Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MENGAPA KOMUNIKASI MASUK DALAM KAJIAN FILSAFAT”

Disusun Oleh :

NERI WULANDARI BANI


B 501 19 209

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

……

Palu, 16 November 2020

Neri Wulandari Bani

DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………...1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ………………………………...………………………….………....3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………………..………………………..4

1.2. Rumusan Masalah……………………………………..………………….4

1.3. Tujuan ………....…………………………………………..……………..4

BAB II. PEMBAHASAN

2
2.1. Pengertian filsafat komunikasi……………………………………………5
2.2. Mengapa komunikasi masuk dalam kajian filsafat……………………….6

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan………………………………………………………….........10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….11

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri,
dimana pun dan kapan pun itu pasti memerlukan orang lain untuk
berlangsungnya kehidupan. Komunikasi adalah alat untuk berinteraksi
antara manusia satu dengan yang lainnya. Manusia dan komunikasi
merupakan dua hal yang saling berhubungan, karena tanpa adanya
komunikasi menusia tidak mungkin akan bisa berinteraksi dengan manusia
lain, baik itu melalui komunikasi verbal maupun non verbal. Dengan kata
lain manusia dan komunikasi tak ubahnya seperti pasangan yang tidak bisa
dipisahkan karena saling membutuhkan satu sama lain.

3
Dengan adanya komunikasi, manusia bisa leluasa menumpahkan
apa yang ingin mereka lakukan. Misalnya menyelesaikan masalah-masalah
antar pribadi dan antar kelompok. Komunikasi merupakan penyambung
manusia untuk melakukan semua kegiatannya baik itu kegiatan yang bersifat
positif ataupun negative. Apa jadinya jika dalam hidup ini tidak ada
komunkasi? Dan apa jadinya jika dalam hidup ini tidak ada manusia? Jika
salah satu dari keduanya tidak ada mungkin kehidupan ini pun tidak akan
pernah ada. Jadi hubungan komunikasi dan manusia sangat erat, tidak
mungkin keduanya terpisahkan karena saling ketergantungan.
1.2. Rumusan Masalah
A. Pengertian filsafat komunikasi
B. Mengapa komunikasi masuk dalam kajian filsafat
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian filsafat
komunikasi dan hubungan antara komunikasi dan filsafat
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian filsafat komunikasi


Menurut Onong Ucahana Efendy , Suatu disiplin ilmu yang
menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis,
sistematis, analitis, kritis, dan holistic tentang teori dan proses komunikasi
yang meliputi segala dimensinya.
Menurut Richard Lanigan, Filsafat komunikasi adalah upaya
mejawab pertanyaan: Apa yang aku ketahui, Bagaimana aku mengetahuinya,
Apakah aku Yakin, Apakah aku benar.

4
Para ahli sepakat bahwa landasan ilmu komunikasi yang pertama adalah
filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan
logos dari teori Aristoteles dan Plato.
Ethos merupakan komponen filsafat yang mengajarkan ilmuwan tentang
pentinganya rambu-rambu normative dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi hubungan antara
ilmu dan masyarakat. Pathos merupakan komponen filsafat yang
menyangkut aspek emosi atau rasa yang ada dalam diri manusia sebagai
makhluk yang senantiasa mencintai keindahan, penghargaan, yang dengan
ini manusia berpeluang untuk melakukan improvisasi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Logos merupakan komponen filsafat yang membimbing
para ilmuwan untuk mengambil keputusan berdasarkan pada pemikiran yang
bersifat nalar dan rational, yang dicirikan oleh argument-argumen yang
logis. Komponen yang lain dari filsafat adalah component piker, yang terdiri
dari etika, logika, dan estetika. Komponen ini bersinegri dengan aspek kajian
ontology (keapaan), epistemology (kebagaimanaan), dan aksiologi
(kegunaan atau kemanfaatan)

2.2. Mengapa komunikasi masuk dalam kajian filsafat

Manusia adalah mahluk yang diciptakan Tuhan dengan akal dan


perasaan. Dengan akal dan perasaan ini, manusia lebih unggul disbanding
mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Karena itu dalam proses perjalanan sejarah
manusia, dengan kemampuan yang dimiliki manusia memanfaatkan
pancaindranya; penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Manusia mendapatkan pengalaman dengan alam dan dirinya sendiri Denman
mengenal berbagai benda-benda yang ditemui, misalnya rasa manis, asam
dan pahit. Dengan pengalaman ini akhirnya manusia tahu. Karenna amnesia

5
adalah mahluk yang dibekali akal, manusia tidak puas dengan hanya tahu
rasa tersebut, tetapi ingin mengetahuinya lebih jauh dan mendalam. Kenapa
ada rasa manis, asam dan pahit, maka manusia berusaha untuk
mengetahuinya, melalui penyelidikan, penelitian dan lainnya sehingga inilah
yang disebut pengetahuan.Manusia pun mencari sebab musabab sedalam-
dalamnya dari segala sesuatu yang ada dan mungkin ada di muka bumi ini.
Termasuk kenapa daun-daun pohon, mengalami penuaan dan jatuh ke tanah
kemudian hancur menjadi tanah. Termasuk soal asal usul manusia, kenapa
berbeda-beda secara fisik dan cara berpikir. Pokoknya pertanyaan-
pertanyaan itu yang dicari manusia untuk mengetahuinya.

Pada akhirnya, pertanyaan misteri-misteri itu ada yang


ditemukan manusia dan manusia menemukan banyak hal akan
kebutuhannya, namun juga masih banyak rahasia alam ini yang belum
terungkap. Hal inilah yang disebut sebagai filsafat pemikiran manusia yang
selalu skeptis, tidak pernah puas dengan hanya satu jawaban dan terus
bertanya tentang sesuatu yang ada di muka bumi ini akan hakikat yang
terkandung di dalamnya.

Dengan pengalaman dan pengetahuan manusia pun


dikelompokkan dalam beberapa tipe manusia : Pertama; manusia yang tahu
bahwa ia tahu. Ini yang disebut manusia berpengetahuan. Kedua amnesia
yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu, Manusia sadar bahwa ia tidak tahu
maka melakukan penyelidikan-penyelidikan dan penelitian-penelitian untuk
mencari tahu. Ketiga, manusia tahu bahwa tapi ia tidak tahu Maksudnya
bahwa manusia belum tahu, hal ini berhubungan dengan ketidakmampuan
memberikan keputusan dalam mengambil keputusan. Keempat, Manusia

6
yang tidak tahu bahwa ia tahu. Manusia seperti ini adalah manusia yang sok
tahu.

Dengan tipe manusia yang disebutkan di atas, manusia dituntut


untuk memiliki pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan dalam
berinteraksi dengan sesama manusia dan juga dengan alam sekitarnya untuk
mengungkap atau mengetahui misteri kehidupan yang belum terungkap. Hal
itu hanya bisa dilakukan dengan pendekatan ilmu pengetahuan. Dewasa ini
ilmu pengetahuan terbagi dalam dua kelompok yaitu ilmu pengetahuan alam
dan ilmu pengetahuan sosial. Namun demikian tidak semua pengetahuan
dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan. Hanya pengetahuan yang memiliki
persyaratan sebagai berikut yang dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan
yaitu obyektif (memiliki obyek kajian), metodis (usaha yang digunakan
untuk mendapatkan kepastian kebenaran), sistematis (terumuskan dengan
keteraturan membentuk sistem yang terpadu, dan universal (kebenaran yang
dapatkan adalah kebenaran universal).

Jika ilmu alam obyek kajiannya adalah benda-benda dengan


hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku di mana dan kapan pun,
karena itu, tingkat kepastiannya tinggi, mengingat obyeknya konkret, Olé
karena itu, ilmu alam disebut ilmu pasti atau eksakta. Sedangkan ilmu sosial
adalah ilmu yang tingkat kepastian rendah, karena obyek kajiannya adalah
manusia. Di mana manusia adalah mahluk sosial yang keinginan dan
perilaku selalu berubah-ubah penuh dengan misteri. Ilmu sosial disebut juga
sebagai humaniora. Meskipun tingkat kepastian ilmu sosial rendah, karena
tidak ada tindakan manusia yang bisa diulang sama sama persis dari waktu
ke waktu, namun demikian ilmu sosial masih memiliki derajat keumuman
atau universalitas yang tertentu.

7
Dalam perkembangan ilmu sosial, di mana mahluk manusia
menjadi obyek penelitiannya, memiliki alat bantu atau metodologi dalam
penyelidikan dan penelitiannya, di antaranya dengan pendekatan metode
deduktif dan induktif. Dan, masih banyak istilah metode penelitian ilmiah
yang membantu ilmu sosial misalnya metode kuantitatif dan kualitatif yang
memiliki beragam teknik-tekniknya. Meskipun, tingkat kepastiannya tidak
seperti ilmu alam, tetapi mendekati dominasi kepastian/kebenaran. Didasari
bahwa tidak ada kepastian kebenaran di muka bumi ini, kebenaran itu hanya
milik Tuhan yang maha kuasa. Manusia dengan ilmu pengetahuannya hanya
mendekati kebenaran itu. Termasuk teori-teori keilmuan yang
dikembangkan oleh orang-orang berbakat, tidak ada yang memiliki
kebenaran hakiki, pasti ada kekurangan dan kelemahannya.

Ilmu komunikasi sebagai salah satu cabang ilmu sosial, meski


pun ilmu komunikasi baru berkembang pada abad 19 masehi, tetapi
sebenarnya ilmu komunikasi sudah setua usia manusia di muka bumi. Jika
kita tau artinya Ilmu komunikasi secara sederhana bahwa ilmu komunikasi
adalah proses penyampaian pesan dari sender ke receiver. Dari pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa berbicara tentang komunikasi ada
beberapa unsur yang dipikirkan yaitu source(sumber), communicator
(pengirim pesan), communicate (pesan), channel (saluran atau media),
communicant (penerima pesan), dan effect (hasil).

Meskipun sebenarnya jika dipelajari lebih jauh, para ahli


komunikasi memiliki perbedaan akan unsur-unsur komunikasi termasuk
juga dalam pendefinisiannya. Karena itu, sebagai ilmu sosial yang terus
mengalami perkembangan ilmu komunikasi tidak bisa terlepas dari filsafat
ilmu sebagai induk seluruh ilmu pengetahuan untuk selalu mencari

8
kebenaran yang hakiki. Karena usaha-usaha dari pada orang-orang yang
peduli dengan ilmu komunikasi, belakangan ini, ilmu komunikasi
berkembang secara signifikan. Ilmu komunikasi berkembang masuk pada
bidang ilmu lainnya, misalnya dikenal dengan istilah sosiologi komunikasi,
komunikasi kedokteran, manajemen komunikasi, marketing komunikasi dan
masih banyak lagi.

Sepertinya, dalam setiap unsur kehidupan manusia selalu ada


unsur-unsur komunikasi di dalamnya. Hal ini disadari oleh generasi saat ini,
fakultas ilmu komunikasi menjadi ilmu sosial yang banyak diminati. Lihat
saja di beberapa perguruan tinggi pada 30 tahun lalu, ilmu komunikasi masih
menjadi bagian ilmu sosial, tetapi sekarang berkembang menjadi disiplin
ilmu sendiri yaitu ilmu komunikasi. Hebatnya lagi, orang-orang yang hauls
akan pengetahuan ilmu, berlomba-lomba mempelajari ilmu komunikasi.
Padahal sederhananya ilmu komunikasi hanya sebuah ilmu yang
mempelajari proses penyampaian pesan dari pengirim pesan ke penerima
pesan. Tapi ini menjadi misteri manusia untuk mempelajari ilmu komunikasi
untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia di muka bumi.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pemaparan makalah diatas bisa diambil kesimpulan bahwa komunikasi


tidak bisa terlepas dari filsafat ilmu sebagai induk seluruh ilmu pengetahuan
untuk selalu mencari kebenaran yang hakiki.

9
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.academia.edu/19919599/Makalah_Fil_Kom

- https://studylibid.com/doc/305729/filsafat-hubungan-dengan-ilmu-
komunikasi

10

Anda mungkin juga menyukai