DELIKUENSI NEUROTIK
Delikuensi neurotik adalah salah bentuk kenakalan remaja. Menurut Kartono, kenakalan
remaja disebut sebagai “Juveniledelinquere” . Juvenile yang berarti anak-anak atau anak muda
dan Delinquere yang berarti terabaikan, mengabaikan, nakal, kriminal, pelanggar aturan, dan
pembuat ribut. Sehingga, Juveniledelinquency atau kenakalan remaja adalah gejala ppatologis
pada anak – anak yang disebabkan karena pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan
bentuk perilaku menyimpang, yang tidak dapat diterima oleh sosial, pelanggaran status, hingga
tindak kriminal. Menurut Philip Graham, terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan kenakalan
remaja adalah :
1. Faktor lingkungan seperti kemiskinan di kota besar, gangguan lingkungan, migrasi, faktor
sekolah, keluarga tercerai berai, gangguan dalam pengasuhan keluarga, dan kesulitan dalam
pengasuhan
2. Faktor pribadi seperti bakat yang mempengaruhi temperamen, cacat tubuh, kurangnya dasar
1. Faktor dalam diri anak seperti predisposising faktor atau faktor yang memberi kecenderungan
tertentu pada perilaku remaja yang dibawa sejak lahir, lemahnya pertahanan diri, kurangnya
kemampuan penyesuaian diri, dan kurangnya dasar keimanan dalam diri remaja.
2. Penyebab dari lingkungan keluarga seperti kurangnya kasih sayang, keluarga tidak harmonis,
1. Kenakalan brutal baik yang objeknya manusia baik dengan sengaja maupun tidak sengaja dan
kenakalan brutal yang objeknya adalah benda mati seperti pencurian, perampokan, pemalsuan
3. Kenakalan yang melawan status seperti membolos, membantah perintah, dan kabut dari
rumah.
Menurut Hurlock, kenakalan yang dilakukan remaja terbagi menjadi empat bentuk yaitu :
2. Perilaku yang membahayakan hak milik orang lain, seperti merampas,mencuri, dan mencopet.
3. Perilaku yang tidak terkendali, yaitu perilaku yang tidak mematuhi orangtua dan guru seperti
membolos, mengendarai kendaran dengan tanpa surat izin, dan kabur dari rumah.
4. Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, seperti mengendarai motor dengan
Sedangkan menurut Kartono, kenakalan remaja dibagi menjadi empat yaitu 1) Delikuensi
Terisolir 2) Delikuensi Neurotik 3) Delikuensi Psikopatik dan 4) Delikuensi Defek Moral. Adapun
pada review ini akan membahas mengenai delikuensi neurotik menurut Kartono. Pada umumnya,
remaja nakal tipe delikuensi neurotik ini, mereka mengalami permasalahan mental yang cukup
serius, seperti kecemasan, merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan berdosa dan lain
1. Perilaku nakalnya bersumber dari sebab-sebab psikologis yang sangat dalam, dan bukan hanya
berupa adaptasi pasif menerima norma dan nilai subkultur gang yang kriminal itu saja.
2. Perilaku kriminal mereka merupakan ekspresi dari konflik batin yang belum terselesaikan,
karena perilaku jahat mereka merupakan alat pelepas ketakutan, kecemasan dan kebingungan
batinnya.
3. Biasanya remaja ini melakukan kejahatan seorang diri, dan mempraktikkan jenis kejahatan
tertentu, misalnya suka memperkosa kemudian membunuh korbannya, kriminal dan sekaligus
neurotik.
4. Remaja nakal ini banyak yang berasal dari kalangan menengah dan cukup baik kondisi
emosional yang parah, dan orang tuanya juga neurotik atau psikotik.
5. Remaja memiliki ego yang lemah, dan cenderung mengisolir diri dari lingkungan orang dewasa
Kenakalan remaja bisa terjadi karena mereka merasa diabaikan oleh orang – orang terdekat
mereka, tidak mendapatkan perhatian, dan pengarahan. Sehingga, beberapa hal yang bisa
1. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua maupun orang sekitarnya dalam hal apapun.
4. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti televisi, radio,
tempat- tempat ibadah sesuai dengan iman dan kepercayaan yang dianut
7. Orangtua perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu positif untuk anak.
8. Orang tua perlu bisa menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda, sehingga dapat
Referensi :
Dr. Syarifan Nurjan, M. A., 2019. Perilaku Delikuensi Remaja Muslim. Yogyakarta : Penerbit
malang.ac.id/2253/5/08410087_Bab_2.pdf