Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

BAHAYA TOXIC RELATIONSHIP PADA


REMAJA

Disusun Oleh: Abriano Akhmad Al kautsar


Kelas: XI MIPA
SMA Bakti Mulya 400 Lebak Bulus
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul "Bahaya Toxic Relationship Pada Remaja."Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novitri selaku guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan karya ilmiah ini.

Harapan Penulis,karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi


siapapun yang membacanya.Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada karya ilmiah ini.Oleh sebab itu,semoga dengan banyak
kekurangan itu penulis mohon maaf dan mohon untuk saran
kritikannya.Semoga Karya ilmiah ini dapat dipahami dan bermanfaat
bagi pembaca

Jakarta, 12 Febuari 2022


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A.Menjaga Hubungan…………
B.Ciri- ciri Toxic Relationship…………………………………….
C.Dampak Toxic Relationship……………………………………
D.Cara keluar dari Toxic Relationship…………………………….

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan…………………………………………
B.Saran…………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam studi psikologi perkembangan, remaja merupakan periode tertentu


dari kehidupan manusia mengalami fase perkembangan yang dinamis dalam
kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-
anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial.

Masa remaja adalah suatu periode kehidupan di mana kapasitas untuk


memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya.
Kemudian, dengan kekuatan baru dalam penalaran yang dimilikinya, menjadikan
remaja mampu membuat pertimbangan dan melakukan perdebatan sekitar topik-
topik abstrak tentang manusia, kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan
keadilan.Maka dari itu dalam perkembangannya, remaja sudah dapat mengambil
keputusan untuk di masa yang akan datang.

Pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk perbuatan berpikir dan


hasil dari perbuatan itu disebut keputusan.Salah satu pengambil keputusan tersebut
adalah menjalin hubungan dengan lawan jenis atau berpacaran.Menjalin hubungan
pacaran merupakan hal yang sering terjadi pada periode remaja. Perasaan jatuh
cinta yang umumnya dialami saat menjalin hubungan juga dapat membuat seorang
remaja menjadi sangat bahagia. Namun perjalanan hubunganpacaran tidak
sepenuhnya bisa berjalan dengan mulus.
Akan ada konflik-konflik yang muncul di antara kedua individu di mana
penyelesaiannya tidak selalu berjalan dengan baik. Tak jarang penyelesaian konflik
tersebut diwarnai dengan adanya tindakan kekerasan yang bisa berbentuk
emosional/verbal, fisik dan seksual.Menurut WHO, Kekerasan dalam hubungan
pacaran (KDP) didefinisikan sebagai “Penggunaan cara kekerasan yang disengaja
dan pemaksaan secara fisik yang bertujuan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan dan kendali terhadap pasangan intim”. Namun bentuk
kekerasan tidak hanya dilakukan secara fisik,melainkan juga secara seksual,
psikologis dan segala hal yang bertujuan untuk mengendalikan perilaku seseorang.

B.Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang penulis rumuskan yaitu
1.Hubungan seperti apa yang menandakan bahwa hubungannya adalah toxic?
2.Bagaimana cara mengatasi toxic relationship?
3.Apa dampak dari Toxic Relatuonship?

C.Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis bentuk-bentuk toxic relationship,dampak dan solusinya.

D.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharap akan dapat memberi edukasi serta
pemahaman kepada masyarakat secara umum, khususnya perempuan agar
tidak terjebak dalam toxic relationship serta memberi pemahaman
bahwasanya perempuan memiliki hak yang harus dihargai sebagai seorang
manusia sehingga tidak pantas untuk mendapat kekerasan dalam hal
apapun.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Menjaga Hubungan
Hubungan asmara yang sehat sangat penting buat setiap pasangan. Biasanya
orang kodependen cenderung menghindari ketidaknyamanan atau masalah
emosional demi memenuhi keinginan orang lain. Kondisi ini menjadi ciri khas
hubungan yang kurang sehat.
Orang-orang dalam hubungan kodependensi sering ketakutan ketika
pasangan menghilang meski sebentar. Jika menghadapi ketakutan yang besar
terhadap pasangan, ia mungkin akan bertindak di luar batas untuk
mempertahankannya.
Kepercayaan adalah salah satu fondasi utama dalam membangun sebuah
hubungan asmara yang sehat. Tanpa rasa saling percaya, Anda akan terus
diselimuti oleh kecurigaan dan rasa waswas terhadap pasangan yang pada akhirnya
justru merusak hubungan Anda berdua.

Menumbuhkan sikap percaya bisa cukup sulit dilakukan, terlebih jika Anda
pernah dikecewakan sebelumnya. Namun, ketahuilah bahwa tanpa sikap percaya,
hubungan asmara Anda dan pasangan tidak akan bertahan lama. Sedikit saja ada
rasa tidak percaya yang tumbuh dalam hati Anda terhadap sikap atau gerak-gerik
pasangan, akan berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari. Rasa curiga
dan waswas juga bisa menghalangi sikap positif lainnya yang hanya akan muncul
jika ada rasa percaya. Tentunya ini membuat semua usaha Anda mempertahankan
hubungan jadi percuma.

Rasa saling percaya juga akan memudahkan Anda berdua untuk terbuka satu
sama lain. Ironisnya, menutupi rahasia penting dari pasangan, termasuk siapa saja
orang-orang terdekat Anda (termasuk mantan), kehidupan seks, riwayat penyakit,
informasi soal keuangan pribadi, atau hingga kecenderungan penyalahgunaan obat-
obatan dan alkohol, adalah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan banyak
orang ketika menjalin hubungan
B.Ciri-ciri Toxic Relationship

Ada banyak ciri-ciri toxic relationship.Bahkan,ada beberapa sikap atau


perbuatan dalam berpasangan yang sebenarnya itu adalah
kekerasan.Namun,banyak orang khususnya perempuan tidak menyadari bahwa itu
termasuk toxuc relationship.Berikut ciri ciri toxic relationship:
1. Komunikasi Sangat Buruk
Dalam hubungan yang sehat, komunikasi akan berjalan lancar dan tidak
menyakitkan. Kalaupun terdapat perselisihan, akan diselesaikan secara baik-
baik.Namun, dalam hubungan toxic, komunikasi bukan sekadar cekcok belaka.
Kita akan mudah dicaci, dihina dengan kata kasar, ditampar, membuang barang-
barang, dipukul dan ditendang. Tangisan, saling menyalahkan, hal ini terjadi
berulang-ulang.
2. Mengontrol dan Membatasi Perilaku
Apakah pasangan sering melarang jika Anda ingin bertemu teman bahkan
keluarga sendiri? Atau selalu berkirim pesan atau menelefon jika Anda sedang
keluar rumah? Mungkin wajar karena untuk memastikan keadaan Anda baik-baik
saja. Namun, apabila pasangan Anda selalu marah dan berbicara kasar ketika
terlambat menjawab pesan, bisa jadi ini pertanda awal hubungan toxic.
3. Tidak Ada Rasa Hormat dan Saling
Apabila sering dijadikan bahan ejekan pasangan ketika berkumpul dengan
teman-temannya, bisa jadi Anda berada dalam kondisi toxic. Sebab, tidak elok bagi
seseorang menjadikan pasangannya sebagai bahan tertawaan di depan orang lain.
Apalagi pembahasannya menyakiti Anda.
4. Menjadi Sasaran Pelampiasan Kemarahan
Cobalah tengok, apakah Anda sering menjadi tempat pelampiasan ketika
pasangan memiliki masalah? Entah dicemooh atau direndahkan dengan kata-kata
kasar nan buruk?
5. Menekan Anda untuk Tidak Melakukan Hal-Hal yang Dia Tidak Sukai
Coba lihat apakah pasangan sering melarang Anda melakukan sesuatu yang
tak ia sukai. Namun tidak sebaliknya, ia tak mau diatur dan tetap mengerjakan
sesutu yang Anda kurang sukai. Bisa jadi itu tanda hubungan toxic.

C.Dampak Toxic Relationship


Banyak sekali dampak dari toxic relationship.Banyak orang tidak menyadari
bahwa toxic relationship berdampak pada Kesehatan mereka,baik Kesehatan fisik
bahkan mentalnya.Berikut dampak-dampak dari toxic relationship:
1.Tekanan Darah Tinggi
Penelitian dari University of Michigan meneliti bagaimana stres akibat
kondisi pernikahan yang buruk dapat memengaruhi pasangan dari waktu ke waktu.
Para peneliti menggunakan tekanan darah sebagai ukuran utama dengan
memeriksa apakah tekanan darah pasangan meningkat ketika mereka merasa stres.
Peneliti juga menguji bagaimana tekanan darah merespons saat pasangan tersebut
sedang stres.
Hasilnya, peningkatan tekanan darah lebih tinggi dan lebih rentan naik
seiring kondisi hubungan yang semakin tidak membaik. Peningkatan tekanan darah
paling signifikan terlihat saat pasangan tersebut berinteraksi satu sama lain.
2.Stres Kronis
Toxic relationship nyatanya juga dapat menyebabkan stres kronis di antara
pasangan yang mampu melemahkan kesehatan mental dan fisik. Stres kronis dapat
meningkatkan atau memperburuk hampir semua masalah kesehatan, termasuk
kesehatan sistem kekebalan tubuh, kesehatan tiroid, dan gangguan mood.
Penelitian yang dilaporkan dalam Proceedings of the National Academy of
Sciences mengungkapkan bahwa manusia telah beradaptasi dengan stres kronis
melalui respons yang disebut respons transkripsional (CTRA). CTRA adalah jenis
ekspresi gen yang terkait dengan respons tubuh terhadap ancaman seperti virus dan
bakteri. Nah, peristiwa seperti isolasi sosial, kesedihan, stres traumatis, dan stres
hubungan akibat toxic relationship dapat memicu CTRA beraksi.
3.Memicu Peradangan Tubuh
Ketegangan dan konflik dalam hubungan yang toxic dapat membuat tubuh
terus-menerus “melarikan diri atau melawan”. Namun, respons seperti ini
normalnya hanya boleh terjadi sesekali, bukan respons yang bisa kamu hadapi
setiap hari. Ketika tubuh terus-menerus dalam mode ini, sinyal-sinyal di dalam
tubuh dapat tidak berfungsi dengan benar.
Menurut laman Harvard Health, respon melawan yang terjadi terus menerus
membuat tingkat peradangan melonjak dan menyebabkan masalah kesehatan yang
parah dari waktu ke waktu. Sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Psychological
Bulletin menjelaskan bahwa stres secara signifikan juga dapat mengubah sistem
kekebalan dan meningkatkan peradangan.
4.Memperpendek Umur
Menariknya, baik tidaknya hubungan ternyata mampu memengaruhi umur
seseorang. Hubungan yang baik dan bahagia terbukti mampu meningkatkan
peluang untuk hidup lebih lama. Alasannya karena dapat menyangga hal-hal yang
umumnya menyebabkan penuaan sebelum waktunya, seperti stres dan makan yang
tidak sehat.
Setelah meninjau penelitian selama dua dekade, para peneliti menentukan
ada hubungan sebab akibat antara hubungan sosial dan kematian. Tautan dikaitkan
dengan integrasi sosial, ketegangan sosial, dan dukungan sosial. Kaitannya paling
kuat pada masa remaja dan usia paruh baya yang bertahan hingga usia tua. Orang-
orang yang mengalami stres sosial lebih rentan terhadap penyakit dan peradangan
terkait stres seiring bertambahnya usia.
6. Memengaruhi Kesehatan Jantung
Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa stres emosional dapat
meningkatkan tekanan darah. Seiring waktu, efek fisik ini dapat menyebabkan
kerusakan jantung. Sebaliknya, hubungan yang bahagia justru dapat membantu
kesehatan jantung.
Sebuah studi tahun 2017 dari American Heart Association menemukan
bahwa, orang yang belum menikah lebih mungkin meninggal karena serangan
jantung atau masalah kardiovaskular daripada orang yang sudah menikah.
D.Cara keluar dari Toxic Relationship
Berikut adalah beberapa cara mengakhiri dan keluar dari toxic relationship
yang bisa segera Anda terapkan:
1. Jujur mengenai perasaan Anda
Sebelum mantap mengakhiri hubungan yang toxic, penting bagi Anda untuk
membuatnya tersadar atas perlakuannya pada Anda.Jalannya percakapan ini sering
kali memanas dan penuh emosi. Jika pasangan Anda termasuk temperamental dan
suka “main fisik”, ada baiknya untuk menumpahkan uneg-uneg lewat sepucuk
surat agar lebih aman.
Ungkapkan perasaan Anda senetral mungkin tanpa menyalahkan atau
menyudutkan dirinya. Ia memang salah memperlakukan Anda seperti itu. Namun,
menyudutkannya kemungkinan dapat semakin menambah runyam masalah.
2.Pahami ini bukan salah anda
Setelah Anda mengungkapkan perasaan, luangkan waktu untuk merenung
dan cobalah kembali pikirkan apakah hubungan itu layak untuk diperjuangkan atau
tidak.
Pertimbangkan bagaimana tanggapan dirinya ketika Anda mengungkapkan
perasaan Anda. Apabila dia bersikap defensif dengan justru menyalahkan Anda,
membuat-buat alasan tidak masuk akal, atau mengabaikan uneg-uneg Anda, ini
adalah tanda bagi Anda segera cari cara keluar dari toxic relationship.
3.Minta dukungan dari keluarga dan teman terpercaya
Mengakhiri hubungan yang toxic kadang bisa terasa mustahil karena orang-
orang sekitar Anda tidak mengetahui kebenarannya.Sebab, orang yang toxic dan
manipulatif dapat menampilkan diri sebagai pasangan idaman nan sempurna
dengan perilakunya yang memesona.
Bahkan, ia juga mungkin membuat kesan malah Anda yang tidak cukup
pantas untuknya. Hal ini tidak lain tidak bukan adalah untuk menutupi
keburukannya.Ketimpangan persepsi orang sekitar inilah yang kadang membuat
mereka beranggapan bahwa pasangan Anda marah, kesal, atau tidak mencintai
Anda karena sesuatu yang Anda lakukan “di balik layar”.
Selain itu, Anda sebagai korban juga mungkin merasa malu untuk
membeberkan masalah rumah tangga pada orang lain sehingga memilih
diam.Namun, jangan sungkan untuk bercerita. Beri tahu semua perlakuan pasangan
selama ini kepada orang yang Anda paling percayai agar mereka dapat membantu
Anda mencari cara keluar dari toxic relationship.Penelitian menunjukkan,
dukungan teman dan keluarga selama masa-masa sulit menurunkan stres psikologis
sehingga memudahkan Anda move on demi melanjutkan hidup.
4.Teguhkan hati
Ini mungkin adalah langkah terakhir yang mungkin bisa terasa berat bagi
korban toxic relationship, tapi amat sangat perlu dilakukan. Mungkin akan ada
masa-masa di mana Anda merindukannya. Sebab, bukan mustahil selama
hubungan berjalan Anda berdua memiliki kenangan manis.
Sangat mudah bagi otak manusia hanya mengingat momen-momen bahagia
dan melupakan bagian buruk dari sebuah hubungan.Anda mungkin tergoda untuk
balikan, tapi tetaplah berpegang teguh. Ingat-ingat kembalilah dampaknya pada
hidup Anda dan bagaimana perjuangan besar Anda untuk bisa keluar dari toxic
relationship.Ingatlah bahwa keputusan Anda untuk mengakhiri hubungan itu akan
membuat hidup Anda lebih membahagiakan lahir batin.
4. Sadari Anda pantas mendapat yang lebih baik
Berbulan-bulan atau bertahun-tahun diberi tahu orang sekitar bahwa Anda
tidak akan pernah menemukan orang yang lebih baik daripada si pasangan, tentu
bisa menurunkan kepercayaan diri. Anda bahkan mungkin mulai memercayainya.
Akan tetapi, ini tidak benar. Ketahuilah bahwa meruntuhkan harga diri adalah
modus yang dilakukan oleh banyak pasangan toxic agar korbannya tetap terjebak
dalam hubungan tersebut.Ketahuilah bahwa meruntuhkan harga diri adalah modus
yang dilakukan oleh banyak pasangan toxic agar korbannya tetap terjebak dalam
hubungan tersebut.
Percayalah bahwa Anda benar-benar bisa dan pantas untuk mendapatkan pasangan
yang jelas dapat memperlakukan Anda dengan lebih baik.Anda telah berusaha
sekuat tenaga untuk membuat hubungan itu berhasil, tapi kadang cinta saja tidak
cukup. Anda harus move on demi kesejahteraan mental dan fisik Anda sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam menjalin hubungan dengan orang lain terutama dalam kaitannya
hubungan berpasangan, tidak semua orang menyadari bahwa hubungan tersebut
dapat berubah menjadi hubungan yang toxic.
Adapun beberapa orang pada fase remaja tidak menyadari bahwa
hubungannya sudah tergolong toxic dan beberapa yang mengetahui memilih untuk
bersikap denial dibandingkan mengakui bahwa hubungan dengan pasangannya
sudah tidak sehat sehingga remaja tersebut dapat merasa stres, rendah diri, depresi,
dan lain sebagainya. Untuk itu penulis membuat karya ilmiah tentang toxic
relationship untuk usia remaja.

B.Saran
Saran mengenai topik, baiknya dalam menjalani hubungan berpasangan
individu terkait mencoba untuk mengenali diri sendiri dan pasangan lebih dalam,
melakukan refleksi terhadap hubungan yang dijalani dan berani mengakui apabila
hubungan tersebut sudah tergolong ke dalam hubungan yang toxic sehingga dapat
mencari sebuah solusi untuk mencapai hubungan yang lebih sehat.

Anda mungkin juga menyukai