Carl Rogers (dalam Alfinur & Sakti, 2022: 64) mengatakan dalam dukungan dengan
aktualisasi diri milik Abraham Maslow dengan mengatakan sebagai dorongan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kehidupan seseorang, serta menjadi kebutuhan
mencapai diri optimal. Sejalan dengan hal tersebut Saul (2020: 7) menjabarkan makna
aktualisasi diri dengan menyadari segala potensi diri.
Ivtzan (dalam Gopinath, 2020: 11592) menyampaikan pula aktualisasi diri dapat
diartikan sebagai kebutuhan individual dengan menyadari keseluruhan potensi diri, dengan
penuh sadar mengenai kemampuan diri, kompetensi diri, dan meraih hal yang ditargetkan
dalam hidup.
Dengan demikian melalui penyampaian teori oleh ahli di atas, dapat diketahui
aktualisasi diri adalah cara individu lakukan untuk mengupayakan segenap kemampuan
dalam diri dan segenap potensi yang dimiliki untuk dioptimalkan sebaik mungkin sehingga
bisa menjadi diri yang sebenarnya dalam berkehidupan, dari segi kesehatan, aktivitas
sehari-hari, belajar, hingga berhubungan dengan orang lain.
1
2
Dalam buku terjemahan Abraham Maslow berjudul Motivation and Personality (dalam
Mujidah, Anisah, Widjanarko, 2021:30) menyampaikan terdapat aspek-aspek aktualisasi
diri yaitu:
a. Persepsi atas realitas, pola pikir yang didasarkan dengan prinsip realita sesuai
kenyataan yang terjadi pada sehari-hari.
b. Penerimaan, menerima segala bentuk pada diri sendiri dengan segala kelebihan
dan kekurangan.
c. Apresiasi baru, menghargai dari segenap hal kejadian yang terjadi.
d. Pengalaman puncak, sebagai pengalaman yang datang secara natural.
e. Rasa bermasyarakat, kemauan berbaur dengan banyak orang, bisa tetangga,
rekan kerja, tempat umum.
f. Kerendahan hati dan kehormatan, menjadi tidak angkuh dari apa yang sudah
dicapai kepada orang lain.
g. Relasi interpersonal, menjalin hubungan dan komunikasi dengan orang di
sekitar.
h. Etika, menjaga tata krama sopan santun dalam beraktivitas.
i. Cara dan tujuan, pencarian makna.
j. Kreativitas, menjadi bebas secara menciptakan hal dalam beraktivitas.
k. Resistensi dan enkulturasi, mengarah pada tidak bagusnya dalam penyesuaian.
3
Jones dan Crandall (dalam Feist, 2008) dalam Paudi 2022: 48 menjelaskan mengenai
aspek aktualisasi diri sebagai berikut:
Melihat dari uraian aspek aktualisasi diri di atas sebagai cara untuk mencapai diri aktual
adalah penerimaan, pemecahan masalah, kreativitas, cara dan tujuan, tanggung jawab, dan
moralitas.
Selain dari pada hal itu, Maslow (dalam Siregar, 2021: 31) menjelaskan bagaimana
memahami mengenai aktualisasi diri, yakni:
Melalui Gopinath (2021: 11593) menjelaskan terdapat poin-poin yang bisa mendukung
aktualisasi diri adalah:
Menurut Yusuf (2021: 41) mengatakan faktor eksternal dalam faktor mempengaruhi
aktualisasi diri adalah:
Dapat diketahui mengenai faktor mempengaruhi aktualisasi diri adalah faktor internal
perlu konsentrasi, kesadaran diri, pengembangan diri, jujur, dan realistis terhadap apa yang
akan menjadi tujuan mengoptimalkan potensi diri sehingga bisa mencapai diri yang aktual,
dan pada akhirnya menjadi otonomi yang berarti bisa memimpin diri untuk melangkah dan
mengambil keputusan. Faktor eksternal adalah budaya masyarakat, lingkungan, dan pola
asuh.
BAB II
BLUE PRINT
AKTUALISASI DIRI
Dapat diketahui kesimpulan dari aktualisasi diri melalui definisi ahli dan aspek
aktualisasi diri maka adalah cara individu lakukan untuk mengupayakan segenap
kemampuan dalam diri dan segenap potensi yang dimiliki untuk dioptimalkan sebaik
mungkin sehingga bisa menjadi diri yang sebenarnya dalam berkehidupan, dari segi
kesehatan, aktivitas sehari-hari, belajar, hingga berhubungan dengan orang lain. Melihat
dari uraian aspek aktualisasi diri di atas sebagai cara untuk mencapai diri aktual adalah
penerimaan, pemecahan masalah, cara dan tujuan, tanggung jawab, dan moralitas.
Sebagai penjelas mengenai hubungan atribut, aspek, dan indikator perilaku, tersaji
dalam perancangan skala memuat bentuk tabel aspek perilaku dan indikator masing-
masing aspek. Rancangan item skala aspek aktualisasi diri termuat dalam tabel di bawah
ini:
6
7
Tabel 1
Blue Print Skala Aktualisasi Diri
Keterangan:
Tabel 2
Sebaran Aitem Skala Aktualisasi Diri
Melalui penskalaan ini, akan digunakan metode orientasi pada respon yakni prosedur
yang menempatkan lima jawaban alternatif sepanjang kontinum dengan terdapat angka
kuantitatif di dalamnya dan pada metode ini menggunakan Summated Ratings
menggunakan data respon dari sampel subjek ukur (Azwar, 2021: 99). Kelima jawaban
alternatif tersebut terbagi menjadi dua tipe yakni favorabel dan unfavorable. Favorabel
artinya mendukung aspek dengan nilai Sangat Sesuai (SS) dengan angka nilai 5, Sesuai (S)
dengan angka nilai 4, Antara Sesuai dan Tidak (E) dengan angka nilai 3, Tidak Sesuai (TS)
dengan angka nilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan angka 1. Sedangkan
unfavorable artinya tidak mendukung aspek, dengan nilai Sangat Tidak Sesuai (STS)
dengan angka nilai 5, Tidak Sesuai (TS) dengan angka nilai 4, Antara Sesuai dan Tidak (E)
dengan angka nilai 3, Sesuai (S) dengan angka nilai 2, dan Sangat Sesuai (SS), dengan
angka 1.