OLEH
KELOMPOK 4
NAMA NIM
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Lansia...................................................................................
B. Permasalahan Paliatif Care Pada Lansia............................................
C. Klasifikasi Paliatif Care.....................................................................
D. Tindakan Teraupetik Paliatif Care.....................................................
E. Asuhan Keperawatan Paliatif Care....................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia
60tahun ke atas (Hardy Winoto dan Setia Budhi, 1999;8). Pada lanjut usia
akanterjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diriatau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
secara perlahan-lahansehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakanyang terjadi (Constantinides, 1994). Karena
itu, di dalam tubuh akanmenumpuk makin banyak distorsi metabolik
dan struktural disebut penyakitdegeneratif yang menyebabkan lansia akan
mengakhiri hidup dengan episodeterminal (Darmojo dan Martono,
1999;4).
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994)
menjaditiga kelompok yakni :1. Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun),
merupakan kelompok yang barumemasuki lansia.2. Kelompok lansia (65
tahun ke atas).3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia
lebih dari 70tahun.Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semuaorang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya
tidak bisa dihindari olehsiapapun. Pada usia lanjut akan terjadi
berbagai kemunduran pada organtubuh. Namun tidak perlu berkecil
hati, harus selalu optimis, ceria danberusaha agar selalu tetap sehat
di usia lanjut. Jadi, walaupunusia sudah lanjut,harus tetap menjaga
kesehatan.Proses menua manusia mengalami perubahan menuju
ketergantunganfisik dan mental. Keluhan yang menyertai proses menua
menjadi tanda adanya penyakit, biasanya disertai dengan perasaan cemas,
depresi atau mengingkaripenyakitnya.Apalagi penyakit stadium
terminal (tinggal menunggu ajal) dalamprediksi secara medis sering
diartikan penderita tidak lama lagi meninggaldunia.Keadaan ini
menyebabkan lansia mengalami kecemasan menghadapi kematian
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Lansia
2. Permasalahan Paliatif Care Pada Lansia
3. Klasifikasi Paliatif Care
4. Tindakan Teraupetik Paliatif Care
5. Asuhan Keperawatan Paliatif Care
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Lansia
2. Untuk Mengetahui Permasalahan Paliatif Care Pada Lansia
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Paliatif Care
4. Untuk Mengetahui Tindakan Teraupetik Paliatif Care
5. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Paliatif Care
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi lansia
Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari
proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap
individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara
fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan
kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian
dari proses penuaan normal, seperti rambut yang mulai memutih, kerut-kerut
ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta kemunduran
daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum
lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan peran diri,
kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Semua
hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat
menyikapi secara bijak (Soejono, 2000). Penuaan merupakan proses normal
perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan
berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentangkehidupan.
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal
dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup.
Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia
mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi
hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang
normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap
fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya
(Darmojo, 2004).
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. T
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tidak Menetap
Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Wiraswasta
Lama Bekerja : 20 tahun
Sumber Informasi : Klien dan Status Rekam Medik
Tanggal Masuk Panti : 01 Desember 2012
Tanggal Pengkajian : 09 Mei 2016
Alasan Dibawa Ke Panti : Klien tidak mempunyai tempat tinggal
tetap
Hubungan
No Nama Umur JK Pekerjaan Keterangan
dgn klien
1 Tn. G 81 Laki-laki Suami Dosen Meninggal
2 Ny. T 75 Perempuan - Wiraswasta -
3 Tn. S 47 Laki-laki Anak Karyawan -
Bank
III. GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 78x / menit
Respirasi : 20x / menit
Temperature : 36,2C
Berat Badan : 150 cm
Tinggi Badan : 45 kg
2. Head Toe-Toe
a. Kepala
Rambut klien tampak beruban, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
tida ada benjolan
b. Mata
Bentuk simetris, konjugtiva anemis, sklera tidak ikterik, ketajaman
penglihatan menurun, tidak memakai alat penglihatan (kacamata).
Visus mata menurun/kabur. Pada mata bagian kanan klien dapat
melihat dengan jarak 3/60 m. Sedangkan pada mata kiri 4/60 m.
Lapang pandang klien normal terbukti mata klien mengikuti
gerakan sisi pemeriksaan kearah lateral tengah, median, superior
dan interior.
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada lesi, tidak ada peradangan, tidak
ada secret, tidak teraba nyeri tekan pada hidung. Penciuman klien
baik.
d. Mulut dan tenggorokan
Mulut tampak bersih, mukosa bibir lembab, klien tampak
mengalami kesulitan dalam mengunyah, tidak ada kesulitandalam
menelan, fungsi menelan baik.
e. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada peradangan, tidak ada
nyeri tekan pada bagian belakang telinga (mastoideus), tidak ada
benjolan, pendengaran klien baik.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi, tidak ada
peningkatan vena jugularis.
g. Dada
Paru-paru:
Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi
Palpasi: tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan,
pergerakan dada simetris
Perkusi: suara sonor di dada
Auskultasi: tidak ada kelainan suara nafas, suara nafas vesikuler
Jantung
Inspeksi: tidak tampak ictus cordis
Palpasi: pulsasi pada dinding torak teraba
Perkusi: bunyi jantung redup pada saat diperkusi
Auskultasi: bunyi jantung S1 dan S2 tunggal
h. Abdomen
Inspeksi: tidak terlihat adanya benjolal
Auskultasi: bising usus 10x/menit
Perkusi: terdengar bunyi timpani
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
i. Genetalia
Klien berjenis kelamin perempuan, klien mengatakan tidak ada
nyeri pada daerah alat reproduksi. Klien mengatakan sudah
manopouse.
j. Ekstremitas
Ekstremitas atas: klien mengatakan kedua tangannya masih kuat
dalam melakukan aktivitas
Ekstremitas bawah: klien mengatakan kedua kaki mengalami
nyeri, terutama kaki sebelah kanan. Klien mengatakan kaki
terasa lemah dan terkadang terasa kram. Klien tampak
bergerak/berjalan lambat, klien tampak memakai tongkat saat
berjalan.
Skala otot:
5555 5555
4444 4444
Keterangan:
1 : Lumpuh total
2 : Ada gravitasi
3 : Dapat mengerakan dengan bantuan
4 : Dapat melawan gravitasi
5 : Dapat menahan tekanan ringan
6 : Dapat menahan tekanan berat
Klasifikasi:
A: Mandiri, untuk 6 fungsi
B: Mandiri, untuk 5 fungsi
C: Mandiri, kecuali untuk mandi dan 1 fungsi lain
D: Mandiri, kecuali untuk mandi, berpakaian dan 1 fungsi lain
E: Mandiri, kecuali untuk mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan 1
fungsi lain
F: Mandiri, kecuali untuk mandi, berpakaian, pergi ke toilet berpindah
tempat dan 1 fungsi lain
G: Tergantung untuk 6 fungsi
Negara Indonesia
Provinsi Kalsel
PSTW Budi Sejahtera
Wisma Melati
2 Registrasi 3 3 Sebutkan Nama 3 Objek
(Oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-
masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien
ketiga objek tadi (untuk
disebutkan)
Objek
Objek
Objek
3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai
dan dari angka 100 kemudian
Kalkulasi dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
93
86
79
72
65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga objek
pada no 2 (registrasi) tadi.
Bila benar 1 poin untuk
masing-masing objek
5 Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu
benda dan tanyakan
namanya pada klien
(misalnya jam tangan)
(Missal pensil)
Pertanyaan benar 2
buah : tak ada tetapi
beraktivitas
sekali
DO :
DO :
lambat
berjalan
- Umur = 75 tahun
4444 4444
Diagnosa
No Keperawata Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
n
1. Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
Kronis b/d keperawatan selama 1x 8 jam secara komprehensif,
Proses diharapkan nyeri teratasi, termasuk lokasi,
Inflamasi kriteria hasil : karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
Indikator IR ER
faktor prespitasi
-melaporkan adanya 3 4 2. Observasi reaksi
nyeri nonverbal dari
3 4 ketidaknymanan
-luas bagian tubuh yg 3. Ajarkan teknik
terpengaruh 3 4 nonfarmakologi
-frekuensi nyeri 3 4 - teknik relaksasi nafas
-pernyataan nyeri dalam
Ekspresi nyeri pada - atur posisi nyaman
wajah - masase lembut
4. Monitor penerimaan kien
Ket: tentang manajemen nyeri
1. Kuat 5. Kolaborasi dengan tim
2. Berat medis dan obat yaitu
3. Sedang natrium diklofenak
4. Ringan
5. Tidak ada
X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Keperawat Implementasi Evaluasi
an
1 Nyeri 1. Melakukan pengkajian S : Klien mengatakan nyeri pada kaki
Kronis b/d nyeri secara sebelah kanan
Proses komprehensif termasuk
Inflamasi lokasi, karakteristik, -P= Nyeri pada saat
durasi, frekuensi, kualitas beraktifitas/bergerak
dan faktor prespitasi -Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk
H/P = Nyeri saat -R = Pada kaki sebelah kanan
bergerak / beraktifitas
-S = Skala nyeri 6 (0-10) sedang
Q= nyeri seperti ditusuk-
tusuk -T = sewaktu –waktu 5 menit sekali
H/ Klien tampak
meringis, memegangi
kakinya
3. mengajarkan tentang
teknik nonfarmakologi
H/ memberikan posisi
nyaman
H/ memberikan posisi
nyaman untuk klien
-masase lembut
-memijat-mijat untuk
mengurangi rasa sakit
4. Memonitor
penerimaan klien tentang
manajemen nyeri
H/ klien tamoak
kooperatif melakukan
manajemen nyeri
H/ Mengangkat tubuh
pelan-pelan dan A : Masalah belum teratasi
berpegangan pada
tongkat
Indikator I ER
3. Mengkaji kemampuan R
klien dalam mobilisasi
-keseimbangan tubuh 4
H/ Klien dapat
melakukan mobilisasi -Posisi tubuh 4
dengan berpegangan
-gerakan tubuh 4
pada dinding secara
pelan-pelan -gerakan sendi 4
H/ Mendampingi klien
saat mobilisasi dan
membantu klien P: Lanjutkan Intervensi
mengambilkan makanan
saat jam makan siang
H/ Memberikan tongkat
untuk berjalan
6. Mengajarkan klien
bagaimanaa merubah
posisi dan memberikan
bantuan
-Miring kanan kiri saat
berbaring/berduduk
XI. CATATAN PERKEMBANGAN
Selasa, 10 Mei 2016
Indikator IR ER
-Melaporkan adanya nyeri 3 4
-Luas bagian tubuh yang 3 4
terpengaruh
-frekuensi nyeri 3 4
-panjangnya episode nyeri 3 4
-ekspresi nyeri pada wajah 3 4
P: Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ajarkan tentang teknik nonfarmarkologi
relaksasi, posisi, nyaman, masase
Indikator IR ER
-keseimbangan tubuh 3 4
3 4
-posisi tubuh 3 4
-gerakan tubuh 3 4
-gerakan sendi 3 4
-kemampuan berpindah 3 4
-ambulasi berpindah
P : lanjutkan intervensi
Indikator IR ER
-Melaporkan adanya nyeri 3 4
-Luas bagian tubuh yang
terpengaruh 3 4
-frekuensi nyeri
-panjangnya episode nyeri 3 4
-ekspresi nyeri pada wajah 3 4
3 4
P: Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ajarkan tentang teknik nonfarmarkologi
relaksasi, posisi, nyaman, masase
Indikator IR ER
-keseimbangan tubuh 3 4
3 4
-posisi tubuh 3 4
-gerakan tubuh 3 4
-gerakan sendi 3 4
-kemampuan berpindah 3 4
-ambulasi berpindah
P : lanjutkan intervensi
I : 1. Membantu klien untuk menggunakan tongkat
saat berjalan
2. Mendampingi dan membantu klien saat
mobilisasi dan membantu klien memenuhi
kebutuhan ADLs
3. Memberikan alat bantu jika klien
membutuhkan
Indikator IR ER
-Melaporkan adanya nyeri 3 4
-Luas bagian tubuh yang 3 4
terpengaruh
-frekuensi nyeri 3 4
-panjangnya episode nyeri 3 4
-ekspresi nyeri pada wajah 3 4
Indikator IR ER
-keseimbangan tubuh 3 4
3 4
-posisi tubuh 3 4
-gerakan tubuh 3 4
-gerakan sendi 3 4
-kemampuan berpindah 3 4
-ambulasi berpindah
P : Lanjutkan intervensi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian
dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh
setiap individu.
Palliative care / perawatan (terapi) paliatif terbagi menjadi
beberapa macam diantaranya yakni Palliative Care Religius, terapi paliatif
radiasi, terapi paliatif kemoterapi, pembedahan, terapi music, psikoterapi
dan hipnoterapi. Tindakan teraupetik paliatif care yani azaz dan
pendekatan.
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lim upaya
kesehatan, yaituPromotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan,
pembatasan kecacatan, serta pemulihan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh
darisempurna. Oleh karena itu kelompok kami meminta kritik dan saran
yangmembangun dari pembaca.Semoga makalah yang kami buat dapat
bermanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA