Anda di halaman 1dari 3

TUGAS REVIEW

(Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Abnormal)


Dosen Pengampu : Titin Florentina P. S.Psi,.M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh :

Rahmayana Audita Suherman


4519091023

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOSOWA

2021
PELANGI TIDAK SELALU INDAH

Orientasi seks atau identitas seks adalah hasrat arah seks yang berhubungan dengan ketertarikan
dalam berhubungan. Orientasi seks terbagi menjadi 4 yaitu aseksual; Individu aseksual adalah
individu yang sedikit atau tidak sama sekali memiliki ketertarikan terhadap aktivitas seksual,
heteroseksual; Heteroseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau
kebiasaan seksual orang-orang yang berbeda jenis kelamin. Oreintasi seks dapat berubah tetapi
melalui tahapan namun sampai saat ini tahap perubahannya masih ditarik ulur. Penyebab
terjadinya kelainan seksual diantaranya ; pergaulan pada lingkungan, tidak mengindahkan nilai-
nilai kaidah agama. Identitas berubungan dengan UU, norma masyarakat, dan norma individu
masing-masing. Oreintasi seks tanpa memandang harta kekayaan, suku, budaya bahkan di
boarding school.

Dalam tindakan seks terdapat beberapa pola yakni :

1. Pola 1 : sejak kecil sudah memiliki orientasi sesama jenis

Pada psikologis ada 3 aliran : 1. Orientasi seks hanya dibentuk oleh biologis. 2. Dibentuk oleh
sosial/lingkungan. 3. Dibentuk oleh biologis dan sosial jadi berada di tengah. Pada laki-laki,
homoseksual terjadi sebanyak 75% selebihnya ada yang menjadi transgender dan sebagainya.
Pada pola pertama ini, proses di usia 10 tahun dimana orientasi seks dibentuk dibawah 10 tahun
kebawah ditandai dengan penampilan yang tidak sesuai dengan gender nya. Untuk laki-laki lebih
ke libido nya sedangkan orientasi pada perempuan lebih kepada terjadi nya pembiasan, karena
perempuan didorong oleh perasaan bukan libido.

2. Pola 2 : sebab biologis

Dalam biologis ada yang nama nya kelamin ganda, kelainan horman dll. maka dari itu hal
tersebut dijadikan sebagai dasar dalam DSM. Dimana pada DSM 1 dan 2 masih jadikan sebagai
gangguan jiwa dan pada DSM 3 sudah diwacanakan bahwa LGBT dianggap sebagai keturunan
dan tidak anggap sebagai penyakit. Pada pola kedua ini melakukan tindakan seks karena
biologis.

3. Pola 3 : melalui media


Seks sesama jenis bisa di awali dengan media dimana mereka terbiasa menonton pornografi
sehingga mereka penasaran dan mencoba lalu mereka kebiasaan. Terkadang mereka yang sering
menonton pornografi mereka ingin melampiaskannya tetapi biasanya perempuan tidak mau
sehingga melampiaskan dengan sesama jenis. Orientasi seks bisa beubah (berdasarkan dari
kesepakatan ilmuan). Media bisa menjadi jembatan yang tadinya heteroseks menjadi
homoseksual.

4. Pola 4 : lingkungan atau pergaulan

Pada pola keempat kebanyakan yang kena ialah perempuan, karena perempuan cenderung
mudah diprovokasi.

5. Pola 5 : banyak yang meninggalkan adab atau nilai dalam islam

Adapun adab seperti tidak boleh satu selimut ketika sudah berusia 10 tahun, pendidikan
seksualitas yang disalahartikan menjadi pendidikan seks atau mengajarkan secara langsung.
Tetapi pendidikan seksualitas mengajarkan untuk menutupi auratnya.

Identitas, berkaitan dengan tiga hal, yaitu :

- Undang-undang

- Norma Masyarakat

- Norma Individu

Anda mungkin juga menyukai