HIPOTESIS
2.1.1.1 Definisi
yang parah dalam waktu 24 jam dari awal gejala pertama. Saat ini, tidak ada
definisi yang jelas tentang EKN. EKN telah menjadi istilah umum meliputi
2.1.1.2 Epidemiologi
Insidensi EKN yang sebenarnya tidak diketahui disebabkan tidak adanya data
EKN yang terbukti atau EKN yang parah (Bell stadium II dan III) diperkirakan
sekitar 1 hingga 3 per 1000 kelahiran hidup. Lebih dari 90 persen kasus terjadi
pada bayi berat lahir sangat rendah (berat badan <1500 gram) yang lahir pada usia
7
8
<32 minggu, dan kejadian EKN menurun dengan meningkatnya usia kehamilan
dan berat badan. Kejadian EKN yang dilaporkan pada bayi prematur dengan usia
kehamilan <32 minggu bervariasi secara global dari 2 hingga 7 persen di berbagai
bahwa kejadian meningkat dengan penurunan berat lahir dan usia kehamilan.
Tingkat EKN meningkat lima kali lipat untuk bayi berat lahir sangat rendah
(BBLSR) (berat badan <1000 gram) yang lahir sangat prematur (usia kehamilan
Angka kematian yang dilaporkan berkisar antara 15 hingga 30 persen dan juga
berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berat lahir. Di Amerika Serikat,
risiko terkena EKN paling besar terjadi pada bayi laki-laki prematur yang lahir
dari ibu Afrika-Amerika yang juga memiliki tingkat kematian tertinggi. Meskipun
sebagian besar bayi dengan EKN prematur, sekitar 10 persen kasus terjadi pada
bayi cukup bulan. Dalam studi retrospektif, bayi cukup bulan yang mengalami
yang sudah ada sebelumnya. Kondisi terkait dapat mempengaruhi perfusi usus
ujung kranial dan membran kloaka secara kaudal. Ini dibagi menjadi tiga bagian:
proksimal duodenum, dan menerima sebagian besar pasokan arteri dari seliaka.
jejunum, ileum, sekum, apendiks, kolon asendens, dan sekitar dua pertiga dari
kolon transversum. Hindgut diperdarahi oleh arteri mesenterika inferior dan terdiri
dari kolon tranversum, kolon desenden dan sigmoid, dan dua pertiga dari
rektum.14
Gambar 2.1 Saluran pencernaan primitif. (A) Gambar bagian median embrio yang
menunjukkan pencernaan awal sistem dan suplai darahnya. (B) usus
primordial adalah tabung panjang memanjang dari stomodeum ke kloaka.
Dikutip dari Coley dkk.14
10
Usus halus adalah struktur tubular di dalam rongga perut yang terletak di
antara lambung dan usus besar dan terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum.
Panjangnya usus halus meningkat dari sekitar 200 sentimeter (cm) saat lahir
hingga 6 meter (m) pada orang dewasa. Duodenum berasal dari bagian ekor
foregut dan bagian kranial midgut. Segmen duodenum memanjang dengan cepat,
dari usus halus sisanya adalah ileum. Kaliber dari usus halus mengecil semakin ke
distal, dengan diameter ileum terminal sekitar sepertiga lebih kecil dari bagian
pertama jejunum.14
Gambar 2.2 Usus halus normal. Radiografi frontal dari pemeriksaan barium follow-
through menunjukkan kontras di perut, duodenum, jejunum, ileum, dan
bagian ascenden usus besar. Jejunum di kuadran kiri atas memiliki pola
lipatan feather-like, sedangkan ileum relatif tidak ada lipatan.
Dikutip dari Coley dkk.14
11
Usus besar memanjang dari katup ileosekal ke anus dan dibagi menjadi
asenden, transversum, desenden, dan sigmoid serta rektum dan anus. Pada bayi
baru lahir, panjangnya 30 hingga 40 cm, dan mencapai 1,5 m pada orang dewasa.
Sekum adalah awal dari usus besar asenden. Kolon asenden retroperitoneal
bawah hati. Kolon sigmoid adalah segmen S yang berbentuk redundan dengan
Pasokan darah arteri untuk usus halus pertama-tama berasal dari trunkus
Jejunum dan ileum menerima suplai darah dari jaringan arteri yang bergerak
yang berpisah dari SMA dikenal sebagai arkade arterial, dan menimbulkan vasa
(SMA) dan arteri mesenterika inferior (IMA). Komunikasi antara dua pembuluh
ini terjadi melalui arteri marginal yang berjalan sejajar dengan panjang seluruh
usus besar. Cabang-cabang yang memasok bagian tertentu dari usus besar adalah
− Sekum dipasok oleh arteri ileokolika, yang merupakan cabang terminal SMA.
appendiks.
13
− Kolon asendens dan fleksura kolika kanan disuplai oleh arteri ileokolika dan
− Pasokan arteri kolon transversal sebagian besar berasal dari arteri kolika
tengah. Ini juga merupakan cabang dari SMA. Ini juga dapat menerima suplai
darah dari arkade anastomosis antara arteri kolika kanan dan kiri yang secara
− Kolon desendens dan sigmoid menerima suplai darah dari arteri kolika kiri
dan arteri sigmoid, cabang IMA. Transisi suplai darah pada fleksura kolika
14
− Rektum dan anus dipasok oleh arteri rektum superior yang merupakan
arteri iliaka internal, arteri rektum tengah dan inferior. Lebih lanjut, arteri
Drainase vena biasanya menyertai pasokan arteri kolon. Pada akhirnya, IMA
mengalir ke vena lienalis, sedangkan SMA bergabung dengan vena lienalis untuk
membentuk vena portal hepatik. Akhirnya, limfatik dari usus besar mengalir ke
kaskade inflamasi. Selain itu juga terjadi iskemia usus yang disebabkan oleh
invasi dinding usus oleh bakteri penghasil gas, menghasilkan akumulasi gas
dapat masuk sirkulasi vena porta, sering disertai dengan perkembangan asidosis
dapat berkembang menjadi nekrosis transmural atau gangren dari dinding usus
dan akhirnya ke perforasi dan peritonitis. Tempat yang paling umum terjadinya
15
EKN adalah ileum distal atau kolon asenden, meskipun bagian usus bisa ikut
terlibat.2,18-20
a. Prematuritas.
dengan kejadian EKN. Ada hubungan terbalik antara usia kehamilan dan
mikro sirkulasi usus secara efektif juga dapat membuat bayi prematur lebih
b. Kolonisasi mikroba.
Tidak ada organisme tunggal yang secara konsisten dikaitkan dengan EKN.
Kultur darah positif hanya 20-30% dari kasus yang dilaporkan. Bakteri
EKN jarang terjadi pada bayi yang belum dikasih makanan, dan 90-95% bayi
laktase pada bayi prematur) dapat menambah kerusakan. Air susu ibu (ASI)
imunoprotektif.
aliran yang lebih tinggi di arteri mesenterika superior pada hari pertama
e. Iskemia.
Ileum terminal dan kolon proksimal adalah tempat paling sering terjadinya
EKN. Permukaan mukosa usus rentan terhadap fluktuasi perfusi dan cedera
polisitemia, asfiksia lahir, transfusi tukar, dan penyakit jantung bawaan. Bayi
memberi jalan kepada gagasan bahwa aliran darah usus yang tidak memadai
2.1.1.5 Diagnosis
bayi prematur yang mengalami EKN biasanya berusia antara 14 dan 20 hari
18
perubahan warna kulit perut, muntah, dan cairan kehijauan dari drainase
tabung nasogastrik. Tanda tidak spesifik meliputi gejala dan tanda sepsis
suhu, hipotensi, dan syok sirkulasi. Perjalanan klinis EKN bervariasi, sekitar
sekitar 7% mungkin lebih berat dan berkembang cepat menjadi EKN totalis,
syok septik, asidosis metabolik berat, dan kematian. Kriteria modifikasi Bell’s
radiologis.18,23
Arteri mesenterika superior adalah cabang utama kedua dari aorta abdominalis
dan asalnya tepat di bawah trunkus celiakus di dinding ventral aorta. Arteri
mesenterika superior merupakan pemasok perdarahan utama untuk usus besar dan
usus halus terutama ileum dan kolon asenden. Lokasi yang paling sering
terjadinya EKN adalah ileum distal dan kolon asenden, meskipun bagian usus lain
bisa ikut terlibat. Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa neonatus dengan
EKN memiliki peningkatan yang signifikan pada parameter aliran darah di arteri
mesenterika superior dibandingkan dengan yang sehat. USG color doppler bisa
termasuk peak systolic velocity (PSV), end diastolic velocity (EDV), resistive
pencernaan prematur dibandingkan yang cukup bulan pada tikus, manusia dan
spesies lainnya. Aktivasi TLR4 pada lapisan saluran pencernaan prematur oleh
penurunan aliran darah dan terjadinya iskemia dan nekrosis saluran pencernaan.
Iskemia saluran cerna merupakan salah satu faktor resiko terjadinya EKN pada
20
bayi lahir kurang bulan. Terjadinya iskemia pada saluran cerna menyebabkan
saluran cerna akan terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah arteri yang
dari aliran darah pulsatil yang mencerminkan resistensi terhadap aliran darah yang
disebabkan oleh mikrovaskuler yang terletak distal dari lokasi pengukuran. Nilai
RI = Resistive Index
Peak systolic velocity (PSV) merupakan titik tertinggi dari suatu spektrum
gelombang, sedangkan end diastolic velocity (EDV) merupakan titik akhir dari
satu siklus spektrum gelombang yang diperiksa dengan USG color doppler
(gambar 2.7).3,6,7,9,10
arteri mesenterika superior berada diantara vena lienalis dan aorta. Arteri
sebelah kiri vena mesenterika superior yang terletak di posterior pankreas dan
vena lienalis.9,26
Hasil penelitian Urboniene dkk (2015) nilai RI > 0,75 dapat memprediksi
spesifisitas 90,9 %. Berikut beberapa nilai normal dari kecepatan aliran darah dan
resistive index arteri mesenterika superior pada bayi lahir kurang bulan dan dan
Tabel 2.2 Nilai normal dari kecepatan aliran darah dan resistive index arteri mesenterika
superior bayi lahir kurang bulan dan bayi lahir yang sehat.
USG color doppler arteri mesenterika superior dengan nilai RI normal pada
Gambar 2.9 USG color doppler arteri mesenterika superior dengan nilai RI normal.
Dikutip dari Khodair dkk.5
(0,91) pada bayi lahir kurang bulan 29 minggu yang kemudian menderita EKN
(gambar 2.10).
Gambar 2.10 USG color doppler arteri mesenterika superior dengan nilai RI meningkat.
Dikutip dari Khodair dkk.5
24
terjadinya EKN. Data ini menunjukkan bahwa kelainan pada sirkulasi splanknik
berperan dalam etiologi EKN pada bayi baru lahir. Beberapa penulis menyarankan
temuan USG color doppler arteri mesenterika superior dapat digunakan untuk
memprediksi EKN pada hari pertama kehidupan bayi prematur. Pemeriksaan ini
EKN merupakan kondisi saluran cerna neonatus yang mengancam jiwa dengan
cerna. EKN paling sering terjadi pada bayi prematur yang beratnya kurang dari
2500 gram dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu. Faktor resiko EKN
Arteri mesenterika superior adalah cabang utama kedua dari aorta abdominalis
dan asalnya tepat di bawah trunkus celiakus di dinding ventral aorta. Arteri
mesenterika superior merupakan pemasok perdarahan utama untuk usus besar dan
usus halus terutama ileum dan kolon asenden. Kelainan pada sirkulasi splanknik
berperan dalam etiologi EKN pada bayi baru lahir. Neonatus dengan EKN
mesenterika superior dibandingkan dengan yang sehat. USG color doppler bisa
termasuk peak systolic flow velocity (PSV), end diastolic flow velocity (EDV),
25
resistive index (RI) dan pulsatility index (PI). RI merupakan ukuran dari aliran
Iskemia saluran cerna merupakan salah satu faktor resiko terjadinya EKN pada
bayi lahir kurang bulan. Terjadinya iskemia pada saluran cerna menyebabkan
saluran cerna akan terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah arteri yang
2.3 Premis
sebagai berikut :
Premis 1:
Resiko terjadinya enterokolitis nekrotikans (EKN) pada bayi lahir kurang bulan
Premis 2:
Premis 3:
Perubahan perfusi saluran cerna dapat dinilai melalui perubahan nilai resistive
2.4 Hipotesis
Terdapat peningkatan resistive index (RI) arteri mesenterika superior pada bayi
lahir kurang bulan dengan EKN dibandingkan dengan bayi lahir kurang bulan
tanpa EKN di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.