Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432

Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

PENANGGULANGAN REMAJA YANG TERJERUMUS DALAM KAUM LESBIAN


(DI KOTA MALANG)

Amalya Dwi Suryana1, Nurul Umi Ati2, Hayat3


Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Admiministrasi, Universitas Islam Malang, Jl.
MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
Email : amalyadwisuryana14@gmail.com

ABSTRAK
lesbian ini dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan dan dari seksual itu sendiri sebagaimana perilaku antara
individu berjenis kelamin yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas mengacu kepada pola
ketertarikan romantis secara ekslusif pada orang dari jenis kelamin yang sama dan juga homoseksual mengacu
pada pandangan individu tentang indentitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan perilaku ekspresi
dan keanggotaan dalam komunitas lain yang bermacam-macam. Dalam artikel ini juga membahas mengenai
gambaran dari remaja yang terjerumus dalam kaum lesbian dan membahas tentang, solusi penyelesaian pada
remaja yang terjerumus dalam kaum lesbian serta mengenai faktor pendukung dan penghambat remaja yang
terjerumus dalam kaum lesbian di Kota Malang dan Bertentangan dengan Pancasila UUD 1945 dan UU No.1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Komplikasi Hukum Islam (KHI) Bidang Perkawinan.

Kata Kunci : Peran Orang Tua, Pendidikan, Remaja, Lesbian

Pendahuluan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku


Pada abad ke 21 ini dimana zaman semakin dalam masyarakat atau dengan kata lain
maju dan penggunaan teknologi juga semakin penyimpangan (deviation) adalah segala macam
canggih dengan beragam fungsi yang sangat pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan
mumpuni dan banyak diminati dipasaran sebagai diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
bentuk antusias dari konsumen dalam (Kompas.com, 2020).
menggunakan kecanggihan teknologi tersebut. Bagi peneliti mengenai lesbian ini dapat
Namun dari kecanggihan teknologi yang sangat diartikan sebagai rasa ketertarikan dan dari seksual
mumpuni seperti saat ini, banyak pengguna itu sendiri sebagaimana perilaku antara individu
teknologi tersebut sebagai penyalahgunaan fungsi berjenis kelamin yang sama. Sebagai orientasi
seperti halnya dalam beretika di media social. seksual, homoseksualitas mengacu kepada pola
Banyak dari remaja zaman sekarang layaknya ketertarikan romantis secara ekslusif pada orang
krisis moral dalam beretika maupun berbahasa dari jenis kelamin yang sama dan juga
yang ditanamkan sejak dini, maka alhasil remaja homoseksual mengacu pada pandangan individu
tersebut dengan mudahnya mencaci dan memaki tentang indentitas pribadi dan sosial berdasarkan
pengguna social media lainnya tanpa merasa pada ketertarikan perilaku ekspresi dan
bersalah dan berucap tanpa ada pertanggung keanggotaan dalam komunitas lain yang
jawaban atas ucapannya yang hanya omong kosong bermacam-macam. Homoseksual yaitu salah satu
belaka. dari tiga kategori utama orientasi seksual bersama
Pada krisis moral dalam beretika maupun dengan biseksualitas dan heteroseksualitas dalam
berbahasa inilah yang dapat merusak generasi kontinum heteriseksual dan homoseksual.
remaja yang seharusnya menjadi penerus bangsa Konsensus ilmu-ilmu perilaku, sosial juga
malah menjadi perusak bagi generasi sosial profesi dan kesehatan kejiwaan menyatakan bahwa
setingkatan remaja saat ini dalam hal penggunaan homoseksualitas ialah aspek normal dalam
bersosial media, maka dalam hal ini sangat perlu orientasi seksual manusia. Homoseksualitas juga
diperhatikan dalam penggunaan berbahasa di sosial merupakan aspek normal pada orientasi seksual
media supaya remaja remaja lainnya tidak manusia, Homoseksualitas juga bukanlah penyakit
terpengaruh dengan penggunaan gaya berbahasa kejiwaan dan bukan pula dari penyebab efek
yang tidak menentang norma di masyarakat. psikologis negatif, prasangka terhadap kaum
Terlebih lagi perilaku penyimpangan merupakan biseksual dan homoseksual yang justru
suatu perilaku yang menyimpang dari norma social menyebabkan efek demikian yang juga biasa
yang berlaku di masyarakat. Suatu perilaku disebut sebagai istilah umum dalam
dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan homoseksualitas yang sering digunakan para

96
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

lesbian untuk wanita pecinta sesama wanitanya Dapat sebagai wawasan ilmu pengetahuan
(Munawati, 2017). Disini peneliti dapat baik bagi mahasiswa kampus Universitas
mengidentifikasikan bahwa adanya pengalaman Islam Malang, maupun dari kampus lain.
pada penyuka sesama jenis seperti lesbian ini sulit b. Bagi Peneliti
untuk diperkirakan atas berbagai dasar alasan Sebagai ilmu pengetahuan tambahan agar
anonim melaporkan wanita yang memiliki perasaan senantiasa mengamalkan ilmu yang
homoseks, meskipun relatif sedikit responden yang diberikan oleh kampus, selain itu
masih malu-malu untuk mengakui kepada peneliti memberikan dampak positif bagi bagi
bahwa dirinya adalah seorang lesbian. peneliti sendiri.
Untuk lesbian yang berperan sebagai 2. Manfaat Praktis
perempuan disebut femme dan yang menjadilaki a. Bagi Pemerintah
laki disebut buchi. Tidak melulu seorang lesbian Sebagai menambah informasi supaya tidak
hanya ingin berhubungan dengan wanita karena terjadi kesalah pahaman antara pihak
saat ini telah ada kasus di mana ada buchi yang pemerintah dengan pihak masyarakat.
hanya mau berhubungan dengan bottom. Si b. Bagi Masyarakat
perempuan buchi itu menjadi laki-laki di kehidupan Sebagai pedoman dalam mengevaluasi
pernikahan sementara si laki-laki bottom menjadi masyarakat agar lebih memiliki rasa
perempuan dikehidupan nyata. Namun berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis kepada sesama manusia sebagai khalifah
Kedokteran Jiwa Indonesia (PP PDSKJI) yang diciptakan Allah SWT.
mengeluarkan pernyataan sikap. Pernyataan yang .
mengacu kepada Undang-Undang (UU) No. 18 Metode Penelitian
Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dan Pedoman Jenis Penelitian
Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) Penelitian ini menggunakan penelitian
III ini terdiri dari beberapa poin penting. “LGBT deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
adalah istilah yang berkembang di masyarakat dan bertujuan menggali fakta kemudian diuraikan
tidak dikenal dalam pustaka formal ilmu psikiatri”. sesuai dengan kenyataan yang ada mengenai
Demikian poin pertama pernyataan sikap PP bagaimana penanggulangan remaja yang
PDSKJI yang dikeluarkan hari Jumat (19/02/2016). terjerumus dalam kaum lesbian serta mengenai
(Akbar, 2016) faktor pendukung dan penghambat dari
penanggulangan remaja yang terjerumus dalam
Rumusan Masalah kaum lesbian, baik itu pada sudut pandang
Berdasarkan pernyataan latar belakang pemerintah maupun masyarakat. Sebagai
diatas maka terdapat pula rumusan masalah sebagai pematokan obyek dalam meralisasikan kehidupan
berikut : nyata kaum lesbian maka penulis dengan ini
1. Bagaimanakah gambaran dalam menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai
penanggulangan wanita yang terjerumus dalam patokan untuk realisasi kehidupan kaum lesbian
kaum lesbian? yang akan penulis bahas dalam penelitian ini.
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Dalam pembahasan kali ini peneliti memiliki
dalam penanggulangan wanita yang terjerumus beberapa responden dari hasil survey yang telah
dalam kaum lesbian? dilaksanakan sebelumnya sehingga dapat menjadi
sasaran penulis untuk pembahasan penelitian
Tujuan Penelitian mengenai kaum lesbi di Kota Malang.
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka
terdapat pula tujuan dari penelitin ini, sebagai Fokus Penelitian
berikut : Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan
1. Untuk mengetahui dampak dari wanita yang mengehai bagaimana halnya populasi kaum lesbian
terjerumus dalam kaum lesbian dan untuk semakin meningkat setiap tahunnya dan bagaimana
mengetahui tentang bagaimana solusi penanggulangan wanita yang terjerumus dalam
penyelesaiannya. kaum lesbian. Pada penggunaan fokus penelitian
2. Untuk mengetahui mengenai faktor pendukung kualitatif yang dilakukan yaitu supaya obyek yang
dan penghambat dalam penanggulangan difokuskan dalam penelitian tersebut menjadi lebih
wanita yang terjerumus dalam kaum lesbian. terarah dalam merealisasikannya dan menjadikan
fokus utama dalam topic pembahasan penelitian
Manfaat Penelitian yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini,
Adapun manfaat dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian mengenai
sebagai tindak lanjut apa yang telah dirumuskan bagaimana gambaran dalam penanggulangan
dalam penelitian, sebagai berikut : wanita yang terjerumus dalam kaum lesbian.
1. Manfaat Teoritis Terdapat dua aspek ilmu yang mendasari yaitu
a. Bagi Mahasiswa berdasarkan ilmu psikologi dan ilmu psikiater.

97
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

Yang dimana berdasarkan ilmu psikologi lagi oleh sebagian besar kaum lesbian tersebut,
menyebutkan bahwa dengan menggunakan terapi sehingga mereka menjadi lebih mudah untuk
berupa pendampingan dengan menggali penyebab mengatur jadwal berkumpul dalam menjalin ikatan
awal sehingga pelaku tersebut memilih antar sesama kaum lesbian. Tidak hanya sampai
homoseksual, sehingga ketika mengetahui disitu saja, kali ini peneliti juga dapat menemukan
penyebab, maka psikolog nantinya memberikan kaum lesbian ini pada lokasi terbuka seperti mall
dukungan demi mengubah pola pikir pelaku atau plaza, serta pada kehidupan bermasyarakat
homoseksual untuk kembali menjadi heteroseksual. pada umumnya. Hingga sampai sejauh pada saat
Sedangkan berdasarkan pada ilmu psikiater inipun mengenai kaum lesbian, belum pernah
menyebutkan bahwa tidak ada cara untuk mempunyai masalah dengan masyarakat.
menyembukan seseorang yang terlah terjerumus Walau bagaimanapun dalam siklus
dalam ruang lingkup lesbian maupun homoseksual komunitas mereka yang juga sesama manusia yang
sekalipun menggunakan ilmu medis dan terapis saling membutuhkan manusia lainnya komunitas
apabila tidak ada keinginan dari individu itu sendiri lesbian yang terdapat di Malang, mereka tetap
untuk berubah menjadi seorang heteroseksual. berada di lingkungan masyarakat yang heterogen
Sebab menurut pakar psikiater mereka tidak dapat yang dimana pada kehidupan sehari-harinya, baik
memaksakan kehendak seseorang untuk berubah itu pada tempat belajar, pada tempat kerja dan
apabila tidak disertakan dengan keinginan dan niat rumah, semua merupakan lingkungan masyarakat
dari dalam diri sendiri. yang heterogen. Sehingga memancing khasrat
Pada penelitian ini juga membahas keingintahuan yang mendalam hingga pada
mengenai faktor pendukung dan penghambat dari akhirnya peneliti memiliki kesempatan untuk
penanggulangan wanita yang terjerumus dalam berbagi pengalaman dan mencantumkan pada
kaum lesbian seperti halnya terdapat faktor penelitian kali ini dengan tetap menjaga keamanan
pendukung dari Mahkamah Konstitusi (MK) privasi agar tidak melanggar aturan pemerintah
sebagai pihak berwenang yang memberikan dalam pencemaran nama baik sepeerti yang
tindakan tegas berupa penolakan permohonan uji dimaksudkan dalam pasal 27 ayat (3) UU ITE akan
materi soal zina, pemerkosa dan hubungan sesame dijerat dengan pasal 45 Ayat (1) UU ITE.
jenis. Sedangkan faktor penghambat dari suatu
kebijakan pemerintah dalam undang undang KUHP Sumber Data
Tahun 2008 yang telah diterapkan yaitu masih Menurut Lofland dan Lofland dalam
maraknya aktivitas kampanye yang mendukung bukunya Moleong (2017: 157) mengatakan bahwa
pergerakan Lesbian, Gay, Biseksual dan sumber data utama dalam penelitian kualitatif
Transgender (LGBT), baik langsung maupun tidak. adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah
Memiliki efek negative bagi masyarakat dan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
terutama usia anak. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu
sebagai berikut :
Lokasi dan Situs Penelitian 1. Sumber Data Primer
Penentuan lokasi penelitian harus telah Sumber data primer merupakan sumber data
dipertimbangkan sebenar-benarnya sehingga dapat yang langsung memberikan data kepada
diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya pengumpul data (Sugiyono, 2016: 225).
tujuan penelitian itu sendiri. Penelitian terkait Sumber data primer didapatkan melalui
kebijakan peraturan pemerintah dalam kegiatan wawancara dengan subjek penelitian
menanggulangi perilaku penyimpangan lesbian dan dengan observasi atau pengamatan
dikalangan remaja kota malang. Berdasarkan langsung di lapangan.
pernyataan dari wali kota Depok Mohammad Idris 2. Sumber Data Sekunder
menyayatakan bahwa, tempat berkumpulnya para Sumber data sekunder menurut (Sugiyono,
komunitas kaum lebian, gay, biseksual dan 2016: 225) mengatakan bahwa data sekunder
transgender (LGBT) ini biasanya berada pada merupakan sumber data yang tidak langsung
lokasi seperti mall, kos-kosan, ataupun apartemen. memberikan data kepada pengumpul data,
(Affan, 2020). Berdasarkan hasil penelitian dan misalnya melalui orang lain atau lewat
pembahasan tentang lokasi dan gaya hidup kaum dokumen. Sumber data sekunder digunakan
lesbian yang kini dapat ditemukan dengan mudah untuk mendukung informasi yang didapatkan
di lokasi yang biasa disebut dengan clubbing dari sumber data primer yaitu dari bahan
station, yang menjadi wadah tempat berkumpulnya pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku-
kaum lebian, gay, biseksual dan transgender buku, analisis industri oleh media, situs
(LGBT) bersama komunitasnya. website dan sebagainya. Setiap penelitian
Pada lokasi tersebut yang terletak di kota membutuhkan informan dalam memperoleh
Malang ini biasanya dapat kita temukan seperti sumber penelitian seperti halnya orang-orang
pada kafe ternama di Kota Malang. Kondisi seperti yang terlibat dalam penyusunan laporan
itu sudah dianggap lumrah dan sudah tidak tabu penelitian mengenai kaum lesbian ini.

98
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

Pengumpulan Data berbentuk gambar misalnya foto, gambar


Teknik pengumpulan data merupakan hidup, skesta dan lain-lain. Dokumen yang
langkah yang paling strategis dalam sebuah berbentuk karya misalnya karya seni yang
penelitian, sebab tujuan utama dari penelitian dapat berupa gambar, patung, film dan
adalah mendapatkan data yang akurat, sehingga sebagainya. Studi dokumen merupakan
tanpa mengetahui teknik pengumpulan data peneliti pelengkap dari penggunaan metode observasi
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi dan wawancara (Sudaryono, 2016: 240).
standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2016: 224). Terdapat dua sampel lokasi wilayah yang akan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti jadikan bahan pembahasan penelitia,
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode maka sampel lokasi wilayah terdiri dari Jalan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Soekarno Hatta Kota Malang dan Jalan Dieng
1. Wawancara Kota Malang. Berikut ini merupakan profil
Wawancara merupakan percakapan dengan dari Jalan Soekarno Hatta Kota Malang dan
maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua Jalan Dieng Kota Malang:
pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan yang Profil Jalan Soekarno Hatta Kota Malang
diwawancarai (interviewer) yang memberikan Jalan Soekarno Hatta Kota Malang ini
jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan masuk wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota
(Moleong, 2017, 186) berikut adalah macam Malang, jalan ini sering disingkat Suhat oleh anak-
bentuk wawancara: anak gaul kota ini. Berbeda dengan kota-kota lain
2. Observasi yang pada umumnya menyebut Jalan Soekarno
Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan Hatta di daerahnya dengan singkatan Soeta (Suta).
observasi pada beberapa rumah pelaku lesby Wala tak terlalu panjang, namun menyimpan
yang berada di Kota Malang perumahan di berbagai keindahan kota Malang yang tak boleh
jalan Soekarno Hatta, blok dan Nomor rumah kalian lewatkan. Jalan Soekarno Hatta Kota
(dirahasiakan) perumahan di jalan Raya Dieng Malang terhampar dengan sudut sekitar 90 derajat
dan perumahan di jalan Araya. Dalam dari arah selatan (kawasan perempatan gerbang
observasi yang telah dilakukan ini dapat Universitas Brawijaya) ke utara (Bundaran
menjadikan salah satu dari tujuan utama Monumen Pesawat Tempur MIG-17 Fresco yang
peneliti untuk menjadikan patokan realisasi menjadi salah satu icon Suhat), lalu berbelok ke
obyek penelitian ini. Guba dan Lincoln dalam timur hingga berpotongan dengan jalan Borobudur.
(Moleong, 2017: 174) menyatakan salah satu (Kompasiana.com, 2017)
alasan penggunaan metode observasi dalam Jalan Soekarno Hatta Kota Malang, tidak
penelitian kualitatif adalah memungkinkan hanya terkenal dengan jembatan kembarnya yang
melihat dan mengamati sendiri fenomena yang cantik dipenuhi dengan unsur lampu warna warni
terjadi pada saat penelitian, kemudian yang menghidupkan Kota Malang dari gelapnya
mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana malam, adapun jalan utama yang menjadi kawasan
yang terjadi pada keadaan sebenarnya. utama yang menghubungkan kota Malang dengan
Penelitian ini menggunakan teknik observasi Kota Batu ini juga berpotensi memiliki banyak
non partisipatif, dimana pada pelaksanaannya kuliner yang berjejeran seperti café, lesehan,
peneliti tidak terlibat langsung dengan restoran, warkop dan lain lain berdampingan pada
aktivitas orang-orang yang sedang diamati, dan wilayah sisi Jalan Soekarno Hatta Kota Malang.
hanya sebagai pengamat independen. Kegiatan Jalan Soekarno Hatta Kota Malang ini juga
observasi pada penelitian ini dilakukan di merupakan jalan raya yang diketahui banyak
gedung Perpustakaan Asmaina Dusun terdapat café dan lokasi tongkrongan komunitas
Plumbon Tengah dengan melakukan remaja, namun tidak hanya itu di jalan Soekarno
pengamatan terhadap aktivitas yang terjadi di Hatta Kota Malang sendiri juga terdapat beberapa
dalam Perpustakaan Asmaina, upaya yang tempat karaoke dan café yang biasa menjadi
dilakukan oleh pengelola perpustakaan dalam incaran para komunitas kaum lesbian.
rangka meningkatkan minat baca
masyarakatnya, serta berbagai faktor yang Profil Jalan Dieng Kota Malang
mempengaruhi pengembangan minat baca Jalan Dieng Kota Malang, tidak hanya
masyarakat. terkenal dengan Taman dan Pendestrian Dieng,
3. Dokumentasi Jalan Dieng kini terlihat lebih asri dari sebelumnya
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang bahkan beberapa ruas jalan pada Jalan Dieng juga
sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar, terdapat aksen lampu cantik untuk menghidupkan
atau karya-karya monumental dari seseorang. Kota Malang dari gelapnya malam, dan ruas trotoar
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya khusus pejalan kaki juga di cat cantik dan bersih,
catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, pada kawasan Jalan Dieng juga terdapat Karaoke,
peraturan dan kebijakan. Dokumen yang café, restoran, warung lesehan dan terdapat pula

99
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

dua mall yang berdekatan yaitu Malang City Point 1. Reduksi Data
dan Cyber Mall yang sebagian besar menjual Reduksi data diartikan sebagai proses
peralatan elektronik seperti peralatan IT, laptop, pemilihan, pemusatan perhatian pada
kamera DSLR, Handphone dan lain sebagainya. penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi
Jalan Dieng Kota Malang juga merupakan data kasar yang muncul dari catatan tertulis di
salah satu dari sekian banyak lokasi yang biasanya lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus
disinggahi oleh para remaja. Namun tidak hanya selama proyek yang berorientasi penelitian
sampai disitu saja, pada lokasi di Jalan Dieng Kota kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya
Malang ini juga terdapat beberapa lokasi karaoke, reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya
clubbing, café, dan panti pijat yang cukup terkenal memutuskan (seringkali tanpa disadari
bagi kaum LGBT maupun para pekerja seks (PSK). sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah
Tindakan mereka yang selalu cekatan dan sigap penelitian, permasalahan penelitian, dan
dalam merahasiakan status lokasi pertemuan para pendekatan pengumpulan data mana yang
komunitas ini tidak banyak diketahui oleh dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung,
masyarakat luas. Sehingga pada beberapa lokasi terjadilah tahapan reduksi selanjutnya (membuat
seperti panti pijat keluarga yang terletak di lokasi ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat
jalan Dieng Kota Malang ini juga masih menjadi gugus, membuat partisi dan membuat memo).
lokasi rekomendasi kepada para keluarga yang Reduksi data atau transformasi ini berlanjut terus
berasal dari luar kota untuk sekedar singgah dan sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir
merefleksikan diri di tempat ini. lengkap tersusun.
Reduksi data merupakan bagian dari
Instrumen Penelitian analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi analisis yang menajamkan, menggolongkan,
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
sendiri, oleh karena itu peneliti sebagai instrumen mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa
juga harus di validasi seberapa jauh peneliti siap hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat
untuk melakukan penelitian yang selanjutnya akan ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data
terjun secara langsung ke lapangan. Adapun peneliti yang tidak perlu mengartikan sebagai
validasi terhadap peneliti sebagai instrumen kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan
meliputi validasi terhadap pemahaman metode dan di transformasikan dalam aneka macam cara,
penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu
memasuki obyek penelitian, baik secara akademik pola yang lebih luas, sebagainya. Kadang kala
maupun logistiknya. Validasi tersebut dilakukan dapat juga mengubah data kedalam angka-angka
oleh peneliti sendiri melalui evaluasi diri seberapa atau peringkat-peringkat, tetapi tidakan ini tidak
jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, selalu bijaksana.
penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang 2. Penyajian Data
yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki Miles dan Huberman membatasi suatu
lapangan (Sugiyono, 2016: 222). penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan
Teknis Analisis Data kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka
Analisis data merupakan proses meyakini bahwa penyajian yang lebih baik
berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus merupakan suatu cara yang utama bagi analisis
menerus terhadap data, mengajukan petanyaan kualitatif yang falid, yang meliputi: berbagai jenis
analitis dan menulis catatan singkat sepanjang matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya
penelitian. Analisis data kualitatif adalah upaya dirancang guna menggabungkan informasi yang
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah
mengorganisasikan data, memilah milah menjadi diraih. Dengan demikian seorang penganalisis
satuan yang dapat dikelola, emsintesiskannya, dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan
mencari dan menemukan pola, menemukan apa menentukan apakah menarik kesimpulan yang
yang penting dan apa yang dipelajari dan benar ataukah terus melangkah melakukan analisis
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada yang menurut saran yang dikisahkan oleh
orang lain. (Moleong, 2017:248) Menurut Miles, penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
Huberman & Saldana (2014) analisis terdiri dari 3. Menarik Kesimpulan
tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan Menarik kesimpulan Miles dan Huberman
yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari
kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan
tersebut secara lebih lengkapnya adalah sebagai juga di verifikasi selama penelitian berlangsung.
berikut: Verifikasi itu mungkin singkat pemikiran kembali
yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti)

100
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada kaum lesbian dikalangan remaja kota malang.
catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi Sugiono (2007: 273) agar data dalam penelitian
begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan kualitatif dapat di pertanggungjawabkan sebagai
peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan
teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat
intersubjektif atau upaya-upaya yang luas untuk dilaksanakan yaitu:
menempatkan salinan suatu temuan dalam a. Credibility (Kredibilitas)
perangkat data yang lain. Singkatnya, makna- Uji credibility atau uji kepercayaan terhadap
makna yang muncul dari data yang lain harus di uji data hasil penelitian yang disajikan oleh
kebenarannya. Kokohnya dan dan kecocokannya, peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
yakni yang merupakan faliditasnya kesimpulan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah
akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses dilakukan
pengumpulan data saja, akan tetapi perlu b. Transferability (Ketetapan)
diverifikasi agar benar-benar dapat Uji Transferability merupakan validitas
dipertanggungjawabkan. Secara skematis proses eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas
analisi data menggunakan model analisis data eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau
interaktif Miles dan Huberman dapat dilihat pada dapat diterapkannya hasil penelitian ke
bagian berikut: populasi di mana sampel tersebut diambil.
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai
Gambar 3.7. Model Analisis Data Interaktif transfer sampai saat ini masih dapat
Miles, Huberman & Saldana diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi
Penyajian Data
peneliti nilai transfer sangat bergantung pada si
Pengumpulan pemakai, sehingga ketika penelitian dapat
Data digunakan dalam konteks yang berbeda di
situasi sosial yang berbeda validitas nilai
transfer masih dapat dipertanggungjawabkan
Verifikasi/Penarikan
(Sugiyono, 2007: 277).
Reduksi kesimpulan c. Dependability (Dipercaya)
Data Reliabilitas atau penelitian yang dapat
dipercaya, dengan kata lain beberapa
Sumber: Miles, Huberman & Saldana (”Analisis percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan
Data Kualitatif”. Ed.3:2014) hasil yang sama. Penelitian yang dependability
atau reliabilitas adalah penelitian apabila 75
Keabsahan Data penelitian yang dilakukan oleh orang lain
Dalam buku Lexy J. Moleong (2017: 330) dengan proses penelitian yang sama akan
terdapat beberapa cara dalam menguji keabsahan memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian
data. Salah satunya dengan metode triangulasi, dependability dilakukan dengan cara
yaitu teknik pengecekan atau pemeriksaan melakukan audit terhadap keseluruhan proses
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang penelitian. Dengan cara auditor yang
lain. Sugiyono (2016: 241) mengatakan bahwa independen atau pembimbing yang independen
triangulasi adalah teknik pengumpulan 65 data mengaudit keseluruhan aktivitas yang
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. penelitian. Misalnya bisa dimulai ketika
Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif bagaimana peneliti mulai menentukan
dengan menggunakan triangulasi akan lebih masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber
meningkatkan kekuatan data apabila dibandingkan data, melaksanakan analisis data, melakukan
dengan satu pendekatan. Dalam penelitian ini, uji keabsahan data, sampai pada pembuatan
peneliti menggunakan teknik keabsahan data laporan hasil pengamatan.
dengan triangulasi teknik. Triangulasi teknik yaitu d. Confirm ability (Uji Kemampuan)
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari dengan uji confirm ability penelitian.
sumber yang sama. Teknik pengumpulan data yang Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil
dimaksud berupa wawancara, observasi, dan penelitian telah disepakati oleh lebih banyak
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara orang. Penelitian kualitatif uji confirm ability
serentak. berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan
Penguji menggunakan metode deskriptif dengan proses yang telah dilakukan. Apabila
dimaksudkan agar memperoleh gambaran dan data hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
secara sistematis tentang segala hal yang terdapat penelitian yang dilakukan, maka penelitian
kaitannya dengan kebijakan peraturan pemerintah tersebut telah memenuhi standar confirm
dalam menanggulangi perilaku penyimpangan ability. Validitas atau keabsahan data adalah

101
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

data yang tidak berbeda antara data yang ini di Kantor Dinas Kota Malang belum pernah
diperoleh oleh peneliti dengan data yang memberikan pembinaan ataupun bimbingan
terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sosialisasi terhadap wanita yang berasal dari
sehingga keabsahan data yang telah disajikan sekelompok wanita lesbian, yang dimana para
dapat dipertanggungjawabkan lesbian ini begitu sulit untuk di dekteksi yang
berbeda dengan waria dan tuna susila serta
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Kota Malang merupakan salah satu kota (PMKS) lainnya.
yang dijadikan sebagai objek penelitian dan juga
sebagai acuan utama yang menarik perhatian Gambaran dari Wanita yang Terjerumus dalam
penulis yang di kemas menjadikan penelitian yang Kaum Lesbian
menarik insprirasi bagi penulis, baik itu mengenai Berdasarkan pada gambaran dari wanita
keindahan kotanya, keramahan penduduknya yang telah terjerumus dalam kaum lesbian, maka
hingga kepada kepribadian dalam bermasyarakat dapat diperhatikan dari konsisi psikologis individu
yang ada di Kota Malang. Kota Malang juga itu sendiri dan dapat pula diperhatikan dari segi
merupakan salah satu alasan peneliti untuk psikiatri pada remaja yang telah terjerumus dalam
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai semua ruang lingkup kaum lesbian. Berikut ini merupakan
unsur-unsur yang berhubungan erat dengan penjelasan dari sudut pandang kondisi psikologi
komunitas kaum lesbi, sebab dari alasan dibalik dan kondisi psikiatri
peneliti begitu tertarik untuk meneliti lebih dalam a. Kondisi Psikologi
dengan segala hal yang berhubungan erat mengenai Menurut Yoza sebagai Ketua Ikatan
lesbian yaitu lingkungan tempat tinggal, kawan Psikolog Klinis Indonesia wilayah Kepulauan
bermain semasa sekolah di tingkat menengah atas Riau, mengenai perilaku seks menyimpang ini
(SMA), kawan rumah satu kontrakan dan masih pada dasarnya karena pengaruh dari pola asuh
banyak lagi. Peneliti sudah mulai diperkenalkan keluarga dan pergaulan sehari-hari. Keluarga
dengan macam-macam dunia yang belum pernah dapat melakukan penyelidikan mendalam
disaksikan sebelumnya oleh peneliti, yang tentunya terhadap apa yang terjadi disekitar anaknya,
kisah ini berasal dari kisah pribadi. beri dia pengarahan dan pemahaman agar tidak
terjerumus keprilakuan yang menyimpang.
Gambaran dari Wanita yang Terjerumus dalam Mereka para Gay dan Lesbian adalah
Kaum Lesbian gangguan orientasi seksual yang menyalahi
Berdasarkan pada hasil data yang kuadrat meskipun komunitas ini membenarkan
dikumpulkan oleh peneliti dari hasil wawancara perilakunya. Dampak tidak hanya terjadi pada
dengan nasarumber pada suatu lembaga sosial di diri sendiri, dampak dari LGBT dapat
Dinas Sosial Kota Malang yang berlokasi di Jl. mempengaruhi kehidupan anak anak yang baru
Raya Sulfat No.12 Malang, peneliti diarahkan tumbuh.
untuk menemui bagian Rehabilitasi Anak dan Tuna Perilaku seks menyimpang ini, menurut
Susila. Peneliti juga diberi arahan mengenai Yoza, sebenarnya tidak mereka inginkan.
macam-macam tugas dan wewenang yang dilakoni Hasrat untuk sesama jenis sangat tinggi akibat
pada bagian tersebut serta tidak terkecuali sempat hasrat untuk ke lawan jenis mereka tidak
pula untuk membahas mengenai kaum wanita tuna tertanam. Mereka sudah tidak begit tertarik
susila merupakan salah satu unsur binaan sosial pada lawan jenus. Pemerintah nyaris tidak
yang menjadi tanggung jawab Dinas Sosial sebagai mampu untuk mengubah seorang Gay dan
aparat pemerintah. Menurut narasumber pada Lesbian untuk menjadi normal. Sebab,
bagian Rehabilitasi Anak dan Tuna Susila Dinas kekuatan para kaum LGBT untuk menjadi
Sosial Kota Malang tersebut menyatakan bahwa normal itu tidak ada pada dirinya. Bahkan
terdapat perbedaan antara wanita tuna susila mereka beranggapan bahwa mereka sudah
dengan seorang ataupun sekelompok wanita normal. (sijoritoday.com, 2018)
lesbian, yang dimana perbedaan antara wanita tuna b. Kondisi Psikiatri
susila itu diperkhususkan sebuttannya untuk Pada awalnya di dalam Diagnostic and
seorang Wanita Pekerja Seks (PSK). Sedangkan Statistic Manual of Mental Desorder (DSM)
wanita yang berasal dari sekelompok wanita pada DSM I dan DSM II, homosekssual
lesbian tidak bisa dengan mudah untuk mendeteksi (LGBT) dianggap sebagai penyimpangan yang
dengan sekejap mata seperti pada saat menilai sermasuk kedalam gangguan jiwa. Namun
dengan seorang waria yang hanya dengan sekilas setelah beberapa kali mendapat kritikan pada
saja dari sudut penampilan seorang waria. tahun 1973 American Psychiatric Association
Maka segala yang berhubungan dengan (APA) dalam DSM III, mengeluarkan
penyandang masalah sosial yang ada di masyarakat homoseksual dari salah satu kelainan jiwa atau
sudah menjadi tanggung jawab Dinas Sosial kelainan seks. Perubahan paradigm psikologi
sebagai aparat pemerintah. Akan tetapi hingga saat dalam melihat homoseksualitas ini memiliki

102
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

dampak yang sangat besar dalam diskursus mengubah pola pikir pelaku homoseksual
legalitas homoseksual dan LGBT secara untuk kembali menjadi heteroseksual. Tentu
umum. Setelah dikeluarkan oleh APA dan dalam menyikapi homoseksual dengan
DSM maka LGBT dianggap sebagai perilaku memberikan pemidanaan klasik seperti penjara
yang alamiah dan normal. Berbeda dengan tentunya tidak akan menjamin bahwa pelaku
versi APA, menurut psikiatri Fairdiansyah, homoseksual tidak lagi mengulangi
Wakil Seksi Religi Spiritualitas dan Psikiatri perbuatannya untuk melakukan hubungan
dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kejiwaan seksual sesama jenis. Selain itu melakukan
Indonesia (PDSKJI), bahwa LGBT termasuk rehabilitasi terhadap homoseksual
penyakit gangguan jiwa dan bisa menular memungkinkan untuk dapat dilaksanakan,
kepada orang lain. Firdiansyah membantah hanya saja pengubahan homoseksual menjadi
pendapat sebagian masyarakat yang heteroseksual membutuhkan waktu lama.
berpendapat bahwa LGBT bukan sebuah (Fitriani, 2018)
penyakit. (Harahap, 2016) b. Menurut Psikiatri
Berdasarka UU No.18 Tahun 2004 tentang Berdasarkan pada pernyataan dari prof
Kesehatan Jiwa, LGBT dimasukkan kedalam Irwanto sebagai guru besar fakultas psikologi
kategori Orang dengan Masalah Kejiwaan Atma Jaya mengenai solusi untuk remaja yang
(OMDK) dikarenakan LGBT ialah penyakit telah terjerumus dalam homoseks menyatakan
mental yang bukan disebabkan faktor biologis bahwa tidak ada cara dan tidak dapat
atau bawaan lahir tetapi disebabkan oleh disembuhkan bahkan dengan ilmu medis dan
beberapa hal terkait mental dan kejiwaan. terapis, psikiater mencari kecenderungan
Faktor yang paling dominan penyebab orientasi seksual serta identitas gender (SOGI).
seseorang menjadi LGBT ialah karena faktor Setiap orang bisa mengekspresikan diri sendiri
pola asuh orang tua, trauma masa lalu, yang memang pada akhirnya ekspresi identitas
kekerasan seksual dan pengaruh lingkungan gender itu kalau diketahui mempunyai
serta pertemanan. Faktor-faktor ini kecenderungan kewanitaan untuk lelaki,
menyebabkan perubahan mental dan kejiwaan banyak dianggap sebagai penyimpangan.
yang terjadi pada orang-orang yang Bukan penyimpangan yang diartikan sebagai
memutuskan untuk menjadi LGBT. (Harahap, penyakit dan melaikan menyimpang dari
2016) norma yang berlaku dikawasan dia tinggal.
(Ariefana, 2016)
Solusi Penyelesaian Pada Remaja yang Telah Psikiater pada kondisi ini di posisikan
Terjerumus dalam Ruang Lingkup Kaum sebagai seseorang yang meneliti mengenai
Lesbian kecenderungan orientasi seksual yang ada pada
Berdasarkan uraian pernyataan diatas diri seorang remaja yang telah terjerumus
mengenai dampak dari remaja yang terjerumus dalam ruang lingkup lesbian, yang dimana
dalam kaum lesbian berdasarkan pada sudut peran seorang psikiater yaitu memberikan
pandang psikologi dan psikiatri remaja yang telah arahan kepada pelaku remaja lesbian untuk
terjerumus dalam ruang lingkup kaum lesbian, dapat menjadi seorang heteroseksual yang
maka berikut ini merupakan solusi penyelesaian apabila pelaku remaja lesbian benar benar
pada remaja yang telah terjerumus dalam ruang ingin melakukan perubahan pada dirinya.
lingkup kaum lesbian. Bahkan seorang pakar psikiater tidak dapat
a. Menurut Psikologi memaksakan kehendak individu tertentu yang
Terdapat solusi alternatif dalam masih tidak ingin berubah, sebab seriap
menindaklanjuti perilaku homoseksual yakni individu memiliki karakter masing masing
melakukan terapi terhadap identitas seksual mengenai aturan dan pola hidupnya sendiri.
dengan mendampingi pelaku dalam menerima
identitas seksualnya sekaligus memberikan Faktor Pendukung dan Penghambat dari
pengajaran untuk tidak mengulangi Penanggulangan Wanita yang Terjerumus
penyimpangan seksual. Terapi yang dimaksud Kaum Lesbian Berdasarkan Kebijakan
bukan terapi konversi yang ditentang oleh Pemerintah.
American Psychiatric Association (APA) sebab Komunitas homoseksual bergerak secara
terapi ini mampu membahayakan pasien dan terorganisir demi menyebarkan kampanye
memberikan dampak berupa mual, muntah pelegalan homoseksual, dan jika hal ini terus
atau kelumpuhan. Namun terapi yang berlangsung tentunya aka nada pelegalan
dimaksud adalah berupa pendampingan homoseksual di Indonesia. Padahal homoseksual
dengan menggali penyebab awal sehingga telah melanggar nilai moral yang tertanam dalam
pelaku tersebut memilih homoseksual, masyarakat. Selain dari sisi nilai masyarakat yang
sehingga ketika mengetahui penyebab, maka dilanggar, pelegalan homoseksual juga tidak diakui
psikolog nantinya memberikan dukungan demi dalam hokum positif Indonesia. Beberapa aturan

103
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

yang tidak mengakomodasi posisi homoseksual Kesimpulan


salah satunya yakni, Undang-undang (UU) Nomor Berdasarkan pada hasil penelitian dan
1 Tahun 1974 tentang perkawinan tidak mengenal pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti,
terminology “kawin sejenis”. Kemudian UU No 23 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Hukum di
Tahun 2006 Tentang administrasi kependudukan Indonesia sangat memegang teguh serta mengakui
tidak mengenal homoseksual. Bahkan pada UU No Hak Asasi Manusia (HAM), yang artinya setiap
4 Tahun 2008 tentang pornografi memasukkan orang memiliki hak dan kewajiban dengan
istilah “persenggamaan menyimpang” sebagai kehidupannya masing-masing. Maka setiap
salah satu unsur pornografi. Dalam penjelasan individu dalam bermasyarakat harus saling
pengertian yang termasuk “persenggamaan menghargai satu sama lain hak dan kewajiban
menyimpang” adalah oral seks, anal seks, lesbian seseorang, menghormati, mentaati dan menerapkan
dan homoseksual. (Susanto, 2016) Terdapat Undang-undang yang telah ditetapkan oleh
beberapa diantaranya mengenai faktor pendukung pemerintah supaya mendapatkan suatu pencapaian
dan penghambat dalam menjalankan sebuah etika, moral dan tata tertib dalam bermasyarakat.
kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah Pada umumnya wanita yang telah terjerumus dalam
mengenai dampak kebijakan undang-undang ruang lingkup kaum lesbian ini tidak mengalami
KUHP Tahun 2008 mengenai perilaku gangguan mental ataupun sejenisnya, justru mereka
penyimpangan kaum lesbian pada kalangan remaja merupakan sosok wanita yang banyak mengalami
yaitu sebagai berikut: trauma seperti deskriminasi oleh lingkungan
1. Faktor Pendukung keluarga, lingkungan tempat dia tinggal,
Faktor yang mendukung dari diterapkannya lingkungan sosial.
dampak kebijakan undang-undang KUHP Mereka juga merupakan salah satu dari
Tahun 2008 yaitu terdapat dukungan dari MK sekian banyak korban bullying. Ada juga memang
perihal penolakan permohonan uji materi soal faktor turunan dari keluarga, faktor sakit hati dan
zina, pemerkosa dan hubungan sesame jenis. lain sebagainya yang menyebabkan dirinya
Pada tahun 2016, Aliansi Cinta Keluarga merasakan insecure atau kurang percaya diri hanya
Indonesia (AILA) mengajukan pengujian untuk menghindar dari celaan orang lain. Untuk
undang-undang hokum pidana ke Mahkamah menyembuhkan wanita yang tergolong pada
Konstitusi (MK) dalam upaya homoseksual supaya bisa menjadi seorang
mengkriminalkan LGBT. Pada akhir 2017 MK heteroseksual memiliki kemungkinan besar gagal
menolak permohonan tersebut dengan alasan apabila tidak di niatkan dari dalam diri sendiri
politik hokum pidana bukan merupaakn dengan tekat dan niat untuk berubah menjadi
kewenangan MK melainkan kewenangan wanita heteroseksual seutuhnya. Sebab bila tidak
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun demikin maka segala usahanya akan percuma.
sikap MK tersebut justru menjadi sumsi baru
bagi kolompok konservatif untuk mendorong Saran
DPR meloloskan pasal yang mengkriminalisasi HAM terhadap kaum lesbian juga patut
LGBT dalam rancangan kitab undang-undang dihargai sebagaimana yang seharusnya supaya
hokum pidana (RKUHP). (Pratiwi, 2017) tidak merusak tatanan aturan yang berlaku dalam
2. Faktor Penghambat bermasyarakat, hal itu pula yang menjadikan
Sedangkan pada faktor yang menghambat dari kelompok wanita kaum lesbian ini yang seharusnya
diterapkannya kebijakan undang-undang mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan
KUHP Tahun 2008 mengenai perilaku sekitarnya dan bukan untuk dikucilkan, dibully
penyimpangan kaum lesbian yaitu mengenai apalagi di deskriminasi. Tentu akan membuat
maraknya aktivitas serta kampanye yang semakin persatuan komunitas lesbian akan menjadi
mendukung pergerakan Lesbian, Gay, semakin memberontak. Maka dari itu apabila
Biseksual dan Transgender (LGBT), baik memiliki kerabat atau teman dekat yang memiliki
langsung maupun tidak. Memiliki efek hasrat seksual terhadap sesame jenis supaya tidak
negative bagi masyarakat dan terutama usia untuk di jauhi, namun seharusnya tindakan yang
anak. Apalagi kampanye LGBT dilakukan paling bijak untuk dilakukan yaitu seharusnya
melalui saluran informasi dan media sosial merangkul, dibimbing dan dibina untuk menjadi
yang sasaran penggunanya usia anak sekolah pribadi yang lebih baik lagi
dan remaja. Tampaknya lebih banyak anak dan
usia remaja menjadi korban. Data yang
dihimpun oleh Kementerian Pendidikan dan Daftar Pustaka
Kebudayaan tahun 2016, tampaknya LGBT di Affan Heyder, 2020. “Komunitas LGBT Melawan
dunia anak dan remaja cukup serius. (Susanto, Pernyataan Wali Kota Depok”. Diakses
2016) oleh Affan Heyder, diakses pada 17 Januari
2020, diakses dari
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
51116965

104
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 14, No. 5, Tahun 2020, Hal: 96-105

Akbar, Cholis. 2016. Asosiasi Dokter Jiwa-PDSKJI Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif,
Sebut Homoseksual-Biseksual Masuk Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Kategori Masalah Kejiwaan. Di akses dari Alfabeta.hal.273
Hidayatullah.com Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif,
https://www.hidayatullah.com/berita/nasion Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
al/read/2016/02/21/89782/asosiasi-dokter- Alfabeta.hal.277
jiwa-pdskji-sebut-homoseksual-biseksual- Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
masuk-kategori-masalah-kejiwaan.html Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Ariefana Pebriansyah, 2016. “Prof Irwanto: Asal Alfabet.hal.224
Mula LGBT dari Sisi Psikologi dan Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kedokteran”. Diakses pada 22 Februari Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
2016, diakses dari Alfabet.hal.225
https://www.suara.com/wawancara/2016/0 Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
2/22/070000/prof-irwanto-asal-mula-lgbt- Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
dari-sisi-psikologi-dan- Alfabet.hal.222
kedokteran?page=2 Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Fitriani, 2018. “Toleransi dan terapi sebagai solusi Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
dalam menyikapi homoseksual”. Diakses Alfabeta.hal.241
oleh Fitriani, diakses pada 8 Maret 2018, Susanto, 2016. “Civic Intelligence dan
diakses dari Propaganda LGBT”. Diakses oleh
https://www.kompasiana.com/ftrnmuse/5a Susanto, diakses pada14 Maret 2016,
a087accbe5235adf400662/toleransi-dan- diakses dari
terapi-sebagai-solusi-dalam-menyikapi- https://news.detik.com/kolom/d-
homoseksual?page=3 3164153/civic-intelligence-dan-
Harahap, Rustam Dahar, 2016. “LGBT DI propaganda-lgbt
INDONESIA: Perspektif hukum islam,
HAM, Psikologi”. Diterbitkan oleh (Al-
Hakam, 2016) hlm. 25.
Lexy J. Moleong.,Dr.M.A. 2017 Metodelogi
Penelitian Kulaitatif (Edisi Revisi).
Hal.186 cetakan 37. ISBN: 979-514-051-
5.rosdakarya2017
Lexy J. Moleong.,Dr.M.A. 2017 Metodelogi
Penelitian Kulaitatif (Edisi Revisi).
Hal.174 cetakan 37. ISBN: 979-514-051-
5.rosdakarya2017
Lexy J. Moleong.,Dr.M.A. 2017 Metodelogi
Penelitian Kulaitatif (Edisi Revisi).
Hal.248 cetakan 37. ISBN: 979-514-051-
5.rosdakarya2017.
Lexy J. Moleong.,Dr.M.A. 2017 Metodelogi
Penelitian Kulaitatif (Edisi Revisi).
Hal.330 cetakan 37. ISBN: 979-514-051-
5.rosdakarya2017
Munawati, Siti, 2017. Masail Al-Fiqhiyyah Wanita.
Buku cetakan pertama 168hal
https://www.academia.edu/35343469/HO
MOSEKSUALITAS_DAN_LESBI?auto=
download
Pratiwi Ami, 2017. Pengaruh Media Sosial Bagi
anak”. Diakses oleh Pratiwi Ami, diakses
pada 28 April 2017, diakses dari
https://www.kompasiana.com/amipratiwi1
8/5902e5578c7e61e71b2c3016/pengaruh-
media-sosial-bagi-remaja
Sudaryono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan.
Cetakan 01 April 2016, XVI-240hal.
ISBN: 978-6020895-79-6.

105

Anda mungkin juga menyukai