Anda di halaman 1dari 12

Tuhan Yesus

tidak
membawamu
sejauh ini
untuk
menyerah
kepada
masalah....
Tuhan Yesus
pasti buka
jalan.
Patofisiologi
Kardiomiopati digolongkan berdasar
patologi, fisiologi dan tanda klinisnya. Penyakit
ini dikelompokkan menjadi (1) kardiomiopati
dilasi atau kardiomiopati kongestif; (2)
kardiomiopati hipertrofik; (3) kardiomiopati
restriktif. Tanpa memperhatikan kategori dan
penyebabnya, penyakit ini dapat
mengakibatkan gagal jantung berat dan
bahkan kematian.
Lanjutan ...
Kardiomiopati restritif adalah kategori paling sering
terjadi. Bentuk ini ditandai dengan gangguan regangan
ventrikel dan tentu saja volumenya. Kardiomiopati
restriktif dapat dihubungkan dengan amiloidosis (dimana
amiloid, suatu protein, tertimbun dalam sel) dan penyakit
infiltrasi lain. Fisiologi kardiomiopati merupakan urutan
kejadian yang progresif yang diakhiri dengan terjadinya
gangguan pemompaan ventrikel kiri. Karena volume
sekuncup makin lama makin berkurang, maka terjadi
stimulasi saraf simpatis, mengakibatkan peningkatan
tahanan vaskuler sistemik. Ventrikel kiri akan membesar
untuk mengakomodasi kebutuhan yang kemudian mengalami
kegagalan. Kegagalan ventrikel kanan biasanya juga
menyertai proses ini.
Manifestasi Klinis
1. Nyeri dada
2. Output kardiak berkurang, sehingga menyebabkan gagal
jantung
3. Dispnea
4. Letih
5. Edema tergeneralisasi
6. Hati melembung
7. Ortopnea
8. Pucat
9. Sianosis peripheral
10. Ritme S3 atau S4 kencang
11. Desir sistolik mitral dan insufisiensi tricuspid
Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar-X dada
2. Ekokardiografi
3. Elektrokardiografi
4. Pulsasi arterial
5. Katerisasi kardiak
Komplikasi
Menurut Brunner & Suddarth, komplikasi yang
mungkin terjadi meliputi :
1. Gagal jantung.
2. Syok kardiogenik.
3. Disritmia.
Penatalaksanaan
1. Pembatasan garam dan pemberian diuretic
dilatasi
2. Diberikan antikoagulan
3. Penyekat beta diberikan untuk kardiomiopati
hipertrofik
4. Dapat diusahakan reseksi bedah pada bagian
miokardium yang mengalami hepertrofi
5. Penyekat saluran kalsium tidak digunakan
karena dapat semakin menurunkan
konraktilitas jantung
Diagnosa Keperawatan
1. Aktual/resiko tinggi pola napas tidak efektif yang
berhubungan dengan pengembangan paru tidak optimal,
kelebihan cairan di paru
2. Aktual/resiko tinggi gangguan perfusi perifer yang
berhubungan dengan menurunnya curah jantung
3. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
keletihan, kelemahan fisik
4. Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian,
penurunan status kesehatan, situasi krisis, ancaman,
atau perubahan kesehatan
5. Resiko ketidakpatuhan terhadap aturan terapeutik yang
berhubungan dengan tidak mau menerima perubahan
pola hidup yang sesuai
Intervensi keperawatan
1. Aktual/resiko tinggi pola napas tidak efektif yang
berhubungan dengan pengembangan paru tidak
optimal, kelebihan cairan di paru sekunder akibat
edema paru akut.
Intervensi dan Rasional :
1) Auskultasi bunyi napas (kreakles)
Rasional : Indikasi udema paru sekunder akibat
dekompensasi jantung
2) Ukur intake dan output
Rasional : Penurunan curah jantung mengakibatkan
gangguan perfusi ginjal, retensi natrium/air, dan
penurunan pengeluaran urine
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai