tafenpah.com

Manusia itu ada karena bagian dari partikel-partikel rencana terbesar Sang pengada. Dari konsep
atau diskursus ini saya akan membawa kita menuju salah satu tokoh Humanistik yang sangat
berpengaruh di dunia Yunani yakni Filsuf Sokrates.

Tentu sebagian dari kita ini pasti belum mengenal siapa itu Sokrates? Sebagai alumni ilmu
Filsafat, izinkan saya untuk memperkenalkan tokoh hebat ini. Sokrates di dunia Barat disebut
sebagai Bapak Filsafat dan ia memulai filsafatnya dengan metode maeutic atau dialektika
(diskusi).

Mengapa ilmu humanira perlu ada metode di dialektika? Karena melalui dialektika atau diskusi
kita bisa ikut merasakan sekaligus mengeluarkan penyakit yang ada di dalam diri partner
komunikasi kita setiap hari.
Contohnya: Saya dan rekan kerja sudah lama saling mengenal. Pada suatu pagi, rekan kerja saya
ini, sebut saja namanya Sintia ia terlihat murung di kedai kopi yang tidak jauh dari tempat kerja.

Saya mendekati Sintia dan sekadar ber-say-hello, sembari menanyakan kabarnya. Obrolan kami
semakin lama semakin nyambung. Akhirnya, ketika saya melihat situasi sudah aman, saya pun
melontarkan pertanyaan singkat, Sinta mengapa kamu terlihat lemas hari ini? Apakah ada
sesuatu yang menggajar di dalam pikiranmu?

Sintia dengan cepat menjawab saya bahwa ia memang benar. Beberapa hari belakangan ini ia
mengalami peristiwa sedih. Karena ia kehilangan orang tuanya di kampung halaman. Dalam
kondisi tersebut, ia tidak bisa hadir. Karena rezekinya belum cukup untuk terbang ke kampung
halaman.

BACA JUGA

 PDF Buku Jejak Aksara


 Kisah Si Sulung dalam Novel Terjebak
 Download PDF Novel Terjebak Karya Fredy Suni

Sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, saya berusaha untuk menguatkan Sintia yang sedang
terpuruk. Setelah melalui obrolan yang sangat panjang, Sintia merasa suasana batinnya sudah
mulai stabil.

Contoh kasus ini mencerminkan bahwa metode dialektika atau diskusi bersama orang lain
mampu meringankan bebannya. Metode ini pun juga pernah dilakukan oleh Sokrates dalam
mencari ilmu pengetahuan. Di mana ia memandang semua orang adalah sama.

Demikian pun metode ini juga perlu kita terapkan dalam kehidupan kita bersama orang lain.
Karena apa pun derajat atau status kita saat ini tidak ada apa-apa, selain human intereset atau
nilai-nilai kemanusia itu jauh lebih tinggi dan penting dalam kondisi apa pun.

3. Pendekan Sosial Sciences adalah pendekatan yang berpusat tingkah laku dan interaksi sosial
dalam kehidupan bermasyarakat. Artinya dalam kehidupan setiap hari, kita sudah memiliki
aturan baku yang tertuang dalam etika dan moral. Apa itu etika dan moral? Etika adalah ilmu
yang mempelajari tentang cara beretika dalam kehidupan bersama. Sedangkan, moral ini
berkaitan dengan hati nurani kita dalam berinteraksi.

Kehidupan akan jauh lebih harmonis jika setiap pribadi mampu mengaplikasikan etika dan moral
dalam setiap interaksi. Mengapa etika dan moral itu sangat penting di zaman digital? Karena
zaman digital yang berbasis pada pesan online. Rasa-rasanya etika dan moral sudah tidak
menemukan ruang yangtepat. Karena media sosial itu lebih condong pada budaya pansos
sekaligus saling tuding-menuding.

Bersyukur sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi kita masih mendapatkan kepempatan untuk
merekonstruksi paradigma pikiran kita yang lebih baik dalam hal berkomunikasi dengan sesama
dalam kondisi apa pun.

Foto: Ist

Contohnya; Alan dan Elon adalah dua orang yang berbeda budaya. Perbedaan ini memberikan
tantangan berat bagi mereka dalam hal menjalin relasi dalam kehidupan setiap hari.

Katakan Alan berasal dari budaya A sedangkan Elon berasal dari buday C. Antara budaya A dan
C jauh berbeda. Termasuk pola interaksi dan kebiasaan-kebiasaannya.

Untuk mempersatukan mereka, ketua RT memberlakukan norma-norma sosial yang berada di


lingkungan baru yang mereka tempati. Norma tersebut bertujuan untuk merekatkan persaudaraan
mereka sebagai sebangsa dan setanah air.
Beruntung mereka berdua memiliki psiko emisonal dan intelektualitas yang baik. Jadi, mereka
sangat menghargai dan menerima aturan yang diberikan oleh Pak RT. Meskipun terkadang
terjadi, ketidakcocokkan di antara mereka, tapi itu tidak menjadi alasan bagi mereka untuk tetap
mencintai perbedaan. Karena perbedaan itu indah dan menarik jika direfleksikan.

Hubungan timbal balik yang mereka jalani akhirnya membuahkan hasil positif bagi lingkungan
di mana mereka tempati. Di mana warga sekitar mulai menumbuhkan rasa memiliki (sense of
belonging), rasa cinta (sense of love), rasa empati (sense of emphatic) yang pada akhirnya
menyatukan semua perbedaan dalam terang ilmu sosial dalam semangat Pancasila.

Karya: Frederikus Suni

Tujuan Komunikasi
Setelah mengetahui apa itu pengertian komunikasi, berikutnya Anda perlu tahu tujuan

komunikasi. Secara singkat tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan kesepahaman di

antara kedua belah pihak. Namun, masih ada sejumlah tujuan dari komunikasi yang perlu Anda

ketahui.

1. Menciptakan Kesepahaman
Tujuan utama komunikasi adalah menciptakan kesepahaman antara pengirim pesan dan

penerima pesan. Komunikasi yang efektif memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat

dipahami dengan jelas oleh penerima.

2. Menyampaikan Informasi
Komunikasi digunakan untuk menyampaikan informasi, baik itu berupa fakta, data, atau

pengetahuan baru. Tujuan ini membantu dalam memperluas wawasan dan pengetahuan kita.

3. Memengaruhi Sikap dan Perilaku


Komunikasi juga bertujuan untuk memengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain.

Melalui komunikasi persuasif, kita dapat mempengaruhi orang lain untuk mengubah

pandangan atau tindakan mereka.

4. Membangun Hubungan
Komunikasi berperan penting dalam membangun hubungan antarindividu atau kelompok.

Tujuan ini mencakup mempererat ikatan sosial, membangun kepercayaan, dan meningkatkan

kolaborasi.

5. Memecahkan Masalah
Komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah dan mengatasi konflik.

Melalui komunikasi yang efektif, kita dapat mencari solusi bersama, mendengarkan perspektif

orang lain, dan mencapai kesepakatan.

6. Meningkatkan Kinerja
Komunikasi yang baik dapat meningkatkan kinerja individu maupun kelompok. Dengan

berkomunikasi dengan jelas dan efektif, kita dapat mengkoordinasikan tugas, memberikan

umpan balik yang konstruktif, dan memotivasi orang lain.

7. Membangun Identitas dan Citra


Komunikasi juga berperan dalam membangun identitas dan citra diri atau organisasi. Melalui

komunikasi yang tepat, kita dapat mengungkapkan nilai-nilai, tujuan, dan kepribadian yang

ingin kita sampaikan kepada orang lain.

Tags: jenis komunikasi Komunikasi komunikasi adalah manfaat komunikasi pengertian komunikasi tujuan dan

jenis komunikasi tujuan komunikasi

Anugrah Dwi

Anda mungkin juga menyukai