Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TES KRAEPELIN

Testee I

I. Identitas
A. Nama : Webbi Soewandi
B. Usia : 20 Tahun
C. Jenis Kelamin : Laki-laki
D. Pendidikan : SMA
E. Tgl Pemeriksaan : 10 Mei 2014

II. Tes yang digunakan


A. Nama Tes
Kraepelin

B. Aspek yang diukur


Tes Kraepelin mengungkapkan empat aspek yaitu:
1. Kecepatan kerja (panker)
2. Ketelitian kerja (Tianker)
3. Keajegan kerja (Janker)
4. Ketahanan kerja (Hanker)

C. Tujuan Pengukuran
Tes kraepelin dimaksudkan untuk mengukur maximum performance
seseorang. Tes maximum performance adalah kelompok tes psikologis
yang digunakan untuk mengukur kemampuan maksimum subjek seperti
inteligensi (kemampuan mental umum) dan bakat / talenta (kemampuan
mental khusus). Oleh karenanya tekanan skoring dan interpretasi lebih
didasarkan pada hasil tes secara objektif bukan pada arti proyektifnya.

17
18

Dari hasil perhitungan objektif, dapat diinterpretasikan 4 hal : Faktor


kecepatan (speed factor), Faktor ketelitian (accuracy factor), Faktor
keajekan (rithme factor) dan Faktor ketahanan (ausdeur factor).

D. Skoring
1. Periksalah penjumlahan pada masing-masing lajur (1 sd 50), bertanda
pada yang salah dan terlewati.
2. Hitung jumlah yang benar pada setiap lajur, tuliskan dibagian bawah
tiap lajur.
3. Hitung jumlah yang salah pada setiap lajur, tuliskan dibagian bawah
tiap lajur.
4. Hitung jumlah yang terlewati pada setiap lajur, tuliskan dibagian
bawah tiap lajur.
5. Pindahkan jumlah salah pada bagian yang bertuliskan "sum of errors"
dan jumlah yang terlewati pada bagian yang tertuliskan "sum of
skippeds" pada halaman belakang lembar jawaban.
6. Pindahkan jumlah yang betul pada masing-masing lajur kedalam grafik
yang tersedia pada halaman belakang tes dengan cara memberi tanda.
Buatlah grafik dengan menghubungkan tanda-tanda tersebut.
7. Menyusun tabel distribusi frekuensi jumlah jawaban yang benar tiap
lajur.
8. Mencari skor kecepatan kerja (PANKER) dengan mencari rerata
penjumlahan yang betul dari seluruh jalur, dengan rumus:
Mean = ∑fy
────────────

N
9. Mencari skor ketelitian kerja (TIANKER) dengan menjumlahkan
jumlah yang salah dan jumlah yang terlewati.
Tianker = Sum of errors + sum of skippeds
19

10. Mencari skor keajegan kerja (JANKER) ada dua cara:


Berdasar Range, yaitu dengan menghitung selisih antara skor tertinggi
dengan skor terendah
Range = Yt - Yr
Berdasarkan Average Deviation, dengan rumus:
AV. Dev. = ∑f
──────────

N
11. Mencari skor ketahanan kerja (HANKER) dengan menyususn
persamaan garis linear.
Y = a+bx
a = Mean y − bX Mean X
b = N ∑xy − (∑x) (∑y)
─────────────────────────────────────────────

N∑x2 − (∑x)2
Skor ketahanan kerja = Y50 − Y0
12. Setelah diperoleh skor Kecepatan Kerja, Ketelitian Kerja, Keajegan
Kerja dan Ketahanan Kerja, kemudian dikonsultasikan pada norma
menurut kategorinya.

E. Waktu Penyajian
Waktu 15 detik X 50 lajur.
20

III. Kesimpulan Hasil Tes


Tabel Distribusi Frekuensi
y F F.y d │d│ F.│d│
10 4 40 2,68 2,68 10,72
9 10 90 1,68 1,68 16,8
8 12 96 0,68 0,68 8,16
7 8 56 -0,32 0,32 2,56
6 8 48 -1,32 1,32 10,56
5 5 25 -2,32 2,32 11,6
4 2 8 -3,32 3,32 6,64
3 1 3 -4,32 4,32 4,32
52 50 366 71,36

1. PANKER
Mean = ∑fy
───────────────

N
= 366
─────────────

50
= 7,32 (Kurang sekali)
2. TIANKER
Tianker = Sum of errors + sum of skippeds
= 16 + 1 = 17 (Kurang)
3. JANKER
Range = Yt - Yr = 10 – 3 = 7 (Baik)
Average Deviation = ∑f |d|
── ──────────────────────

N
= 71,36
───────────────────────

50
= 1,4272 (Kurang)
21

4. HANKER
Y= a+bx
a = Mean y – b . mean x
= 7,32 + 0,03909 . 25,5
= 8,3168
b = N ∑xy − (∑x) (∑y)
──────────────────────────────────────────────

N∑x2 − (∑x)2

= 50 (8926) – (1275) (366)


───────────────────────────────────────────────────────────

50 (42925) – (1275)²

= 446300 – 466650
──────────────────────────────────────────────────

2146250 – 1625625

= -20350
──────────────────────

520625
= -0,03909
Y50 = a + bx
= 8,3168 + (-0,03909) (50) = 8,3168 + (-1,9545)
= 6,3623
Y0 = a + bx
= 8,3168 + (0,03909) (0)
= 8.3168
Skor Ketahanan Kerja = Y50 − Y0
= 6,3623 − 8.3168 = -1,96 (Kurang Sekali)
22

Interpretasi
Baik Baik Sedang Kurang Kurang
Sekali Sekali
Panker 
Tianker 
Janker 
Hanker 

Dari hasil tes diatas dapat disimpulkan bahwa Kecepatan Kerja yang
dimiliki subjek (PANKER) kurang sekali, yaitu 7,32 yang artinya
kemampuan subjek dalam kecepatan saat bekerkerja adalah kurang sekali.
Pada tes Konsentrasi Kerja atau Ketelitian (TIANKER) hasilnya adalah 17,
sehingga dikategorikan kurang yang artinya kemampuan subjek dalam
ketelitia saat bekerja adalah kurang. Faktor yang ketiga adalah Keajegan
Kerja (JANKER) subjek yang baik, kategori baik ini dilihat berdasarkan
range yaitu sebesar 7, sedangkan jika dilihat berdasarkan Average Deviation
subjek tergolong sedang yang artinya kemampuan subjek dalam aspek
stabilitas atau keajegan saat kerja adalah baik. Faktor terakhir adalah
Ketahanan Kerja (HANKER) subjek yang dinilai kurang sekali, artinya
kemampuan subjek dalam hal ketahanannya saat bekerja adalah kurang
sekali.
Kesimpulan dari uraian diatas bahwa subjek masuk kategori kurang
pada aspek kecepatan, ketelitian dan ketahanan, sehingga subjek kurang
cocok bekerja pada bidang pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan
ketelitian yang maksimal. Pada aspek keajegan kerja subjek masuk kategori
baik, sehingga subjek bisa mengembangkan kemampuannya ini dibidang
pekerjaan yang membutuhkan kestabilan emosi kerja yang baik. Dari seluruh
hasil tes diatas dapat disimpulkan bahwa subjek lebih tepat bekerja sebagai
wirausaha, pengacara, hakim atau sales.
Pada saat tes dimulai subjek terlihat memperhatikan instruksi dengan
baik. Pada awal tes subjek terlihat tenang tapi kemudian memasuki
23

pertengahan subjek mulai gugup dan tangan gemetar. Kesiapan subjek juga
terlihat kurang sehingga menunjukan hasil insterpretasi tes pada beberapa
aspek kurang baik juga.

Anda mungkin juga menyukai