Anda di halaman 1dari 9

BAB I

IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR


AKTUALISASI DIRI

A. Pengertian Aktualisasi Diri


Aktualisasi diri merupakan bagaimana seseorang mampu memaksimalkan potensi di
dalam diri dan kemudian mengembangkan dengan baik melalui media-media seperti di
dalam aktivitas olahraga, penulisan, akademik, pekerjaan, organisasi, dan kegiatan apapun
(Shoib et all, 2022: 98-100). Dalam proses menuju aktualisasi diri terdapat bagian yang
besar yaitu menyadari limitasi atau batasan diri selain memfokuskan diri terhadap kekuatan
atau keunikan diri yang dimiliki.

Carl Rogers (dalam Alfinur & Sakti, 2022: 64) mengatakan dalam dukungan dengan
aktualisasi diri milik Abraham Maslow dengan mengatakan sebagai dorongan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kehidupan seseorang, serta menjadi kebutuhan
mencapai diri optimal. Sejalan dengan hal tersebut Saul (2020: 7) menjabarkan makna
aktualisasi diri dengan menyadari segala potensi diri.

Ivtzan (dalam Gopinath, 2020: 11592) menyampaikan pula aktualisasi diri dapat
diartikan sebagai kebutuhan individual dengan menyadari keseluruhan potensi diri, dengan
penuh sadar mengenai kemampuan diri, kompetensi diri, dan meraih hal yang ditargetkan
dalam hidup.

Dengan demikian melalui penyampaian teori oleh ahli di atas, dapat diketahui
aktualisasi diri adalah cara individu lakukan untuk mengupayakan segenap kemampuan
dalam diri dan segenap potensi yang dimiliki untuk dioptimalkan sebaik mungkin sehingga
bisa menjadi diri yang sebenarnya dalam berkehidupan, dari segi kesehatan, aktivitas
sehari-hari, belajar, hingga berhubungan dengan orang lain.

1
2

B. Aspek Aktualisasi Diri


Menurut Maslow (dalam Alfinur & Sakti (2022: 64) menjelaskan aspek-aspek yang
dimiliki dengan berbagai poin-poin di antaranya:

a. Spontanitas, tindakan tiba-tiba reflek alamiah dari stimulus.


b. Moralitas, mengenai kesesuaian tindakan dengan norma dan nilai.
c. Pemecahan masalah, mencari jalan keluar dan solusi dari masalah yang
dihadapi.
d. Kreativitas, memikirkan dan mewujudkan ide dan gagasan.

Dalam buku terjemahan Abraham Maslow berjudul Motivation and Personality (dalam
Mujidah, Anisah, Widjanarko, 2021:30) menyampaikan terdapat aspek-aspek aktualisasi
diri yaitu:

a. Persepsi atas realitas, pola pikir yang didasarkan dengan prinsip realita sesuai
kenyataan yang terjadi pada sehari-hari.
b. Penerimaan, menerima segala bentuk pada diri sendiri dengan segala kelebihan
dan kekurangan.
c. Apresiasi baru, menghargai dari segenap hal kejadian yang terjadi.
d. Pengalaman puncak, sebagai pengalaman yang datang secara natural.
e. Rasa bermasyarakat, kemauan berbaur dengan banyak orang, bisa tetangga,
rekan kerja, tempat umum.
f. Kerendahan hati dan kehormatan, menjadi tidak angkuh dari apa yang sudah
dicapai kepada orang lain.
g. Relasi interpersonal, menjalin hubungan dan komunikasi dengan orang di
sekitar.
h. Etika, menjaga tata krama sopan santun dalam beraktivitas.
i. Cara dan tujuan, pencarian makna.
j. Kreativitas, menjadi bebas secara menciptakan hal dalam beraktivitas.
k. Resistensi dan enkulturasi, mengarah pada tidak bagusnya dalam penyesuaian.
3

Jones dan Crandall (dalam Feist, 2008) dalam Paudi 2022: 48 menjelaskan mengenai
aspek aktualisasi diri sebagai berikut:

a. Tidak menahan emosi, menyatakan apa yang dirasakan.


b. Tanggung jawab, terima apapun hal kejadian yang sudah dilakukan.
c. Kepercayaan, percaya atas hal-hal yang diyakini.

Melihat dari uraian aspek aktualisasi diri di atas sebagai cara untuk mencapai diri aktual
adalah penerimaan, pemecahan masalah, kreativitas, cara dan tujuan, tanggung jawab, dan
moralitas.

C. Faktor Mempengaruhi Aktualisasi Diri


Adapun selain daripada itu, hal ini serupa dengan yang disampaikan oleh Maslow
(1970) (dalam Novita & Setianingrum, 2019:194) di antaranya:

1. Kesederhanaan, dan kewajaran.


2. Terpusat pada persoalan.
3. Memisahkan diri (kebutuhan kesendirian).
4. Autonomi (kemandirian terhadap budaya dan lingkungan).
5. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan.
6. Kesadaran sosial.
7. Hubungan interpersonal.
8. Demokratis.
9. Rasa humor yang bermakna dan etis.
10. Kreativitas.
11. Kemandirian.
12. Pengalaman puncak.
4

Selain dari pada hal itu, Maslow (dalam Siregar, 2021: 31) menjelaskan bagaimana
memahami mengenai aktualisasi diri, yakni:

1. Kecakapan diri menatap kehidupan nyata dalam keseharian.


2. Kemahiran melaksanakan aktivitas dan kewajiban.
3. Bisa memaknai psikologis diri secara mandiri.

Melalui Gopinath (2021: 11593) menjelaskan terdapat poin-poin yang bisa mendukung
aktualisasi diri adalah:

1. Konsentrasi, fokus dengan hal apa yang ingin ditingkatkan levelnya.


2. Pilihan bertumbuh, memilih mau melanjutkan ke arah mana proses bertumbuh
di masa depan dan memilih mana yang risiko rendah sampai risiko tinggi.
3. Kesadaran diri, sadar atas apa yang akan dilakukan dan apa yang sedang
dilakukan, baik itu tindakan, kemampuan, maupun keterampilan, dan tahu
batasan.
4. Kejujuran, jujur atas tindakan yang sudah dimulai.
5. Pengembangan diri, membuat tujuan atau goals untuk dorongan mencapai
aktualisasi diri.
6. Realistis, melihat kenyataan dan kondisi saat ini terhadap hal-hal yang bisa
dikerjakan.

Menurut Yusuf (2021: 41) mengatakan faktor eksternal dalam faktor mempengaruhi
aktualisasi diri adalah:

1. Budaya masyarakat, mengenai perspektif bagaimana memandang aktualisasi


diri.
2. Lingkungan, tempat tinggal individu mendukung atau tidaknya
mengembangkan diri.
3. Pola asuh, keluarga sebagai pengajar pertama dalam mendidik individu.
5

Dapat diketahui mengenai faktor mempengaruhi aktualisasi diri adalah faktor internal
perlu konsentrasi, kesadaran diri, pengembangan diri, jujur, dan realistis terhadap apa yang
akan menjadi tujuan mengoptimalkan potensi diri sehingga bisa mencapai diri yang aktual,
dan pada akhirnya menjadi otonomi yang berarti bisa memimpin diri untuk melangkah dan
mengambil keputusan. Faktor eksternal adalah budaya masyarakat, lingkungan, dan pola
asuh.
BAB II
BLUE PRINT
AKTUALISASI DIRI

Dapat diketahui kesimpulan dari aktualisasi diri melalui definisi ahli dan aspek
aktualisasi diri maka adalah cara individu lakukan untuk mengupayakan segenap
kemampuan dalam diri dan segenap potensi yang dimiliki untuk dioptimalkan sebaik
mungkin sehingga bisa menjadi diri yang sebenarnya dalam berkehidupan, dari segi
kesehatan, aktivitas sehari-hari, belajar, hingga berhubungan dengan orang lain. Melihat
dari uraian aspek aktualisasi diri di atas sebagai cara untuk mencapai diri aktual adalah
penerimaan, pemecahan masalah, cara dan tujuan, tanggung jawab, dan moralitas.

Sebagai penjelas mengenai hubungan atribut, aspek, dan indikator perilaku, tersaji
dalam perancangan skala memuat bentuk tabel aspek perilaku dan indikator masing-
masing aspek. Rancangan item skala aspek aktualisasi diri termuat dalam tabel di bawah
ini:

6
7

Tabel 1
Blue Print Skala Aktualisasi Diri

Nomor Aitem Bobot


No Aspek Indikator
Favorable Unfavorable (%)
a. Mampu menyadari
batasan kemampuan 2 2 10%
yang dimiliki
1 Penerimaan
b. Mampu menerima
kemampuan yang 2 2 10%
dimiliki.
a. Tahu bagaimana
memberikan solusi 2 2 10%
Pemecahan suatu permasalahan
2
Masalah b. Mengerti bagaimana
menyelesaikan suatu 2 2 10%
permasalahan.
a. Tahu bagaimana
mengoptimalkan 2 2 10%
Cara dan
3 potensi diri.
Tujuan
b. Mengerti bagaimana
2 2 10%
mewujudkan harapan.
a. Menjalankan segala
2 2 10%
risiko yang diterima.
Tanggung
4 b. Sadar akan hal yang
jawab
dilakukan sesuai 2 2 10%
konsekuensi.
a. Bisa menjaga diri
2 2 10%
dengan nilai dan norma.
5 Moralitas b. Tahu bagaimana untuk
bertindak sesuai norma 2 2 10%
yang berlaku.
Total 20 20 100%

Keterangan:

Fav : Aitem Favorable.

Unfav : Aitem Unfavorable.


8

Tabel 2
Sebaran Aitem Skala Aktualisasi Diri

Nomor Aitem Bobot


No Aspek Indikator
Favorable Unfavorable (%)
a. Mampu menyadari
batasan kemampuan 1,11 30,40 10%
yang dimiliki
1 Penerimaan
b. Mampu menerima
kemampuan yang 21,31 2,12 10%
dimiliki.
a. Tahu bagaimana
memberikan solusi suatu 3,13 22,32 10%
Pemecahan permasalahan.
2
Masalah c. Mengerti bagaimana
menyelesaikan suatu 23,33 4,14 10%
permasalahan.
a. Tahu bagaimana
mengoptimalkan potensi 5,15 24,34 10%
Cara dan
3 diri.
Tujuan
c. Mengerti bagaimana
25,35 6,16 10%
mewujudkan harapan.
a. Menjalankan segala
7,17 26,36 10%
risiko yang diterima.
Tanggung
4 b. Sadar akan hal yang
jawab
dilakukan sesuai 27,37 8,18 10%
konsekuensi.
a. Bisa menjaga diri
9,19 28,38 10%
dengan nilai dan norma.
5 Moralitas b. Tahu bagaimana untuk
bertindak sesuai norma 29,39 10,20 10%
yang berlaku.
Total 20 20 100%
Keterangan:

Fav : Aitem Favorable.

Unfav : Aitem Unfavorable.


BAB III
MODEL PENSKALAAN
SKALA RESPON

Penskalaan merupakan tahap menentukan penetapan stimulus atau respon sesuai


pada kontinum psikologis (Azwar, 2021: 90). Fungsinya adalah sebagai memusatkan
perhatian pada angka dari nilai skala aitem. Adapaun pendekatan yang bisa dilakukan
dalam penskalaan, menurut Torgerson (dalam Azwar, 2021: 90) menyampaikan sebagai
berikut:

1. Metode orientasi pada stimulus.


2. Metode orientasi pada respon.
3. Metode orientasi pada subjek.

Melalui penskalaan ini, akan digunakan metode orientasi pada respon yakni prosedur
yang menempatkan lima jawaban alternatif sepanjang kontinum dengan terdapat angka
kuantitatif di dalamnya dan pada metode ini menggunakan Summated Ratings
menggunakan data respon dari sampel subjek ukur (Azwar, 2021: 99). Kelima jawaban
alternatif tersebut terbagi menjadi dua tipe yakni favorabel dan unfavorable. Favorabel
artinya mendukung aspek dengan nilai Sangat Sesuai (SS) dengan angka nilai 5, Sesuai (S)
dengan angka nilai 4, Antara Sesuai dan Tidak (E) dengan angka nilai 3, Tidak Sesuai (TS)
dengan angka nilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan angka 1. Sedangkan
unfavorable artinya tidak mendukung aspek, dengan nilai Sangat Tidak Sesuai (STS)
dengan angka nilai 5, Tidak Sesuai (TS) dengan angka nilai 4, Antara Sesuai dan Tidak (E)
dengan angka nilai 3, Sesuai (S) dengan angka nilai 2, dan Sangat Sesuai (SS), dengan
angka 1.

Anda mungkin juga menyukai