Gangguan identitas gender merupakan gangguan yang mana penderitanya merasa jika dirinya
adalah pria atau wanita, terjadi konflik antara identitas gender nya dengan anatomi gendernya.
Identitas jenis kelamin disini adalah kondisi psikologi yang mana mencerminkan perasaan
dari dalam diri seseorang entah itu sebagai laki-laki ataupun wanita. Identitas gender ini
adalah refleksi dari dalam diri seseorang yang mana berkaitan dengan keberadaan dirinya,
entah itu sebagai pria ataupun wanita. Sehingga identitas jenis kelamin atau gender identity
adalah berkaitan dengan sikap, perilaku, serta atribut lainnya yang penentuannya dilakukan
secara kultural baik itu maskulinitas ataupun feminitas.
PENYEBAB GANGGUAN IDENTITAS GENDER
Gangguan identitas gender ini berawal ketika masa kanak-kanak, biasanya akan
teramati pada rentang usia 2-4 tahun. Gangguan identitas gender ini sering
dikaitkan dengan perilaku lintas gender semisal sering berpakaian layaknya
lawan jenisnya, lebih senang bermain dengan lawan jenis, serta melalukan
permainan yang biasanya dinggap sebagai permainan yang dilakukan lawan
jenisnya. Belum ada teori ataupun penelitian yang pasti apakah hal yang menjadi
penyebab gangguan identitas gender ini. Meskipun beberapa hal diantaranya
dikaitkan faktor biologis, terkait dengan hormon seseorang hanya saja belum ada
data yang tersedia mengenai hal tersebut. Faktor biologis lainnya merupakan
kelainan yang terjadi pada struktur otak ataupun kromosom, namun ini pun juga
tidak ada penjelasan yang lebih konklusif.
LANJUTAN…
Selain itu hal lainnya yang menjadi penyebab dari munculnya gangguan ini
juga bisa berasal dari faktor sosial serta psikologis. Lingkungan rumah
memberikan pengaruh yang cukup besar bagi anak terkait dengan identitas
genderi ini. Meskipun begitu, faktor sosial tersebut tidak menjelaskan dengan
detail mengapa seorang pria dapat dibesarkan sebagai wanita bahkan dengan
organ seks wanita, memiliki identitas gender sebagai seorang wanita namun
memilih hidup sebagai pria. Pada teori belajar, menekankan jika kondisi ini
dikarenakan tidak adanya figur ayah dalam kasus anak laki-laki, sehingga
menyebabkan tidak mendapatkannya model seorang pria yang baik dan benar.
MACAM MACAM GANGGUAN IDENTITAS GENDER
1. Transeksual
Suatu kelainan identitas jenis kelamin yang nyata. Dimana penderita menyakini
bahwa mereka adalah korban dari suatu kecelakan biologis yang terjadi
Add your textsebleum
Add your text
mereka lahir yang secara kasar terpenjarakan dalam sebuahAddtubuh
youryang
text tidak
Add your text
sesuai dengan identitas jenis kelamin mereka yang sesungguhnya. your text Add your text
3. Homoseksual
Adalah istilah untuk orang yang tertarik secara personal emosional atau seksual
pada orang berjenis kelamin sama denganya. Jika orang tersebut laki-laki maka
istilahnya dikenal dengan nama Gay. Sementara jika perempuan Lesbian.
Kecenderungan ini dapat dibagi menjadi beberapa kualitas tingkah laku
homoseksual antara lain :
b. Homoseksual Fakultative
Hanya pada situasi yang mendesak dimana kemungkinan ini mendapatkan
partner lain sejenis sehingga tingkah laku homoseksual sebagai usaha
menyalurkan dorongan seksualnya. Misalnya dipenjara
c. Biseksual
Orang ini dapat mencapai kepuasan erotis optimal baik dengan sesame jenis
maupun dengan lawan jenis. Biseksualitas nberarti memiliki responsivitas
seksual terhadap 2 jenis kelamin. Biseksualitas sejati lebih sering terjadi pada
perempuan dibandingkan laki-laki
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN GANGGUAN IDENTITAS GENDER
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi gangguan identitas gender ini, antara lain
adalah:
1. Body Alternations
Dalam terapi ini, usaha yang dilakukan bertujuan untuk mengubah bentuk tubuh seseorang agar
memang sesuai dengan identitas gendernya. Untuk melakukan terapi ini, setidaknya penderita
gangguan ini harus mengikut psikoterapi 6-12 bulan dan menjalani hidup sesuai dengan yang
memang diinginkannya. Perubahan yang dapat dilakukan mulai dari bedah kosmetik, elektrolisis
untuk pembuangan rembut wajah, pengisian hormon dan lainnya
2. Mengganti Kelamin
Meskipun cara ini cukup kontroversial dan bertentangan dengan aturan yang ada, namun banyak
penderita identitas gender yang memilih hal tersebut untuk mengatasi gangguan yang dideritanya.
Tentu sebelum memutuskan untuk melakukan operasi penggantian kelamin, benar benar dipikirkan
terlebih dahulu dengan matang. Jika penderita mengalami delusi paranoid, maka ahli bedah bisa
menolak permintaannya. Pria yang ingin mengubah dirinya menjadi wanita biasanya akan
ditingkatkan hormon estrogennya. Sedangkan wanita, ditingkatkan hormon androgennya. Sebelum
operasi dilakukan, wajib bagi pasien untuk hidup sebagai lawan jenisnya kurang lebih satu tahun.
DEFINISI GANGGUAN PARAPHILIA
02/04/2021
MACAM-MACAM GANGGUAN PARAPHILIA
• Ekshibisionisme
4.3 Merupakan4.4tindakan seksual dengan mencapai kepuasan seperti mempertontonkan alat kelamin
nya di depan umum. Orang dengan gangguan ini sangat menyukai dirinya dengan mengekspose
ADD YOUR TITLE
dirinya sendiri di depan umum karena dengan tindakan tersebut dapat memperoleh kepuasan
seksual nya. 3.5
• Voyeurisme 3
Gangguan ini mendapat kepuasan seksual dengan cara menonton orang lain membuka baju nya
2.4 2.5 orang tersebut mengetahui bahwa sedang di intai atau sedang di observasi. Dorongan
tanpa
seksual nya timbul secara berulang kali. Orang dengan gangguan Voyeurisme ini semakin
2 2
perilaku nya di ketahui oleh korban1.8
akan membuat nya semakin terangsang atau semakin
senang dalam pencapaian kepuasan seksualnya.
• Masokisme Seksual
Aktifitas seksual yang di lakukan dengan memberi rasa sakit atau penghinaan terhadap
pasangan. Gangguan ini melakukan tindakan seperti, mengikat, mencambak pasangan, dan
menyakiti tubuhnya sendiri saat melakukan masturbasi atau berfantasi sendiri.
LANJUTAN…
Fetihisme
4.3 4.4
Aktifitas mendapatkan rasa kepuasan seksual dengan cara yang tidak biasa, orang dengan gangguan ini
ADD YOUR TITLE
menyukai obyek mati bukan manusia atau bagian tbuh manusia. Dorongan seksual yang kuat dan
3.5 seperti, bra, celana dalam perempuan, sepatu dll.
bergantasi dengan melibatkan obyek
Froterisme
3
2.4 2.5Froterisme merupakan gangguan yang masih sering di dengar di telinga masyarakat atau juga
Gangguan
biasanya masih sering terjadi. Gangguan ini juga termasuk dalam pelecehan seksual. Dimana orang
2
2 dengan gangguan Froterisme mencapai kepuasan seksual dengan menggosokkan alat kelaminnya
1.8
kepada korban atau orang lain tanpa meminta izin. Gangguan ini lebih banyak di alami oleh pria. Dan
biasanya kejadian seperti ini banyak di jumpai di dalam bis, kereta, atau kendaraan lainnya.
Sadisme Seksual
Kepuasan seksual yang didapat dengan menimbulkan penghinaan atau rasa sakit pada orang lain,
gangguan ini adalah gangguan kebalikan dari masokisme seksual.
LANJUTAN…
Fetihisme Transvestik
Aktifitas mencapai kepuasaan yang didapat dengan menggunakan pakaian darilawan jenis, orang
dengan gangguan ini beranggapan bahwa apa yang mereka kenakan atau pakai akan merasa puas
secara seksual.
Pedofilia
Gangguan Pedofilia rasanya tidak asing di teling masyarakat dan kasus pedofilia ini dapat
ditemukan di Indonesia, gangguan pedofilia ini hampir sering terjadi setiap tahun nya. Baik di ranah
sekolah, masyarakat, atau di tempat umum. Gangguan pedofilia ini ditandai dengan suatu
ketertarikan seksual kepada anak-anak di bawah umur.
Paraphilia lainnya
A 80% Ada beberapa
bentuk lain dari gangguan paraphilia, diantaranya nekrofilia (dorongan seksual dan fantasi dengan
melibatkan kontak seksual dengan mayat), zoofilia (dorongan seksual dan fantasi yang melibatkan
kontak seksual dengan binatang), dan lain lain. Prevalensi gangguan seksual parafilia lebih banyak
terjadi pada pria dibandingkan wanita.
PENANGANAN GANGGUAN PARAPHILIA
Penyebab disfungsi seksual bisa bermacam-macam. Mulai dari hormon, gangguan medis, hingga masalah
psikologis.
• Penyakit tertentu
Sejumlah kondisi medis bisa saja memengaruhi risiko Anda untuk mengalami disfungsi seksual. Beberapa
contohnya meliputi: Kanker, Gagal ginjal, Cedera saraf tulang belakang, Multiple sclerosis, Penyakit
jantung, Gangguan kandung kemih, Atrofi vagina, Lichen sclerosus
• Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menurunkan hasrat seksual dan keinginan tubuh untuk
mengalami orgasme. Misalnya, obat antidepresan, obat penekan darah, antihistamin (obat alergi) dan obat
kemoterapi.
• Kadar hormon
Level estrogen yang lebih rendah setelah menopause dapat menyebabkan perubahan pada kelamin dan
respons seksual seorang wanita. Sementara penurunan kadar hormon estrogen memicu penurunan aliran
darah ke daerah pinggul, yang kemudian berujung pada berkurangnya sensasi pada kelamin.
PENYEBAB GANGGUAN DISFUNGSI SEKSUAL
Faktor psikologis
Terdapat sederet faktor psikologis yang berkaitan dengan disfungsi seksual. Beberapa di antaranya adalah:
02/04/2021
LANJUTAN…
02/04/2021
THANKS