a. Factor Personal
1) Kesama Karakteristik Personal
Kesamaan karakteristik personal ditandai dengan kesa-
maan dalam nila-nilai, sikap, keyakinan, tingkat/status
sosial ekonomi, agama dan ediologi.
Mereka yang memiliki kesamaan dalam hal-hal tersebut di
atas cenderung menyukai satu sama lain.
Menurut teori Cognitif Consistency dari Fritz Heider,
manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap
dan perilaku. Kita ingin memiliki sikap yang sama dengan
orang yang kita sukai, supaya seluruh unsur kognitif kita
konsisten.
Persepsi tentang adanya kesamaan mendatangkan gan-
jaran atau imbalan (reward), sedangkan perbedaan cen-
derung tidak menyenangkan dan membuat tidak nyaman.
Kesamaan sikap orang lain dengan orang lain mem-
perteguh kemampuan dalam menafsirkan realitas social.
Kesamaan dengan orang lain membuat kita lebih percaya
diri dan pada gilirannya meningkatkan self-esteem (harga
diri) kita.
Asas kesamaan bukan satu-satunya penentu dalam keter-
tarikan kita pada orang lain.
Atraksi interpersonal pada akhirnya merupakan gabungan
dari efek keseluruhan interaksi diantara individu.
Meskipun demikian, bagi komunikator, lebih tepat memulai
komunikasi dengan mencari kesamaan di antara semua
peserta komunikasi
2) Tekanan Emosional
Disaat seseorang yang sedang di bawah tekanan emosi-
onal, seperti takut, cemas dan stress, akan menginginkan
kehadiran orang lain. Pada kondisi ini kecenderung untuk
menyukai orang lain akan lebih besar. Misalnya orang yang
sedang ditimpa musibah kebakaran atau kematian akan
merasa lebih senang jika didatangi dan ditemani para
kerabat dan teman-teman.
4) Isolasi Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, hal ini yang tidak mungkin
manusia tahan hidup terasing dalam waktu yang lama.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa tingkat isolasi
sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesukaan kita
pada orang lain. Bagi mereka yang terisolasi, misalnya
narapidana, petugas di hutan-balantara, dan orang tinggal
di daerah terpencil, kehadiran orang lain mendatangkan
kebahagiaan. Dalam kondisi terasing, kecenderungan
individu untuk menyenangi orang akan bertambah.
b. Factor Situasional
1) Daya Tarik Fisik
Pepatah bilang, jangan menilai buku dari sampulnya. Akan
tetapi, kebanyakan kita, ketertarikan lebih kuat dipenga-
ruhi oleh daya tarik fisik seseorang.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa daya tarik fisik
seseorang sering menjadi penyebab utama atraksi
interpersonal. Beberapa penelitian bahwa kecantikan dan
ketampanan diasosiasikan dengan baik hati, cerdas, pandai
bergaul, sukses mandiri dan dapat menyusaikan diri.
Sementara yang jelek diasosiasikan dengan sifat yang
sebaliknya.
Beberapa penelitian juag menunjukan abhwa orang-orang
yang cantik dan tampan umunya lebih efektif dalam
mempengaruhi pendapat orang dan biasa diperlakukan
lebih sopan. Bahkan bayipun lebih suka kepada orang
dewasa yang menarik dari pada yang jelek (Langlois
Roggman & Reiser-Danner, 1990)
2) Ganjaran
Kita menyenangi orang yang member ganjaran kepada kita.
Ganjaran dapat berupa bantuan, dukungan moral, pujian
atau hal-hal yang dapat meningkatkan harga diri kita.
3) Familiarity
Konsep ini artinya adalahhal-hal yang sering kita lihat atau
mudah dikenal dengan baik. Jika sering berjumpa dengan
seseorang, biasanya kita akan menyukainya. Familiriaty
terbentuknya dari sering sesuatu terjadi. Penelitian
menunjukan bahwa keakraban dapat meningkatkan
ketertarikan.
4) Kedekatan
Konsep ini erat kaitannya denga familiarity. Hubungan kita
dengan orang lain tergantung seberapa dekat orang
tersebut dengan kita.
Weber (1992) bahwa kedekatan merujuk pada hal-hal yang
terasa dekat. Baik jarak maupun emosional. Semakin tinggi
tingkat kedekan seseorang dengan orang lain, semakin
besar pula ketertarikan antara mereka.
Kedekatan fungsional akan dipengaruhi kondisi atau
keadaan arsitektural tempat kita berada. Misalnya kita
tinggal ditempat yang sering dikunjungi dan membuat kita
seing bertemu orang banyak. Hal mengakibatkan kita
menjadi populer sekaligus meningkatkan ketertarikan orang
lain pada kita.
5) Kemampuan
Ada kecederungan untuk menyukai orang yang memiliki
kemampuan lebih tinggi dari kita atau lebih berhasil dalam
kehidupannya. Orang-orang yang sukses umumnya
mendapat simpati dari orang banyak. Karena dianggap
memiliki kemapuan yang lebih baik dari orang kebanyakan.