Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menemukan faktor yang berhubungan dengan kekambuhan pasien
gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Provinsi Kalimantan Tengah.
1.2.2 Tujuan Khusus
2.2.1 Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien
gangguan jiwa di RSJ Kalawa Atei Provinsi Kalimantan Tengah.
2.3 Manfaat
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
2.6.1 Skizofrenia.
Merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan
menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar.
Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering
dijumpai dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian
pengetahuan kita tentang sebab-musabab dan patogenisanya
sangat kurang. Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai
kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya
abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju
kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang
bisa terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak
diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak
”cacat”.
2.6.2 Depresi
Merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala
penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu
makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan
tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Depresi juga dapat
diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada
alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, keleluasaan,
ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan
lain sebagainya. Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang
berhubungan dengan penderitaan.Dapat berupa serangan yang
ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam.
Depresi adalah gangguan patologis terhadap mood mempunyai
karakteristik berupa bermacam-macam perasaan, sikap dan
kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis, putus
asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan
yang negatif dan takut pada bahaya yang akan datang. Depresi
menyerupai kesedihan yang merupakan perasaan normal yang
muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian
orang yang dicintai. Sebagai ganti rasa ketidaktahuan akan
kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan
menunjukkan kesedihan dengan tanda depresi. Individu yang
menderita suasana perasaan (mood) yang depresi biasanya akan
kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi
yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktifitas.
Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan
abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa
penyebabnya dan terus berlangsung sampai titik dimana
sebagian besar orang mulai pulih.
2.6.3 Kecemasan
Sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah
dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untuk
mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya.
2.7.2 Dokter
Minum obat yang teratur dapat mengurangi kekambuhan, namun
pemakaian obat neuroleptik yang lama dapat menimbulkan efek samping
yang mengganggu hubungan sosial seperti gerakan yang tidak terkontrol.
Pemberian obat oleh dokter diharapkan sesuai dengan dosis terapeutik
sehingga dapat mencegah kekambuhan.
2.7.4 Keluarga
Ekspresi emosi yang tinggi dari keluarga diperkirakan menyebabkan
kekambuhan yang tinggi pada pasien. Hal lain adalah pasien mudah
dipengaruhi oleh stress yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.
Keluarga mempunyai tanggung jawab yang penting dalam proses
perawatan di rumah sakit jiwa, persiapan pulang dan perawatan di rumah
agar adaptasi klien berjalan dengan baik. Kualitas dan efektifitas perilaku
keluarga akan membantu proses pemulihan kesehatan pasien sehingga
status kesehatan pasien meningkat.
d) Kurang olahraga
e) Keletihan
f) Efek samping pengobatan yang tidak dapat ditoleransi
2. Faktor resiko lingkungan
a) Kesulitan keuangan
b) Kesulitan tempat tinggal
c) Perubahan yang menimbulkan stress dalam peristiwa kehidupan
d) Keterampilan kerja yang buruk, ketidak mampuan
mempertahankan pekerjaan
e) Tidak memiliki transportasi.
f) Keterampilan sosial yang buruk, isolasi sosial, kesepian
g) Kesulitan interpersonal
3. Faktor resiko perilaku dan emosional
a) Tidak ada control, perilaku agresif, atau perilaku kekerasan
b) Perubahan mood
c) Pengobatan dan penatalaksanaan gejala yang buruk
d) Konsep diri rendah
e) Penampilan dan tindakan berbeda
f) Perasaan putus asa
g) Kehilangan motivasi
Menurut Keliat, gejala kambuh yang diidentifikasi oleh klien dan
keluarganya, yaitu nervous, tidak nafsu makan, sukar konsentrasi, sulit
tidur, depresi, tidak ada minat dan menarik diri. Pada gangguan jiwa
psokotik akan timbul gejala positif yang lebih aktif seperti; waham,
halusinasi, gangguan pikiran, ekoprasia, asosiasi longer, Flight of ideas.
Beberapa gejala kambuh yang perlu diidentifikasi oleh klien dan
keluarganya yaitu :
a) Menjadi ragu-ragu dan serba takut (nervous).
b) Tidak nafsu makan
c) Sukar konsentrasi
d) Sulit tidur
e) Depresi
f) Tidak ada minat
g) Menarik diri
3.1 Metode
3.1.1 Ceramah
Metode ceramah yang dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya
minat belajar siswa terhadap pelajaran memang patut dibenarkan, tetapi juga
anggapan itu sepenuhnya kurang tepat karena setiap metode atau model
pembelajaran baik metode pembelajaran klasik termasuk metode ceramah maupun
metode pembelajaran modern sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing, yang saling melengkapi satu sama lain. Metode ceramah itu
sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini
beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid
mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan
oleh guru.Metode ceramah adalah penyajian informasi secara lisan baik formal
maupun informal.
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari
bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian
diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan
pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan
penggunaan buku.
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas
uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai
pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah
sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap
sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar
mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah
tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan
motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
Metode ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan
kata-kata. Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi
kepada siswa serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut
terkadang ditafsirkan berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat
pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat
pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi atau materi kepada
siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode ceramah bervariasi, metode
ceramah campuran dan metode ceramah asli.
3.1.2 Tanya jawab
Berikut ini beberapa pengertian metode Tanya jawab menurut beberapa
ahli:
Menurut Drs. Roestiyah N.K, metode Tanya jawab adalah suatu cara
mengajar dimana guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa memberikan
jawaban, siswa mengemukakan pendapat ide baru, dan dengan ini guru bertujuan.
Menurut Drs. Soetomo metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana
guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab,
atau sebaliknya siswa bertanya pada guru an dan guru menjawab peranyaan siswa.
Metode Tanya jawab menurut Syaiful B. djamarah adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk peetanyaan yang harus dijawab, terutama oleh guru
kepada siswa, tapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Menurut Armai Rief, metode tanya jawab adalah suatu tehnik
penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Atau suatu
metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedangkan siswa menjawab
tentang materi yang diperoleh.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode
Tanya jawab adalah suatu tehnik penyampaian pelajaran dimana guru dan siswa
aktif, guru memberikan siswa pertanyan dan siswa menjawab atau bisa sebaliknya
siswa yang bertanya dan guru yang menjawab.Kegiatan ini dapat membuat siswa
lebih aktif dan dapa mendorng rasa ingin tahu siswa.
3.1.3 Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat
dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat
serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang
dapat menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih KD (Murni, 2010:1).
Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya
dengan pamflet. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh Hermiko (2010:1): “Pamphlet
(pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Mungkin hanya
terdiri dari satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga
dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga
dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi beberapa halaman. Jika dilipat
menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama tersendiri yaitu leaflet. Penggunaan
pamphlet atau leaflet umumnya dilakukan untuk pemasaran aneka produk dan
juga untuk penyebaran informasi politik”. Leaflet sebagai bahan ajar harus
disusun secara sistematis, bahasa yang mudah dimengerti dan menarik.
3.2.2 Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang
sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk
memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi
pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan
penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat
pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu,
kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan
sederhana seperti di photo copy.
3.2.3 LCD
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa bervariasi tergantung pada
jenis-jenis gangguan jiwa yang dialami. Secara umum gangguan jiwa disebabkan
karena adanya tekanan psikologis yang disebabkan oleh adanya tekanan dari luar
individu maupun tekanan dari dalam individu. Beberapa faktor yang
memengaruhi kekambuhan penderita antara lain meliputi ekspresi emosi keluarga,
pengetahuan keluarga, ketersediaan pelayanan kesehatan, dan kepatuhan minum
obat.
Seorang yang menderita gangguan jiwa harus diberi semangat dan nasehat
untuk mengatur keadaaan dirinya dan untuk menghindari kekambuhan. Adanya
pelatihan pada keluarga tentang strategi/cara yang dapat membantu keluarga
untuk mencegah kekambuhan pasien gangguan jiwa, keluarga dapat mengenali
tanda kambuh, menjalani pengobatan yang sesuai, menghindari situasi yang
mungkin memicu timbulnya gejala seperti film-flm atau program di televisi,
mempelajari tentang keadaan sakit yang diderita anggota keluarganya,
melaksanakan pelatihan teknik manajemen stress Contoh meditasi, berpikir
positif, dan napas dalam, melaksanakan aktifitas secara terstruktur.
4.2 Saran
Diharapkan proposal ini dapat bermanfaat sebagai dasar pembelajaran bagi
mahasiswa khususnya pada mata kuliah keperawatan jiwa materi tentang (Faktor-
faktor yang mempengaruhi kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa).