Anda di halaman 1dari 10

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Perilaku manusia merupakan kumpulan perilaku

yang dimiliki oleh manusia yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai,

etika, kekuasaan, persuassi atau genetik (Surya, 2014). Perilaku manusia

dapat berubah secara bervariasi seperti perubahan alamiah, perubahan

rencana dan kesediaan untuk berubah (Notoadjmojo, 2011). Perubahan

perilaku pada manusia dapat berdampak pada perilaku menyimpang

seperti tindakan kriminal, penyimpangan seksual, pergaulan bebas,

penyalahgunaan Narkoba, serta seks pra nikah (Suharto, 2012).

Manusia berperilaku karena adanya kebutuhan yang harus dicapai

seperti kebutuhan fisik dan psikologis yang harus terpenuhi. Salah satu

kebutuhan fisik dan psikologis yaitu kebutuhan seksual. Dalam

pemenuhan kebutuhan seksual ada yang memenuhinya dengan cara benar,

sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat,

namun ada juga orang yang menyimpang dalam pemenuhannya yaitu

perilaku penyimpangan seksual seperti Homoseksual, lesbian dan

transsexual (Almighfar, 2006).

Orientasi seksual sesama jenis atau biasa disebut homoseksual

yaitu suatu wacana yang belakangan ini menarik banyak perhatian


2

berbagai pihak. Homoseksual merupakan salah satu bentuk perilaku seks

yang menyimpang, yang ditandai dengan adanya ketertarikan (kasih

sayang, hubungan emosional, dan secara erotik) dengan sesama jenis

(Hawari, 2009). Homoseksual dianggap hal yang tabu ditengah-tengah

masyarakat dikarenakan hubungan jenis kelamin yang sama dianggap

menyimpang bagi sebagian besar masyarakat. Homoseksual (Lesbian)

menggambarkan perempuan cenderung menyukai sesama jenisnya

(Fajriani, 2013). Lesbian merupakan orientasi individu dengan individu

lain yang berjenis kelamin sama baik secara sadar atau tidak sadar.

Homoseksual menjadi isu yang sedang berkembang di berbagai

negara termasuk negara Indonesia yang sedang marak membahas

mengenai prilaku homoseksual. Di Amerika Serikat prevalensi mereka

yang homoseksual murni (100%) berkisar antara 2% sampai 4%,

sementara yang lebih menonjol homoseksual daripada heteroseksual

berkisar antara 7% hinga 13% atau dengan kata lain dapat diperkirakan

terdapat 10% populasi homoseksual yang cukup berarti dalam kehidupan

masyarakat (Afrino, 2016).

Berdasarkan data Kemenkes RI (2011) di Indonesia kaum

homoseksual mencapai 800 jiwa, sedangkan berdasarkan estimasi

Kemenkes RI (2012) diperkirakan terdapat 1.095.970 homoseksual, hal

lain yang ditemukan di masyarakat sebanyak 5,7 juta penduduk Indonesia

mengakui bahwa dirinya adalah homoseksual (Handayani, 2013). Hal ini

mengambarkan ketidakpastian prevalensi mengenai homoseksual


3

(lesbian), akan tetapi data yang ada menunjukan perkiraan akan

peningkatannya prevalensi homoseksual (lesbian) di tengah-tengah

masyarakat.

Konsep diri merupakan semua pikiran, keyakinan serta

kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan

mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Konsep diri tidak terbentuk

dari lahir, tetapi suatu pengalaman yang perlu dipelajari baik pengalaman

diri sendiri, orang terdekat ataupun realitas dunia (Stuart, 2013).

Homoseksual (lesbian) merupakan bagian dari konsep diri seseorang,

dimana pandangan seorang homoseksual membandingkan dirinya dengan

orang lain khususnya kaum heteroseksual, dan pola pikir terhadap

orientasi seksual yang dipilih.

Konsep diri homoseksual dipengaruhi oleh lingkungan, pandangan

sikap significant other dan reference group. Konsep diri homoseksual

(lesbian) yang positif atau negatif dipengaruhi oleh lingkungan sosial,

penerimaan diri dan kemampuan merespon lingkungan sosial sehingga

terbentuk konsep diri homoseksual (Yuliana, 2012).

Hasil penelitian Logie (2012) mengemukakan bahwa konsep

pembangunan psikoseksual yang memiliki sumber teori psychoanalitik

mengacu pada perkembangan rasa seseorang dari identitas seksual,

orientasi seksual, perilaku seksual dan peran seksual yang dianggap

sebagai dasar konseptual untuk pematangan seksual yang berdampak pada


4

orang-orang yang menunjukan orientasi seksual sesama jenis atau

ketidaksesuaian jenis kelamin juga bisa mengalami stres sosial akibat dari

stigma yang terkait orientasi dengan sesama jenis. Hal ini mengambarkan

pentingnya mengetahui konsep diri yang positif bagi individu agar

terhindar dari stigma dan pengaruh persepsi yang salah dari lingkungan.

Homoseksual (lesbian) berpotensi untuk mengalami penyimpangan

konsep diri. Konsep diri yang terbentuk baik konsep diri positif dan negatif

tergantung penerimaan individu terhadap penilaian orang lain dan

penilaian individu itu sendiri (Azizah, 2012). Walaupun sering kali pola

pikir tersebut berbenturan dengan agama, norma dan nilai-nilai moral yang

dianut oleh kaum lesbian sendiri dan masyarakat. menjalani kehidupan,

konsep diri memegang peranan penting karena apabila lesbian dapat

menerima dirinya sendiri, menerima kelebihan dan kekurangannya

maka seorang lesbian dapat menggali potensi yang ada pada dirinya dan

mengembangkannya. Potensi tersebut membentuk rasa percaya diri dan

optimisme dalam diri sehingga konsep diri positif dapat terbentuk.

Konsep diri lesbian akan positif atau negatif tergantung para lesbian

menganggapi peristiwa-peristiwa yang dialaminya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 15 November 2020 terhadap 4 orang kaum lesbi 3 diantaranya

menyatakan bahwa pada awalnya pernah berhubungan dengan lawan jenis

(laki-laki) namun sering kali merasa tidak nyaman dan mengalami

kekerasan sehingga mereka trauma melakukan hubungan tersebut, selain


5

itu mereka juga mengatakan merasa sangat nyaman pada saat dekat dengan

sesama perempuan dengan alasan memiliki karakter dan pemikiran yang

sama khususnya masalah hubungan. Sedangkan 1 orang lainnya

mengatakan bahwa aktivitas yang melatarbelakangi lesbi antara lain adalah

hubungan dengan ayahnya yang renggang sejak berusia 3 tahun karena

mengalami perceraian orang tua sehingga tidak mempunyai ketertarikan

dengan laki-laki. Menurut keempat orang lesbi tersebut terdapat situs atau

jaringan untuk mengakses perkumpulan - perkumpulan atau mencari

komunitas lesbi sehingga dapat lebih mudah mencari pasangan sesama

jenis didalam forum misalnya saja facebook khusus kaum lesbi, chatting

khusus kaum lesbi dan masih banyak lagi situs- situs yang dikhususkan

untuk komunikasi antar kaum lesbi. Berdasarkan fenomena tersebut

tentunya akan berdampak pada kehidupan mereka sebagai kaum lesbi,

misalnya cap negatif dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana gambaran konsep

diri pada perilaku lesbi di Kota Semarang.

B. RUMUSAN MASALAH

Homoseksual merupakan bentuk perilaku seks yang menyimpang,

ditandai dengan adanya ketertarikan (kasih sayang, hubungan emosional,

dan secara erotik) dengan sesama jenis. Homoseksual (lesbian) bagian dari

konsep diri seseorang, dimana konsep diri homoseksual (lesbian) yang

positif atau negatif dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Konsep diri yang

negatif dilakukan seorang homoseksual akan terjadi perubahan hubungan


6

sosialnya. Hal ini berarti dapat saja masyarakat menolak untuk kembali

berinteraksi dengan individu tersebut begitu menyadari bahwa ia adalah

seorang homoseksual, hal ini akan berakibat pada hubungan sosial tersebut

harus berakhir atau bisa saja sebaliknya dimana masyarakat tetap

menerima individu tersebut dianggap sebagai sesuatu yang biasa, sehingga

hubungan sosial tersebut dapat terus berjalan. Berdasarkan latar belakang

diatas maka rumusan masalh dalam penelitian ini yaitu ” bagaimana

gambaran konsep diri pada perilaku Lesbi ?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada

perilaku Lesbian.

2. Tujuan khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik responden meliputi umur,

pendidikan, dan pekerjaan.

b. Mendeskripsikan konsep diri

c. Mendeskripsikan perilaku lesbian

d. Mendeskripsikan gambaran konsep diri perilaku lesbian.

D. Manfaat Peneliti

1. Manfaat teoritis
7

Dapat memberikan kontribusi pengetahuan dibidang ilmu keperawatan

serta berguna untuk pengembangan ilmu psikologi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan masyarakat mengenai

perilaku seks yang menyimpang.

b. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, dan pengalaman

dalam malakukan penelitian, sehingga bagi peneliti dapat dijadikan

sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan menjadi referensi, sebagai pembanding dan

sebagai dasar peneliti selanjutnya yang terkait dengan konsep diri

pada perilaku homoseksual.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Table 1.1. keaslian penelitian


8

Nama Judul Metode Hasil Perbedaan


peneliti Penelitian penelitian penelitian penelitian
dan
tahun
Warsin Gambaran Desain Hasil penelitian ini, •Judul
a Wati Persepsi penelitian ini didapatkan sebagian penelitian
(2017) Remaja adalah besar (97%) usia
Terhadap penelitian responden atau •Waktu dan
Perilaku deskriptif. sebanyak 84 tempat
Lesbian, responden berusia penelitian
Gay,Biseksual antara 15-17 tahun. •Variable
dan Dari seluruh yang diteliti
Transgender responden lebih dari
(LGBT)di setengahnya (61%)
SMAN1 atau sebanyak 53
Tamansari responden berjenis
kelamin perempuan.
Kabupaten Dari 87 responden
Bogor lebih dari
setengahnya yaitu 49
responden (56%)
memiliki persepsi
yang positif dan
menganggap LGBT
adalah perilaku yang
salah atau
menyimpang.
Nunu Gambaran Penelitian ini Hasil penelitian ini •Judul
Nugrah Pengetahuan bersifat diketahui bahwa penelitian
a (2020) Remaja deskriptif tingkat pengetahuan
Tentang kuantitatif. remaja tentang •Waktu dan
Lesbian, Gay, lesbian, gay, tempat
Biseksual, Dan biseksual dan penelitian
Transgender transgender •Variable
(Lgbt) DI SMA mayoritas responden yang diteliti
X GARUT memiliki
pengetahuan yang
baik yaitu sebanyak
221 responden
(83,1%), dari
penelitian ini adalah
mayoritas responden
pada kategori
pengetahuan tidak
baik.
9

Erna Fenomenakemu Penelitian ini Hasil penelitian •Judul


Febrian nculan menggunakan menunjukkan penelitian
i (2020) Kelompok pendekatan bahwa ruang publik
Homoseksual interpretif virtual bagi kaum •Waktu dan
dalam Ruang dengan LGBT merupakan tempat
Publik Virtual metode studi salah satu ruang penelitian
kasus alternatif untuk •Variable
menggunakan berekspresi, yang diteliti
teknik berkumpul dan
observasi mengungkap jati
diri (publikasi
pendapat)
dikarenakan adanya
penolakan dan
diskriminasi di dunia
nyata.
Femylia Pengalaman Penelitian ini hasil peneilitian ini •Judul
Fahma Psikologis menggunakan menunjukan ada 4 penelitian
diyah Pelaku LGBT metode partisipan, dengan
Yusdi (Lesbian Gay pendekatan menhasilkan •Waktu dan
(2016) Biseksual penelitian sebanyak 8 tema tempat
Transgender)D kualitatif dan 8 sub tema yang penelitian
alam dengan metode berhubungan dengan •Variable
Memahami indept pengalaman yang diteliti
Identitas Diri interview, psikologis pelaku
Berdasarkan yang bertujuan lgbt(lesbian gay
Perspektif untuk biseksual
Gender(Studi mendapatkan transgender) dalam
Fenomenologi data deskriptif memahami identitas
Di Wilayah berupa ucapan diri berdasarkan
Kabupaten dari objek perspektif gender.
Jember) penelitian,
adapun teknik
yang
digunakan
dalam
pengumpulan
data dengan
menggunakan
teknik
snowball
sampling.
Taufiq Gaya Hidup Penelitian ini Hasil penelitian •Judul
Hidayat Lgbt Di Tengah menggunakan menunjukkan penelitian
Masyarakat pendekatan bahwa responden
10

(2017) KOTA deskriptif berasal dari kelas •Waktu dan


BANDA kualitatif sosial, tingkat tempat
ACEH pendidikan,jenis penelitian
pekerjaan/profesiyan
g bervariasi. •Variable
Responden yang diteliti
melakukan aktivitas
seksual layaknya
pasangan biasa
yaitu bergandengan,
berpegangan tangan,
berpelukan dan
melakukan
hubungan seksual.
Responden berupaya
untuk
menyembunyikan
orientasi seksual
mereka baik dari
keluarga maupun
teman demi
menghindari
sindiran dan
cemoohan.
Firdaus Gambaran . Penelitian ini Judul
, Konsep Diri menggunakan penelitian
Ellyana Pada Perilaku pendekatan
(2020) Lesbian deskriptif •Waktu dan
tempat
penelitian
•Variable
yang diteliti

Anda mungkin juga menyukai