Anda di halaman 1dari 7

Format Pengkajian

Komunikasi Terapeutik Mengatasi Klien Rewel

No Dokumentasi No Revisi

Standar Ditetapkan di...


Operasional
1 2 3 4
Prosedur

Pengertian Komunikasi merupakan cara yang dapat


dilakukan untuk memberikan informasi
tentang kesehatan. Komunikasi juga dapat
mengurangi rasa cemas anak akibat
hospitalisasi. Afriani, M (2016.).
Komunikasi terapeutik merupakan salah
satu cara untuk memberikan informasi
yang akurat dan membina hubungan saling
percaya terhadap klien, sehingga klien
akan merasa puas dengan pelayanan yang
diterimanya. Sulis, A (2017)
Tujuan 1. Membantu pasien menjelaskan dan
mengurangi beban pikiran,
perasaan, mengurangi keraguan
dan mempercepat interaksi kedua
pihak antara perawat dan pasien
sehingga dapat membantu
dilakukannya tindakan yang efisen
(Marfoedz, 2009).
2. Untuk mengetahui hubungan
komunikasi terapeutik perawat
dengan tingkat kecemasan anak
usia prasekolah.
3. Untuk mengetahui pengaruh
komunikasi terapeutik terhadap
tingkat kecemasan pada anak
sekolah usia (7-13 tahun) di
Rumah Sakit DKT TK IV 02.07.04
Bandar Lampung.
4. Untuk menurunkan
kecemasan,mendengarkan dan
memberikan perhatian penuh
(caring) sehingga efektif untuk
menurunkan kecemasan dan
mempercepat penyembuhan
(Nursalam, 2013)
Kebijakan Dilakukan pada klien di Rumah Sakit
Peralatan 1. Rancangan program bermain yang
lengkap dan sistematis
2. Alat bermain sesuai dengan
umur/jenis kelamin dan tujuan
Prosedur A. Tahap Pra Interaksi
Pelaksanaan 1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak
(tidak ngantuk, tidak rewel,
keadaan umum
membaik/kondisi yang
memungkinkan)
3. Menyaiapkan alat
“Disuatu rumah sakit
disalah satu ruang rawat
nginap, ada seorang pasien
yang baru berumur 10
tahun. Iya masuk rumah
sakit karena perutnya sakit
akibat jajan sembarangan.
Siang ini pasien sudah
rewel akibat tidak ingin
memakan makanan yang
disediakan dari rumah
sakit”
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada
pasien dan menyapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan
prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan
dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan

Siang itu pukul 13.00 di


rumah sakit UMUM ada
seorang perawat yang
berdinas menghampiri
pasien tersebut
Perawat: selamat siang...
(sambil tersenyum)
Ibu pasien: iya selamat
siang sus
Perawat: permisi..apa betul
ini dengan pasien atas nama
Resti?
Ibu pasien: iya benar sus,
beta ibunya
Perawat: sebelumnya
apakah ade resti sering
mengeluhkan sesuatu bu?
Ibu pasien: beta pung anak
selalu rewel sus, katanya
dia sonde mau makan
makanan rumah sakit karna
sonde ada rasa. Terus beta
pung anak sonde suka
makan bubur
Perawat: baik ibu, kalau
begitu beta periksa ade
restinya dulu ibu ee
Ibu pasien: iya silahkan sus
Perawat: selamat siang
ade(tersenyum)
Pasien: siang suster
Perawat: ade perkenalkan
nama kaka syane, ade bisa
panggil kaka dengan nama
ka syane. Disini kaka yang
bertugas rawat ade dari jam
13.00-20.00 malam ade.
Sebelunya ade pung nama
siapa?
Pasien: dengan resti ka
B. Tahap Kerja
1. Persiapkan pasien
2. Menanyakan kodisi pasien
saat ini
Perawat: baik ade, disini
kaka mau mengecek
kondisi ade, apakah ade
tadi sudah makan siang
terus minum obat?
Pasien:iya ka, beta punya
badan lemas, beta sonde
mau makan karena
makanan di rumah sakit
sonde enak
Perawat: Tetapi ade harus
makan supaya ade punya
badan sonde lemas
Pasien: Iya ka, (sambil
tersenyum)
Perawat: Baik ade,
sekarang kaka akan cek
keadan ade
Pasien: Iya kak
Perawat: (sambil mengecek
keadaan pasien) ade harus
makan ya, dan minum
obatnya biar ade cepat
sembuh dan bisa pulang
kerumah..
Pasien: aduuuh,, sakit ka
pelan-pelan
Perawat: iyah, maaf dek ini
sudah pelan-pelan
Pasien: Kak, beta boleh
makan gorengan?
Perawat: Begini dek, perut
adek kan masih sakit akibat
salah makan, jadi kaka
anjurkan ade memakan
makanan yang di sediakan
dirumah sakit. Adek harus
makan bubur atau makanan
yang lembek dulu. Ade
tidak bisa makan makanan
yang keras
Pasien: Tapi beta bosan
makanan itu saja terus, beta
mau makan makanan yang
lain juga
Perawat: Iyah dek, adek
harus biasakan makan
bubur terlebih dahulu biar
cepat sembuh supaya adek
bisa makan gorengan
Pasien: iya baik kak
B. Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi sesuai dengan
tujuan
1. Berpamitan dengan pasien
2. Membereskan dan
kembalikan alat ke tempat
semula
3. Mencuci tangan
Perawat: baik ade, kaka
sudah selesai mengecek
kondisi ade, setelah ini ade
harus makan dan meminum
obatnya ya
Pasien: iya ka
Perawat: nanti kalau ada
membutuhkan sesuatu, ade
bisa panggil kaka di ruang
keperawatan ataumenekan
tombol yang ada disamping
tempat tidur. Nanti kaka
akan datang
Pasien: iya ka (sambil
tersenyum)
Perawat: baik ibu saya
permisi dulu ade, kaka
permisi dulu ya. Terima
kasih(sambil tersenyum)
Ibu pasien & pasien: iya
sama-sama sus

Daftar Pustaka 1. Afriani, M (2016.). Reaksi


terhadap stressor
hospitalisasi dengan tingkat
kecemasan anak usia
sekolah RSUD dr. Zainoel
Abidin, di unduh dari
www.jim.unsyiah.ac.id
Fkep.download. pada
tanggal 04 Juli 2016
2. Alawi. (2015). Dampak
Hospitalisasi pada anak
mempengaruhi pola tidur,
1-6. ejournal. Vol 3 No. 2
pada tanggal 17 Agustus
2015
3. Dewi Ika (2016). Pengaruh
hospitalisasi pada anak
toddler terhadap tingkat
kecemasan, 1-6. ejournal.
Vol 7.No 1 pada tanggal
4. Anggika,A (2016). Tingkat
kecemasan pada anak
prasekolah yang
mengalami hospitalisasi
berhubungan dengan
perubahan pola tidur di
RSUD Karang anyar
.journal,Vol.14.No.2 pada
tanggal 2 Agustus 2016.
5. Sulis, A (2017) Hubungan
hospitalisasi dengan
perubahan pola tidur pasien
anak usia toddler di RSKIA
PKU Muhammadiyah Kota
Gede Yogyakarta, di unduh
dari

Nilai 4: Baik

3: Cukup

2: Kurang

1: Buruk

Ket:

Lulus: 3-4

TL: 1-2

Nama Mahasiswa: Nama Pembimbing:


Nim:
Nilai: TTD:
TTD:

Anda mungkin juga menyukai