PENDAHULUAN
3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi peran perawat
2. Untuk mengetahui elemen peran perawat
3. Untuk mengetahui peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun1989
4. Untuk mengetahui peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983
5. Untuk mengetahui peran perawat komunitas
6. Untuk mengetahui defenisi fungsi perawat
7. Untuk mengetahui tugas perawat sesuai peran dan fungsi perawat komunitas
8. Untuk mengetahui definisi proses keperawatan?
9. Untuk mengetahui apa manfaat dari proses keperawatan?
10. Untuk mengetahui apa tujuan dari proses keperawatan?
11. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis asuhan keperawatan?
12. Untuk mengwetahui apa saja komponen yang dibutuhkan dalam proses
keperawatan?
13. Untuk mengetahui bagaimana kerugian apabila proses keperawatan tidak
dilakukan?
BAB II
PEMBAHASAN
4. Educator
Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru membantu
murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan
satu atau banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk
merubah perilaku adalah tujuannya (Redman, 1998 : 8 ).
Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau
keterampilan secara teknis.
Dilakukan kepada klien atau keluarga , tim kesehatan lain baik secara spontan
pada saat berinteraksi maupun formal.
Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan .
Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan
5. Collaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerja sama dengan tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi,
dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat penyembuhan
klien.
6. Coordinator
Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :
Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan
menguntungkan klien.
Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
Menggunakan keterampilan perawat untuk :
Merencanakan
Mengorganisasikan
Mengarahkan
Mengontrol
7. Change Agen
Pembawa perubahan adalah seseorang yang berinisiatif membantu orang
lain membuat perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp,1986).
Mengidentifikasi masalah, mengkaji motivasi pasien dan membantu klien
untuk berubah, menunjukan alternative, menggali kemungkinan hasil dari
alternative, mengkaji sumber daya menunjukan peran membantu, membina
dan mempertahankan hubungan membantu membantu selama fase dari proses
perubahan dan membimbing klien melalui fase ini (Marriner Torney).
8. Consultant
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi bagi pasien terhadap
masalah yang dialami oleh pasien atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan.
d) Perawat gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan
memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai
tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan
mempertahankan fungsi yang optimal. Perawat gerontologi mengaplikasikan
dan ahli dalam memberikan pelayanan kesehatan utama pada lanjut usia dank
keluarganya dalam berbagai tatanan pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut
independen dan kolaburasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan
keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan
kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses
kematian yang bermartabat. Perawat gerontologi dalam prakteknya
menggunakan managemen kasus, pendidikan, konsultasi, penelitian dan
administrasi.
3.1 Kesimpulan
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947).
UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Indikator harus memenuhi 5 syarat yaitu simpel, dapat diukur, ada penyebab, terpercaya,
serta waktunya pasti. Indikator untuk Indonesia Sehat dikelompokkan dalam 3 kategori :
1. Indikator Hasil Akhir (Derajat Kesehatan)
Indikator ini berupa indikator mortalitas, morbiditas, dan status gizi.
2. Indikator Hasil Antara
Indikator ini berupa indikator lingkungan, perilaku hidup masyarakat, dan akses serta
mutu pelayanan kesehatan.
3. Indikator Proses dan Masukan
Indikator ini berupa pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen
kesehatan serta konstribusi sektor-sektor terkait.
Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
individu bagaimana kesehatannya tetap terjaga. Kegiatan keningkatan kesehatan dapat
bersifat aktif maupun pasif. Sedangkan pencegahan penyakit terdiri dari beberapa
tingkatan, yaitu :
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari
praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat
menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur
tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu manusia,
keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan pada mahasiswa.
1. Dalam membuat makalah, kelompok diharapkan dapat memahami dan
menguasai tentang kesehatan komunitas dan konsep dasar keperawatan komunitas.
2. Mahasiswa dapat lebih mengerti tentang pengertian kesehatan, indicator sehat,
karkteristik dan perilaku sehat.
3. Mahasiswa perlu meningkatkan keaktifannya dalam bertanya kepada pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Perawatan Kesehatan Masyarakat Edisi . Depok:
Pondok Duta.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktek,
Ed.4, Vol.1 . Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI. 1997. Paradigma sehat, Jakarta: Dep. Kes. RI
Efendi, Ferry & Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika