Anda di halaman 1dari 13

EKSPERIMEN

FAKTORIAL
DISUSUN OLEH :
DEVIKA
OKTAVIANI(11836075)
Pengertian Eksperimen Faktorial
Eksperimen faktorial adalah suatu percobaan
mengenai sekumpulan perlakuan yang terdiri atas
semua kombinasi yang mungkin dari taraf
beberapa faktor. Sekumpulan kombinasi
perlakuan tersebut yang dinyatakan dengan kata
faktorial (Gasperz, 1991:181).
Dalam desain faktorial, setiap tingkat dari satu variabel
independen (yang juga dapat disebut faktor) digabungkan
dengan setiap tingkat variabel lainnya untuk menghasilkan
semua kemungkinan kombinasi. Setiap kombinasi,
kemudian, menjadi ketentuan dalam percobaan.
Faktor dan Level
Faktor : Setiap variable yang
bebas karena variable itu
menjadi faktor atau penyebab
terjadinya perubahan pada
variable terikat.

Taraf /level :nilai-nilai dari faktor yang


dicobakan daam percobaan.
Contoh…
Goldfried dkk meneliti perbandingan terapi yang terfokus pada
Cognitive behavior therapy (CBT) dan interpersonal
psikodinamik kepada pasien yang mengalami depresi. Dalam
eksperimennya Ia memberikan CBT kepada 30 orang dan
terapi interpersonal dinamik pada 27 orang. Setiap kelompok
dibagi lagi menjadi 2 secara seimbang, dan setiap bagiannya
diberikan lagi perlakuan secara berbeda.Bagian pertama dari
2 kelompok diberi terapi selama 8 sesi, sedangkan bagian
kedua diberi terapi 16 sesi.
Maka…
Dalam penelitian tersebut terdapat dua factor yaitu : Percobaan tersebut merupakan eksperimen factorial
• Terapi Psikodinamik 2x2,sebab eksperimen tersebut terdiri atas 2 faktor
• CBT yang masing masing faktor terdiri atas 2 level.

Dan setiap factor memiliki dua level/taraf yaitu : Sehingga pada eksperimen tersebut terdapat 4
• 8 x sesi terapi perlakuan,yakni :
• 16 x sesi terapi • Terapi psikodinamik dengan 8x sesi
• CBT dengan 8x sesi
• Terapi psikodinamik dengan 16 x sesi
• CBT dengan 16 x sesi
Peneliti memiliki kebebasan untuk merancang
berapa perlakuan yang hendak diberikan dalam
suatu eksperimen. Jumlah perlakuan ini
bergantung pada kombinasi perlakuan yang
dirancang oleh peneliti. Desain factorial sederhana
adalah 2x2

Akan tetapi dalam penelitian psikologi jarang


menggunakan lebih dari 3 level.
Jenis-jenis Eksperimen Faktorial
Salah Satu Variable Bebas Dimanipulasi
Seorang peneliti boleh tertarik pada pengaruh dari satu
variable bebas, tetapi harus mempertimbangkan variabel-
variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variable
terikat. Variable tersebut adalah variable atribut seperti jenis
kelamin, kecerdasan, ras, status sosial, ekonomi, hasil belajar,
dsb.
Jenis-jenis Eksperimen Faktorial
Semua Variable Bebas Dimanipulasi
Ketika eksperimenter tertarik pada 2 variabel bebas dan ia
ingin menilai pengaruhnya terhadap variable terikat, baik
secara terpisah maupun bersama-sama, kedua variable bebas
dimanipulasi secara eksperimental
Contoh Eksperimen Faktorial
Seorang peneliti melakukan percobaan tentang
pengaruh penggunaan ponsel (ya vs. tidak) dan waktu
(siang vs. malam) terhadap kemampuan mengemudi
seseorang, Lihat table :

Kolom pada tabel mewakili penggunaan ponsel


( ya/tidak)
Baris mewakili waktu (siang hari/malam hari)
Keempat sel tabel tersebut mewakili empat
kemungkinan kombinasi atau kondisi:
• menggunakan ponsel di siang hari
• tidak menggunakan ponsel di siang hari,
• menggunakan ponsel di malam hari
• tidak menggunakan ponsel di malam hari.

Contoh di atas merupakan eksperimen factorial 2x2


Contoh lain…
Seorang peneliti melakukan percobaan yang
mencakup psikoterapi (kognitif vs. perilaku), lamanya
psikoterapi (2 minggu vs. 2 bulan), dan jenis kelamin
psikoterapis (wanita vs. pria), lihat table:
Kolom pada tabel mewakili psikoterapi
(kognitif/perilaku)
Baris mewakili lama psikoterapi (2 minggu/2 bulan)
Sel mewakili jenis kelamin psikoterapis (wanita/pria)
Sehingga tercipta 8 kemungkinan kombinasi atau kondisi:
• Terapi kognitif selama dua minggu dengan psikoterapis
wanita
• Terapi perilaku selama dua minggu dengan psikoterapis
wanita
• Terapi kognitif selama dua bulan dengan psikoterapis wanita
• Terapi perilaku selama bulan minggu dengan psikoterapis
wanita
• Terapi kognitif selama dua minggu dengan psikoterapis pria
• Terapi perilaku selama dua minggu dengan psikoterapis pria
• Terapi kognitif selama dua bulan dengan psikoterapis pria
• Terapi perilaku selama dua bulan dengan psikoterapis pria
Kelebihan Eksperimen Faktorial
a. Lebih efisien karena dapat dilakkan hanya satu kali eksperimen.
b. Memberi ruang kepada peneliti untuk menyelidiki berbagai
bentuk interaksi dalam penelitian perilaku
c. Pengujian hipotesis menjadi lebih kuat
d. Pengendalian variable lebih baik karena dilakukan dengan
beberapa perlakuan sekaligus.

e. Hasil eksperimen dapat digenealisasikan terhadap beberapa


variable bebas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil eksperimen lebih
valid pada beberapa situasi dan subjek penelitian.
Akan tetapi terdapat kekurangan utama pada
eksperimen faktorial yaitu adalah sulitnya
bereksperimen dengan lebih dari dua faktor, atau
dengan banyak level. Desain factorial juga harus
direncanakan dengan teliti dan cermat, karena sedikit
saja kesalahan di salah satu level, atau dalam
operasionalisasi umum, akan membahayakan bagi
hasil percobaan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai