Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Dwi Agustin

NIM : 20192060203042

Kelas : 4B (Reguler)

Tugas Anti Korupsi

1. Podcast pertama
Dalam podcast ini membahas tentang perbedaan pola korupsi di
Indonesia dan Amerika Serikat dua negara dengan budaya masyarakat
yang bertolak belakang. Memahami bagaimana otak koruptor bekerja.
Jadi korupsi itu sangat menggurita. Korupsi kecil-kecilan sangat banyak
sekali ditengah masyarakat contoh seperti waktu,membagi jawaban dan
bahkan mengaku bahwa itu bukan korupsi. Selain masalah sistemik
korupsi juga banyak dipicu oleh faktor budaya berdasarkan eksperimen
orang Indonesia yang diajak curang atau korupsi itu lebih sering
berramai2 seperti semangat gotong royong,sedangkan orang Amerika
motivasi utamanya adalah kompetisi jadi curang sendiri. Berkolaborasi
badan itu artinya ketika mereka mengumpulkan uang yang tinggi masing
masing akan dikasih reward. Misal ada partisipan itu mengaku angka
dadunya dua dan mengaku angka dadu nya dua masing2 mendapatkan 2
dolar jadi ada kesamaan sehingga itu bekerja kolaborasinya disitu apakah
anda mau untuk menipulasi informasi hanya untuk menyamakan dengan
si angka dadu. Yang kedua sekenario kompetisi artinya peserta
eksperimen ini besar besaran skor supaya bisa menang dan uangnya
sendiri. Apa hasil beda respon partisipan di Indonesia dan Amerika? Jadi
hasilnya adalah partisipan Indonesia itu lebih banyak curang waktu
kolaborasi sementara partisipan Amerika cenderung lebih curang ketika
kompetisi. Dr.Galang berkata “suatu hal yang unik ditemukan
diindonesia bahwa ternyata dari 2 jenis relasi sosial yaitu kompetisi dan
kolaborasi ternyata hanya kolaborasi lah yang menyebabkan orang itu
citing diindonesia karena itu berhubungan dengan nilai budaya Indonesia
yang politik. Padahal literatur terdahulu menyebutkan bahwa kompetisi
yang membuat orang itu citing jadi orang itu citing bahkan itu hewan pun
menunjukan kecurangan ketika dia berkompetisi dengan teman teman nya
misalnya berebut makanan. Tapi data ditempat kami menunjukan bahwa
orang Indonesia tidak tergoda kompetisi justru kolaborasi. Sedangkan di
Amerika mereka lebih indualistik disana justru kompetisi yang
menyebabkan citing kolaborasi tidak menyebabkan citing”. Budaya dapat
mempengaruhi kecenderungan orang korupsi. Misal di desa ada gotong
royong di Amerika bahkan tetangga saja tidak tahu. Padahal jika orang
berkorupsi dengan bersamaan yang menjadi sistemik yang artinya makin
sulit untuk diberantas. Intinya kesimpulan dari riset Dr galang adalah
bahwa orang Indonesia lebih suka korupsi itu misanya dengan semangat
gotong royong. Jadi ternyata bagian otak yang bertanggung jawab
terhadap perilaku citing adalah bagian otak yang tumpang tindih dengan
bagian otak yang bertanggung jawab dengan kecerdasan jadi dengan kata
lain bagian otak yang membuat orang citing itu hampir sama dengan
sebagian otak yang mengatur kecerdasan. Semakin cerdas seseorang
semakin berpotensi besar juga berkorupsi. Itulah mengapa orang-orang
yang pelaku kejahatan kriminal tingkat tinggi itu sebenarnya orang pintar.
Orang curang itu menunjukan kreativitas tingkat tinggi.

2. Podcast kedua
Podcast ini membahas tentang mengapa orang kaya harus melakukan
korupsi. Dinamika perilaku manusia secara umum tidak bisa selalu
diprediksi dan selalu berubah ubah. Setiap manusia memiliki keyakinan
yang berbeda-beda dan membentuk persepsi seperti baik buruknya. Tata
nilai itu pilihan bagi manusia sendiri tergantung dengan situasinya dan
mencari posisi yang dapat membuat manusia itu merasa aman dan
selamat. Nilai yang penting benar itu kadang bisa menjadikan dirinya
terasing kan, kebenaran itu sesuatu yang tidak bisa ditolak oleh siapapun
harusnya tetapi jika bicara tentang kebenaran lalu ditolak berarti ada
unsur subjektif yaitu muncul dari  belief dan persepsi disini yang bisa saja
kurang lengkap dan kurang sesuai. Values ini nanti yang akan
membentuk sikap mengevaluasi yang akan dilakukan, jabatan nya,
penilaian seseorang terhadap kedudukan, materi, barang, kewenangan itu
adalah sikap seseorang. Jadi bagaimana seseorang menyikapi hal tersebut.
Kalau sikap sudah dinilai dengan kurang bagus nantinya sikap juga tidak
dapat diandalkan. Lalu ke perilaku, kepribadian jadi ada orang yang
berbakat melakukan korupsi mungkin itu karna kepribadian nya.
Pembentukan kepribadian itu biasanya terbentuk karena lingkungan.
Kepribadian perilaku saling berpengaruh, perilaku itu akan membentuk
kepribadian, kepribadian akan mendorong perilaku tertentu sehingga kita
tidak bisa memperhatikan satu sisi saja. Masalah kaya tidak bisa diukur,
kaya itu sendiri masuk dalam values. Orang kaya korupsi selalu
memikirkan kalau dia tidak punya uang dia tidak bisa bahagia maka dari
itu seseorang yang selalu berfikir seperti itu akan melakukan apa saja
demi mendapatkan yang dia inginkan tidak memikirkan apapun. Kalau
kita memiliki belief yang benar berorientasi pada akhirat misalnya maka
kekayaan itu tidak akan menggoda kita bahwa akhirat tidak ada berkaitan
dengan kekayaan. Orang yang selalu terobsesi kekayaan maka selalu
ambisi untuk mencari terus kekayaan. Orang kaya di Amerika lebih pelit
sedangkan orang yang tidak punya lebih dermawan disana. Sistem itu
akan membentuk pola pikir,maka jika belief sistem nya itu lurus maka
sikap dan godaan itu tidak akan menggoyahkan baik dari kelompok
maupun luar.

Anda mungkin juga menyukai