Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU BERESIKO SEKS BEBAS DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah HIV-AIDS”

Kelompok 4 :

1. Dewi Novia Ningrum (920173013)

2. Dyah Ayu Kusumastuti (920173016)

3. Khoirun Nisa (920173029)

4. Vera Zulfi Nofita Sari (920173045)

5. Noor Efa Yumaeda (920173140)

IIA – S1 Ilmu Keperawatan


Universitas Muhammadiyah Kudus
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah HIV-AIDS dengan judul “
Perilaku Beresiko seks bebas dan penyalahgunaan NAPZA”.
Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Heny Siswanti, S.Kep.Ners.,M.Kep yang
telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas
mata kuliah HIV-AIDS dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Kudus, 23 Desember 2018

Tim Penyusun
Daftar Isi

Judul Halaman .................................................................................................................


Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar isi ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan makalah ...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Terjadinya Seks Bebas ………..……………………………….........


2.2 Dampak dari Seks Bebas.....................................................................................
2.3 Cara Pencegahan .................................................................................................
2.4 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba....................................................................
2.5 Dampak Penggunaan Narkoba............................................................................
2.6 Cara Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba...............................................

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seks bebas dan narkoba sudah menjalar di Indonesia terutama di lingkungan para
remaja. Perilaku beresiko seperti hubungan seks tanpa pengaman (kondom), penggunaan
narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril,
penggunaan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril dapat mengakibatkan seseorang
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus(HIV). Problem utama remaja yang disinyalir
dengan kesehatan mental dan terkait dengan perilaku nakal adalah merokok,
penyalahguna NAPZA, alkohol dan obat-obatan. Ketiganya berkaitan dan sering menjadi
satu kesatuan problem yang serius. Penyalahguna NAPZA amat memprihatinkan karena
sebagian besar di derita oleh generasi muda yang umunya berusia 14-24 tahun, dan
banyak yang masih aktif di SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Secara umum
pengguna pertama NAPZA dimulai pada anak yang relatif muda (Purwandari, 2005).
Penyalahgunaan NAPZA menurut Sarason dan Sarason (dalam Afiatin, 2008)
merupakan penyalahgunaan zat sebagai penggunaan bahan kimia, legal, ilagal yang
menyebabkan kerusakan fisik, mental dan sosial seseorang. Risiko penyalahgunaan
NAPZA menurut Sunarso (2004) dapat diartikan sebagai perilaku yang dapat terjadi pada
seseorang untuk menjadi penyalahguna NAPZA.
Ciri-ciri remaja yang memiliki risiko penyalahgunaan NAPZA menurut BNN (2009)
yaitu memiliki sikap cenderung memberontak, perilaku menyimpang dari aturan atau
norma yang ada, memiliki gangguan jiwa lain (depresi, cemas), kurang memiliki rasa
percaya diri, mudah kecewa, agresif, destruktif, murung, pemalu, pendiam, memiliki
keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru/sedang mode, identitas diri kabur,
kemampuan komunikasi rendah (baik komunikasi dengan orangtua maupun teman),
kurang menghayati iman dan kepercayaan, merasa bosan/jenuh, putus sekolah, memiliki
orangtua otoriter, hubungan dengan orangtua kurang harmonis, orangtua bercerai atau
menikah lagi, orangtua terlalu sibuk/acuh, sekolah yang kurang disiplin, sekolah terletak
dekat tempat hiburan, sekolah yang kurang dapat memberi kesempatan siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif dan positif, serta adaya murid yang menggunakan
NAPZA
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan permasalahan yang
akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana Perilaku Beresiko Seks Bebas?
2. Bagaimana Perilaku Beresiko Penyalahgunaan NAPZA?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang Perilaku Beresiko Seks Bebas.
2. Untuk mengetahui tentang Perilaku Beresiko Penyalahgunaan NAPZA.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Terjadinya Seks Bebas

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul
dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di
puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih
dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah
terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas. Oleh karena itu kita sebagai
remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,
apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan
orang lain. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks
bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian,
pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa
dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna
kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja harus
meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan
bagi hidup kita.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian
orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat
dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang.
Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak
akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas. Apalagi dengan broken home
3. Pergaulan bebas.
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Memilih
teman berarti memilih masa depan, maka pilihlah teman yang dapat membimbingmu
ke masa depan yang cerah. Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem,
minum-minuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karna
pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika
tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks bebas. Yang pada dasarnya
pemikiran seperti itu sangat salah.
4. Tekanan dari seorang pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela
melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan
dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga
sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu
hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa, dan
pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.
5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang
dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa
putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan
bebas seperti seks bebas.
6. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas
Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah bentuk penyaluran
kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran suatu hal yang wajar bagi pergaulan
mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi,
kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat
memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita
sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila
menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin
merasakannya atau mencobanya.
7. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan
seks bebas seperti rumah yang nyaman dan gadget yang memadai, maka perlakuan
seks bebas akan mudah sekali terjadi. Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai
tontonan bagi remaja sangat besar. Apa yang merka tonton, berkorelasi secara positif
dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan social
media.
8. Faktor perubahan zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas
di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses
oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di
tayangkan khusus orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi
yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa
tersebut.

2.2 Dampak dari Seks Bebas

Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat
negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam
agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
1. Hilangnya kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun
sesama manusia serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang
berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya.
Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika
kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan
wanita yang masih menjaga kehormatannya.
2. Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka
fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya
selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah
atupun diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan
lains ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa
tersebut.
3. Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal
kotor tersebut. Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.
4. Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku.
Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku
jika ketahuan peserta didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah
hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.
5. Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran
sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama
baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin
melalui aborsi bahkan bunuh diri.
6. Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-
banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan
tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam
dihati keluarga.
7. Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan
tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
8. Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun
salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh
agama islam
.
9. Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang
mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks
tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa
mencapai empat hingga lima kali lipat.
10. Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres,
disebabkan karna ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan
mental untuk hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan.
2.3 Cara Pencegahan

Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:

1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.


Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan
mungkar, seperti melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim dan
melaksanakan sunnah-sunnah Rasul.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral, etika dan ketimuran.
Pendidikan agama, moral dan etika dalam lingkungan keluarga, maupun
lingkungan sekolah. Meningkatkan nilai ketimuaran dikalangan remaja yang selalu
berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya.
3. Pendidikan sex (Sex Education).
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks
manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta
mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia
dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di
kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi,
tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa
terhindar dari percobaan melakukan seks bebas.
4. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.
Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang
seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.
5. Menegakkan aturan hukum.
Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering
digunakan oleh para kaula muda untuk berpacaran. Serta memberi sanksi hokum
sesuai UUD yang telah dibentuk kepada pelaku seks bebas.
6. Pacaran sehat.
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit
mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan
budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks,
pacar sebagai pemberi motivasi. Bisa juga dengan cara ber ta’aruf agar terhindar dari
dosa dan kemaksiatan.
7. Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.
Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi apabila seorang
remaja atau mahasiswa yang masih polos akan mudah dirayu yang berujung pada seks
bebas. Apabila sepasang remaja atau mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka ada
orang ketiga yaitu setan yang dapat menjerumuskan terjadinya seks bebas.
8. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh
Islam sebagai salah satu solusi atas seks bebas. Karna pada dasarnya pacaran yang
baik adalah pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.

2.4 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Semua orang mungkin sudah sering mendengar kata NARKOBA,bahkan sudah
banyak yang telah menggunakannya ,tapi banyak diantara kira yang belum mengerti apa
penyebab seseorang mau menggunakan narkoba,dalam hidup di dunia ini manusia pasti
punya masalah,tidak ada manusia yang tidak punya masalah.dan banyak yang menjadi
pengedar/penjual narkoba karena alasan ekonomi dan secara sadar melibatkan diri dalam
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sampai pada tinggkat yang lebih tinggi
(pemakai-penjual).disamping dirinya menjadi korban narkoba tersebut juga menjadi
objek hukum yang artinya walaupun pelaku menderita akibat dari penyalahgunaan
narkoba,maka yang bersangkutan juga diancam dengan hukuman sesuai undangundang
yang berlaku.berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna
narkoba:
1. Penyebab dari diri sendiri
Yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan kepribadian
yang lemah, kurangnya percaya diri tidak mampu mengendalikan diri. Dorongan
ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru, dorongan ingin berpetualang, mengalami
tekanan jiwa, tidak memikirkan akibatnya dikemudian hari, ketidaktahuan akan
bahaya narkoba.
2. Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua)
Salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna narkoba, tidak mendapatkan
perhatian,dan kasih sayang dari orang tua, keluarga tidak harmonis(tidak ada
komunikasi yang terbuka dalam keluarga), orang tua tidak memberikan pengawasan
kepada anaknya, orang tua terlalu memanjakan anaknya, orang tua sibuk mencari
uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
3. Penyebab dari teman/kelompok sebaya
Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi pengguna
narkobaAdanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba, adanya ajakan
atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba, paksaan dari teman
kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan
dianggap tidak setia kawan, dan rasa ingin menunjukan perhatian kepada teman.
4. Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat
Tidak acuh atau tidak peduli, Longgarnya pengawasan sosial masyarakat, sulit
mencari pekerjaan, penegakan hukum lemah, banyaknya pelanggaran hukum,
kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, menurunnya moralitas masyarakat,
banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen, banyaknya pengguna narkoba
di sekitar tempat tinggal.

2.5 Dampak Penggunaan Narkoba


1. Dampak Positif
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut.
(NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi
manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun
perilaku pemakainya. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal
dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun sayang sekali,
walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang
menyalahgunakannya.
Dampak narkoba terhadap fisik :
1. Berat badannya akan turun secara drastis.
2. Matanya akan terlihat cekung dan merah.
3. Mukanya pucat.
4. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
5. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
6. Buang air besar dan kecil kurang lancar.
7. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
Dampak narkoba terhadap emosi :
1. Sangat sensitif dan mudah bosan.
2. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
3. Emosinya tidak stabil.
4. Kehilangan nafsu makan.

Dampak narkoba terhadap perilaku :


1. Malas
2. Sering melupakan tanggung jawab
3. Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
4. Menunjukan sikap tidak peduli
5. Menjauh dari keluarga
6. Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
7. Menggadaikan barang-barang berharga di rumah
8. Sering menyendiri
9. Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur, kloset,
gudang, atau kamar mandi
10. Takut akan air
11. Batuk dan pilek berkepanjangan
12. Bersikap manipulative
13. Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
14. Sering menguap
15. Mengaluarkan keringat berlebihan
16. Sering mengalami mimpi buruk
17. Mengalami nyeri kepala
18. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

2. Dampak Positif
Walaupun begitu setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak
negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana
mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam
pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak
positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit
dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta
mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai
bahan pembuat minyak.

2.6 Cara Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba

Pencegahaan merupakan upaya yang sangat penting, bahkan terpenting.Untuk


mencegah remaja dari penyalahgunaan narkoba hal yang paling penting adalah
m e m b e n t e n gi d i r i s e n d i r i d e n g a n i m t a q ( i m a n taqwa). Selain itu ada hal-hal
lain, diantaranya :
1. Menjaga diri sendiri dan teman terdekat dari hal yang menjurus ke narkoba.
2. Pendekatan pada siswa disekolah.
3. Latihan peningkatan percaya diri.
4. Melatih remja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan pemecahan masalah
dan curhat.
5. Memberi kegiatan yang cocok pada kehidupan remaja.
6. Mendorong partisipasi pada kegiatan yang positif.
7. Memberi kesempatan agar remaja mengembangkan kegiatannya.
8. Membentuk perkumpulan dalam gerakan anti narkoba (say no to drugs)
9. Saling memberi dukungan dan kasih sayang.
10. Meningkatkan keterampilan dasar.
11. Mencoba mengubah kebiasaan buruk, dan menjauh dari hal-hal yang negatif.
12. Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui pengedar/bandar narkoba.
13. Memberikan program, terapi dan rehabilitasi.
14. Menyediakan sarana konseling untuk para pemakai dan pengedar narkoba.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan
dalam bentuk tingkah laku. Ada beberapa faktor penyebab remaja melakukan seks bebas,
diantaranya adalah Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan
mendalam, kurangnya perhatian orangtua, ingi di anggap gaul, cueknya masyarakat akan
situasi linkungan, taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar. Secara
umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu
kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Cara menghindari seks
bebas yaitu melalui pendidikan seks, pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan
tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu
bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan seks bebas menurut
agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.
NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi
seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik
dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnyaMasalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja
adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada
umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun
dampak sosial yang ditimbulkannya. Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah
menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya
pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya
dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.Peran orang tua dalam
keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan
penanggulangan terhadap NAPZA.
DAFTAR PUSTAKA

Merry Magdalena. 2010. Melindungi Anak dari Seks Bebas, PT Gramedia Widiasarana
Indonesia: Jakarta
Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 2008. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah.
Jakarta : CV. Rajawali

Budianto, 2010. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung

Dr. Hartati Kurniadi SpKJ, MHA, 2005. Pencegahan Ketergantungan NAPZA/Narkoba.


News Letter Edisi IV. Internet.
Lilis Siti Nurjanah, Februari 2005. Buku Kimia SMP Kelas VII. Regina. Bandung

Anda mungkin juga menyukai