Anda di halaman 1dari 7

ASESMEN WAWANCARA

TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA PERANTAUAN

Dosen Pengampu: Yudi Kurniawan, S.Psi., M.Psi

Disusun oleh :

Reyfasya Rizqika A. (F.111.21.0003)

Salsabila Afifha Zain (F.111.21.0007)

Khoirotul Hidayah (F.111.21.0041)

Citra Safina (F.111.21.0045)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SEMARANG

2023
Tingkat Stress Pada Mahasiswa Perantauan

A. Responden
Mahasiswa perantauan

B. Latar Belakang
Stres merupakan suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh tuntutan fisik,
lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol.Stres merupakan respon tubuh
seseorang akibat adanya tekanan, ancaman atau suatu perubahan dari diri atau lingkungan
individu tersebut. Menurut Maramis (1999 dalam Mukhtar, 2021) Stress merupakan suatu
keadaan tertekan yang dialami oleh individu, penyebab stres yang dialami oleh individu
juga berbeda-beda, dalam hal ini mahasiswa tingkat pertama mengalami stres dapat
disebabkan karena kurang mampunya mahasiswa dalam menghadapi lingkungan yang
baru bagi dirinya perbedaan pola belajar dari jenjang SLTA menuju jenjang perkuliahan,
pola interaksi sosial dengan teman baru, serta kehidupan yang jauh dari keluarga yang
mendorong individu mengalami stres tersebut. Adanya perbedaan dampak stress pada diri
mahasiswa disebabkan oleh perbedaan karakeristik masing-masing mahasiswa.
Perbedaan karakteristik yang ada pada diri mahasiswa akan menentukan respon
mahasiswa terhadap stress yang dihadapi, sehingga akan ada respon yang berbeda-beda
dari mahasisa terhadap sumber stress yang sama (Ningrum, 2011). Mahasiswa dalam
mengatasi stres yang dialami menggunakan berbagai strategi, namun setiap individu
memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya tergantung individu tersebut, tidak
sedikit mahasiswa yang salah strategi dalam menghadapi masalah.

C. Tujuan
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkatan stress seorang
mahasiswa perantauan yang berada jauh dari kampong halamannya.

D. Metode Wawancara
Wawancara ini menggunakan metode individual, yaitu wawancara yang dilakukan
seseorang pewawancara dengan responden tunggal atau wawancara secara perseorangan.

E. Definisi
Stres menurut Hans Selye dalam Sary(2015) menyatakan bahwa stres adalah respon
tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya.

F. Aspek Stres :
Bressert (2020) menyatakan bahwa dampak stress termasuk dalam 4 aspek stress meliputi
fisik, kognitif. emosi dan perilaku.
Aspek stress menurut Menurut Bressert (2020) sebagai berikut:
1. Biologis , yaitu reaksi biologis yang timbul karena adanya suatu kondisi atau situasi
yang mengancam atau berbahaya.
2. Kognitif, yaitu kerusakan pada fungsi berpikir yang menyebabkan seseorang sulit
berkonsentrasi.
3. Emosi, yaitu seseorang menggunakan emosi untuk menilai kondisi stress mereka.
4. Perilaku, yaitu stress menyebabkan seseorang mencari kenyamanan dengan orang lain
untuk mendapat dukungan.

G. Indikator :
1. Biologis : gangguan tidur (insomnia), badan mudah lelah, jantung berdetak lebih
cepat dan kuat, kepala menjadi pusing, tubuh gemetar, keluar keringat berlebih.
2. Kognitif : mudah lupa, sering merasa khawatir, tidak dapat membuat keputusan
3. Emosi : mudah marah dan tersinggung, cemas, takut
4. Perilaku : senang menyendiri, menunda nunda pekerjaan, mengurung diri dikamar.

H. Faktor yang mempengaruhi :


- Fakror eksternal :
1. Waktu dan uang, merupakan sumber daya yang dimiliki individu dalam
mempengaruhi cara seseorang untuk menghadapi stressor
2. Pendidikan, latar belakang pendidikan yang dimiliki individu sangat mempengaruhi
cara seseorang saat menghadapi kondisi stress
3. Standar hidup, batas yang berbeda-beda yang dimiliki oleh masing-masing individu
akan dapat mempengaruhi seseorang dalam menghadapi kondisi tubuh yang stress
4. Dukungan sosial, adanya kenyamanan baik secara fisik dan psikologis yang diberikan
oleh oranglain kepada individu serta dengan adanya orang-orang disekitar akan
membantu individu tersebut untuk menemukan solusi cara penyelesaian dalam
menghadapi stressor
5. Stessor dalam kehidupan termasuk peristiwa besar dalam kehidupan dan masalah
sehari-hari, keadaan dimana dapat mempengaruhi cara seseorang menghadapi kondisi
tubuh yang berada dititik paling tinggi stress
- Faktor internal :
1. Kepribadian yang meliputi;
(a) Afek, afek negatif dapat mempengaruhi kondisi stres dan kesakitan,
(b) Kepribadian hardiness (kepribadian tahan banting), kepribadian tahan banting
meliputi komitmen terhadap diri sendiri, kepercayaan yang dianggap individu bahwa
dirinya dapat mengontrol apa yang terjadi dalam kehidupan serta kemampuan untuk
mengubah dan mengkonformasi dengan aktifitas baru,
(c) Optimisme, individu yang memiliki optimisme yang tinggi dapat membuat
seseorang lebih efektif dalam menghadapi kondisi yang stresful serta dapat
menurunkan resiko dan kesakitan,
(d) Kontrol psikologis, perasaan seseorang dapat mengontrol kondisi yang stresfull
serta membantu dalam menghadapi stres secara lebih efektif,
(e) Harga diri, dapat menjadi moderator antara stres dan kesakitan,
(f) Strategi coping, strategi dalam mengatasi stress dapat dilakukan dengan mengelola
situasi yang berat, menguatkan usaha untuk mengatasi permasalahan hidup.

Pedoman Wawancara
Tingkat Stres Pada Mahasiswa Perantauan

Aspek stres Definisi Indikator Pertanyaan


Reaksi biologis yang Apakah belakangan
timbul karena ini anda mengalami
Biologis adanya suatu kondisi Gangguan tidur insomnia? Apa yang
atau situasi yang (Insomnia) anda lakukan ketika
mengancam atau andaa mengalami
berbahaya. insomnia?
Apakah anda mudah
merasakan lelah saat
Badan mudah lelah melakukan aktivitas
anda? Penanganan
yang anda lakukan
ketika badan mu
mudah lelah itu apa?
Jantung berdetak Apakah saat
lebih cepat berbicara atau
bertemu dengan
seseorang, anda
merasakan jantung
berdetak lebih
cepat? Biasanya
yang memicu
jantung anda lebih
cepat itu apa?
Kepala pusing Pada saat apa aanda
mengalami pusing?
Pernah kah anda
Tubuh gemetar merasa badan anda
gemetar hingga
tidak terkendali?
Bagaimana anda
mengatasi itu?
Saat anda merasakan
Mengeluarkan stress apakah
keringat berlebih beberapa bagian
tubuh anda
mengeluarkan
keringat berlebih?
Kerusakan pada Apakah saat stress
Kognitif fungsi berpikir yang Mudah lupa anda merasakan
menyebabkan mudah lupa
seseorang sulit meletakkan sesuatu?
berkonsentrasi.
Apakah akhir akhir
Sering merasa ini sering muncul
khawatir perasaan khawatir
tentang segala hal?
Saat membuat suatu
Sulit membuat keputusan anda
keputusan mengalami kesulitan
atau tidak? Apa
yang anda lakukan?
Dan apa yang anda
rasakan saat itu
Seseorang Apakah anda merasa
menggunakan emosi sensitive? Seperti
Emosi untuk menilai Sensitif mudah marah?
kondisi stress
mereka.
Cemas Apakah anda
merasakan cemas
ketika bertemu
dengan seseorang?
Apakah anda mudah
Takut merasakan takut
dengan hal hal yang
akan terjadi?
Perilaku Stress menyebabkan Jika anda sedang
seseorang mencari dalam kondisi stress,
kenyamanan dengan Senang menyendiri Bagaimana anda
orang lain untuk saat berada di
mendapat dukungan. keramaian?
Apa yang anda
Menunda pekerjaan lakukan ketika stress
dan pekerjaan anda
menjadi terganggu?
Mengurung diri Ketika anda sedang
didalam kamar stress, apa yang
anda lakukan selama
anda mengurung diri
didalam kamar?

Faktor yang mempengaruhi

1. Faktor eksternal

Faktor Definisi
Sumber daya yang dimiliki individu dalam
Waktu dan Uang mempengaruhi cara seseorang untuk
menghadapi stressor.
Latar belakang pendidikan yang dimiliki
Pendidikan individu sangat mempengaruhi cara
seseorang saat menghadapi kondisi stress.
Batas yang berbeda-beda yang dimiliki oleh
Standar hidup masing-masing individu akan dapat
mempengaruhi seseorang dalam
menghadapi kondisi tubuh yang stres.
Adanya kenyamanan baik secara fisik dan
psikologis yang diberikan oleh oranglain
kepada individu serta dengan adanya orang-
Dukungan social orang disekitar akan membantu individu
tersebut untuk menemukan solusi cara
penyelesaian dalam menghadapi stressor.
Dalam kehidupan termasuk peristiwa besar
dalam kehidupan dan masalah sehari-hari,
Stressor keadaan dimana dapat mempengaruhi cara
seseorang menghadapi kondisi tubuh yang
berada dititik paling tinggi stress.

2. Faktor internal

Faktor Definisi
Afek Afek negatif dapat mempengaruhi kondisi
stres dan kesakitan.
Kepribadian tahan banting meliputi
Kepribadian hardiness (kepribadian tahan komitmen terhadap diri sendiri,
banting) kepercayaan yang dianggap individu bahwa
dirinya dapat mengontrol apa yang terjadi
dalam kehidupan serta kemampuan untuk
mengubah dan mengkonformasi dengan
aktifitas baru.
Individu yang memiliki optimisme yang
tinggi dapat membuat seseorang lebih
Optimisme efektif dalam menghadapi kondisi yang
stresful serta dapat menurunkan resiko dan
kesakitan.
Perasaan seseorang dapat mengontrol
Kontrol psikologis kondisi yang stresfull serta membantu
dalam menghadapi stres secara lebih
efektif.

Harga diri Moderator antara stres dan kesakitan.

Strategi dalam mengatasi stress dapat


Strategi coping dilakukan dengan mengelola situasi yang
berat, menguatkan usaha untuk mengatasi
permasalahan hidup.

Anda mungkin juga menyukai