Anda di halaman 1dari 36

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS DENGAN KASUS


POST PARTUM SPONTAN

Mahasiswa

DINDA SAPUTRI
NIM. A3R21012

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING RUANGAN

( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS
DENGAN KASUS POST PARTUM SPONTAN

Oleh:
Nama : Dinda Saputri
NIM: A3R21012

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM SPONTAN

A. Definisi Persalinan Normal


Persalinan ialah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput dari tubuh
ibu. Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
disebut persalinan spontan. Sebaliknya, jika persalinan dibantu dengan alat dan/atau tenaga
dari luar, misalnya ekstraksi dengan forseps, atau dilakukan operasi seksio sesarea, disebut
persalinan buatan. Pada umumnya persalinan terjadi jika bayi sudah cukup besar untuk
hidup di luar. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitosin atau prostaglandin. Keadaan ini
disebut persalinan anjuran (Machmudah, 2015).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
bersalin, persalinan yang normal terjadi pada usia kehamilan cukup bulan/setelah usia
kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa penyulit. Persalinan dimulai/inpartu sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan – perubahan pada serviks yang membuka dan
menipis dan berkahir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap (Nurhayati,
2017).
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obat- obatan (prawiroharjo, 2008).
Post partum atau masa nifas disebut juga Puerperium yang berasal dari bahasa latin yaitu
dari kata Puer yang berarti bayi dan Parous yang berarti melahirkan.

Tahapan-Tahapan Masa Post Partum


Pada masa nifas ini dibagi menjadi 3 tahapan menurut Bobak (2004) yaitu :
1. Peurperium dini (immediate puerperium) Pada waktu 0-24 jam post partum,
yaitu masa kepulihan yang dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan juga
berjalan-jalan.

2. Puerpurium intermedial (early puerperium) Pada waktu 1- 7 hari post partum,


yaitu masa dimana kepulihan secara menyeluruh dari organ-organ reproduksi
selama kurang lebih 6-8 minggu.
3. Remote puerperium (later puerperium) Pada waktu 1-6 minggu post partum,
yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan yang
sempurna terutama bila selama hamil atau pada waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan,
tahunan.

B. Etiologi Persalinan Normal


Berikut etiologi persalinan normal :
a. Teori Penurunan Kadar Hormon Progesteron
Pada akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron yang mengakibatkan
peningkatan kontraksi uterus karena sintesa prostaglandin di chorioamnion.
b. Teori Rangsangan Estrogen
Estrogen menyebabkan iritability miometrium, estrogen memungkinkan sintesa
prostaglandin pada decidua dan selaput ketuban sehingga menyebabkan kontraksi uterus
(miometrium).
c. Teori Ketegangan
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot – otot rahim,
sehingga menganggu sirkulasi utero plasenter.
d. Teori Plasenta Sudah Tua
Pada umur kehamilan 40 minggu mengakibatkan sirkulasi pada plasenta menurun segera
terjadi degenerasi trofoblast maka akan terjadi penurunan produksi hormone.
e. Teori Tekanan Serviks
Fetus yang berpresentasi baik dapat merangsang akhiran syaraf sehingga serviks menjadi
lunak dan terjadi dilatasi internum yang mengakibatkan SAR (Segemen Atas Rahim)
dan SBR (Segemen Bawah Rahim) bekerja berlawanan sehingga terjadi kontraksi dan
retraksi (Purnamasari, 2020).

C. Manifestasi Klinis

1. Tanda permulaan persalinan


Menurut (Yunitasari, 2020) Pada permulaan persalinan / kata pendahuluan
(Preparatory stage of labor) yang terjadi beberapa minggu sebelum terjadi
persalinan, dapat terjadi tanda- tanda sebagai berikut :
a. Lightening atau setting / deopping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering kencing (polikisuria) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
d. Perasaan sakit diperut dan dipinggang karena kontraksi ringan otot rahim
dan tertekannya fleksus frankenhauser yang terletak pada sekitar serviks
(tanda persalinan false-false labour pains).
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar karena terdapat kontraksi otot
rahim.
f. Terjadi pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan dan
bisa bercampur darah (Bloody show).

2. Tanda-tanda Post partus sebagai berikut :


Post partus di tandai oleh :
a. Sistem reproduksi
1) Uterus di tandai dengan kembalinya uterus ke kondisi normal setelah hamil
2) Keluarnya lochea, komposisi jaringan endometrial, darah dan limfe.
Tahapannya:
- Rubra(merah) : 1-3 hari
- Sanguinolenta: warna merah kekuningan , berisi darah dan lendir
terjadi pada hari ke 3-7
- Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi
pada hari ke 7-14 pasca persalinan
- Lochea alba: cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2
minggu pasca persalinan
- Lochea purulenta: ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti
nanh berbau busuk
- Lochiotosis: lochea tidak lancar keluarnya
3) Siklus menstruasi
Siklus menstruasi akan mengalami perubahan saat ibu mulai menyusui
4) Serviks
Setelah lahir servik akan mengalami edema , bentuk distensi untuk
beberapa hari , struktur interna akan kembali setelah 2 minggu
5) Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu

6) Perinium
Akan terdapat robekan jika di lakukan episiotomi yang akan terjadi
masa penyembuhan selama 2 minggu
7) Payudara
Payudara akan membesar karena vaskularisasi dan engorgemen
(bengkak karena peningkatan prilaktin.(Machmudah, 2015)
D. PATHWAY

Jalan lahir Letak janin normal, Persiapan ibu baik,


Tenaga mengejan normal,proporsi presentasi kepala, skill kemampuan
normal, HIS normal panggul normal ukuran bayi penolong baik

Partus spontan

Post partum Perubahan System endokrin


spontan fisiologi

Estrogen,proges
Trauma Jalan Lahir Pengeluaran Janin teron,prolactin
menurun

Penurunan tonus otot


abdomen , rasa tidak Trauma Kandung Kemih Episiotomi
nyaman pada perinium
Pembengkakan
Edema dan Memar di Jaringan Terputus payudara
Penurunan Peristaltik Uretra
usus
Merangsang Area
MK : Konstipasi Penurunan Sensitivitas Sensorik MK : Menyusui
tidak efektif

Sensasi Kandung Kemih Gangguan Rasa


Nyaman, nyeri

MK : Gangguan
Eliminasi Urine MK : Nyeri Akut

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 6


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

E. Komplikasi
Semua wanita hamil beresiko komplikasi obstetric. Komplikasi yang mengancam jiwa
kebanykan terjadi selama persalinan, dan ini tidak dapat di prediksi. Prenatal screening tidak
mengidentifikasi semua wanita yang akan mengembangkan komplikasi. Perempuan tidak
diidentifikasi sebagai “beresiko tinggi” dapat mengembangkan komplikasi obstetric.
Kebanyakan komplikasi obstetrik terjadi pada wanita tanpa faktor resiko (Oktaputrining,
2016).
Berikut komplikasi yang mungkin terjadi pada persalinan normal :
a. Perdarahan post partum
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah bayi
lahir pervaginam atau lebih dari 1.000 mL setelah persalinan abdominal. Perdarahan post
partum dibagi menjadi :
1. Perdarahan Post Partum Dini (early postpartum hemorrhage), perdarahan post
pasrtum dini adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah kala III.
2. Perdarahan pada Masa Nifas (late postpartum hemorrhae), perdarahan pada masa
nifas adalah perdarahan yang terjadi pada masa nifas (puerperium) tidak termasuk 24
jam pertama setelah kala III (Oktaputrining, 2016)
b. Atonia uteri
Atonia uteri adalah kegagalan serabut – serabut otot miometrium uterus untuk
berkontraksi dan memendek. Hal ini merupakan penyebab perdarahan post partum yang
paling penting dan bisa terjadi segera setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah persalinan.
atonia uteri dapat menyebabkan perdarahan hebatdan dapat mengarah pada terjadinya
syok hipovolemik (Oktaputrining, 2016)
c. Retensio plasenta
Retensio Plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau lebih dari
30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta
disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus. Retensio plasenta terdiri dari beberapa jenis
yaitu :
1. Plasenta adhesiva, adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2. Plasenta akreta, adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai sebagian
lapisan miometrium.
3. Plasenta inkreta, adlah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/melewati
lapisan miometrium.

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 7


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

4. Plasenta pekreta, adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan
miometrium hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
5. Plasenta inkarserata, adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan
oleh kontriksi ostium uteri (Oktaputrining, 2016)
d. Laserasi jalan lahir Ruptura perineum dan robekan dinding vagina tingkat perlukaan
perineum dapat dibagi dalam :
1. Derajat pertama : laserasi mengenai mukosa dan kulit perineum, tidak perlu dijahit.
2. Derajat kedua : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit dan jaringan perineum (perlu
dijahit).
3. Derajat ketiga : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan
spinkter ani.
4. Derajat empat : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan
spinkter ani yang meluas hingga ke rektum . rujuk segera (Oktaputrining, 2016)
F. Penatalaksanaan
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
3. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian
informasi tentang senam nifas.
4. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
5. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan (Sanjaya, 2018)
G. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk pemantauan janin terhadap kesehatan janin


seperti pemantauan EKG, JDL dengan diferensial, elektrolit, hemoglobin/ hematokrit,
golongan darah, urinalisis, amniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasi,
pemeriksaan sinar X sesuai indikasi, dan ltrasound sesuai pesananan (Sanjaya, 2018)

H. Diagnosa yang Mungkin Muncul


1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d px mengeluh nyeri,tampak meringis,bersikap
protektif,gelisah,frekuensi nadi meningkat, sulit tidur, TD meningkat, pola napas
berubah,nafsu makan berubah,berfokus pada diri sendiri (D.0077)
2. Menyusui tidak efektif b.d payudara bengkak d.d px merasa cemas, asi tidak
menetes,BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam,nyeri pada payudara,bayi menangis
terus menerus saat di susui. (D.0029)

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 8


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

3. Konstipasi b.d penurunan motilitas gastrointestinal d.d defekasi kurang dari 2 kali
seminggu, pengeluaran feses lama dan sulit, feses keras, peristaltic usus menurun,
mengejan saat defekasi, distansi abdomen(D.0049)
4. Gangguan Eliminasi Urin b.d kelemahan otot pelvis d.d desakan berkemih , urin
menetes, distensi kandung kemih, berkemih tidak tuntas, volume residu urin meningkat,
(D.0040)
I. Intervensi

DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri (1.08238)
Observasi
a. Identifikasi, lokasi, karateristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan
Setelah dilakukan
intensitas nyeri
Nyeri Akut b.d agen tindakan keperawatan
b. Identifikasi skala nyeri
pencedera fisik d.d px selama 4 jam
c. Identifikasi factor yang
mengeluh nyeri,tampak diharapkan Tingkat
memperberat dan memperingan
meringis,bersikap Nyeri (L.08066)
nyeri
protektif,gelisah,frekue menurun
Terapeutik
nsi nadi meningkat, Kriteria hasil:
d. Berikan teknik nonfarmakologi
1 sulit tidur, TD a. Keluhan nyeri
untuk mengurangi nyeri
meningkat, pola napas menurun
e. Control lingkungan yang
berubah,nafsu makan b. Meringis menurun
memperberat nyeri
berubah,berfokus pada c. Skiap protektif
f. Fasilitasi istirahat dan tidur
diri sendiri (D.0077) menurun
Edukasi
d. Gelisah menurun
g. Jelaskan penyebab, periode dan
e. Frekuensi nadi
pemicu nyeri
membaik
h. Jelaskan strategi mengurangi nyeri
Kolaborasi
i. Kolaborasi pemberian anlgetik,
jika perlu
2 Menyusui tidak efektif Setelah dilakukan Pijat Laktasi (I.03134)
b.d payudara bengkak Tindakan selama 1x24 Observasi :
d.d px merasa cemas, jam di harapkan Status a. Monitor kondisi mammae dan
asi tidak menetes,BAK menyusui Membaik putting

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 9


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

b. Identifikasi keinginan ibu


untuk menyusui
c. Identifikasi pengetahuan ibu
tentang menyusui
(L.03029)
Terapeutik
Kriteria hasil:
d. Posisikan ibu dengan nyaman
a. Perlekatan bayi
e. Pijat dari mulai
pada payudara
kepala,leher,bahu, punggung
bayi kurang dari 8 kali ibu meningkat
dan payudara
dalam 24 jam,nyeri b. Miksi bayi
f. Pijat dengan lembut
pada payudara,bayi lebih dari 8
g. Pijat secara melingkar
menangis terus kali/24 jam
(butterflystroke)
menerus saat di susui. c. Tetesan/pancar
h. Pijat secara rutin setiap hari
(D.0029) an ASI
i. Dukung ibu meningkatkan
meningkat
kepercayaan diri dalam
d. Kecemasan
menyusui dengan memberikan
maternal
pujian terhadap perilaku
menurun
positif ibu
e. Bayi menangis
j. Libatkan suami dan keluarga
menurun
Edukasi :
k. Jelaskan tujuan dan prosedur
Tindakan
Jelaskan manfaat tindakan
3 Konstipasi b.d dd Pencegahan Konstipasi
penurunan motilitas setelah dilakukan (I.04160)
gastrointestinal d.d Tindakan Observasi :
defekasi kurang dari 2 keperawatan selama a. identifikasi faktor resiko
kali seminggu, 1x24 jam di konstipasi ( asupan serat
pengeluaran feses harapkan Eliminasi tidak adekuat, asupan
lama dan sulit, feses Fekal membaik cairan tidak
keras, peristaltic usus (L.04033) adekuat,aganglionik,
menurun, mengejan a. Kontrol kelemahan otot abdomen,
saat defekasi, distansi pengeluaran feses aktivitas fisik kurang)
meningkat
abdomen(D.0049) b. Monitor tanda gejala
b. keluhan defekasi
lama dan sulit konstipasi ( defekasi
menurun kurang 2 kali seminggu,
c. mengejan saat
defekasi lama/sulit, feses
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 10
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

defekasi menurun keras, peristaltik


d. distensi menurun)
abdomen
c. identifikasi status
menurun
e. terasa massa kognitif untuk
pada rektal mengkomunikasikan
menurun
kebutuhan
f. urgency
menurun d. identifikasi penggunaan
g. nyeri abdomen obat-obatan yang
menurun
menyebabkan konstipasi
h. kram abdomen
menurun Terapeutik :
i. konsistensi a. batasi minuman
feses membaik mengandung kafein dan
j. frekuensi
defekasi alkohol
membaik b. jadwalkan rutinitas BAK
k. peristaltik usus c. lakukan massage
membaik
abdomen
d. berikan terapi akupresur
Edukasi :
a. jelaskan penyebab dan
faktor resiko konstipasi
b. anjurkan minum air
putih sesuai kebutuhan
(1500-2000 mL/hari)
c. anjurkan mengkonsumsi
makanan berserat (25-30
gram/hari)
d. anjurkan meningkatkan
aktivitas fisik sesuai
kebutuhan
e. anjurkan berjalan 15-20
menit 1-2 kali/hari
f. anjurkan berjongkok
untuk memfasilitasi
proses BAB
Kolaborasi :
a. kolaborasi dengan ahli

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 11


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

gizi

4 Gangguan Eliminasi Setelah dilakuakn Manajemen Eliminasi


Urin b.d kelemahan Tindakan Urine (I.04152)
otot pelvis d.d desakan keperawatan selama Observasi :
berkemih , urin 1x24 jam di a. identifikasi tanda dan
menetes, distensi harapkan Eliminasi gejala retensi atau
kandung kemih, Urine membaik inkontinensia urine
berkemih tidak tuntas, (L.04034) b. identifikasi faktor yang
volume residu urin a. sensasi menyebabkan retensi atau
meningkat, (D.0040) berkemih inkontinensia urine
meningkat c. monitor eliminasi urine
b. desakan (mis : frekuensi,
berkemih konsistensi, aroma,
menurun volume, dan warna)
c. distensi Terapeutik :
kandung kemih a. catat waktu-waktu dan
menurun haluaran kemih
d. berkemih tidak b. batasi asupan cairan jika
tuntas menurun perlu
e. volume residu c. ambil sampel urine
urine menurun tengah atau kultur
f. urine menetes Edukasi :
menurun a. ajarkan tanda dan gejala
g. nokturia infeksi saluran berkemih
menurun b. ajarkan mengukur asupan
h. mengompol cairan dan haluaran urine
menurun c. ajarkan mengambil
i. enuresis spesimen urine
menurun midstream
j. disuria d. ajarkan mengenali tanda
menurun berkemih dan waktu yang
k. anuna tepat untuk berkemih
menurun e. ajarkan terapi modalitas
penguatan otot-otot
a. frekuensi BAK
panggul/berkemih
membaik
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 12
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

f. ajarkan minum yang


cukup jika tidak ada
kontraindikasi
g. anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
Kolaborasi :
a. kolaborasi pemberian
obat supositoria uretra
jika perlu

J. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan
mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan
berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat Tindakan kolaborasi adalah tindakan
keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersam dokter atau petugas kesehatan
lain
Pelaksanaan keperawatan/implemetasi harus sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya dan pelaksanaan ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi
(Mitayani, 2013).
K. EVALUASI
Evaluasi keperawatan menggunakan teknik SOAP pada klien dengan post partum
spontan, bila menemukan masalah baru menggunakan SOPIER evaluasi meliputi
evaluasi/catatan perkembangan yang dialami oleh klien setelah diberikan implementasi
keperawatan (Mitayani, 2013). Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan post partum
spontan adalah sebagai berikut:
1) Nyeri berkurang
2) Status menyusui membaik
3) Eliminasi fekal membaik
4) Eliminasi urin membaik

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 13


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

DAFTAR PUSTAKA

Machmudah (2015) ‘GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA IBU POSTPARTUM;


POSTPARTUM BLUES’, 3(2), pp. 118–125.
Nurhayati, F. (2017) ‘HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN TINGKAT
KEMANDIRIAN’, pp. 355–359.
Oktaputrining, D. (2016) ‘Post Partum Blues : Pentingnya Dukungan Sosial Dan Kepuasan
Pernikahan Pada Ibu Primipara’.
Purnamasari, R. (2020) ‘ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN POSTPARTUM BLUES
DI PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN REJANG LEBONG’, 8(1), pp. 29–36.
Sanjaya, D. G. W. (2018) ‘TANDA BAHAYA SERTA PENATALAKSANAAN
PERDARAHAN POST-PARTUM’, 3(1), pp. 9–18.
Yunitasari, E. (2020) ‘Post partum blues; Sebuah tinjauan literatur’, 2(2), pp. 303–307.

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 14


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

SDKI DPP PPNI PPNI, Tim Pokja (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia edisi 1
Cetakan II . Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
SLKI DPP PPNI PPNI, Tim Pokja (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia edisi I
Cetakan II. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
SIKI DPP PPNI PPNI, Tim Pokja (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1
Cetakan II. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738
Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS

Tanggal masuk : 21 November 2021


No. Register : 05-33-66
Dx Medis : G1P0A0 post partum spontan H0

I. IDENTITAS / BIODATA
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 15
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

Nama Pasien : Ny D Nama Suami : Tn. I


Umur : 25 thn Umur : 27 thn
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Berapa kali kawin : Satu Alamat Kantor : Ngantru
Berapa lama kawin : 1,5 thn
Alamat Rumah : Pakel,Ngantru
Tulungagung

II. ANAMNESA
Anamnesa pada tanggal : 22 November 2021 jam : 14.00
1. Keluhan utama : Nyeri pada luka jahitan episotomi
2. Riwayat Penyakit/riwayat kehamilan dan persalinan sekarang :
Px mengatakan nyeri pada luka jahitan episiotomy . Px mengeluhkan nyeri seperti di
tusuk-tusuk di bagian perineum,dengan skala nyeri 6, nyeri dirasakan terus menerus.Px
tampak gelisah dan mengatakan sulit tidur. Px juga mengatakan cemas belum bisa untuk
menyusui anaknya karena payudaranya membengkak dan terasa nyeri,asi tidak
memancar . Saat di periksa oleh perawat di dapatkan K/U cukup, TTV TD: 130/90
mmHg, S: 36,50C, N: 96 x/mnt, RR: 22 x/mnt .
3. Riwayat Obstetri :
A. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 13 Th  Teratur / tdk teratur : Teratur
Siklus : 28 hari  Lamanya : 7 hari

Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut  HPHT : 17-02-2021

Dismenorhea : Kadang-kadang  TP : 24-11-2021

B. Riwayat kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu


Partus Anak
No Perkawinan Tgl / Th Hamil Jenis Placenta Nifas Ket
Ditolong BB PB AS
Partus
1 1 22-11-21 40-41 sponta Bidan 28 45 9- Keadaan
minggu n 00 cm 10 lengkap hidu
gr dan utuh p

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 16


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

C. Riwayat Partus Sekarang :


1. Lamanya Persalinan
 Kala I : 8 jam 00 menit
 Kala II : - jam 15 menit

 Kala III : 3 jam 5 menit

Jumlah : 11 jam 20 menit

2. Keadaan Ketuban
 Pecah jam : 05.30
: Jernih
 Warna air ketuban
: Khas
 Bau air ketuban
: Tidak terkaji
 Banyaknya air ketuban
: Tidak ada
 Lain – lain
3. Keadaan Placenta
 Lahir jam : 06.10 WIB( lengkap)
: Spontan
 Spontan / 17cterus17
: 20 cm
 Lebar
: 3 cm
 Tebal
: 500 gram
 Berat
: 30 cm
 Panjang tali pusat
: Lateralis
 Insersi
: Tidak ada kelainan
 Kelainan – kelaian
4. Keadaan Perineum : Intak / epis / cterus
5. Jumlah Perdarahan : +150 cm
6. Pengobatan yang diberikan : inf RL,antrain,ceftri,oxytocin
7. Penyulit Persalinan : Tidak ada

D. Riwayat Keadaan Bayi Sekarang


1. Keadaan bayi :
 Jenis kelamin : Perempuan
 Berat badan : 2800 gram
 Panjang badan : 45 cm

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 17


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

 Hidup / mati : Hidup


 Apgar Score : 9-10
 Kelainan – kelainan lain : Tidak ada kelainan
2. Riwayat KB : Px mengatakan belum pernah KB
3. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Px mengatakan keluarga tidak mempunyai Riwayat penyakit menurun
4. Riwayat Kesehatan Psikososial :
Px tidak memiliki gangguan psikososial
5. Kebutuhan Dasar :
A. Keadaan gizi : Tidak ada makanan pantangan
 Pola eliminasi : Baik
 BAK : Hamil : 4-5 x/hari
Sekarang : 4-5 x/hari
 BAB : Hamil :1 x/hari
Sekarang : 1x/hari
B. Pola aktivitas
 Kegiatan sehari – hari : Px sebagai ibu rumah tangga
 Di Rumah Sakit : Px berbaring di tempat tidur,duduk di
bantu oleh keluarga, Px masih takut untuk berjalan.

C. Pola tidur dan istirahat


 Di rumah : Tidur jam 21.00, bangun jam 05.00
 Di Rumah Sakit : Tidur sewaktu-waktu, bangun sewaktu
waktu, px tidak bisa tidur dan sering terbangun karena merasa nyeri.

6. Pola Kebiasaan :
Px mengerjakan pekerjaan rumah,dan menanam bunga di taman
7. Data Spiritual :
Selama di RS px belum melakukan ibadah karena sedang berada dalam masa nifas
8. Genogram :

: Laki-laki

Perempuan

: Pasien
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 18
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

:Tinggal
serumah

III.DATA FISIK ( PEMERIKSAAN )


1. Umum
A. Keadaan Umum : K/U cukup
B. Tanda vital : TD: 130/90 mmHg,S: 36,50C,N: 96
x/mnt,RR: 22x/mnt
2. Khusus
A. Mata
 Conjungtiva : Merah muda
 Sclera : Putih,tidak icterus
B. Leher
 Bendungan vena jugularis : Tidak ada bendungan
 Lain – lain : Normal
C. Buah dada
 Konsistensi : Keras
 Puting susu : Menonjol
 Asi / Colostrum : Asi tidak menetes, belum keluar colostrum
 Kebersihan : Payudara kanan/kiri bersih
 Kelainan lain : Tidak ada kelainan
D. Keadaan perut
 Luka operasi : tidak
 Tanda – tanda infeksi : tidak
E. Uterus
 Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah pusat
 Kontraksi uteri : Keras
F. Keadaan vulva
 Odem : ya / tidak
 Varises : ya / tidak
 Nyeri : ya / tidak
G. Perineum : Intak / Robek / Odem
H. Episiotomi : ya / tidak
 Jenis : Insisi mediolateral (sedikit miring)

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 19


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

 Jahitan : D II
 Tanda infeksi : Tidak ada tanda infeksi
I. Lochia
 Warna : Lubra merah segar
 Bau : Anyir
 Jumlah : 3 x ganti pembalut
J. Keadaan anus
 Hemoroid : Tidak ada
 Nyeri : Tidak ada nyeri pada anus
K. Genetalia luar
 Bartolinitis : Tidak ada pembengkakan
 Kelainan lain : Tidak ada kelainan
IV. PEMERIKSAAN LAIN ( Bilamana perlu )
1. Laboratorium
A. Darah
 Hb sahli / talquis : 9,5 mg/dl
 Golongan darah :A
 Darah lengkap : Terlampir
B. Urien
 Protein urine : Negativ
 Lain – lain : Tidak ada
2. Foto Rontgen : Tidak ada
3. U S G :
Janin : tunggal

Mahasiswa

( __________________ )
NIM. ………………

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 20


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

ANALISA DATA

Nama pasien : Ny D
Umur : 25 thn
No. Register : 05-33-66

KEMUNGKINAN
KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH
(Pohon Masalah)
Jalan lahir,proporsi panggul,letak Nyeri Akut (D.0077)
janin dan HIS normal
DS:
Mayor :
 Px mengeluh nyeri Partum spontan
pada luka bekas
episiotomy
Minor: - Post partum spontan
DO:
Mayor:
 Px tampak meringis Pengeluaran janin
kesakitan
P: nyeri pada luka
jahitan episiotomy Episiotomy
Q: seperti di tusuk-
tusuk
R: di perineum Jaringan terputus
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 21
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

S: skla nyeri 6
T: terus menerus
 Px tampak gelisah Merangsang area sensorik
 Frekuensi nadi px
meningkat 96 x/mnt
dari sebelum px Gangguan rasa nyaman,nyeri
melahirkan N:80 x/mnt
 Px sulit tidur
Minor : Nyeri akut

 TD: 130/90 mmHg


meningkat dari
sebelum melahirkan
TD px 110/80 mmHg
 Pola napas berubah
RR: 22x/mnt dari
sebelum melahirkan 20
x/mnt

DS:
Mayor: Jalan lahir,proporsi panggul,letak Menyusui Tidak Efektif
 Px merasa cemas janin dan HIS normal (D.0029)
karena bayinya tidak
bisa menyusu
dikarenakan payudara Partum spontan
px bengkak
Minor :-
DO: Post partum spontan
Mayor:
 Terdapat nyeri tekan
pada payudara px saat System endokrin
di palpasi
 ASI tidak
menetes/memancar Estrogen,progesterone,prolactin
 BAK bayi kurang dari menurun
8 kali dalam 24 jam
(bayi belum BAK) Pembengkakan payudara
 Payudara tampak
bengkak
Minor : Menyusui tidak efektif
 Intake bayi tidak
adekuat
 Bayi terus menangis
saat di susui

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 22


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.D


Umur : 25 thn
No. Register : 05-33-66

TANGGAL TANGGAL
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TTD
MUNCUL TERATASI
22-11-2021 Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik 23-11-2021
1
d.d px mengeluh nyeri,tampak
meringis,bersikap
protektif,gelisah,frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, TD meningkat,
pola napas berubah,nafsu makan
berubah,berfokus pada diri sendiri
(D.0077)
Menyusui tidak efektif b.d payudara
bengkak d.d px merasa cemas, asi
2 22-11-2021 tidak menetes,BAK bayi kurang dari 8 23-11-2021
kali dalam 24 jam,nyeri pada
payudara,bayi menangis terus menerus
saat di susui. (D.0029)

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 23


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 24


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.D


Umur : 25 thn
No. Register : 05-33-66

No DIAGNOSIS KEPERAWATAN LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI) RASIONAL


1 Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1.08238)
pencedera fisik d.d px keperawatan selama 4 jam Observasi
mengeluh nyeri,tampak diharapkan Tingkat Nyeri a. Identifikasi, lokasi, karateristik, durasi, a. Untuk mengetahui
meringis,bersikap (L.08066) menurun frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri lokasi,karakteristik,frekuensi,kualitas
protektif,gelisah,frekuensi Kriteria hasil: b. Identifikasi skala nyeri dan intensitas nyeri
nadi meningkat, sulit tidur, f. Keluhan nyeri menurun c. Identifikasi factor yang memperberat dan b. Untuk mengetahui skala nyeri px
TD meningkat, pola napas g. Meringis menurun memperingan nyeri c. Untuk mengetahui factor yang
berubah,nafsu makan h. Skiap protektif menurun Terapeutik memperberat dan memperingan nyeri
berubah,berfokus pada diri i. Gelisah menurun d. Berikan teknik nonfarmakologi d. Untuk memperingan nyeri
sendiri (D.0077) Frekuensi nadi membaik e. Control lingkungan yang memperberat e. Control lingkungan dapat
nyeri memperingan nheri engan membatasi
f. Fasilitasi istirahat dan tidur jumlah pengunjung yang menjenguk
Edukasi px
g. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu f. Memfasilitasi istirahat dan tidur
nyeri dapat memberikan kenyamanan
h. Jelaskan strategi mengurangi nyeri untuk px
Kolaborasi g. Dengan menjelaskan dapat

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 25


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

i. Kolaborasi pemberian anlgetik, jika perlu meningkatkan kemampuan px dan


keluarga tentang
penyebab,periode,dan pemicu nyeri
h. Dengan menjelaskan strategi
mengurangi nyeri dapat
memperingan nyeri pada px
i. Kolaborasi pemberian analgetic
digunakan untuk memaksimalkan
penurunan tingkat nyeri pada px

2 Menyusui tidak efektif b.d Setelah dilakukan Tindakan Pijat Laktasi (I.03134)
payudara bengkak d.d px selama 1x24 jam di harapkan Observasi :
merasa cemas, asi tidak Status menyusui Membaik a. Monitor kondisi mammae dan putting a. Untuk melihat kondisi payudara dan
menetes,BAK bayi kurang (L.03029) b. Identifikasi keinginan ibu untuk menyusui putting apakah normal atau ada
dari 8 kali dalam 24 Kriteria hasil: c. Identifikasi pengetahuan ibu tentang pembengkakan
jam,nyeri pada a. Perlekatan bayi pada menyusui b. Untuk mengetahui minat ibu dalam
payudara,bayi menangis payudara ibu meningkat Terapeutik menyusui
terus menerus saat di susui. b. Miksi bayi lebih dari 8 d. Posisikan ibu dengan nyaman c. Untuk mengetahui kemampuan
(D.0029 kali/24 jam e. Pijat dari mulai kepala,leher,bahu, pengetahuan ibu tentang menyusui
c. Tetesan/pancaran ASI punggung dan payudara d. Posisi yang nyaman bisa membuat

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 26


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

meningkat f. Pijat dengan lembut ibu rileks


d. Kecemasan maternal g. Pijat secara melingkar (butterflystroke) e. Memijat dari
menurun h. Pijat secara rutin setiap hari kepala,leher,bahu,punggung,danpayu
e. Bayi menangis menurun i. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan dara untuk membuat rileks px
diri dalam menyusui dengan memberikan f. Pijatan lembut dapat membuat px
pujian terhadap perilaku positif ibu rileks
j. Libatkan suami dan keluarga g. Memijat secara melingkar agar
Edukasi : payudara px lunak dan tidak bengkak
k. Jelaskan tujuan dan prosedur Tindakan h. Memijat secara rutin dapat
l. Jelaskan manfaat tindakan memperlancar pengeluaran ASI
i. Dengan mendukung ibu dapat
meningkatkan kepercayaan ibu
j. Dengan melibatkan suami dan
keluarga dapat meningkatkan
Tindakan yang di berikan
k. Dengan menjelaskan prosedur dan
manfaat Tindakan dapat memberikan
pengetahuan kepada keluarga dan px
l. Dengan menjelaskan manfaat
Tindakan di harapkan keluarga dan
px lebih mengerti dan paham tentang
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 27
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung

Tindakan yang di lakukan

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 28


TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN

TANGGAL / TANDA TANGGGAL TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN / JAM TANGAN
HARI Dx 1 22-11-2021 Manajemen Nyeri (1.08238) 22-11-2021 S: Px mengeluhkan nyeri pada
0 (nyeri akut) 21.00
1. Mengidentifikasi, lokasi, bekas jahitan sedikit menurun
1
14.00 karateristik, durasi, O:
frekuensi, kualitas dan - Px tampak meringis
intensitas nyeri sedang (3)
H/: px mengeluh nyeri pada - P: nyeri pada bekas
area perineum akibat jahitan episiotomy
episiotomi,nyeri di rasakan - Q: seperti di tusuk-tusuk
ditusuk-tusuk,nyeri dirasakan - R: di bagian perineum
terus menerus - S: skala nyeri 4
2. Mengidentifikasi skala - T: hilang timbul
14.05
nyeri - Px tampak gelisah
H/ px mengatakan dengan sedang (3)
skala nyeri 6 - Frekuensi nadi cukup
3. Mengidentifikasi factor membaik (N:86x/mnt)
14.10
yang memperberat dan - Kesulitan tidur sedang
memperingan nyeri (3)
Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 1
H/ px mengatakn faktor yang A: Masalah keperawatan nyeri
memperberat nyeri ketika px akut teratasi sebagian
berjalan , nyeri dirasakan P: intervensi no 1,2,4,6 di
ringan ketika px lanjutkan
berbaring/duduk
Terapeutik
4. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk
14.15
mengurangi nyeri
H/: memberikan teknik napas
dalam untuk meredakan nyeri
5. Menjelaskan strategi
mengurangi nyeri
H/ px paham strategi
14.20
mengurangi nyeri dengan
distraksi dan relaksasi nafas
dalam
6. Berkolaborasi pemberian
anlgetik
H/ injeksi IV antrain 500

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 2


17.00 mg/1 amp di berikan lagi jam
22.30

Dx 2 22-11-2021 22-11-2021
(Menyusui 21.00 S: px mengatakan cemas karena
2 tidak efektif 14.35
Pijat Laktasi (I.03134) payudaranya membengkak dan
)
1. Memonitor kondisi tidak bisa menyusui anaknya.
mammae dan putting O:
H/ payudara px tampak - Tampak ASI tidak
bengkak, putting menonjol menetes
14.40
2. Mengidentifikasi - Tampak payudara px
keinginan ibu untuk membengkak
menyusui - Terdapat nyeri tekan
H/ px mengatakan ingin pada payudara px
menyusui anaknya - Bayi belum BAK
14.45
3. Mengidentifikasi - Intake bayi tidak
pengetahuan ibu adekuat
tentang menyusui - Bayi menangis saat

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 3


H/ px mengatakan belum tahu mencoba disusui
tentang tata cara menyusui A: Masalah keperawatan
14.50 4. Memposisikan ibu menyusui tidak efektif teratasi
dengan nyaman sebagian
H/ px di posisikan semifowler P: intervensi no 1,3,4,5,6,7,8 di
5. Memijat dari mulai lanjutkan
14.55
kepala,leher,bahu,
punggung dan
payudara
6. Memijat dengan
15.00
lembut
7. Memijat secara
15.05
melingkar
(butterflystroke)
15.15 8. Memijat secara rutin
setiap hari
15.30 9. Melibatkan suami dan
keluarga
H/ suami dan keluarga mau
15.30
terlibat

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 4


10. Menjelaskan tujuan
dan prosedur
Tindakan
H/ px dan keluarga
15.35
memahami prosedur
Tindakan yang di berikan
11. Menjelaskan manfaat
Tindakan dan
perawatan payudara
H/ px dan keluarga memahi
manfaat dari Tindakan
pemijatan laktasi

HARI Dx 1 23-11-2021 Manajemen Nyeri (1.08238) 23-11-2021 S: Px mengeluhkan nyeri pada


1 (Nyeri 21.00
1. Mengidentifikasi, lokasi, bekas jahitan sudah menurun
1. akut) 14.00
karateristik, durasi, O:
frekuensi, kualitas dan - Px tampak meringis
intensitas nyeri cukup menurun (4)

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 5


H/: px mengeluh pada area - P: nyeri pada bekas
perineum akibat episiotomi jahitan episiotomy
sudah berkurang,nyeri di - Q: seperti di tusuk-tusuk
rasakan ditusuk-tusuk,nyeri - R: di bagian perineum
dirasakan hilang timbul - S: skala nyeri 2
2. Mengidentifikasi skala - T: hilang timbul
14.05
nyeri - Px tampak gelisah
H/ px mengatakan dengan cukup menurun (4)
skala nyeri 3 - Frekuensi nadi cukup
3. Memberikan teknik membaik (N:80 x/mnt)
14.10
nonfarmakologi untuk - Kesulitan tidur menurun
mengurangi nyeri (5)
H/: memberikan teknik napas A: Masalah keperawatan nyeri
dalam untuk meredakan nyeri akut teratasi
4. Berkolaborasi pemberian P: intervensi di hentikan
17.00
anlgetik
H/ inj. IV antrain 500 mg/1
amp

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 6


S:
23-11-2021
Pijat Laktasi (I.03134) - Px mengatakan
2 Dx 2 21.00
(Menyusui 15.00 1. Memonitor kondisi payudaranya sudah tidak
tidak
mammae dan putting membengkak lagi
efektif)
H/ payudara px tampak setelah dipijat laktasi
bengkak, putting menonjol - Px mengatakan
15.05 2. Mengidentifikasi payudaranya sudah
pengetahuan ibu mampu memancarkan
tentang menyusui ASI
H/ px mengatakan belum tahu O:
tentang tata cara menyusui - Tampak ASI sudah
15.10
3. Memposisikan ibu memancar normal
dengan nyaman - Tampak payudara tidak
H/ px di posisikan semifowler membengkak lagi
15.15 4. Memijat dari mulai - Tidak terdapat nyeri
kepala,leher,bahu, tekan pada payudara

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 7


punggung dan - Bayi sudah mampu
payudara BAK 8 kali/24 jam
15.20
5. Memijat dengan - Intakeadekuat
lembut - Bayi tidak menangsi
15.35
6. Memijat secara setelah disusui
melingkar A: Masalah keperawatan
(butterflystroke) menyusui tidak efektif teratasi
15.40
7. Memijat secara rutin P: intervensi di hentikan
setiap hari

Asuhan Keperawatan pada ibu Nifas Page 8

Anda mungkin juga menyukai