Anda di halaman 1dari 158

SKRIPSI

PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA Di KLINIK BERSALIN GRIYA
AZIZAH Bidan NURUL AZIZAH Amd, Keb.
TULUNGAGUNG
2020

Oleh:
ANTIK NUNING CAHYA PERMATA SARI
NIM. A2R16061

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2020
SKRIPSI

PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA Di KLINIK BERSALIN GRIYA
AZIZAH Bidan NURUL AZIZAH Amd, Keb.
TULUNGAGUNG
2020

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


Pada Pendidikan Program Studi Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
“Hutama Abdi Husada”
Tulungagung

Oleh:
ANTIK NUNING CAHYA PERMATA SARI
NIM. A2R16061

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2020

ii
NYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ANTIK NUNING CAHYA

PERMATA SARI
NIM : A2R16061
Tempat tanggal lahir : Tulungagung, 06 April 1996
Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

“Hutama Abdi Husada” Tulungagung


Menyatakan bahwa Skripsi :

“PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU

HAMIL PRIMIGRAVIDA Di Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah

Amd, Keb Tulungagung Tahun 2020”, adalah bukan Skripsi orang lain baik

sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah

disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Tulungagung, 06 Agustus 2020


Yang menyatakan,

Antik Nuning cahya ps


NIM. A2R16061

LEMBAR PERSETUJUAN

iii
NAMA : ANTIK NUNING CAHYA PERMATA SARI
NIM : A2R16061
JUDUL SKRIPSI : “PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP

TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL

PRIMIGRAVIDA DI KLINIK BERSALIN GRIYA

AZIZAH BIDAN NURUL AZIZAH Amd, Keb

Tulungagung, Tahun 2020”.

Telahdiperiksadandisetujuiuntuk diuji pada tanggal 06 Agustus 2020:

Pembimbing 1 : Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep ( ……………. )


NIDN. 07-1309-6504

Pembimbing 2 : Sri Agustiana, S.Kep, Ns, M.Kes, M.Kep ( ……………. )


NIDN. 07-1408-6505

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : ANTIK NUNING CAHYA PERMATA SARI


NIM : A2R16061
Judul : “PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT

iv
KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DI KLINIK

BERSALIN GRIYA AZIZAH BIDAN NURUL AZIZAH

Amd, Keb TULUNGAGUNG, Tahun 2020”.


Telah disetujui oleh tim penguji Skripsi pada 2020

TIM PENGUJI

Ketua : NURHIDAYATI, SST, MM (………...)


NIDN. 07- 0908 -6104

Anggota : 1 .Dr. Hj. FARIDA, SKM, M.Kep (……..….)


NIDN. 07 - 1309 - 6504

2. SRI AGUSTIANA, S.Kep, Ns, M.Kes, M.Kep (……..….)


NIDN. 07 - 1408- 6505

Mengetahui
Ketua STIKes “Hutama Abdi Husada”
Tulungagung

Dr. H. Yitno, SKp, M.Pd


NIDN.07-2508-6202

MOTTO
Janganlah kamu memandang orang lain
dengan sebelah mata, karena kamu
tidak pernah tahu keberkahan yang ada
pada orang tersebut

v
~Antik Nuning Cps~

Dihina tidak akan tumbang


Disanjung tidak akan terbang

“ Hai Orang-orang beriman, janganlah sekumpulan


orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujarat : 11)

PERSEMBAHAN

Hari takkan pernah indah tanpa Mentari dan


Rembulan
Begitu juga hidup, takkan terlihat indah tanpa adanya
tujuan, harapan dan perjuangan, bahkan mimpi yang
begitu tinggi pun berat untuk menggapainya.

vi
Semua tidak akan terasa begitu berat jika di awali
dengan niat dan ucapan BISMILLAH meskipun harus
banyak pengorbanan. Aku yakin rencana Tuhan akan
indah pada waktunya.
Segala puji dan syukur hamba kupersembahkan
kepada engkau Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, yang tidak henti-hentinya
memberikan Rahmat-Nya kepada hambanya.
Pada akhirnya Skripsi ini merupakan wujud dan
keyakinan, usaha serta doa akan impian yang tidak
mudah ini yang di ikhtiarkan untuk sebuah gelar
S.Kep dengan harapan besar.
~Antik Nuning Cahya Ps ~

Saya Persembahkan Skripsi ini untuk :


1. Kedua Orang Tua
Teruntuk Ayah (Samuri) Tercinta, Terimakasih atas
Doa, Usaha yang tiada henti-hentinya dan cucuran
keringatmu yang telah menjadikan aku seperti sekarang
ini, Mungkin kelak anakmu ini tidak bisa membalas
sama persis seperti yang engkau berikan kepada
anakmu ini dengan ketulusan serta kesabaran. Hanya
ucapan Terimakasih dan Doa yang bisa ku berikan. Dan
teruntuk Bidadariku tanpa sayap yaitu Ibuku (Musanah)
yang telah sabar mendidik, mendoakan, memberikan

vii
dukungan dan cinta kasihnya yang tiada henti.
Terimakasih telah menjadi ibu serta menjadi teman
curhat sekaligus. Dibalik rasa sakit fisik yang kau alami
ada motivasi terbesar yang kau berikan kepada anak-
anakmu. Doa yang selalu kau panjatkan setiap dalam
sujudmu agar anakmu menjadi orang yang sukses dan
selalu sehat termikasih Ayah dan Ibuku. Semoga selalu
diberikan kesehatan serta Umur yang panjang. Amin
2. Kedua Kakakku tercinta
Teruntuk kakakku (Didik Adi Suscipto) & (Bambang
Adi Susilo) terimakasih sudah menjadi kakak yang baik
bisa menjadi panutan adhikmu dan bertanggungjawab.
Tidak setiap hari kita bertemu karena jarak yang
memisahkan kita. Tiada hal yang paling mengharukan
saat kumpul bersama keluarga. Terimakasih atas doa
sealama ini.
3. Sahabat terbaikku
Terimakasih kepada semua teman-teman khususnya
sahabat-sahabatku (Risma Sahda kyung, Rahma Fit
kowohi, Nedya Veve ngentrongi, Olla Si TetciL,
Rika Rahsane rakaruan) yang telah membantu dan
memberikan dukungan untuk menyelesaikan Skripsi ini
dengan baik, semoga pertemanan ini tetap terjalin
dengan dan sampai bertemu kembali di Kesuksesan.

4. Dosen Pembimbing
Ibu Hj. Farida dan Ibu Agustiana selaku dosen
pembimbing tugas akhir saya, terimakasih banyak
sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati dan
terimakasih atas ilmunya yang diberikan selama ini.
Saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari
Ibu dosen semoga selalu diberkahi rezeki. Amin
5. Teristimewa

viii
Tak lupa juga, kusampaikan terimakasih untuk orang
Special (Faizal P Mantofany) yang selalu
mendukungku terimakasih selalu ada untuk aku dan
menemaniku untuk menyelesaikan Skripsi meskipun
lewat Doa.Terimakasih pula terhadap keluarganya yang
dengan ikhlas memberi semangat dan dukungan. Sehat
selalu Mama Eny dan Ayah Topa.
6. Untuk seseorang yang kini di pelukan orang lain.
Seseorang yang batal jadi pendamping wisuda. Kamu
pernah menyuruhku menyelesaikan Skripsi, terimakasih
sudah menjadi motivasi balas dendam Terimakasih
dukunganya.

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian


semua, akhir kata saya persembahkan Skripsi ini untuk
kalian semua, orang-orangyang sangat saya sayangi.
Dan semoga karya kecil ini dapat bermanfaat berguna
untuk saya dan orang lain.

Amin Ya Robbal’Alamin.

~Antik Nuning Cahya Permata Sari~

KATA PENGANTAR

ix
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmad dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul

“PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA (Di Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan

Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung Tahun 2020)”.

Dalam penyusunanSkripsi ini tentunya tidak lepas dari hambatan dan

rintangan. Namun, berkat dukungan dan bimbingan serta bantuan dari banyak

pihak maka peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Yitno, SKp, M.Pd, selaku Ketua STIKes “Hutama Abdi

Husada” Tulungagung yang senantiasa mendukung mahasiswa dalam

menempuh pendidikan di STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung.

2. Ibu Dr. Hj.Farida,SKM,M.Kep sebagai wakil ketua I sekaligus sebagai

Dosen Pembimbing I yang telah memberi dukungan dan membimbing dari

awal sampai akhir Skripsi ini.

3. Ibu Evi Tunjung Fitriani,S.Kep.,Ners.,M.Kep,Sp.Kj selaku Ketua Program

Studi Sarjana Keperawatan yang telah memberikan dukungan atas

terselesaikannya Skripsi ini.

4. Ibu Sri Agustiana S.Kep.,Ners.,M.Kes.,M.Kep selaku Pembimbing II yang

ikut serta membantu melengkapi segala kekurangan penyusunan skripsi

ini.

x
5. Bapak/Ibu Dosen beserta staf karyawan STIKes “Hutama Abdi Husada”

Tulungagung yang telah memberikan pertimbangan, bimbingan,

pengarahan selama mengikuti pendidikan.

6. Staf perpustakaan STIKes “Hutama Abdi Husada” Tulungagung yang

telah menyediakan sumber pustaka dalam penyususan Skripsi.

7. Bidan Nurul Azizah Amd, Keb di Klinik Bersalin GRIYA AZIZAH

TULUNGAGUNG yang telah memberikan bantuan dan kesempatan

dalam melakukan penelitian.

8. Responden yang telah bersedia untuk dijadikan subjek dalam penelitian

ini.

9. Kepada orang tua serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan

moril dan materil.

10. Teman-teman seperjuangan dan se-almamater yang telah

memberikan bantuan, dorongan serta motivasi dalam penyusunan Skripsi

ini.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya Skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran saya harapkan dari

sidang pembaca.

Tulungagung, 06 Agustus 2020

Peneliti

xi
Antik Nuning Cahya Permata Sari, A2R16061, Pengaruh Prenatal Yoga
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Di
KlinikBersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung
2020,SKRIPSI, Pembimbing I : Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep, Pembimbing II : Sri
Agustiana, S.Kep, Ners, M.Kes, M.Kep, Program Studi Sarjana Keperawatan
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung, 2020.

ABSTRAK

Kecemasan dalam masa kehamilan merupakan hal yang sangat merugikan


bagi ibu hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Prenatalyoga
terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida di Klinik bersalin Griya
Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung.
Desain penelitian ini penelitian eksperi mental dengan pendekatan true
post eksperimenfokus penelitiannya diarahkan untuk akanmenganalisis pengaruh
Prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan Ibu Hamil primigravida di klinik
bersalin Griya azizah Bidan Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019.
Jumlah sampel sebanyak 43 responden di ambil dengan teknik Accidental
Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kecemasan pada ibu hamil
primigravida sebelum diberikan perlakuan prenatal yoga hampir separuh
responden memiliki tingkat kecemasan kategori sedang sebanyak 21 responden
(48,8%), setelah diberikan perlakuan prenatal yoga tingkat kecemasan berkurang.
Responden dengan kategori sedang meningkat sebanyak 26 responden (60,5%).
Hasil analisis Uji Wilcoxon tersebut menunjukkan bahwa nilai p-value 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima jadi disimpulkan bahwa ada pengaruh
prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di klinik
bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd,Keb Tulungagung.
Berdasarkan hasil penelitian diatas terbutki bahwa ada pengaruh prenatal
yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida. Salah satu cara
mengatasi kecemasan ibu hamil primigravida ialah dengan memberikan terapi
senam yoga. Efektifnya perlakuan prenatal yoga harus dilakukan dengan latihan
yang rutin dan stabil sehingga tubuh akan terbiasa melakukan kegiatan ini dan
diharapkan bagi ibu hamil primigravida tingkat kecemasanya semakin menurun
dan psikologis ibu primigavida menjadi lebih stabil.

Kata Kunci : Kecemasan, Prenatal Yoga &Primigravida

xii
Antik Nuning Cahya Permata Sari, A2R16061, Yoga’s Prenatal Effect On
Anxiety Levels In Primigravid Pregnant Mothers In Clinic Behind The
GriyaAzizah Midwife Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung 2020,SKRIPSI,
Pembimbing I : Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep, Pembimbing II : Sri Agustiana,
S.Kep, Ners, M.Kes, M.Kep, Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes
Hutama Abdi Husada Tulungagung, 2020.

ABSTRACT

Anxiety during pregnancy is very detrimental for pregnant women,


because it can affect the fetus that is being conceived.
The design of this study was an experimental study with a true post
experimental approach. The focus of the research was directed to analyze the
effect of Prenatal yoga on the anxiety level of primigravida pregnant women in
the Griya azizah maternity clinic Midwife Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung
Year 2019. The total sample of 43 respondents was taken by accidental sampling
technique.
The results showed that the level of anxiety in primigravida pregnant
women before being given prenatal yoga treatment nearly half the respondents
had moderate category anxiety levels of 21 respondents (48.8%), after being
given prenatal yoga treatment the anxiety level was reduced. Respondents in the
moderate category increased by 26 respondents (60.5%).The results of the
Wilcoxon Test analysis showed that the p-value 0,000 <0.05 then H0 was rejected
and H1 was accepted so it was concluded that there was a prenatal effect of yoga
on the anxiety level of primigravida pregnant women at the Griya Azizah
maternity clinic Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung.
One way to overcome anxiety is to provide yoga exercises. The
effectiveness of prenatal yoga treatment must be done with routine and stable
exercise so that the body will get used to doing this activity and it is expected that
the anxiety level will decrease and psychological primigavida mothers will be
more stable.

Keywords: Anxiety, Prenatal Yoga & Primigravida

xiii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul Depan .................................................................................. i
Halaman Sampul Dalam .................................................................................. ii
Surat Pernyataan .............................................................................................. iii
Lembar Persetujuan ......................................................................................... iv
Halaman Pengesahan ....................................................................................... v
Motto................................................................................................................. vi
Halaman Persembahan...................................................................................... vii
Kata Pengantar.................................................................................................. x
Abstrak.............................................................................................................. xii
Abstract............................................................................................................. xiii
Daftar Isi .......................................................................................................... xiv
Daftar Tabel...................................................................................................... xvii
Daftar Gambar ................................................................................................. xviii
Daftar Bagan..................................................................................................... xix
Daftar Diagram ................................................................................................ xx
Daftar Lampiran................................................................................................ xxi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
C. Tujuan Masalah..................................................................................... 4
1. Tujuan Umum................................................................................ 4
2. Tujuan Khusus............................................................................... 4
D. Manfaat penelitian................................................................................ 5
1. Manfaat Teoritis ............................................................................ 5
2. Manfaat Praktis.............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep prenatal Yoga.......................................................................... 7
1. Definisi Yoga................................................................................. 7
2. Manfaat Yoga................................................................................ 8
3. Macam-macam yoga...................................................................... 11

xiv
4. Definisi prenatal............................................................................ 13
5. Definisi prenatal yoga (senam hamil)........................................... 13
6. Tujuan prenatal yoga..................................................................... 14
7. Prinsip prenatal yoga..................................................................... 14
8. Manfaat prenatal yoga................................................................... 15
9. Kelas prenatal yoga....................................................................... 16
10. Panduan umum berlatih yoga........................................................ 18
11. Macam-macam gerakan yoga........................................................ 20
12. Gerakan yoga yang harus dihindari ibu hamil............................... 28
B. Konsep Kecemasan............................................................................... 28
1. Definisi kecemasan...................................................................... 28
2. Etiologi kecemasan...................................................................... 30
3. Manifestasi klinis......................................................................... 33
4. Jenis kecemasan........................................................................... 35
5. Dampak negatif kecemasan bagi ibu dan bay............................. 36
6. Faktor yang mempengaruhi kecemasan...................................... 37
7. Penatalaksanaan kecemasan........................................................ 41
8. Tingkat kecemasan...................................................................... 42
9. Pengukuran tingkat kecemasan................................................... 43
10. Cara mengatasi kecemasan.......................................................... 52
C. Konsep Ibu ........................................................................................... 53
1. Definisi kehamilan....................................................................... 53
2. Trimester Ketiga (Minggu ke 28-40).......................................... 53
D. Konsep pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ............. 55
E. Kerangka konsep.................................................................................. 58
F. Hipotesis............................................................................................... 59

BAB IIIMETODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian.................................................................................. 60
B. Kerangka Kerja..................................................................................... 63
C. Populasi, Sampel dan Tehnik pengambilan sampel............................. 64
1. Populasi....................................................................................... 64
2. Sampel......................................................................................... 64
3. Tehnik pengambilan sampel........................................................ 66
D. Identifikasi Variabel............................................................................. 67
1. Variabel independen (variabel bebas)......................................... 67
2. Variabel dependen (variabel terikat)........................................... 67
E. Definisi Operasional............................................................................. 68
F. Tehnik pengumpulan data dan analisa data.......................................... 69
1. Instrumen penelitian.................................................................... 69
2. Validitas dan Reabilitas .............................................................. 70
3. Tehnik pengumpulan data .......................................................... 70
4. Pengolahan data........................................................................... 72
G. Lokasi Dan Tempat Penelitian.............................................................. 74
H. Etika Penelitian..................................................................................... 75

xv
1. Informed Consent.......................................................................... 75
2. Anonymity (Tanpa nama)............................................................... 75
3. Confidentiality (Kerahasiaan) ....................................................... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Umum........................................................................................... 78
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ....................... 78
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 79
B. Data Khusus.......................................................................................... 79
1. Karakteristik Tingkat Kecemasan sebelum diberikan prenatal
Yoga .............................................................................................. 79
2. Karakteristik Tingkat Kecemasan Sesudah diberikan prenatal
Yoga .............................................................................................. 80
3. Tabulasi silang tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan
sesudah .......................................................................................... 80
C. Hasil Uji Statistik Pengaruh Prenatal yoga terhadap tingkat
Kecemasan ........................................................................................... 81

BAB V PEMBAHASAN
A. Tingkat Kecemasan Sebelum Prenatal yoga...................................... 82
B. Tingkat Kecemasan Sesudah Prenatal yoga...................................... 85
C. Analisis Tingkat Kecemasan Sebelum Prenatal yoga....................... 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan......................................................................................... 92
B. Saran................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kuisioner Skala HARS


..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
47

Tabel 2.2 Kuisioner Skala HARS


..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
50

Table 3.1 Definisi Operasional Variabel


..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
68

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan


sebelum dilakukan prenatal yoga pada ibu hamil
primigravida
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
79

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan


sesudah dilakukan prenatal yoga pada ibu hamil
primigravida
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
80

Tabel 4.3 Analisis pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat


kecemasan ibu hamil primigravida
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
80

Tabel 4.4 Hasil uji statistik Wilcoxon tentang pengaruh prenatal


yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida

xvii
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
81

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perlengkapan latihan yoga ....................................................... 18

Gambar 2.2 Easy pose (Sukhasana) ............................................................. 20

Gambar 2.3 Child Pose (Balasana) .............................................................. 21

Gambar 2.4 Butterfly Pose (Baddha Konasana) .......................................... 22

Gambar 2.5 Wide Angle Seated Forward Bend (Upavistha Kosana) .......... 23

Gambar 2.6 Cresent Lunge (Anjeneyasana) ................................................ 24

Gambar 2.7 Half Pigeon Pose (Ardha Kapotasana) .................................... 25

Gambar 2.8 Squat Pose (Malasana) ............................................................. 26

xviii
Gambar 2.9 Happy Baby Pose (Ananda Balasana) ..................................... 27

Gambar 3.1 Skema penelitian Analitik Comparation .................................. 61

xix
DAFTAR BAGAN

1. Bagan 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Prenatal Yoga terhadap tingkat


kecemasan pada Ibu hamil primigravida di klinik bersalin
Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb. Tulungagung
Tahun 2020 ............................................................................... 58

2. Bagan 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Prenatal Yoga terhadap


tingkat kecemasan pada Ibu hamil primigravida di klinik
bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb.
Tulungagung Tahun 2020 ........................................................ 63

xx
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan


.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
78

Diagram 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan


.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
79

xxi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 surat ijin penelitian (STIKes Hutama Abdi Husada)

Lampiran 2 Etichal Clearence

Lampiran 3 Surat ijin penelitian (Griya Azizah Tulungagung)

Lampiran 4 Surat keterangan selesai penelitian

Lampiran 5 inform consent

Lampiran 6 SOP Prenatal yoga

Lampiran 7 Kuisioner penelitian

Lamipiran 8 Rekapitulasi data umum

Lampiran 9 Rekapitulasi data khusus

Lampiran 10 Hasil uji statistik

Lampiran 11 Lembar Konsul Pembimbing 1

Lampiran 12 Lembar Konsul Pembimbing 2

Lampiran 13 POA (Plant of Action)

Lampiran 14 Dokumentasi

xxii
xxiii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir yang sumbernya samar-

samar, biasanya sering tidak spesifik dan tidak diketahui oleh individu

tersebut. kecemasan yaitu perasaan atau respon emosional terhadap

penilaian, perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini

dialami secara obyektif serta dikomunikasikan dalam hubungan

interpersonal. Kecemasan merupakan respon emosional dengan penilaian

dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan menggambarkan keadaan

khawatir, takut, gelisah dan tidak tentram disertai dengan berbagai macam

keluhan fisik (Stuart, 2006). Menurut (Hawari,2007) Kecemasan merupakan

manifestasi berbagai proses emosi yang bercampur bau, biasanya terjadi

ketika orang yang sedang mengalami perasaan (frustasi) serta konflik

(pertentangan batin), Kecemasan menjadi salah satu masalah yang dialami

oleh ibu hamil primigravida yang memiliki angka cukup tinggi di dunia

internasional maupun di Indonesia.

Kecemasan dalam masa kehamilan merupakan hal yang sangat

merugikan bagi ibu hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang

dikandungnya. Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung serta mudah

cemas dapat menyebabkan kelahiran premature yang mengakibatkan

terjadinya hambatan intelektual, perkembangan motorik, perkembangan

bicara serta perkembangan emosi. Untuk itu calon ibu hamil yang cemas

1
2

dalam keadaan hamil maka harus dicari sumber kecemasan agar tidak

terbebani. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi ibu hamil merupakan

faktor biologis maupun psikis dimana keduanya saling mempengaruhi.

Faktor biologis yaitu meliputi kesehatan serta kekuatan selama kehamilan

dan kelancaran dalam persalinan. Sedangkan faktor psikis meliputi kesiapan

mental ibu hamil selama kehamilanya sampai kelahiran dimana sang ibu

dihadapkan pada keadaan cemas, tegang, bahagia, serta berbagai macam

perasaan lain seperti masalah keguguran, penampilan, maupun masalah

kemampuan saat melahirkan. Menurut (Sloane dan Benedict, 1997).

Kecemasan merupakan masalah dengan prevalensi yang cukup

tinggi yaitu sekitar 12,5-42% bahkan diperkirakan gangguan ini menjadi

penyebab penyakit kedua terbesar pada tahun 2020 (WHO, 2008). Beberapa

Negara berkembang di dunia beresiko tinggi terjadinya gangguan psikologis

yang dialami ibu hamil = 15,6% dan ibu paksa persalinan = 19,8%,

diantaranya Ethiopia, Nigeria, Senegal, Afrika selatan, Uganda, dan

Zimbabwe (World Health Organization, 2013). Di Uganda sebanyak 18,2%

ibu hamil mengalami depresi atau kecemasan, di Negeria 12,5%, Zimbabwe

19%, serta di Afrika Selatan 41% (WHO, 2008). Menurut Ibanez, 2015

sebanyak 81% wanita pernah mengalami gangguan psikologis pada

kehamilan. ibu primigravida mengalami kecemasan selama hamil, dan

13,2% mengalami kecemasan dan depresi.Di Indonesia, angka ibu hamil

serta bayi mengalami peningkatan setiap tahunnya mencapai 28,7%. Hal ini

juga diikuti oleh angka kematianya ibu yang masih tinggi. Ada banyak

faktor yang menyebabkan angka kematian ibu terbilang cukup tinggi, yaitu
3

salah satunya karena ibu hamil kurang mendapatkan perhatian mengenai

kesehatan selama hamil, baik kesehatan fisik maupun psikisnya yaitu

keadaan emosi menjelang persalinan. Seperti yang terjadi pada ibu-ibu

hamil primigravida ini, mereka merasakan kekhawatiran mengenai

persalinan yang akan dilewati karena ini merupakan kehamilan yang

pertama kali, yang artinya pengalaman baru sehingga merasa cemas

Menurut (Wibowo, 2012). Angka kejadian kecemasan ibu hamil di

Indonesia mencapai 373.000.000 sebanyak 107.000.000 atau 28,7%

diantaranya kecemasan terjadi pada ibu hamil menjelang proses persalinan

(Depkes RI, 2008&Mandagi, 2013). Penelitian yang dilakukan ibu

primigravida 22,5% mengalami kecemasan ringan, 30% mengalami

kecemasan sedang, 27,5% kecemasan berat, serta 20% mengalami

kecemasan sangat berat (Sarifah, 2016). Sedangkan penelitian yang

dilakukan di Banyumas, Jawa Tengah hasilnya sebanyak 42,8% ibu hamil

mengalami kecemasan menjelang persalinan (Wibowo, 2012).

Dampak buruk kecemasan ibu hamil memicu terjadinya rangsangan

kontraksi rahim. Akibatnya dapat meningkatkan tekanan darah sehingga

mampu memicu preeklamsi serta keguguran (Maharani, 2008 dalam

Novriani, 2017). Menurut Spitz, 2013 Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR) serta bayi prematur juga merupakan dampak yang negative dari

kecemasan ibu hamil.

Cara mengatasi kecemasan ada tiga cara yaitu Supporter self-helf,

CBT (Cognitive Behavioral Therapy) dan juga pengobatan menurut Perry,

et al. (2010) Pada saat ini di Indonesia terdapat senam yang diperuntukkan
4

bagi ibu hamil mulai dikenalkan dengan prenatal yoga, pada masa ini

berlatih prenatal yoga merupakan salah satu solusi self help yang akan

menunjang proses kehamilan serta kelahiran dan sampai saat ini belum ada

yang melakukan penelitian tentang pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat

kecemasan pada ibu hamil.

Berdasarkan latar belakang di atas maka saya akan mengulang

kembali penelitian ini.Yaitu tentangpengaruh prenatal yoga terhadap tingkat

kecemasan ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah Bidan

Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, peniliti dapat merumuskan

masalah yaitu sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh Prenatal yoga

terhadap tingkat kecemasan Ibu Hamil primigravida di klinik bersalin Griya

azizah Bidan Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019?”

C. Tujuan Masalah

1. Tujuan umum

Mengetahui adanya pengaruh Prenatal yoga terhadap tingkat

kecemasan Ibu Hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah,

Bidan Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019.

2. Tujuan Khusus
5

a. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil primigravida

sebelum dilakukan intervensi prental yoga.

b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil pada primigravida

sesudah dilakukan intervensi prenatal yoga.

c. Menganalisa adanya pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat

kecemasan ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya azizah

Bidan Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan

tambahan referensi baru sebagai bahan pembelajaran ilmu keperawatan

selanjutnya, dan dalam rangka mensukseskan pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) untuk lebih baik lagi.

2. Manfaat Praktis

a. Peneliti

Dapat menambah pemahaman tentang pengaruh prenatal

yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di klinik

bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb.

Tulungagung Tahun 2019.

b. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan

pada ibu hamil primigravida bagi pelayanan kesehatan keperawatan


6

di Kabupaten Tulungagung, sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam merencanakan asuhan keperawatan yang akan

diberikan kepada klien.

c. Pengambil Kebijakan

Hasil penelitian dapat digunakan oleh Bidan di Griya azizah

Tulungagung untuk Memberikan suatu kebijakan atau pelatihan

bahwa Prenatal Yoga ini bisa mengatasi tingkat kecemasan pada

ibu hamil.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dikembangkan lagi

oleh peneliti selanjutnya Sebagai acuan untuk melakukan penelitian

lanjutan dan dipergunakan sebagai sumber informasi yang

berkaitan dengan Pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat

kecemasan ibu hamil primigravida.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KonsepPrenatal Yoga

1. Definisi Yoga

Menurut (Tia Pratignyo, 2014) kata Yoga berasal dari bahasa

Sansekerta “Yuj” yang artinya menggabungkan atau menyatukan (to

join). Penyatuan ini mempunyai makna bersatunya manusia dengan

Sang Maha Pencipta atau bermakna keutuhan/ keharmonisan diri secara

fisik, mental serta spiritual. Manusia pada hakikatnya mempunyai

keinginan untuk memahami dirinya serta mengenal Sang Pencipta.

Kebutuhan dasar manusia untuk merasakan keutuhan serta kesatuan

tubuh dan pikiran yaitu latar belakang munculnya gerakan yoga. Yoga

telah dikenal serta dipratikkan sejak ribuan tahun lalu yang mengkaji

hubungan tubuh serta pikiran. Salah satu sumber utama praktik yoga

berasal dari Patanjali Yoga Sutra, yang mengokohkan delapan prinsip

utama yoga, yaitu Yama (pengendalian diri), Niyama (refleksi diri),

Asana (posturi), Pranayama (pernapasan), Pratyahara (observasi

sensasi), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi), serta Samadhi

(penyatuan). Menurut (Indiarti, 2009) Yoga merupakan sejenis olahan

tubuh, pikiran serta mental yang sangat banyak membantu ibu hamil

melenturkan persendian sekaligus menenangkan pikiran terutama dalam

trismeter III. Ada lima cara untuk senam yoga yaitu latihan fisik yoga,

7
8

pernafasan (pranayama), positions (mudra), meditasi serta deep

relaksasi yang bisa digunakan untuk mendapatkan manfaat selama

kehamilan yang dapat membantu kelancaran dalam kelahiran anak

secara alami serta dapat membantu memastikan bayi yang sehat .

Menurut (Sindhu, 2009) prenatal yoga merupakan modifikasi dari yoga

klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi wanita hamil yang

dilakukan menggunakan intensitas yang lebih lembut serta perlahan.

Menurut (Curtis, et al., 2012) prenatal yoga dapat menurunkan stress

juga meningkatkan kualitas hidup, memberi rasa nyaman serta

mengurangi nyeri saat persalinan.

Menurut (Nurul, S. Psi, 2012) Yoga bukanlah latihan yang

memaksakan untuk berlatih melebihi kemampuan, yoga inilah yang

membuat calon ibu hamil mudah untuk mengikuti. Jadi, ketika ibu

hamil perlu untuk menyesuaikan gerakan dengan ritme nafas atau

sebaliknya, lakukan “secara umum, gerakan-gerakan prenatal yoga dari

yoga Light”.

2. Manfaat yoga

Manfaat prenatal yoga secara teratur dari berbagai penelitian

yang didapat sangat membantu dalam menjaga kesehatan serta

kelancaran proses persalinan dan nifas sebab prenatal yoga akan

membuat tubuh menjadi lentur terutama otot-otot jalan lahir.

Kelenturan otot tersebut diperlukan saat menghadapi persalinan dan

ibu biasanya dilanda kecemasan serta panik. Keadaan ini membuat otot

menjadi tegang. Menurut Bobak, Jensen & Lowdermilk (2005).


9

Menurut (Nurul Chomaria, S. Psi, 2012) Ada lima manfaat latihan

yoga saat hamil, antara lain :

a. Relaksasi : Selama latihan, pikiran serta tubuh akan dilatih untuk

lebih rileks dan fokus pada kesehatan diri sendiri dan janin. Hal

ini membuat stress ibu berkurang. Perasaan lebih tenang serta

membangun hubungan dengan janin.

b. Mengurangi rasa sakit : Gerakan peregangan yang lembut akan

membantu mengurangi nyeri serta pegal yang sering dialami oleh

ibu hamil. Ketika kehamilan membesar, biasanya nyeri semakin

terasa ketika waktu berjalan. Dengan latihan yoga bisa

mengurangi rasa nyeri.

c. Tidur lebih berkualitas : Banyak wanita hamil yang mengalami

insomnia atau merasakan lelah setelah bangun tidur. Dan bisa

diatasi dengan latihan yoga. Dengan latihan pernapasan serta

gerakan yang membuat tubuh menjadi lebih rileks dan tidur lebih

berkualitas.

d. Menguatkan otot : yoga adalah latihan jenis “low-impact” yang

dapat menguatkan otot. karena adanya perubahan hormon, tubuh

pada wanita hamil secara alami akan menjadi lebih fleksibel.

Maka dari itu, harus berhati-hati agar terhindar dari ketegangan

otot. Salah satu cara menghindarinya yaitu dengan latihan yoga.

e. Mempermudah proses kelahiran normal : Saat melahirkan

secara normal, “diharuskan” mengatur nafas dengan baik. Jika

pengaturan nafas tidak baik bisa menghambat proses kelahiran.


10

Dengan latihan yoga secara teratur ibu hamil akan dilatih

mengatur nafas serta rileks saat menjalani proses melahirkan.

Sindhu menyebutkan ada beberapa manfaat berlatih yoga bagi

kehamilan:

a. Meningkatkan kekuatan serta stamina tubuh saat hamil

b. Melancarkan sirkulasi darah dan asupan oksigen kejanin

c. Mengatasi sakit punggung serta pinggang, skiatika, konstipasi,

saluran urine yang lemah, pegal serta bengkak pada sendi.

d. Melatih otot perineum untuk lebih kuat serta elastisn sehingga

mempermudah proses kelahiran.

e. Mengurangi kecemasan serta mempersiapkan mental sang ibu

untuk menghadapi persalinan.

f. Mempermudah proses kelahiran

g. Menjalin komunikasi antara ibu dan anak sejak masih berada di

dalam kandungan.

h. Mempercepat pemulihan fisik serta mengatasi depresi pasca

melahirkan

Berdasarkan penelitian Beddoe AE, et al dalam Tiffany Field, et

al menyebutkan bahwa efek positif yoga untuk ibu hamil yaitu

mengurangi stress, kecemasan, rasa sakit saat kehamilan,

ketidaknyamanan serta mengurangi nyeri persalinan. Kyle Davis, et al

menyebutkan bahwa prenatal yoga merupakan intervensi yang layak

serta dapat diterima oleh ibu hamil yang memiliki gejala cemas dan

depresi.
11

Pada masa kehamilan di Trimester ketiga, beban kandungan

mencapai bobot maksimal membuat postur tubuh yang lebih baik serta

kuat semakin diperlukan. Praktik yoga yang disarankan yaitu

menciptakan ruang bagi ibu dan janin untuk tetap dapat bernapas

dengan nyaman, melatih otot dasar panggul agar lebih elastis, serta

melakukan postur restoratif dan relaksasi.

3. Macam-macam yoga

a. Yoga Bikram

Jenis yoga yang pertama yaitu yoga bikram merupakan jenis yoga

yang terdiri dari dua rangkaian pernapasan serta 26 gerakan. Yoga

bikram juga harus dilakukan di ruangan panas dengan suhu

kurang lebih 40,6 derajat Celcius dan kelembaban sekitar 40

persen.

b. Yoga Ashtanga

Yoga Ashtanga adalah salah satu jenis yoga yang dapat dibilang

cukup menentang sebab 6 seri postur yoga atau yang biasa

dikenal dengan Ashtanga series pada dasarnya merupakan

sinkronisasi pernapasan serta gerakan yang bertujuan untuk

membersihkan tubuh.

c. Yoga Iyengar

Jenis yoga Iyengar merupakan metode yoga yang sangat

sistematis karena memperhatikan seluruh anatomi tubuh secara

detail. Biasanya, dalam pelaksanaan yoga Iyengar, penggunaan


12

benda yang dibutuhkan yaitu tali, kursi, selimut, blok atau

bantalan.

d. Yoga Vinyasa

Yoga Vinyasa ini bisa dikatakan sebagai salah satu jenis yoga

dinamis. Yoga vinyasa tidak memiliki aturan terikat akan

rangkaian-rangkaian gerakan di dalamnya sehingga jenis yoga ini

akan lebih menarik daripada jenis yoga yang lainya.

e. Yoga Hatha

Yoga Hatha merupakan jenis yoga bagi pemula. Yoga hatha

tergolong gerakan yang sederhana dan terdiri dari kelas teknik

dasar, seperti postur dasar yoga, kelas pengantar, serta teknik

pernapasan.

f. Yoga Yin

Yoga Yin tidak diharuskan untuk melakukan banyak gerakan dan

akan membuat terlihat lebih pasif.

g. Yoga Prenatal

Yoga yang satu ini di khususkan untuk ibu yang sedang hamil.

Gerakan-gerakan di dalam prenatal yoga yang akan dilakukan

biasanya meliputi latihan area pinggul, latihan pernapasan serta

beberapa pose dari yoga restorasi.

h. Yoga Restorasi

Yoga restorasi adalah senam yoga yang memerlukan bantuan

benda-benda seperti blok, bantal, serta selimut. Biasanya, setiap

satu gerakan dari yoga restorasi diperlukan waktu selama 5 menit


13

sampai enam gerakan. Meskipun gerakanya cukup sedikit dan

sederhana, namun manfaatnya sangat berlimpah, diantaranya

berguna untuk memperlambat detak jantung, menenangkan

system saraf dan menghilangkan stress.

i. Yoga Kundalini

Yoga kundalini ada beberapa jenis gerakan diantaranya adalah

latihan gerakan, postur, pernapasan, serta meditasi.

j. Yoga Hot

Yoga hot hampir sama dengan yoga bikram karena dilakukan

diruangan panas dan suhu 30 hingga 40 derajat Celcius dengan

rangkaian 26 gerakan. Manfaat yang didapatkan hampir sama

dengan yoga bikram, seperti peningkatan fleksibilitas.

4. Definisi prenatal

Menurut Elisabeth B. Hurlock Prenatal atau masa sebelum

melahirkan merupakan periode awal perkembangan manusia yang

dimulai sejak konsepsi, yaitu ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma

laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.

5. Definisi prenatalyoga (senam hamil)

Menurut Tia Pratignyo, 2014 Prenatal yoga (yoga selama hamil)

merupakan salah satu jenis modifikasi dari Hatha Yoga yang

disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.

Prenatal yoga merupakan gerakan senam hamil yang dilakukan

sesuai dengan pedoman yoga yang telah divalidasi ahli yoga serta
14

diberikan pada ibu hamil sebanyak 4 kali dengan durasi 60 menit setiap

dua kali seminggu dan diberikan pada kelompok eksperimen. Senam

akan diberikan pada ibu hamil sebanyak 4 kali dengan durasi 30 menit

setiap dua kali seminggu (Depkes, 2009).

6. Tujuan prenatalyoga

Tujuan prenatal yoga yaitu mempersiapkan ibu hamil secara

fisik, mental, serta spiritual untuk proses persalinan. Dengan persiapan

yang matang, sang ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh

keyakinan menjalani persalinan dengan lancar dan nyaman (Tia

Pratignyo, 2014)

7. Prinsip prenatal yoga

a. Napas dengan penuh kesadaran

Napas yang dalam serta teratur yang bersifat menyembuhkan dan

menenangkan. Melalui teknik pernapasan yang benar, sang ibu

akan lebih dapat mengontrol pikiran dan tubuhnya.

b. Gerakan yang lembut dan perlahan

Gerakan yang lembut serta mengalir akan membuat tubuh ibu

lebih luwes sekaligus juga kuat. Gerakan prenatal yoga fokus

pada otot-otot dasar panggul, otot panggul, pinggul, paha serta

punggung.

c. Relaksasi dan meditasi

Dengan relaksasi dan meditasi, maka seluruh tubuh serta pikiran

ibu dalam keadaan atau kondisi yang relaks, tenan dan damai.
15

d. Ibu dan bayi

Prenatal yoga meluangkan waktu spesial serta meningkatkan

bonding antara ibu dan calon bayi. Jika ibu bahagia serta relaks,

bayi pun juga akan merasakan hal yang sama seperti apa yang

dirasakan oleh sang ibu.

8. Manfaat prenatal yoga

Apriliani mengemukakan bahwa berpikir positif yang dibangun

oleh ibu hamil terkait dengan persalinan yaitu salah satu bentuk manfaat

yang didapatkan dari prenatal yoga pada tahap relaksasi yang dalam.

Relaksasi ini diharapkan menghindarkan ibu hamil dari tegang maupun

perasaan cemas serta rasa takut yang terkait persalinan dapat

dihilangkan dan memunculkan perasaan optimis serta berani untuk

melalui proses alamiah yang akan dilewati oleh perempuan.

Ada beberapa manfaat prenatal yoga menurut (Tia Pratignyo,

2014) anatara lain :

a. Fisik

1) Meningkatkan energi, vitalitas, serta daya tahan tubuh

2) Melepaskan stress dan kecemasan

3) Meningkatkan kualitas tidur

4) Menghilangkan ketegangan otot

5) Mengurangi keluhan fisik secara umum waktu hamil, seperti

nyeri punggung, nyeri panggul, hingga terjadinya

pembengkakan pada bagian tubuh.


16

6) Membantu proses penyembuhan serta pemulihan setelah

melahirkan.

b. Mental dan emosi

1) Menstabilkan emosi ibu hamil yang cenderung fluktuatif.

2) Menguatkan tekad serta keberanian

3) Meningkatkan rasa percaya diri dan fokus

4) Membangun afirmasi positif serta kekuatan pikiran pada saat

persalinan.

c. Spiritual

1) Menenangkan serta mengheningkan pikiran melalui relaksasi

dan meditasi.

2) Memberikan waktu yang tenang untuk menciptakan ikatan

batin antara ibu dengan bayi.

3) Menanamkan rasa kesabaran, instuisi, serta kebijaksanaan.

9. Kelas prenatal yoga

Ada beberapakelas prenatal yang saat ini ditawarkan menurut

(Conny Widya Hermina & Agus Wirajaya, 2015). Antara lain :

a. Kelas edukasi kehamilan serta persalinan baik dalam bentuk kelas

kecil seminar yang diadakan oleh rumah sakit bersalin, dokter

kandungan atau bidan yang biasanya menjelaskan mengenai

tahapan persalinan dan serba-serbinya.

b. Senam hamil

Menurut (Conny Widya Hermina & Agus Wirajaya, 2015).

Tujuan utama pada senam hamil yaitu sebagai latihan gerak pada
17

ibu hamil untuk mempersiapkan fisik sang ibu saat menghadapi

proses persalinan. Dengan melakukan senam hamil secara rutin,

dipercaya hal tersebut akan lebih memudahkan ibu ketika proses

mengejan (his) saat melahirkan.

c. Yoga hamil (prenatal yoga)

Tujuan utamanya yoga ini sama dengan ibu hamil, yaitu sebagai

latihan gerak ibu hamil. Kelebihanya yaitu yoga juga

mengajarkan teknik pernapasan serta relaksasi. Hal ini mampu

membuat ibu hamil merasakan ketenangan dan kenyamanan

menjalani semasa kehamilan. Beberapa gerakan prenatal yoga

mampu mengatasi keluhan selama masa kehamilan seperti

sembelit, insomnia, dan rasa cemas menjelang persalinan.

d. Kelas relaksasi

Kelas relaksasi membantu mengajarkan ibu hamil untuk

menyadari kondisinya sendiri serta bayi yang ada di dalam

kandungan. Kelas relaksasi juga membantu sang ibu lebih

nyaman dan belajar berpikir positif.

e. Hipnobirthing

Kelas hipnobirthing pada umumnya mengajarkan relaksasi,

healing trauma, teknik mengurangi rasa sakit pada saat

persalinan.
18

10. Panduan umum berlatih yoga

Panduan umum berlatih yoga saar hamil menurut (Pujiastuti

Sindhu & Qanita, 2011).

Gambar 2.1 Perlengkapan latihan yoga

Perlengkapan Latihan Yogameliputi

a) Matras

b) Musik terapi

c) Bosu Ball

Persiapan sebagai berikut

a. Memakai pakaian yang pas (tidak terlalu longgar dan juga tidak

terlalu ketat yang akan mengganggu napas serta gerakan) dengan

bahan yang ringan serta menyerap keringat.

b. Memakai bra khusus untuk ibu hamil yang bisa menyangga

payudara dengan baik.


19

c. Berlatih tanpa alas kaki (kaus kaki dan sepatu) di atas matras

yoga yang anti-slip untuk mencegah resiko terpeleset serta

terkilir.

d. Gunakan beberapa alat bantu yang mudah ditemukan di rumah,

seperti bantal tidur, kursi pendek, kursi kayu, bean bag, dan ikat

pinggang.

e. Berlatihlah dalam ruangan yang sama serta dengan waktu yang

sama pada setiap harinya, untuk menciptakan suasana dan

memudahkan pikiran anda langsung “masuk” ke suasana yoga.

Juga bisa menyetel musik yang lembut saat berlatih untuk

menciptakan suasana pikiran yang tenang.

f. Kosongkan perut sebelum berlatih, 2 jam setelah makan berat

serta 1 jam setelah makan ringan.

g. Minum air putih sesering mungkin sebelum maupun setelah dan

saat berlatih. Ibu hamil sangat mudah terkena dehidrasi, yang

dapat membahayakan keselamatan ibu serta janin.


20

11. Macam-macam gerakan yoga

a. Easy pose (Sukhasana)

Gambar 2.2Easy pose(Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).

Easy posemerupakan posisi hip opening yang paling mudah

untuk dilatih, serta bisa dilakukan kapan saja. Meskipun terlihat

mudah, tidak semua bisa melakukanya, terutama bagi laki-laki

yang sering kali ototnya sering mengalami kaku.Gerakan ini bisa

dilakukan setiap kali memulai latihan yoga disertai dengan latihan

pernapasan untuk menyeimbangkan pikiran serta tubuh, dan bisa

dilakukan kembali sebelum mengakhiri latihan yoga.

Manfaat dariPosisi ini melatih otot panggul lebih terbuka,

tulang punggung (spine) memanjang, membuka area dada, bila

disertai latihan pernapasan akan meningkatkan fokus,


21

keseimbangan, ketenangan diri yang baik untuk menghilangkan

rasa lelah serta rasa cemas atau khawatir yang sering dirasakan

saat kehamilan dan menjelang proses kelahiran bayi.

b. Child Pose (Balasana)

Gambar 2.3Child pose (Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).

Pose ini merupakan posisi yang ditunggu-tunggu setiap kali

berlatih di kelas yoga, karena posisi ini sangat baik untuk istirahat

sejenak di sela-sela latihan yoga yang dinamis. Terutama saat

hamil, rasanya ingin sepanjang kelas isinya hanya child pose saja.

Manfaat dariPosisi ini baik untuk memnuka area panggul

serta paha dalam dan meregangkan tulang kelangkang (sacrum).

Melatih posisi ini bisa membantu melepaskan rasa tegang atau

stress dan membantu menenangkan pikiran serta meningkatkan

rasa tenang dan kesiapan jelang kelahiran bayi. Saat melatih

posisi ini, minta pasangan membantu area punggung serta

pinggang untuk membantu relaksasi tubuh secara keseluruhan.


22

c. Butterfly Pose (Baddha Konasana)


23

Gambar 2.4Butterfly pose(Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).

Posisi ini merupakan posisi yang paling sering untuk latihan

sepanjang masa kehamilan karena sangat baik untuk membuka

area panggul serta pada saat yang sama bisa membantu saya

untuk relaksasi tubuh serta pikiran.

Manfaat dariPosisi ini baik untuk membuka area panggul

serta paha dalam, meningkatkan asupan oksigen pada plasenta,

membantu mengarahkan bayi untuk turun menuju area pelvis

mempersiapkan dan bayi untuk proses kelahiran, membantu

relaksasi seluruh bagian tubuh, serta membantu proses

pembukaan bila dilakukan saat kontraksi terjadi.

d. Wide Angle Seated Forward Bend (Upavistha Kosana)


24

Gambar 2.5Wide Angle Seated ForwardBend(Pujiastuti Sindhu

& Qanita, 2011).

Posisi ini sangat baik untuk kehamilan, terutama saat

memulai merasakan beban berat dari area perut yang kemudian

menimbulkan sakit pinggang.

Manfaat dariPosisi ini sangat baik untuk membuka panggul

serta tulang kelangkang (sacrum), menghilangkan rasa tegang

pada tulang punggung, pinggang bawah, dan paha dalam. Posisi

ini juga membantu meningkatkan oksigen pada plasenta.

e. Cresent Lunge (Anjeneyasana)

Gambar 2.6Cresent Lunge(Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).


25

Sepanjang kehamilan, seringkali merasa kehilangan energy,

atau menyukai latihan yoga yang dinamis tapi tubuh tidak

sanggup melakukanya karena banyak faktor kehamilan yang

berperan. Bisa mencoba melakukan cresent lungesecara rutin

karena posisi ini cukup powerfullserta menantang untuk

dilakukan di kala hamil.

Manfaat dari Posisi ini baik untuk membuka panggul serta

mempersiapkan panggul untuk kelahiran bayi, membantu

mengarahkan bayi ke arean pelvis, memberikan ruang pada bayi

untuk melakukan posisi rotasi internal, serta membantu

pembukaan bila dilakukan saat kontraksi terjadi.

f. HalfPigeon Pose (Ardha Kapotasana)

Gambar 2.7Half Pigeon Pose(Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).


26

Salah satu hal yang sering terjadi secara umum di kala hamil

yaitu linu di area panggul yang sering dikenal sebagai sciatica, di

mana saat merasakan nyeri yang menjalar dari punggung bawah

hingga ke paha, betis, tumit serta telapak kaki baik pada satu sisi

maupun kedua sisi kaki. Hal ini juga di alami saat kehamilan

memasuki trismeter akhir dan posisi half pigeon pose sangat

membantu untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan rasa

nyeri atau kram bila dilakukan secara rutin.

Manfaat dariSelain bermanfaat untuk mengurangi atau

menghilangkan nyeri akibat sciatica seperti yang saya jelaskan

sebelumnya, posisi ini juga membantu mengarahkan bayi ke area

pelvis, memberikan ruang pada bayi untuk melakukan posisi

rotasi internal, serta membantu pembukaan bila dilakukan saat

kontraksi terjadi.

g. Squat Pose (Malasana)

Gambar 2.8Squat Pose(Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).


27

Posisi jongkok atau squat merupakan posisi yang baik untuk

dilatih sepanjang kehamilan karena sangat efektif membantu area

panggul untuk terbuka. Posisi ini juga bisa digunakan sebagai

posisi melahirkan bila dokter mengizinkan, karena dengan posisi

ini, gravitasi akan membantu bayi untuk lahir lebih mudah.

Manfaat dari Mengurangi atau menghilangkan ketegangan

pada tulang punggung, bahu, serta leher, meningkatkan asupan

oksigen pada plasenta, membuka area panggul serta tulang

kelangkang (sacrum), mengurangi sakit pinggang, membantu

pembukaan bila dilakukan saat kontraksi.

h. Happy Baby Pose (Ananda Balasana)

Gambar 2.9Happy Baby Pose(Pujiastuti Sindhu & Qanita,

2011).
28

Posisi ini jadi favorite ibu hamil, posisi ini rasanya bisa

membuat hati senang karena ada elemen playful saat

melakukanya. Bila suda trimester terakhir kehamilan dan merasa

kurang nyaman berbaring pada punggung, hindari pose ini atau

gunakan alas selimut atau bantal tipis untuk menopang pinggang

dan supaya lebih nyaman saat melatih posisi.

Manfaat dariPosisi ini bisa menghilangkan rasa mual atau

pusing akibat hormone semasa kehamilan saat berbaring dengan

kepala menyentuh matras atau lantai, membantu meregangkan

otot panggul serta menghilangkan kram di area uterus, dan

membuat lebih rileks karena meregangkan seluruh bagian tubuh

secara nyaman.

12. Gerakan yoga yang harus dihindariibu hamil

Ada beberapa gerakan prenatal yoga yang tidak aman dilakukan

oleh ibu hamil karena bisa membahayakan keselamatan ibu dan janin.

Inilah beberapa gerakan yoga untuk ibu hamil yang harus dihindari

menurut (Jody Braverman, 2019) :

a. Backbends

b. Balancing position on one leg (unless supported by chair or wall)

c. Camel

d. Handstands
29

e. Upward bow

f. Strong twists

g. Lying on your back after 16 weeks

h. Lying on your tummy (prone)

i. Upside-down postures (inversions)

B. Konsep Kecemasan

1. Definisi kecemasan

Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir yang sumbernya

samar-samar, biasanya sering tidak spesifik dan tidak diketahui oleh

individu tersebut.kecemasan yaitu perasaan atau respon emosional

terhadap penilaian, perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart,

2006). Keadaan emosi ini dialami secara obyektif serta

dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Kecemasan

merupakan respon emosional dengan penilaian dalam kehidupan sehari-

hari. Kecemasan menggambarkan keadaan khawatir, takut, gelisah dan

tidak tentram disertai dengan berbagai macam keluhan fisik. Menurut

(Hawari,2007) Kecemasan merupakan manifestasi berbagai proses

emosi yang bercampur bau, biasanya terjadi ketika orang yang sedang

mengalami perasaan (frustasi) serta konflik (pertentangan batin).

Menurut (Mandagi, 2013) Kecemasan adalah keadaan normal yang

terjadi dalam berbagai keadaan, seperti pertumbuhan, dan adanya

perubahan serta pengalaman yang baru. Kecemasan (anxiety) adalah


30

perasaan yang takut dan tidak jelas penyebabnya serta tidak didukung

oleh situasi yang ada (Usman, 2016). Kecemasan bisa dirasakan oleh

setiap orang saat mengalami tekanan darah dan perasaan yang

mendalam menyebabkan masalah psikiatrik serta dapat berkembang

dalam jangka waktu yang lama. (Shodiqoh, 2014).Kecemasan ibu hamil

dapat timbul pada trimester ketiga kehamilan sampai waktu persalinan,

dimasa pada periode ibu hamil merasakan cemas terhadap berbagai hal

seperti normal atau tidak normalnya bayi lahir, nyeri yang dirasakan.

(Usman, 2016) dengan semakin dekat jadwal persalinan, terutama pada

kehamilan yang pertama, wajar jika timbul perasaan yang cemas atau

takut karena kehamilan adalah pengalaman yang baru atau pertama kali

(Mimunah, 2009). Pada dasarnya Ibu hamil akan mengalami beberapa

perubahan dalam tubuhnya yaitu baik dalam segi fisiologis dan

psikologis. Sealama proses perubahan tersebut secara psikologis ibu

hamil akan menyesuaikan perubahan baru yang ada dalam dirinya

sehingga hal ini dapat menimbulkan kecemasan (Aprianawati, R.B &

Sulistyorini, 2007).

2. Etiologi kecemasan

Menurut (Sadock, 2015). Secara umum, ada dua teori mengenai

etiopatogenesis munculnya kecemasan, yaitu teori psikologis dan teori

biologis.

Teori psikologis ada tiga kelompok utama :

a. Teori psikoanalitik
31

Kecemasan didefinisikan sebagai sinyal adanya bahaya pada

ketidaksabaran. Kecemasan dipandang akibat dari konflik psikik

antara keinginan yang tidak disadari bersifat seksual atau agresif

serta ancaman terhadap hal tersebut dari superego atau realitas

eksternal. Sebagai respon terhadap sinyal ini, ego memobilisasi

mekanisme pertahanan untuk mencegah fikiran serta perasaan

yang tidak dapat diterima agar tidak muncul di kesadaran

(Sadock, 2015). Menurut (Videbeck, 2012) Individu yang

mengalami gangguan kecemasan menggunakan secara yang

berlebihan salah satu atau pola tertentu dari mekanisme

pertahanan.

b. Teori perilaku

Menurut teori (Sadock, 2015). Kecemasan merupakan respon

yang dipelajari terhadap stimulus lingkungan spesifik. Sebagai

contoh, seorang anak yang dibesarkan oleh ayah yang kasar,

dapat menjadi cemas ketika melihat ayahnya. Hal ini dapat

berkembang, anak tersebut kemungkinan tidak akan bisa

mempercayai semua laki-laki. Kemungkinan penyebab lain,

mereka belajar memiliki respon internal kecemasan dengan

meniru respon kecemasan orang tua. Kecemasan bisa dipelajari

oleh individu melalui pengalaman serta dapat diubah melalui

pengalaman yang baru, (Videbeck, 2012).

c. Teori eksistensial
32

Menurut teori ini digunakan pada gangguan cemas

menyeluruh tanpa adanya stimulus spesifik yang bisa

diidentifikasi sebagai penyebab perasaan yang cemas kronisnya.

Konsep utama dari teori eksistensial yaitu individu merasa hidup

tanpa adanya tujuan. Kecemasan adalah respon terhadap perasaan

dan maknanya, (Sadock, 2015).

Teori biologis terdiri atas :

a. Saraf otonom

Menurut (Sadock, 2015). Stimulasi sistem saraf otonom bisa

menimbulkan gejala tertentu seperti kardiovaskular (contoh : sakit

kepala), gastrointestinal (contoh : diare) serta pernapasan

(contoh : takipneu). Sistem saraf otonom pada sejumlah pasien

gangguan kecemasan, terutama dengan gangguan kecemasan

sangat berat menunjukkan peningkatan tonus simpatik,

beradaptasi lambat terhadap stimulus berulang serta berespon

berlebihan terhadap stimulus sedang.

b. Neurotransmitter

Berdasarkan penelitian pada hewan terkait perilaku serta

terapi obat, terdapat tiga neurotrasmiter utama yang ada

hubunganya dengan kecemasan, yaitu asam gama-amino butrat

(GABA), serotinim serta norepinefrin. (Sadock, 2015).

c. Studi pencitraan otak


33

Suatu kisaran studi pencitraan otak, yang hampir selalu

dilakukan pada gangguan cemas spesifik, dapat menghasilkan

beberapa kemungkinan petunjuk dalam memamhami gangguan

rasa cemas. Studi struktural, seperti adanya CT dan MRI,

dilakukan untuk menunjukkan peningkatan ukuran ventrikel otak.

Hal ini pada suatu studi dihubungkan dengan lamanya

penggunaan benzodiazepine pada pasien. Ada beberapa hasil

penelitian menunjukkan pasien dengan adanya gangguan cemas

memiliki keadaan patologis dari fungsi otak serta hal tersebut

dapat menjadi penyebab dari gejala gangguan kecemasan yang

dialami oleh pasien.

d. Teori genetik

Studi genetik menghasilkan bukti bahwa ada beberapa

komponen genetik turun berperan dalam timbulnya gangguan

kecemasan. Hereditas dinilai menjadi salah satu faktor

predesposisi timbulnya gangguan rasa cemas. Sebagian dari

pasien dengan gangguan panik setidaknya memiliki satu kerabat

yang mengalami gangguan tersebut. Gamnbaran dari gangguan

cemas lainya, walaupun tidak setinggi itu, juga menunjukkan

adanya frekuensi penyakit yang lebih tinggi pada kerabat derajat

pertama pasien yang mengalaminya daripada kerabat orang yang

tidak mengalami gangguan kecemasan.

3. Manifestasi klinis
34

Gejala kecemasan yang timbul yaitu berbeda-beda setiap

individu. Gejalanya berupa gelisah, pusing, jantung berdebar-debar

serta gemetaran. Kecemasan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari,

(Mandagi, 2013).

Menurut (Sadock, 2015). Gejala kecemasan dapat berupa :

a. Perasaan ansietas, merupakan melihat kondisi emosi individu

yang menunjukkan perasaan yang cemas, firasat yang buruk,

takut akan pikiiran sendiri, serta mudah tersinggung.

b. Ketegangan (tension), merupakan merasa tegang, lesu, tak bisa

istarahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis,

gemetar serta gelisah.

c. Ketakutan, merupakan takut pada kegelapan, takut pada orang

asing, takut ditinggal sendirian, takut pada keramaian lalu lintas,

serta takut pada kerumunan orang banyak.

d. Gangguan tidur, merupakan sukar mengawali tidur, sering

terbangun pada malam hari, tidur tidak merasakan nyenyak,

bangun dengan lesu, banyak mimpi misalnya, mimpi buruk.

e. Gangguan kecerdasan, merupakan sukar berkonsentrasi serta daya

ingatnya buruk.

f. Perasaan depresi, merupakan hilangnya minat, berkurangnya

kesenangan pada hobby, sedih, bangun dini hari, serta perasaan

yang berubah-ubah sepanjang hari.

g. Gejala somatik (otot). Merupakan sakit serta nyeri di otot-otot,

kaku, kedutan otot, gigi gemerutuk, serta suara yang tidak stabil.
35

h. Gejala somatik (sensorik), Merupakan tinnitus (telinga

berdengung), penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa

lemah, perasaan seperti ditusuk-tusuk.

i. Gejala kardiovaskular, merupakan takikardi, berdebar, nyeri di

dada, denyut nadi cepat, perasaan lesu atau lemas seperti mau

pingsan, serta detak jantung seperti menghilang atau seperti

berhenti sekejap.

j. Gejala gastrointestinal, merupakan sulit menelan, perut melilit,

gangguan pada pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan,

perasan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual dan

muntah, BAB lembek, kehilangan BB serta sulit BAB

(konstipasi).

k. Gejala urogenital, merupakan sering BAK, tidak dapat menahan

air seni, amenorrhoe, menorrhagia, perasaan menjadi dingin

(frigid), ejakulasi praecocks, ereksi hilang serta impotensi.

l. Gejala otonom, merupakan mulut kering, wajah memerah, mudah

berkeringat, pusing serta sakit kepala, dan merinding.

m. Tingkah laku pada saat wawancara, merupakan gelisah, tidak

tenang, jari gemetar, kening berkerut, wajah tegang, tonus otot

meningkat, napas pendek serta cepat, dan wajah memerah.

Selain pengaruh gejala diatas, kecemasan mempengaruhi

pikiran, persepsi, serta pembelajaran. Kecemasan juga cenderung

menimbulkan kebingungan serta distorsi persepsi waktu dan

ruang tetapi juga orang serta arti peristiwa. Distorsi ini dapat
36

mengganggu proses pembelajaran dengan menurunkan

konsentrasi, mengurangi daya ingat, serta mengganggu

kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal yang lainya

yaitu membuat asosiasi. (Kaplan & Sadock, 2014).

4. Jenis kecemasan

Menurut Freud terdapat 3 macam kecemasan yaitu:

a. Kecemasan realitas

Kecemasan realitas atau rasa takut akan bahaya-bayaha yang

nyata di dunia luar.

b. Kecemasan neurotik

Kecemasan neurotik merupakan rasa takut akan lepas dari kendali

serta menyebabkan pribadi berbuat sesuatu yang bisa

membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik adalah ketakutan

terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting

dipuaskan.

c. Kecemasan moral

Kecemasan moral merupakan rasa takut terhadap suara hati.

Orang-orang yang egonya berkembang dengan baik cenderung

merasa bersalah jika mereka melakukan bahkan berpikir untuk

melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.

Menurut Spielerger menyebutkan bahwa terdapat dua jenis

kecemasan, yaitu :
37

1) State Anxiety

State Anxiety atau kecemasan sesaat dapat didefinisakan sebagai

ketakutan, kegelisahan, ketidaknyamanan, serta gairah system

saraf otonom yang diinduksi untuk sementara olehn situasi yang

dianggap berbahaya (misalnya, bagaimana perasaan seseorang

pada saat ancaman yang dirasakan).

2) Trait Anxiety

Trait Anxiety atau kecemasan dasar dapat didefinisikan sebagai di

posisi yang relative bertahan untuk merasakan stress, khawatir,

serta ketidaknyamanan.

5. Dampak Negatif kecemasan bagi Ibu dan Bayi

Kecemasan dapat berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa

kehamilan sampai persalinan, seperti janin gelisah sehingga

menghambat pertumbuhan janin, melemahkan kontraksi otot rahim.

Dampat negatif tersebut dapat membahayakan ibu serta janin,

(Novitsari, 2013). Selain berdampak pada proses persalinan, perasaan

cemas yang dialami ibu

hamil dapat berpengaruh pada tumbuh kembangnya anak. Kecemasan

terjadi terutama pada trimester ketiga dapat mengakibatkan penurunan

berat lahir dan peningkatan aktifitas HHA (Hipotalamus-Hipofisis-

Adrenal) yang dapat menyebabkan perubahan produksi pada hormon

steroid, rusaknya perilaku sosial serta angka fertilitas waktu dewasa.

Selain itu, kecemasan masa kehamilan berkaitan dengan adanya


38

masalah emosional, gangguan hiperaktifitas, desentralisasi serta

gangguan perkembangan kognitif pada anak, (Shahhosseini, dkk, 2015).

6. Faktor yang mempengaruhi kecemasan

Secara umum, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi

kecemasan ibu hamil, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

internal dibagi menjadi dua jenis : kepercayaan tentang persalinan serta

perasaan menjelang persalinan. Selain faktor internal ada juga faktor

eksternal dibagi menjadi dua jenis, yaitu kurangnya informasi dari

tenaga kesehatan serta dukungan suami. (Shodiqoh, 2014).

Kepercayaan faktor internal adalah tanggapan percaya atau

tidaknya ibu hamil tentang cerita atau mitos yang sering didengar dari

orang sekitar atau yang berkembang di daerah asal atau tempat

tinggalnya. Sedangkan perasaan menjelang persalinan berkaitan dengan

perasaan yang takut atau tidak takut yang dialami oleh ibu menjelang

persalinan. (Shodiqoh, 2014).

Informasi dari tenaga kesehatan adalah faktor yang penting bagi

ibu hamil karena informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat

kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Menurut

Notoatmodjo (2005), kelengkapan informasi yang diperoleh tentang

keadaan lebih lanjut mengenai kehamilanya, termasuk adanya penyakit

dalam kehamilan, membuat ibu hamil lebih siap dengan semua yang

akan terjadi saat persalinan serta ibu tidak merasa terbebani dengan

perasaan yang takut dan merasa cemas. Selain informasi dari tenaga

kesehatan, dukungan dari suami juga merupakan faktor eksternal yang


39

penting bagi ibu hamil. Dukungan suami bisa mengurangi kecemasan

sehingga ibu hamil trimester ketiga dapat merasa tenang serta memiliki

mental yang kuat dalam menghadapi persalinan, (Shodiqoh, 2014).

Selain faktor internal serta faktor eksternal, terdapat faktor

biologis serta faktor psikis yang dapat mempengaruhi kecemasan pada

ibu hamil. Faktor biologis meliputi kesehatan serta kekuatan selama

kehamilan dan kelancaran dalam melahirkan bayinya. Sedangkan,

faktor psikis seperti keseiapan mental ibu hamil selama kehamilan

hingga kelahiran dimana terdapat perasaan cemas, tegang, bahagia serta

berbagai macam persalinan yang lain, serta masalah-masalah seperti

keguguran, penampilan serta kemampuan melahirkan. (Maimunah,

2009).

Secara spesifik, faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu

hamil seperti pengambilan keputusan, usia pada ibu hamil, kemampuan

serta kesiapan keluarga, kesehatan serta pengalaman mendapat

keguguran sebelumnya. (Mimumah, 2009).

Sedangkan menurut Aktas, Songul & Kiymet terdapat beberapa

faktor yaitu :

a. Usia

Usia mempengaruhi psikologis seseorang, semakin

bertambah usia semakin baik tingkat kematangan emosi

seseorang. Kehamilan serta persalinan yang aman yaitu pada usia


40

reproduksi sehat, yaitu 20-30 tahun. Usia ibu hamil yang dibawah

20 tahun atau yang diatas 35 tahun adalah usia hamil yang

beresiko tinggi , sehingga dapat menimbulkan kecemasan.

b. Pekerjaan

Ibu hamil yang bekerja mencemaskan kehilangan pekerjaan

apabila pekerjaanya tidak dapat diselesaikan karena kehamilanya,

sebaliknya apabila pekerjaan ibu hamil tidak terlalu banyak

tenaga, dimana ibu bisa menjalaninya selama kehamilan,

pekerjaanya bisa membawa dampak positif.

Menurut Said (2015), didapatkan bahwa dari 9 responden ibu

hamil primigravida yang bekerja lebih banyak tidak mengalami

kecemasan yaitu sebanyak 6 orang (66,7%), sedangkan dari 31

responden ibu hamil primigravida yang tidak bekerja lebih

banyak yang mengalami kecemasan yaitu sebanyak 16 orang

(51,6%). Bekerja dapat mengalihkan perasaan cemas yang

dialami oleh ibu hamil karena aktivitas yang menyita waktu

sehingga ibu hamil fokus ke pekerjaanya. Ibu hamil yang

memiliki pekerjaan dapat berinteraksi dengan masyarakat

sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai kehamilanya.

c. Status pendidikan

Pendidikan pada umumnya berguna dalam merubah pola

pikir, pola tingkah laku serta pola pengambilan keputusan.

Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan

respon terhadap sesuatu yang dating baik dari dalam maupun luar.
41

Orang yang berpendidikan tinggi memberikan respon yang lebih

rasional dibandingkan yang berpendidikan lebih rendah.

Menurut Handayani (2012), dari 11 responden ibu hamil

primigravida yang memiliki tingkat pendidikan rendah (SMA)

lebih banyak mengalami kecemasan. menurut (Usman, 2012)

yaitu tingkat pendidikan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap

tingkat kecemasan ibu. Pendidikan dapat membantu ibu dan

keluarganya mengendalikan sumber kecemasan, terlebih lagi pada

kehamilan pertama (primigravida). Pendidikan juga dapat

mempengaruhi persepsi ibu hamil, cara berpikir dalam mengelola

informasi serta mengambil keputusan. Kecemasan pada ibu hamil

dipengaruhi oleh beberapa faktor pengetahuan ibu hamil

mengenai kehamilanya. para ahli menjelaskan bahwa sebagian

besar responden yang mengalami kecemasan yaitu Semakin

tinggi pendidikan ibu hamil maka semakin tinggi tingkat

pengetahuanya sedangkan, pendidikan yang rendah menyebabkan

kecemasan karena kurangnya informasi yang dimiliki karena

untuk mengantisipasi diri dalam menghadapi kecemasan.

d. Paritas

Paritas merupakan jumlah persalinan yang pernah dialami ibu

baik lahir hudup maupun lahir mati. Kecemasan yang dialami ibu

primipara tentu berbeda dengan multipara, karena pada ibu

multipara sudah memiliki pengalaman persalinan sebelumnya.

e. Riwayat kehamilan lalu


42

Adanya pengalaman yang traumatis saat kehamilan lalu dapat

mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil seperti abortus.

7. Penatalaksanaan kecemasan

a. Penatalaksanaan Farmakologi

Pengobatan untuk anti kecemasan terutama benzodiazepine,

obat ini digunakan untuk jangka pendek, serta tidak dianjurkan

untuk jangka panjang karena pengobatan ini menyebabkan

toleransi dan ketergantungan. Obat anti kecemasan

nonbenzodiazepine, seperti buspiron (Buspar) serta berbagai

antidepresan. (Isaacs, 2005).

b. Penatalaksanaan non Farmakologi

1) Distraksi

Distraksi yaitu metode untuk menghilangkan kecemasan

dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga

pasien akan lupa terhadap rasa cemas yang dialami. Stimulus

sensori yang menyenangkan menyebabkan pelepasan endorphin

yang bisa menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan lebih

sedikit stimuli cemas yang ditransmisikan ke otak (Potter &

Perry, 2005).

2) Relaksasi

Terapi relaksasi yang dilakukan dapat berupa relaksasi,

meditasi, relaksasi imajinasi serta visualisasi dan relaksasi

progresif . Relaksasi prenatal yoga ini dapat meregangkan otot-


43

otot dan menjadikan otak rileks, sehingga dapat mengurangi

tingkat kecemasan ibu hamil menurut (Isaacs, 2005).

8. Tingkat Kecemasan

Ada empat tingkat kecemasan menurut (Videbeck, 2012; Stuart,

2007), yaitu:

a. Ansietas ringan (Mild Anxiety) yang berhubungan dengan adanya

ketegangan dalam kehidupan sehari-sehari. Ansietas ringan yaitu

perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda serta membutuhkan

perhatian yang khusus. Stimulasi sensoris meningkat dan dapat

membantu memusatkan perhatian untuk belajar menyelesaikan

masalah, berpikir, bertindak, merasakan serta melindungi diri

sendiri.

b. Ansietas sedang (Moderate Anxiety) yaitu perasaan yang

mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar-benar berbeda dan

menyebabkan agitasi atau gugup. Hal ini memungkinkan individu

untuk memusatkan perhatian pada hal yang penting serta

mengesampingkan hal yang lain. Kecemasan tingkat ini

mempersempit lahan persepsi.

c. Ansietas berat (Severe Anxiety) yaitu dapat dialami ketika

individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda serta terdapat

ancaman, sehingga individu lebih fokus pada sesuatu yang rinci

serta spesifik dan tidak berfikir tentang hal yang lain.

d. Ansietas sangat berat atau panik , yaitu tingkat tertinggi ansietas

dimana semua pemikiran yang rasional berhenti mengakibatkan


44

respon fight,flight, atau freeze, merupakan kebutuhan untuk pergi

secepatnya, tetap ditempat serta berjuang atau tidak dapat

melakukan apapun. Ansietas sangat berat berhubungan dengan

terpengaruh, ketakutan serta teror.

9. Pengukuran Tingkat Kecemasan

Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan

dapat menggunakan berbagai skala penelitian, salah satunya adalah

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS). Skala HARS adalah

pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom

pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS

terdapat 14 symptom yang nampak, setiap item yang diobservasi diberi

5 tingkatan skor antara 0 (Nol present) sampai dengan 4 (severe)

(Hidayat, 2007).

Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang

diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar

dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic.

Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas yang

cukup tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada trial

clinicyaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran

kecemasan dengan menggunakan Skala HARS menurut Hamilton

Anxiety Rating Scale (HARS) yang dikutip Hidayat (2007) penelitian

kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi :

a. Perasaan cemas (ansietas) yang ditandai dengan adanya cemas,

firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, dan mudah tersinggung.


45

b. Ketegangan yang ditandai dengan perasaan tegang, lesu, tidak

dapat istirahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis,

gemetar dan gelisah.

c. Ketakutan ditandai dengan ketakutan pada kegelapan, ketakutan

ditinggal sendiri, ketakutan pada orang asing, ketakutan pada

binatang besar, ketakutan pada keramaian lalu lintas, ketakutan

pada kerumunan banyak orang.

d. Gangguan tidur ditandai dengan sukar memulai tidur, terbangun

pada malam hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak

mimpi-mimpi, mimpi buruk, mimpi yang menakutkan.

e. Gangguan kecerdasan ditandai dengan sulit berkonsentrasi, daya

ingat buruk, daya ingat menurun.

f. Perasaan depresi ditandai dengan kehilangan minat, sedih, bangun

dini hari, kurangnya kesenangan pada hobby, perasaan berubah

sepanjang hari.

g. Gejala somatik ditandai dengan nyeri pada otot, kaku, kedutan otot,

gigi gemerutuk, suara tidak stabil.

h. Gejala sensorik ditandai dengan tinnitus, penglihatan kabur, muka

merah dan pucat, merasa lemah, perasaan seperti ditusuk-tusuk.

i. Gejala kardiovaskuler ditandai dengan takhikardi (denyut jantung

cepat), berdebar-debar, nyeri dada, denyut nadi mengeras, rasa

lesu/lemas seperti mau pingsan, detak jantung menghilang berhenti

sekejap.
46

j. Gejala pernapasan ditandai dengan rasa tertekan atau sempit di

dada, perasaan tercekik, merasa nafas sesak, sering menarik nafas

panjang.

k. Gejala gastrointestinal ditandai dengan sulit menelan, mual, perut

melilit, gangguan pencernaan, nyeri lambung sebelum dan sesudah

makan, rasa panas diperut, perut terasa kembung dan penuh,

muntah, BAB lembek, kehilangan BB, sukar BAB (konstipasi).

l. Gejala urogenital ditandai dengan sering BAK, tidak dapat

menahan kencing, darah haid berlebihan, tidak haid, masa haid

berkepanjangan, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin

(frigid), ejakulasi dini, ereksi melemah, impotent.

m. Gejala otonom ditandai dengan mulut kering, muka merah, mudah

berkeringat, pusing, sakit kepala, kepala terasa berat, bulu kuduk

berdiri.

n. Perilaku sewaktu-waktu wawancara ditandai dengan gelisah, tidak

tenang, jari gemetar, mengerutkan dahi atau kening, muka tegang,

tonus otot meningkat, nafas pendek serta cepat, muka memerah.

Menurut Shodiqoh, 2014 TINGKAT KECEMASAN-HARS

(HAMILTON ANXIETY RATING SCALE) sebagai berikut :

a. Penilaian :

0 : Tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)

1 : Ringan (satu gejala dari pilihan yang ada)

2 : Sedang (separuh dari gejala yang ada)

3 : Berat (lebih dari separuh dari gejala yang ada)


47

4 : Sangat berat (semua gejala ada)

b. Penilaian Derajat Kecemasan

Score < 14 (tidak ada kecemasan)

14-20 (kecemasan ringan)

21-27 (kecemasan sedang)

28-41 (kecemasan berat)

42-56 (kecemasan sangat berat)

Menurut Shodiqoh, 2014 cara mengukur tingkat kecemasan

menggunakan skala HARS dengan 14 item yang sudah baku yaitu

dengan cara sebagai berikut :

Berilah tanda (√ ) jika terdapat tanda gejala yang terjadi selama

mengalami perasaan cemas (kecemasan)

Tabel 2.1 Kuisioner Skala HARS

No Tanda gejala Klasifikasi √


1. Perasaan a. Firasat buruk
Cemas b. Takut akan pikiran sendiri
c. Mudah tersinggung
48

2. Ketegangan a. Merasa tegang


b. Lesu
c. Mudah terkejut
d. Tidak dapat istirahat dengan
nyenyak
e. Mudah menangis
f. Gemetar
g. Gelisah
3. Ketakutan a. Pada gelap
b. Ditinggal sendiri
c. Pada orang asing
d. Pada binatang besar
e. Pada keramaian lalu lintas
f. Pada kerumunan banyak
orang
4. Gangguan a. Sukar memulai tidur
Tidur b. Terbangun malam hari
c. Tidak pulas
d. Mimpi buruk
e. Mimpi yang menakutkan
5. Gangguan a. Daya ingat buruk
Kecerdasan b. Sulit berkonsentrasi
c. Sering bingung
6. Perasaan a. Kehilangan minat
Depresi b. Sedih
c. Bangun dini hari
d. Berkurangnya kesukaan pada
hobby
e. Perasaan berubah-ubah
sepanjang hari
7. Gejala Somatik a. Nyeri otot
(otot-otot) b. Kaku
c. Kedutan otot
d. Gigi gemeretak
e. Suara tidak stabil
8. Gejala a. Telinga berdengung
Sensorik b. Penglihatan kabur
c. Muka merah dan pucat
d. Merasa lemah
e. Perasaan ditusuk-tusuk
9. Gejala a. Denyut nadi cepat
Cardiovaskuler b. Berdebar-debar
c. Nyeri dada
d. Denyut nadi mengeras
49

e. Rasa lemah seperti mau


pingsan
f. Detak jantung hilang sekejap
10 Gejala a. Perasaan tertekan didada
Pernapasan b. Perasaan tercekik
c. Merasa napas pendek/sesak
d. Sering menarik napas panjang
11 Gejala a. Sulit menelan
Gastrointestinal b. Mual muntah
c. Berat badan menurun
d. Konstipasi/sulit BAK
e. Perut melilit
f. Gangguan pencernaan
g. Nyeri lambung
sebelum/sesudah makan
h. Rasa panas di perut
i. Perut terasa penuh/kembung
12 Gejala a. Sering kencing
Urogenitalia b. Tidak dapat menahan kencing
c. Amenorrhoe/menstruasi yang
tidak teratur
d. Frigiditas
13 Gejala a. Mulut kering
vegetative/ b. Muka kering
otonom c. Mudah berkeringat
d. Pusing/sakit kepala
e. Bulu roma berdiri
14 Apakah Ibu a. Gelisah
merasakan b. Tidak terang
c. Mengerutkan dahi muka
tegang
d. Tonus/ketegangan otot
meningkat
e. Napas pendek dan cepat
f. Muka merah

Sumber : Shodiqoh, 2014


Kesimpulan

Score < 14 (tidak ada kecemasan)

14-20 (kecemasan ringan)

21-27 (kecemasan sedang)

28-41 (kecemasan berat)


50

42-56 (kecemasan sangat berat)

Diperbaruhi oleh (Atrkinson, 2015), cara mengukur tingkat kecemasan

menggunakan skala HARS dengan 14 item yang sudah baku yaitu dengan cara

sebagai berikut :

Berilah tanda (√ ) jika terdapat tanda gejala yang terjadi selama mengalami

perasaan cemas (kecemasan)

Tabel 2.2 Kuisioner Skala HARS

No Kecemasan Iya Tidak

Perasaan Cemas

1 Apakah anda sering merassakan firasat buruk?

2 Apakah anda merasakan takut pada perasan sendiri?

3 Apakah anda mudah tersinggung?

Ketegangan
51

4 Apakah anda mudah terkejut?

5 Apakah anda tidak dapat istirahat dengan nyenyak?

6 Apakah anda mudah menangis?

Ketakutan

7 Apakah anda takut pada gelap?

8 Apakah anda takut ditinggal sendiri?

9 Apakah anda takut pada orang asing?

Gangguan Tidur

10 Apakah anda sukar memulai tidur?

11 Apakah anda sering terbangun malam hari?

12 Apakah anda sering mimpi buruk?

Gangguan Kecerdasan

13 Apakah anda susah mengingat sesuatu?

14 Apakah anda sulit berkonsentrasi

15 Apakah anda sering bingung

Perasaan Depresi

16 Apakah anda sering merasa sedih?

17 Apakah perasaan anda berubah-ubah sepanjang hari

Gejala Somatik (otot-otot)

18 Apakah anda merasakan nyeri pada tubuh dan otot?

19 Apakah anda sering merasakan kedutan otot?

Gejala Sensorik

20 Apakah anda sering merasakan telinga berdengung?

21 Apakah anda merasakan penglihatan yang kabur?

Gejala Cardiovaskuler
52

22 Apakah anda merasakan nadi / detak jantung yang cepat?

23 Apakah anda merasakan lemah seperti mau pingsan?

Gejala Pernapasan

24 Apakah anda merasakan tertekan didada?

25 Apakah anda sering menarik napas panjang

Gejala Gastrointestinal

26 Apakah berat badan anda menurun?

Apakah anda merasakan nyeri lambung sebelum/sesudah


27
makan?

28 Apakah anda kurang nafsu untuk makan?

Gejala Urogenitalia

29 Apakah anda sering buang air kecil?

30 Apakah anda menngalami menstruasi yang tidak teratur?

Gejala vegetative/ otonom

31 Apakah mulut anda terasa kering?

32 Apakah anda sering merasakan pusing dan sakit kepala?

Point tambahan

33 Apakah anda merasakan nafas pendek dan cepat?

34 Apakah anda merasakan ketegangan otot yang meningkat?

Dengan klasifikasi:

1. Sangat tinggi : 76-100%

2. Tinggi : 51-75%

3. Sedang : 39-50%

4. Rendah : 26-38%

5. Sangat rendah : 0-25%


53

(Atrkinson, 2015)

10. Cara mengatasi kecemasan

a. Supported self-help

Bantuan mandiri yang didukung dengan melibatkan

pertemuan rutin dengan seorang professional kesehatan yang

memberikan dukungan serta pengelolaan diri. Terdapat beberapa

contoh supported self-help,yaitu :

1) Senam hamil

Senam hamil bertujuan mempersiapkan serta melatih otot-

otot sehingga dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam

persalinan normal. Manfaat gerak badan selama hamil yaitu

sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan meningkat serta tidur

lebih nyenyak.
54

2) Prenatal yoga

Prenatal yoga (yoga bagi kehamilan) adalah modifikasi dari

yoga klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik wanita

hamil yang dilakukan dengan intensitas yang lebih lembut serta

perlahan.

b. CBT (Cognitive Behavioral Therapy)

CBT merupakan bentuk perawatan psikologi yang terbukti

efektif untuk perawatan gangguan kecemasan oleh penelitian. Salah

satu kekuatan CBT merupakan fokus membangun kemampuan

untuk membantu seseorang berperan aktif dalam mengurangi gejala

kecemasan mereka. Hal ini dapat mencegah kecemasan kedepanya.

c. Pengobatan

Mengobati gejala kecemasan pada tingkat kimia. Pengobatan

dapat membantu mengurangi kecemasan untuk lebih mudah

ditangani. Pengobatan kecemasan selama kehamilan serta setelah

kelahiran paling baik dikombinasikan dengan perawatan diri serta

keterampilan CBT lainya.

C. Konsep Ibu Hamil

1. Definisi kehamilan

Kehamilan adalah masa terjadinya perubahan yang besar dalam

tubuh seorang wanita, perubahan bukan hanya berhubungan dengan

bentuk serta berat badan, tetapi juga ada perubahan biokimia, fisiologis,

bahkan emosional yang merupakan konsekuensi dari pertumbuhan janin


55

didalam rahim (Emilia, 2010). Menurut (Tia Pratignyo, 2014)

kehamilan merupakan momen yang spesial dan berharga bagi wanita.

Merasakan sebuah keajaiban alam dalam tubuhnya dengan kehadiran

janin di rahim serta kebahagiaan yang luar biasa saat tubuhnya berbagi

dengan janin. Wanita memiliki kesempatan emas untuk merasakan dan

menyadari kekuatan yang maha dahsyat di dalam dirinya.

2. Trimester Ketiga (Minggu Ke 28- ke 40)

Pada trimester terakhir kehamilan ini, beban kandungan akan

mencapai bobot maksimal, membuat postur tubuh yang lebih baik serta

kuat semakin diperlukan. Gerakan janin akan semakin mendorongt dan

menekan ke rongga dada maka akan menyebabkan calon ibu semakin

sulit bernapas nyaman dan juga membebani serta menekan ginjal dan

kandung kemih, membuat ibu hamil sering BAK. Berat badan calon ibu

secara normal akan bertambah sekitar 10-15 kilogram sepanjang

kehamilan. Postur yang tegap dan kuat akan menciptakan “ruang” dan

janin untuk tetap leluasa bergerak serta bernapas. Produksi hormon

relaxin dalam masa kehamilan akan menyebabkan sendi-sendi tubuh

pada ibu hamil khususnya sendi pada panggul menjadi lebih lentur serta

bermanfaat untuk memudahkan proses bersalin. Namun, kelenturan ini

juga membuat sendi panggul menjadi lebih lunak serta mudah terkilir

atau cedera. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, payudara calon

ibu hamil akan mulai memproduksi cairan berwarna kekuningan

bernama kolostrum yang kaya antibodi serta nutrisi yang merupakan

makanan pertama bagi bayinya sebelum ASI. Calon ibu juga akan
56

mengalami braxton hicks atau false labour pain kontraksi palsu

beberapa hari sebelum melahirkan yang disebabkan oleh

berkontraksinya otot-otot saluran kencing. Menjelang kelahiran, otot-

otot serta sendi panggul akan melembut, dan mulut rahim (servix) akan

membuka untuk memberi jalan bagi bayi untuk keluar. Proses

pembukaan mulut pada rahim ini diikuti dengan pecahnya air ketuban

serta kontraksi yang semakin lama akan terasa menjadi semakin

intensif. Pada trimester akhir kehamilan ini merupakan untuk

menghadapi persalinan. Oleh karena itu, praktik yoga yang dianjurkan

yaitu selain bermanfaat untuk mengatasi kecemasan. Praktik yoga yang

disarankan yaitu yang akan menciptakan ruang bagi ibu dan janin untuk

tetap dapat bernapas dengan nyaman, melatih otot dasar panggul agar

lebih elastis dan kuat, dan melakukan pstur-postur Restoratif dan

Relaksasi. Teknik olah napas yang telah dilakukan dari awal masa

kehamilan akan membantu ibu hamil lebih mudah memusatkan pikiran

saat bermeditasi yang sangat berguna untuk menguatkan mental,

mengatasi kecemasan, serta menghemat energi pada detik-detik

persalinan nanti. Menurut (Pujiastuti Sindhu & Qanita, 2011).

D. Konsep pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan pada ibu


hamil

Kecemasan merupakan rasa khawatir atau takut yang dapat disebabkan

karena adanya perubahan atau pengalaman baru. Adapun faktor yang

mempengaruhi kecemasann, antara lain usia, pendidikan, pekerjaan, paritas

serta riwayat kehamilan lalu. Menurut (Hawari, 2015)Kecemasan


57

menggambarkan keadaan khawatir, takut, gelisah dan tidak tentram disertai

dengan berbagai macam keluhan fisik. Menurut Freud terdapat tiga macam

kecemasan yaitu kecemasan realistis, neurotik dan moral. Sedangkan

Spielerger menyebutkan bahwa terdapat dua jenis kecemasan yaitu state

anxiety dan trait anxiety.Videbeck, 2012; Stuart, 2007 menyebutkan bahwa

terdapat empat tingkat kecemasan yaitu ringan, sedang, berat dan sangat

berat (panik). Kecemasan dapat diukur dengan beberapa alat ukur, namun

yang sering digunakan dalam penelitian adalah HARS karena sudah terbukti

memiliki reliabilitas serta validitas yang tinggi dan sering digunakan dalam

penelitian. Untuk mengatasi kecemasan pada ibu Hamil, terdapat beberapa

hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah Prenatal Yoga. Prenatal

Yoga (yoga bagi kehamilan) adalah modifikasi dari yoga klasik yang telah

disesuaikan dengan kondisi fisik ibu hamil yang dilakukan dengan intensitas

yang lebih lembut serta perlahan. Berlatih yoga adalah salah satu solusi

yang bermanfaat sebagai media self helpdalam mengurangi kecemasan serta

mempersiapkan mental menghadapi persalinan. Beddoe AE, et al juga

menyatakan bahwa yoga memberikan efek positif untuk ibu hamil dalam

mengurangi stress serta kecemasan yang dialami.

Tujuan dari latihan Prenatalyoga adalah mampu membuat ibu hamil

merasakan ketenangan dan kenyamanan menjalani semasa kehamilan.

Karena dengan adanya latihan yoga jenis “low-impact” yang dapat

menguatkan otot ibu hamil.Secara fisiologis, prenatal yoga ini akan

membalikkan efek stress yang akan melibatkan bagian parasimpatetik dari

sistem syaraf pusat (Domin, 2001). Senam yoga akan menghambat


58

peningkatan syaraf simpatetik, sehingga hormon penyebab disregulasi tubuh

dapat dikurangi jumlahnya. Sistem syaraf parasimpatetik, yang memiliki

fungsi kerja berlawanan dengan syaraf simpatetik, akan memperlambat atau

memperlemah kerja alat-alat internal tubuh. Akibatnya, terjadi penurunan

detak jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot, tingkat

metabolisme serta produksi hormon penyebab stress, maka seluruh badan

mulai berfungsi pada tingkat lebih sehat dengan lebih banyak energi untuk

penyembuhan (healing), penguatan (restoration), serta peremajaan

(rejuvenation). Dengan demikian, ibu hamil akan merasa rileks seiring

dengan menurunya gejala kecemasan (Domin, 2001). Apriliani

mengemukakan bahwa Sebelumnya Battledi Amerika Serikat, Bershadsky

di California Selatan, dan Kinser di Virginia menemukan bahwa Intervensi

prenatal yoga pada wanita hamil efektif dalam mengurangi kecemasan pada

ibu hamil. Sebelumnya hanya fokus pada intervensi prenatal yoga saja,

sedangkan saat ini disertai dengan penyampaian informasi tentang

pentingnya prenatal yoga ibu hamil dengan menggunakan media

komunikasi berupa leaflet dan video.


59

E. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu kenyataan agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan tentang

keterkaitannya variable, baik itu variable yang akan diteliti maupun variable

yang tidak akan diteliti (Nursalam, 2003).

Faktor yang mempengaruhi KECEMASAN


kecemasan pada ibu hamil:
1. Internal :
a. Menghadapi Penatalaksanaan
persalinan kecemasan :
b. Perasaan 1. Penatalaksanaan
menjelang Farmakalogi
persalinan 2. Penatalaksanaan
2. Eksternal : non farmakologi :
a. Kurangnya a. Distraksi
informasi dari b. Relaksasi
tenaga kesehatan
b. Kurangnya Latihan Yoga
dukungan suami Macam-macam Yoga :
1. Yoga Bikram
2. Yoga Ashtanga
3. Yoga Iyengar
60

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Hubungan 10. Prenatal Yoga

Bagan 2.1Kerangka konsep Pengaruh Prenatal Yoga terhadap


tingkatkecemasan pada Ibu hamil primigravidadi
klinik Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah
Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019.
Keterangan Kerangka Konsep :

kecemasan pada ibu hamil primigravida ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil yaitu ada faktor internal dan

eksternal. Faktor internal meliputi menghadapi persalinan dan perasaan

menjelang persalinan sedangkan faktor eksternal meliputi kurangnya

informasi dari tenaga kesehatan dan kurangnya dukungan suami maupun

keluarga.Untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil primigravida pada

trimester tiga bisa mengikuti terapi relaksasi yang termasuk dalam kelas

prenatal yoga (senam hamil).

F. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara masalah penelitian

yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji

secara empiris. (Erwan Agus Purwanto & Dyah Ratih S. 2007).


61

H0= Tidak ada pengaruh dari Prenatal Yoga terhadap tingkat kecemasan

pada Ibu hamil primigravida di klinik Bersalin Griya Azizah Bidan

Nurul Azizah Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019.

H1 = Ada pengaruh dari Prenatal Yoga terhadap tingkat kecemasan pada

Ibu hamil primigravida di klinik Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul

Azizah Amd, keb. Tulungagung Tahun 2019.


BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah yang sistematis di

dalam sebuah kegiatan penelitian. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai

metode yang akan digunakan oleh peneliti yang meliputi desain penelitian,

kerangka kerja, populasi, sampel serta sampling, identifikasi variable, definisi

operasional, lokasi dan waktu penelitian, prosedur pengambilan dan pengumpulan

data, cara analisa data, masalah etika serta keterbatasan penelitian (Aziz, 2007).

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu petunjuk umum yang dapat diterapkan

pada beberapa penelitian. Dengan adanya permasalahan yang jelas

dirasakan oleh peneliti, kerangka konsep serta definisi variable yang jelas,

suatu rancangan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian yang

lebih rinci. Desain penelitian merupakan komponen yang sangat penting

didalam penelitian, memungkinkan pengontrolan secara maksimal oleh

beberapa faktor yang dianggap dapat berpengaruh (Nursalam, 2008).

Menurut Hidayat, 2007 Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu “One Group Pre Test Post Test Design” yang artinya

adalah memberikan pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum

dilakukanya intervensi. Setelah itu dilakukan intervensi yang dikehendaki,

selanjutnya dilakukan posttest (pengamatan akhir). Hal ini yaitu dilakukan

untuk mengetahui suatu perbedaan yang dihasilkan antara pre test dan post

test.

62
63

S O1 P O2

Keterangan:

S : Suatu kelompok

P : Perlakuan (Prenatal yoga Ibu hamil)

O1 : Pengukuran kecemasan (Pre test)

O2 : Pengukuran kecemasan (Post test)

Gambar 3. 1 Skema penelitian Analitik Comparation

Menurut Arikunto, 2013. Dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan cross sectional dimana setiap subyek peneliti diobservasi satu

kali saja serta pengukuran yang dilakukan terhadap variabel subjek pada

saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti semua subjek penelitian diamati pada

waktu yang sama.

Pada penelitian ini variabel yang akan diamati serta diukur yaitu

variabel terikat. Adapun fungsinya variabel bebas sebagai intervensi yang

akan memengaruhi variabel bebas. Dalam pengambilan data, penelitian ini

mengambil data primer dimana secara langsung berasal dari subjek yang

diteliti untuk mengetahui pengaruh. Pengaruh prenatal yoga terhadap

tingkat kecemasan pada Ibu hamil primigravida di Klinik Bersalin Griya

Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung. Dari pernyataan

tersebut dapat didentifikasi bahwa yang tergolong variabel bebas yaitu


64

prenatal yoga dan variabel terikatnya yaitu tingkat kecemasan pada Ibu

hamil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga

terhadap tingkat kecemasan pada Ibu hamil primigravida di Klinik Bersalin

Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung Tahun 2019.
65

B. Kerangka Kerja

Kerangka kerja atau frame work yaitu sesuatu yang abstrak, logika

secara arti harfiah dan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil

penemuan dengan body of knowledge (Notoatmodjo, 2009). Jadi kerangka

kerja akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan

dengan ilmu pengetahuan. Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian

terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian.


Populasi : semua ibu hamil berjumlah 60 yang
melakukan senam prenatalyoga di Klinik Griya Azizah
Tulungagung
Accidental
sampling

Sampel : sebagianibu hamil yang melakukan senam


prenatal yoga di Klinik Griya Azizah Tulungagung

Pengumpulan data menggunakan skala HARS

Pengumpulan data Pemberian terapi prenatal Pengumpulan


pre-test yoga data post-test

Pengolahan data meliputi:


Editing, coding, scoring, tabulating

Analisa data dengan menggunakan Wilcoxon sign


rank test

 Ada pengaruh p value ≤ α (0,05) maka Ho


ditolak, H1 diterima
 Tidak ada pengaruh p value > α (0,05)
maka Ho diterima, H1 ditolak

Bagan 3. 1 : Kerangka kerja penelitian pengaruh prenatal yoga terhadap


tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida di Klinik
Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb
Tulungagung
66

C. Populasi, Sample dan Tehnik pengambilan sample

1. Populasi

Populasi wilayah generalisasinyang terdiri atas bojek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah semua Ibu hamil

primigravida yang mengalami kecemasan di Klinik Bersalin Griya

Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung tahun 2020

sebanyak 60 responden.

2. Sample

Sampel yaitu bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

Sampel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagian klien dengan

Ibu hamil primigravida yang ada di Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan

nurul Azizah Tulungagung yang memenuhi kriteria inklusi dari peneliti.

Dalam pemilihan sampel penelitian, peneliti menetapkan kriteria

sampel sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2002)

Menurut Henti Kresdiana saat usia kehamilan menginjak usia≥24


67

minggu janin sudah cukup kuat untuk senam prenatal yoga.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu hamil primigravida

2) Ibu hamil trimester III (kehamilan ≥ 24 minggu)

3) Ibu hamil berusia 20-35 tahun

4) Ibu sudah melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 2 kali

5) Ibu hamil dengan resiko rendah

6) Ibu bersedia menjadi responden

7) Ibu yang mengalami kecemasan

8) Ibu sedang tidak mengkonsumsi obat

9) Ibu hamil yang tidak menderita keterbatasan fisik dan

gangguan pendengaran.

b. kriteria eksklusi

kriteriaeksklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian (Notoatmodjo, 2002). kontraindikasi di antaranya pre-

eklampsi, placenta previa totalis, cervix incompetence, hipertensi,

ada riwayat keguguran sebelumnya yang disebabkan oleh

lemahnya kandungan serta penyakit jantung.

Kriteria eksklusi diketahui dengan cara :

1) Melakukan wawancara untuk mengetahui riwayat keguguran

sebelumnya.

2) Peneliti akan melakukan eksklusi ibu hamil bila dari awal sudah
68

terdiagnosa pre-eklampsi, placenta previa totalis, cervix

incompetence dan penyakit jantung. Namun, jika diawal

penelitian ibu hamil belum terdiagnosa maka diperbolehkan untuk

menjadi responden, dengan catatan peneliti akan memantau

kondisi ibu termasuk keluhan yang dirasakan seperti :

a) Rasa pusing mual dan muntah yang berkelanjutan

b) Gangguan penglihatan

c) Kram pada perut bagian bawah

d) Kontraksi

e) Perdarahan

f) Pecahnya air ketuban

g) Pembengkakan pada tangan dan kaki

h) Berkurangnya produksi air seni

i) Tremor (tangan dan kaki bergetar)

j) Detak jantung yang terlalu cepat

k) Gerakan janin lemah

c. Teknik pengambilan Sampel

Teknik sampling yaitu cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang sesuai dengan seluruh subjek

penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Untuk memperoleh sampel peneliti akan menggunakan teknik

pengambilan sampel secara non-probability sampling yaitu dengan

accidental sampling. Accidental sampling dikenal sebagai sampling


69

peluang, Convenience sampling atau pengambilan sampel bebas.

Accidental sampling/ Convenience sampling adalah non-probabilitas

sampling teknik dimana sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, Subyek dipilih hanya karena mereka paling mudah merekrut

studi dan peneliti tidak mempertimbangkan memilih mata pelajaran

yang mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2001 : 60).

D. Identifikasi Variabel

Variabel adalah suatu konsep yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

yang bersifat kuantitatif dan kualitatif (Hidayat, 2007). Setiadi 2013

mengemukakan bahwa variabel merupakan karakteristik yang diamati yang

mempunyaivariasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep

agar dapatditeliti secara empiris atau di tentukan tingkatnya. Pada penelitian

ini akan dibedakan menjadi dua variabel yaitu variabelindependen dan

variabel dependen Menurut (Setiadi 2013) :

1. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

independen pada penelitian ini adalah Prenatal Yoga.

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi dan sebagai

akibat dari variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian ini

adalah Tingkat kecemasan pada Ibu hamil.


70

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi variabel secara operasional


berdasarkan karakteristik yang diatami, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan pengamatan atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengaruh
Prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan pada Ibu
hamil primigravida di Klinik bersalin Griya azizah
Bidan Nurul azizah Amd, Keb Tulungagung.
Variabel Definisi Parameter Skala Skala Skor/kriteria
operasional ukur
Variabel Prenatal yoga - SOP -
independe yang dimaksud Panduan
n: Dalam peneliti Prenatal yoga
Prenatal ini merupakan
Yoga gerakan senam
hamil yang
dilakukan
sesuai dengan
pedoman yoga
yang telah
divalidasi ahli
yoga serta
diberikan pada
ibu hamil
sebanyak 4 kali
dengan durasi
60 menit setiap
dua kali
seminggu dan
diberikan pada
kelompok
perlakuan.

Variabel Kecemasan Menggunakan Skor - Score < 14


dependen: adalah kuisioner HARS kecemasa (tidak ada
Kecemasa perasaan yang terdiri dari n 14-56 kecemasan)
n gelisah atau 14 item Atau 14-20
takut dan dengan (kecemasan
perasaan tidak klasifikasi ringan)
nyaman yang penilaian 21-27
tidak jelas 0%-100% (kecemasan
penyebabnya sedang)
71

yang dialami 28-41


oleh ibu hamil (kecemasan
primigravida. berat)
42-56
(kecemasan
sangat berat)
Atau
76-100%
(kecemasan
sangat tinggi)
51-75%
(kecemasan
tinggi)
39-50%
(kecemasan
sedang)
26-38%
(kecemasan
rendah)
0-25%
(kecemasan
sangat rendah)

F. Tehnik pengumpulan data dan Analisa data

1. Instrumen penelitian

Instrumen adalah alat-alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya

lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

mudah diolah (Arikunto, 2006). Instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian yaitu kuisioner yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama

yaitu dua karakteristik responden (ibu hamil primigravida) yang terdiri

dari nama atau inisial, usia, status pendidikan, status pekerjaan, status

ekonomi dan lingkungan.


72

Bagian kedua yaitu kuisioner HARS (Hamilton Rating Scale For

Anxiety) terdiri dari 14 pertanyaan yang merupakan kelompok gejala

kecemasan (Shodiqoh, 2014).

2. Validitas dan Realibilitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrumen dalam pengumpulan data, dimana instrumen harus

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Realibilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur dan diamati berkali – kali

dalam waktu yang berlainan (Nursalam,2008).

Jadi peneliti tidak menggunakan uji validitas dan realibiltas

karena tidak dilakukan pengambilan yang harus menggunakan uji

tersebut karena data yang diperoleh peneliti merupakan data ratio.

3. Tehnik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Nursalam, 2008).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1) Ijin penelitian

a. Mengurus perijinan penelitian kepada Prodi S1 Keperawatan

STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung.


73

b. Mengurus perijinan penelitian di Klinik Bersalin Griya Azizah

Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung.

2) Peneliti menentukan sampel yang dijadikan responden falam

penelitian sesuai kriteria inklusi sampel yang telah ditetapkan

3) Penelitian

a. Memberi penjelasan kepada calon responden dan bila bersedia

menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani

informed consent.

b. Panduan prenatal yoga, sebagai acuan dalam memberikan

yoga pada ibu hamil yang sudah divalidasi oleh Nurul Azizah

Amd, Keb

c. Responden harus mengikuti latihan yang diberikan pada waktu

tersebut.

d. Selama kegiatan prenatal yoga peneliti harus memantau

keadaan umum responden dan selalu berkomunikasi dengan

responden untuk mengetahui keluhan atau ketidaknyamanan

yang dirasakan.

e. Melakukan pengukuran kecemasan sebagai bentuk pre test dan

post test menggunakan alat ukur HARS. Pengisian kuisioner

akan dilakukan oleh responden yang dipandu oleh peneliti. Pre

test dilaksanakan saat pertemuan pertama jam 09.00 dan post

test akan dilaksanakan pada pertemuan terakhir pada jam 10.00

setelah sesi latihan.


74

f. Melakukan observasi pada ibu hamil sebelum dan sesudah

kegiatan prenatal yoga dan senam hamil

g. Mengobservasi penurunan tingkat kecemasan post test dan

diisikan pada lembar observasi

4) Data dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis

4. Pengolahan Data

Pengolahan data yaitu suatu kegiatan merubah data awal menjadi

data yang lebih tinggi yaitu data yang dapat memberikan informasi.

Setelah data tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida terkumpul,

selanjutnya peneliti akan mengolah data tersebut sebagai berikut :

Tahapan dalam menganalisa data penelitian sebagai berikut :

a. Memeriksa (Editing)

Memeriksa (Editing) adalah langkah mengkaji kembali data yang

telah terkumpul apakah sudah benar agar dapat dipersiapkan untuk

proses selanjutnya dengan prosedur sebagai berikut:

1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2) Mengecek kelengkapan data apabila ternyata ada kekurangan isi

atau halaman maka perlu dikembalikan.

3) Atau diulang ke responden.

4) Mengecek isian data. Bila dalam isian instrumen terdapat beberapa

item yang tidak tahu isian yang bukan dikehendaki peneliti,


75

meskipun isian tersebut merupakan variabel pokok maka item

tersebut perlu dihilangkan (Arikunto, 2002).

b. Pemberian kode (Codding)

Codding adalah kegiatan pemberian kode pada semua variabel agar

mempermudah pengolahan data. Pemberian kode ini dilakukan dengan

mengubah data yang berbentuk angka dan huruf menjadi angka atau

bilangan sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam definisi

operasional.

Peneliti memberikan kode antara lain:

1. Data Umum

a. Riwayat pendidikan

1) Tamat SD (1)

2) Tamat SMP (2)

3) Tamat SMA (3)

4) Perguruan Tinggi (4)

b. Pekerjaan

1) Tidak bekerja (1)

2) Wiraswasta (2)

3) PNS (3)

2. Data Khusus

Variabel Intensitas

Kode 0 : tidak ada gejala sama sekali


76

Kode 1 : ada satu gejala dari pilihan yang ada

Kode 2 : ada separuh dari gejala yang ada

Kode 3 : lebih dari separuh dari gejala yang ada

Kode 4 : semua gejala ada

c. Pemberian Skor (Skoring)

Skoring adalah pemberian skor pada variabel terikat, yaitu dengan cara

menjumlahkan nilai pada kuisioner HARS.

Kriteria pilihan jawaban pada responden :

a. Intensitas penilaian kecemasan

Sangat tinggi : 76-100%

Tinggi : 51-75%

Sedang : 39-50%

Rendah : 26-38%

Sangat rendah : 0-25%

b. Penilaian interaksi sosial

Nilai (0) : Jika tidak ada gejala sama sekali

Nilai (1) : Jika ada satu gejala dari pilihan yang ada

Nilai (2) : Jika ada separuh dari gejala yang ada

Nilai (3) : Jika lebih dari sepatuh dari gejala yang ada

Nilai (4) : Jika semua gejala ada


77

d. Menyusun data (Tabulating)

Tabulating dilakukan dengan mengorganisasi data yang terkumpul

dalam bentuk tabel agar mudah dijumlah, disusun, ditata, disajikan serta

dianalisis.

G. Lokasi Dan Tempat Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan

Nurul Azizah Amd, Keb. Tulungagung.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2020.

H. Etika Penelitian

1. Informed Consent

Informned consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Lembar tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan dibuat

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian serta responden dapat mengetahui dampaknya. Jika

responden bersedia maka ia harus menandatangani lembar persetujuan.

Sedangkan bila tidak bersedia maka peneliti harus menghirmati hak

seorang tersebut.

Lembar informed consent akan diberikan kepada seluruh calon

responden di Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd,

Keb. Tulungagung.
78

2. Anonimity (Tanpa nama)

Etika dalam penelitian harus memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan informasi yang

diberikan responden (Nursalam, 2008). Kerahasiaan informasi dari

responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja

yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

I. Keterbatasan

Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian

(Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu peneliti

tidak dapat memastikan responden jujur atau berbohong dalam mengisi

kuisioner. Hambatan dalam pembahasan yang melibatkan agama tertentu,

untuk memperbaiki konflik


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian akan diuraikan pada bab ini yaitu tentang pengaruh

prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di klinik

bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung yang

dilaksanakan peneliti pada tanggal 14 Maret 2020 dengan jumlah responden

sebanyak 43 responden.

Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data khusus. Adapun data

umum berisi riwayat pendidikan dan pekerjaan, sedangkan untuk data khusus

berisikan klasifikasi tingkat kecemasan sebelum dan sesudah prenatal yoga di

Klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Kabupaten

Tulungagung.

79
80
81

A. Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

7; 16% 5; 12%

Tamat SD
12; 28% Tamat SMP
19; 44% Tamat SMA
Perguruan Tinggi

(Sumber: Data diolah tahun 2020)

Diagram 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada


ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah
Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung Tahun 2020.

Berdasarkan Diagram 4.1 diketahui bahwa hampir separuh

responden memiliki riwayat pendidikan tamat SMA sebanyak 19

responden (44%).
82

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

6; 14%
11; 26%

Tidaki Bekerja
Wiraswasta
26; 60% PNS

(Sumber: Data diolah tahun 2020)

Diagram 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada


ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah
Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung Tahun 2020.

Berdasarkan Diagram 4.2 diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki pekerjaan sebagai wirasawasta sebanyak 26 responden

(60%).

B. Data Khusus

1. Karakteristik Tingkat Kecemasan Sebelum Diberikan Prenatal Yoga

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat


kecemasan ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya
83

Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung


sebelum diberikan prenatal yoga

Kriteria Frekuensi Persen (%)


Sangat Rendah 0 0%
Rendah 4 9,3%
Sedang 21 48,8%
Tinggi 18 41,9%
Total 43 100%

(Sumber: Data diolah tahun 2020)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa hampir separuh

responden memiliki tingkat kecemasan kategori sedang sebanyak 21

responden (48,8%).

2. Karakteristik Tingkat Kecemasan Sesudah Diberikan Prenatal Yoga

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat


kecemasan ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya
Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung
sesudah diberikan prenatal yoga

Kriteria Frekuensi Persen (%)


Sangat Rendah 3 7%
Rendah 11 25,6%
Sedang 26 60,5%
Tinggi 3 7%
Total 43 100%

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat kecemasan kategori sedang sebanyak 26

responden (60,5%).

3. Tabulasi Silang Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Di


Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb
Tulungagung Sebelum Dan Sesudah Diberikan Prenatal Yoga.

Tabel 4.3 Tabulasi silang tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di


klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb
Tulungagung sebelum dan sesudah diberikan prenatal yoga
84

Kecemasan Sesudah Total


Kecemasan
Sangat
Sebelum Rendah Sedang Tinggi
Rendah
Sangat 0 0 0 0 0
Rendah 0% 0% 0% 0% 0%
2 2 0 0 4
Rendah
4.7% 4.7% 0.0% 0.0% 9.3%
1 9 11 0 21
Sedang
2.3% 20.9% 25.6% 0.0% 48.8%
0 0 15 3 18
Tinggi
0.0% 0.0% 34.9% 7.0% 41.9%
3 11 26 3 43
Total
7.0% 25.6% 60.5% 7.0% 100.0%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa yang mengalami

tingkat kecemasan kategori tinggi sebelum dilakukan perlakuan Prenatal

yoga sebanyak 15 responden (34.9%). Setelah dilakukan perlakuan

Prenatal yoga dalam kategori sedang sebanyak11 responden (25.3%) Jadi,

kesimpulanya adalah hampir separuh responden sebelum diberikan

intervensi memiliki tingkat kecemasan kategori tinggi berubah sesudah

diberikan intervensi memiliki tingkat kecemasan kategori sedang.

C. Hasil Uji Statistikpengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan


ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul
Azizah Amd, Keb. Tulungagung 2020.
Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan uji normalitas karena
besar sampel penelitian relatif sedikit sehingga diasumsikan data berdistribusi
tidak normal. Selanjutnya menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test
untuk mengetahui pengaruhprenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu
hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah. Berikut adalah hasil uji
statistik menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test
Tabel 4.4 Hasil uji statistik Wilcoxon tentang pengaruh prenatal yoga
terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di klinik
bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb
Tulungagung
85

Uji Statistik P Α

Wilcoxon Signed Ranks 0,000 0,05


Test

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan ρ value (0,000) dengan α (0,05),

karena ρ < α maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga terdapat pengaruh

prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di klinik

bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung.


BAB V

PEMBAHASAN

Pembahasan penelitian akan diuraikan pada bab ini yaitu tentang

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida

di klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung

yang dilaksanakan peneliti pada tanggal 12 Maret 2020 dengan jumlah

responden sebanyak 43 responden.

A. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Di Klinik Bersalin Griya

Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung Sebelum Diberikan

Prenatal Yoga

Bab ini berisi mengenai paparan interpretasi dan diskusi hasil penelitian

yang dihubungkan dengan tinjauan teori atau studi kepustakaan serta

penelitian terkait yaitu PengaruhPrenatal yoga terhadap tingkat kecemasan

ibu hamil primigravida di klinik bersalin Griya Azizah bidan Nurul Azizah

Amd.Keb Kabupaten Tulungagung Tahun 2020.

Berdasarkan tabel 4.1 menyatakan bahwahampir separuh responden

memiliki tingkat kecemasan kategori sedang sebanyak 21 responden (48,8%).

Selain itu sejumlah 18 responden (41,9%) memiliki tingkat kecemasan

kategori tinggi. Sedangkan sejumlah 4 responden (9,3%) memiliki tingkat

kecemasan kategori rendah. Kecemasan tersebut disebabkan karena ibu

primigravida (hamil yang pertama) belum berpengalaman muncul pertanyaan

dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan yang benar,

apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat,
87

akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Untuk mengatasi

kecemasan tersebut salah satunya adalah kepercayaan tentang persalinan serta

perasaan menjelang persalinan. Sesuai dengan teori bahwa penyebab

kecemasan ibu hamil muncul dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

(shodiqoh, 2014).

Menurut (Stuart,2006) kecemasan adalah suatu perasaan khawatir

yang sumbernya samar-samar, biasanya sering tidak spesifik dan dan tidak

diketahui oleh individu tersebut. Untuk mengatasi kecemasan ibu hamil

primigravida itu sendiri Menurut teori yang dikemukakan oleh Indiarti pada

tahun 2009 yoga merupakan sejenis olahan tubuh, pikiran serta mental yang

sangat banyak membantu ibu hamil melenturkan persendian sekaligus

menenangkan pikiran terutama dalam trimester III. Hal ini didukung oleh

teori (Curtis, et al., 2012) tentang prenatal yoga yang dapat menurunkan

kecemasan atau stress dan juga meningkatkan kualitas hidup, memberi rasa

nyaman serta mengurangi nyeri saat persalinan.Hasil penelitian ini senada

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sarifah (2016) bahwa penelitian

yang dilakukan ibu hamil primigravida mengalami kecemasan ringan dengan

jumlah 22,5%, mengalami kecemasan sedang 30%, mengalami kecemasan

berat 27,5%, serta yang mengalami kecemasan sangat berat 20%.

Dalam Diagram 4.1 diketahui bahwa hampir separuh responden

memiliki riwayat pendidikan tamat SMA sebanyak 19 responden (44%). Hal

ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil

dimana ibu hamil yang mempunyai riwayat pendidikan yang rendah


88

cenderung memiliki kecemasan yang tinggi. Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori (Aktas, Songul & Kiymet).

Dalam Diagram 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden

memiliki pekerjaan sebagai wirasawasta sebanyak 26 responden

(60%).Adapun faktor yang kemungkinan mempengaruhi tingkat kecemasan

dari hasil penelitian ini adalah jenis pekerjaan dan usia kehamilan responden.

pekerjaan ibu dapat memepengaruhi kecemasan karena adanya tekanan dan

berbagai stresor ditempat pekerjaan.Beban kerja yang terlalu berat atau

kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang ibu hamil

yang bekerja mengalami gangguan atau penyakit akibat kerja, seperti kondisi

lingkungan. Hal ini sesuai dengan teori (Aktas, Songul & Kiymet).

Dari teori dan fakta tersebut peneliti berpendapat bahwa dari usia

kehamilan, berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan peneliti berpendapat

bahwa sebagian besar dari ibu hamil trimester III mengalami kecemasan

dalam menghadapi persalinan. Hal ini sesuai dengan teori (Maimunah, 2009).

Saat usia kehamilan menjelang persalinan maka akan muncul pertanyaan dan

bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan

terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin

sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada saat persalinan sudah

sejak dulu menjadi pokok pembicaraan para wanita (Hasuki, 2012).

Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh (Wibowo, 2012)

mengungkapkan bahwa dari hasil pengetahuan seperti yang terjadi pada ibu-

ibu hamil primigravida ini, mereka merasakan kekhawatiran mengenai


89

persalinan yang akan dilewati karena ini merupakan kehamilan yang pertama

kali, yang artinya pengalaman baru sehingga merasa cemas.

Menurut peneliti kecemasan pada kehamilan primigravida merupakan

kejadian yang banyak di jumpai dan dapat menjadi hal yang wajar karena

pada kehamilan tersebut masih belum mempunyai pengalaman dalam hal

merawat janin dalam kandungan. Akan tetapi kecemasan ini akan menjadi

masalah apabila kecemasan yang di alami memperlihatkan intensitas yang

berlebihan dan tidak wajar yang mana hal tersebut dapat menggangu

psikologis pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa

sebagian besar responden memiliki kecemasan tingkat sedang, akan tetapi

masih banyak juga responden yang mengalami kecemasan tinggi dimana hal

tersebut bisa disebabkan karena faktor usia yang mana pada usia muda ibu

hamil cenderung kurang stabil emosinya, mudah terbawa suasana dan egois

yang tinggi. Selain itu juga dapat disebabkan karena rendahnya pengetahuan

yang dimiliki oleh ibu hamil dimana ibu hamil yang mempunyai riwayat

pendidikan yang rendah cenderung memiliki kecemasan yang tinggi.

B. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Di Klinik Bersalin Griya

Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung Sesudah Diberikan

Prenatal Yoga

Berdasarkan tabel 4.2 menyatakan bahwa Hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan kategori

sedang sebanyak 26 responden (60,5%). Selain itu sejumlah 11 responden

(25,6%) memiliki tingkat kecemasan kategori rendah. Selain itu sejumlah 3

responden (7%) memiliki tingkat kecemasan kategori sangat rendah rendah.


90

Sedangkan sejumlah 3 responden (7%) memiliki tingkat kecemasan kategori

tinggi.

Salah satu untuk mengatasi kecemasan yang dialami ibu hamil

primigravida yaitu Sesuai dengan teorinya bahwa Prenatalyoga dapat

menurunkan tingkat kecemasan atau stress juga meningkatkan kualitas hidup,

memberi rasa nyaman serta mengurangi nyeri saat persalinan. (Curtis, et al,

2012). Perlakuan prenatal yoga ini baik diberikan pada ibu hamil sebanyak 4

kali dengan durasi 60 menit setiap dua kali seminggu (Tia Pratignyo, 2014).

Hal tersebut membantu mengurangi tingkat kecemasan. Adapun

kemungkinan ketidak berhasilan terjadi akibat dari kurangnya konsentrasi

saat melakukan latihan atau perlakuan prenatal yoga. Menurut peneliti ibu

primigravida yang memiliki kecemasan yang berlebihan harus bisa segera

diturunkan agar tidak mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan

ibu. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat kecemasan sedang, meskipun sebagian besar nilainya masih

sama akan tetapi semua responden mengalami penurunan tingkat kecemasan

dimana paling tidak setiap responden mengalami penurunan satu tingkat dari

sebelumnya tinggi menjadi sedang dan sebagainya. Bahkan dalam penelitian

juga didapatkan terdapat penurunan sampai ke tingkat kecemasan sangat

rendah. Menurut Sindhu (2014) dari segi psikologis, dengan menggunakan

teknik–teknik pernapasan yoga dapat menenangkan diri dan memusatkan

pikiran. Selain itu, digunakan sebagai media self help yang akan membantu

saat dilanda kecemasan dan ketakutan, atau saat perhatian tercerai berai atau

saat perhatian terjebak dalam kemacetan lalu lintas pikiran.Rasa cemas yang
91

dialami oleh ibu hamil itu disebabkan karena meningkatnya hormon

progesteron. Selain membuat ibu hamil merasa cemas, peningkatan hormon

itu juga menyebabkan gangguan perasaan dan membuat ibu hamil cepat lelah.

Hormon lain yang meningkat selama kehamilan adalah hormon adrenalin.

Hormon adrenalin dapat menimbulkan disregulasi biokimia tubuh sehingga

muncul ketegangan fisik pada ibu hamil seperti mudah marah, gelisah, tidak

mampu memusatkan pikiran, ragu-ragu bahkan mungkin ingin lari dari

kenyataan hidup (Nurdiana, 2012).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bawha Olahraga yang

teratur dalam masa kehamilan sangat diperlukan bagi ibu hamil. Beberapa

olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu hamil antara lain senam hamil, jalan

kaki, senam air, dan yoga. Prenatal Yoga adalah modifikasi dari yoga klasik

yg telah disesuaikan dengan kondisi wanita hamil yg dilakukan dengan

intensitas yang lebih lembut dan perlahan (Sindhu, 2014). Prenatal Yoga

dapat menurunkan stress,meningkatkan kualitas hidup, memberi rasa nyaman,

mengurangi nyeri persalinan (Curtis, et al., 2012)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan prenatal yoga sangat

efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Bukan hanya itu

saja tetapi, prenatal yoga juga dapat membantu kelancaran proses persalinan

dan membuat tubuh menjadi lentur terutama otot-otot jalan lahir. Hal ini

sesuai dengan teori (Bobak, Jensen & Lowdermilk, 2005).Adapun 7% atau

setara dengan 3 dari total responden yang tidak mengalami penurunan tingkat

kecemasan walaupun sudah diberi perlakuan prenatal yoga biasanya


92

dipengaruhi oleh kurangnya konsentrasi atau kesalahan pada gerakan latihan,

sehingga hasil tidak bisa maksimal.

Berdasarkan uji tabulasi silang yang dilakukan oleh peneliti (lampiran

penelitian) kecemasan responden antara kategori sebelum prenatal yoga dan

sesudah prenatal yoga dengan riwayat berpendidikan yang tertinggi adalah

SMA dengan jumlah 11 responden (25,6%).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handayani (2012), dari 11

responden ibu hamil primigravida yang memiliki tingkat pendidikan rendah

(SMA) lebih banyak mengalami kecemasan. Hal ini didukung oleh teori

(Usman, 2012) yaitu tingkat pendidikan ibu hamil sangat berpengaruh

terhadap tingkat kecemasan ibu. Pendidikan dapat membantu ibu dan

keluarganya mengendalikan sumber kecemasan, terlebih lagi pada kehamilan

pertama (primigravida).Pendidikan juga dapat mempengaruhi persepsi ibu

hamil, cara berpikir dalam mengelola informasi serta mengambil keputusan.

Kecemasan pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor pengetahuan ibu

hamil mengenai kehamilanya.

Sejalan dengan penjelasan oleh ahli bahwa sebagian besar responden

yang mengalami kecemasan yaitu Semakin tinggi pendidikan ibu hamil maka

semakin tinggi tingkat pengetahuanya sedangkan, pendidikan yang rendah

menyebabkan kecemasan karena kurangnya informasi yang dimiliki karena

untuk mengantisipasi diri dalam menghadapi kecemasan.

Berdasarkan uji tabulasi silang yang dilakukan oleh peneliti (lampiran

penelitian) kecemasan responden antara kategori sebelum prenatal yoga dan


93

sesudah prenatal yoga dengan riwayat pekerjaan yang tertinggi adalah

wiraswasta dengan jumlah 12 responden (27,8%).

Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Said

(2015), didapatkan bahwa dari 9 responden ibu hamil primigravida yang

bekerja lebih banyak tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 6 orang

(66,7%), sedangkan dari 31 responden ibu hamil primigravida yang tidak

bekerja lebih banyak yang mengalami kecemasan yaitu sebanyak 16 orang

(51,6%).

Berdasarkan teori dan fakta yang ditemukan Bekerja dapat

mengalihkan perasaan cemas yang dialami oleh ibu hamil karena aktivitas

yang menyita waktu sehingga ibu hamil fokus ke pekerjaanya. Ibu hamil yang

memiliki pekerjaan dapat berinteraksi dengan masyarakat sehingga dapat

menambah pengetahuan mengenai kehamilanya.

C. Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Primigravida Di Klinik Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah

Amd.Keb Tulungagung

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa yang mengalami

tingkat kecemasan kategori tinggi sebelum dilakukan perlakuan Prenatal

yoga sebanyak 15 responden (34.9%). Setelah dilakukan perlakuan Prenatal

yoga dalam kategori sedang sebanyak11 responden (25.3%) Jadi,

kesimpulanya adalah hampir separuh responden sebelum diberikan intervensi

memiliki tingkat kecemasan kategori tinggi berubah sesudah diberikan

intervensi memiliki tingkat kecemasan kategori sedang.


94

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan hasil analisis Wilcoxonsign

rank testserta bantuan soft program SPSS dapat diinterpretasikan yaitu hasil

uji dengan signifikan α = 0,05 menghasilkan nilai p-value 0,000 hal tersebut

sudah mampu menarik kesimpulan bahwa nilai p-value lebih kecil dari nilai α

(0,000 < 0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterimayang artinya adalah ada

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida

di klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung.

Menurut teori yang disampaikan oleh (Gupta, 2013). bahwa latihan

yoga merupakan treatment fisik yang ternyata juga dapat memberikan efek

psikologis karena memberikan efek relaksasi pada tubuh dan mempengaruhi

bebrapa aspek psikologis jika dilakukan, sehingga dikatakan dapat membantu

menurunkan kecemasan.

Berdasarkan hasil penelitian dan teori menunjukkan prenatal yoga

sangat efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Hal itu

didukung apabila perlakuan prenatal yoga dilakukan minimal 2 kali

seminggu dalam waktu 60 menit harus berkonsentrasi penuh sebab gerakan

yoga memfokuskan perhatian pada ritme nafas, mengutamakan kenyamanan

serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak manfaat.

(Krisnandi, 2010).

Perbedaan tingkat kecemasan sebelumdan sesudah perlakuan prenatal

yoga terlihat dari data pre dan pos test dalam lampiran penelitian ini. Sebelum

perlakuan prenatal yoga dari total 43 responden sebanyak 21 responden atau

setara dengan 48,8% yang rata-rata tingkat kecemasanya sedang dan 18

responden atau setara dengan 41,9% tingkat kecemasanya tinggi. Sedangkan,


95

responden lainya tingkat kecemasanya ringan. Setelah dilakukan perlakuan

prenatal yoga didapatkan hasil 86,0% atau sebanyak 37 responden dari 43

responden mengalami penurunan tingkat kecemasan. Sisanya belum bisa

mengalami penurunan setelah dilakukan perlakuan, hal itu dipicu karena

kurangnya konsentrasi dan minimnya gerakan yang dilakukan responden.

Sehingga terdapat 6 responden yang tidak mengalami penurunan tingkat

kecemasan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Apriliani dan Wahyudi (2015) tentang PengaruhPrenatalYoga Tehadap

Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Primigravida

Trimester III didapatkan p value : 0,024 (< 0,05) yang menunjukkan senam

yoga berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan sesaat ibu hamil

primigravida trimester III. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hariyanto

(2015) tentang Pengaruh Senam Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu

Hamil IIIdengan p value : 0,002 (< 0,05) yang menunjukkan senam yoga

berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan.

Menurut Perry, et al. (2010) cara mengatasi kecemasan ada tiga cara

yaitu Supporter self-helf, CBT (Cognitive Behavioral Therapy) Pada saat ini

di Indonesia terdapat senam yang diperuntukkan bagi ibu hamil mulai

dikenalkan dengan prenatal yoga, pada masa ini berlatih prenatal yoga

merupakan salah satu solusi self help yang akan menunjang proses kehamilan

serta kelahiran dan sampai saat ini belum ada yang melakukan penelitian

tentang pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil.

Sesuai dengan penelitian dimana menurut peneliti salah satu cara mengatasi
96

kecemasan ialah dengan memberikan terapi senam yoga secara rutin dengan

intensitas ringan sampai sedang kepada ibu hamil.

Sejalan dengan teori dan fakta yang ditemukan oleh peneliti

Efektifnya perlakuan prenatal yoga juga di imbangi dengan latihan yang rutin

dan stabil sehingga tubuh akan terbiasa melakukan kegiatan ini dan

diharapkan tingkat kecemasan semakin menurun dan psikologis ibu

primigavida menjadi lebih stabil.Sehingga secara teori maupun aplikatif

intervensi yang diberikan peneliti berupa prenatal yoga terbukti dapat

menurunkan tingkat kecemasan pada ibu primigravida.

Dalam penelitian ini disarankan untuk isntitusi pelayanan kebidanan

dapat menimbang kembali kegiatan prenatal yoga agar dijadikan sebagai

alternatif Sehingga prenatal yoga diharapkan dapat memberikan dampak

yang menyeluruh kepadaibu hamil dalam penanganan Tingkat Kecemasan

tentang perlakuan prenatal yoga guna menurunkan kecemasan pada Ibu hamil

primigravida.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dapat diuraikan kesimpulan dan saran penelitian tentang

pengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di

klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd.Keb Tulungagung yang

dilaksanakan peneliti pada tanggal 12 Maret 2020 dengan jumlah responden

sebanyak 43 responden.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti

mengenaipengaruh prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

primigravida di klinik bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah

Amd.Keb Tulungagung Tahun 2020 dengan jumlah responden 43 orang

dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida sebelum diberikan

perlakuan prenatal yoga hampir separuh responden memiliki tingkat

kecemasan kategori sedang sebanyak 21 responden (48,8%)

2. Tingkat kecemasan setelah diberikan perlakuan prenatal yoga tingkat

kecemasan berkurang. Responden dengan kategori sedang meningkat

sebanyak 26 responden (60,5%).

3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan p sebesar 0,000 lebih kecil dari

nilai level of significance (α) yaitu 0.05 (0,000<0,05) maka H1 diterima

dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh prenatal yoga


98

terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di klinik bersalin

Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd,Keb Tulungagung.

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan keperawatan

Diharapkan dapat memberikan informasi dalam penanganan

Tingkat Kecemasan tentang perlakuan prenatal yoga guna menurunkan

kecemasan pada Ibu hamil primigravida.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh

prenatal yoga terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida

bagi pekayanan kesehatan keperawatan di Kabupaten Tulungagung,

sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merencanakan asuhan

keperawatan yang akan diberikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam

meneruskan penelitian dengan variabel berbeda yang lebih baik lagi,

sehingga dapat dilakukan penanganan tingkat kecemasan pada ibu hamil

primigravida dengan segera.


DAFTAR PUSTAKA

Aprianawati, R.B & Sulistyorini, I.R. 2007. Hubungan Dukungan Keluarga


dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama pada
Masa Triwulan Ketiga.
Curtis, K.Weinrib, A & Katz, J. 2012. Systematic review of yoga for pregnant
women: current status and future directions. Evid Based Complement
Alternat Med, 2012:1-13
Emilia, O.2010. Tetap Bugar dan enegik selama hamil. Jakarta: Agra media
pustaka.
Hawari, H. Dadang. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI, 2011
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan & teknik analisa data .Jakarta :
Salemba Medika.
Indiarti. (2009). Panduan Lengkap Kehamilan Ed. Yogjakarta : Disglosia Media.
Maimunah S. 2009. Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Pertama.
Jurnal Humanity. 5 (1) : 61-67.
Mandagi DVV, Pali C, Sinolungan JSV. 2013. Perbedaan Tingkat Kecemasan
Pada Primigravida dan Multigravida di RSIA Kasih Ibu Manado. Jurnal e-
Biomedik (Ebm). 1(1):197-201.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi revisi. Jakarta
Rineka Cipta.
Novitasari T, Budiningsih TE, Mabruri MI. 2013. Keefektifan Konseling
Kelompok Pra-Persalinan Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan
Primigravida Menghadapi Persalinan. Developmental and Clinical
Psychology. 2 (2) : 62-70
Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan MetodologiPenelitian Ilmu Keperawatan
Jakarta: Salemba Medika.
Pratignyo, Tia. Yoga Ibu Hamil. Jakarta : Pustaka Bunda 2014.
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta,
2010.
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. 2015. Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry
Behavioral Sciences/Clinical Psychiarty. Edisi 11. Wolters Kluwer Health,
New York-USA.
Shahhosseini Z, Pourasghar M, Khalilian A, Salehi F. 2015. A Review of the
Effect of Anxiety During Pregnancy on Children’s Health. Mater Sociomed.
27 (3): 200-202.
Shodiqoh ER, Syahrul F. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan Antara Primigravida dan Multigravida. Jurnal
Berkala Epidemiologi. 2 (1):141-150.
Sindhu, P.2009. Yoga untuk kehamilan sehat, Bahagia, dan Penuh makna. Seri
Bugar. Bandung: Qonita, Mizan Pustaka.
Sindhu, Pujiastuti. (2009). Yoga Untuk Kehamilan. Bandung : Qianita
Factors Affecting Depression During Pregnancy and the Correlation Between
Social Support and Pregnancy Depression. Aktas, Songul & Kiymet. 17(9):
e16640, s.I. : Iran Red Crescent Med J, 2015.
Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : Penerbit
buku
Usman FR, Kundre RM, Onibala F.2016. Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Menghadapi Persalinan Dengan Kepatuhan Antenatal Care (ANC) Di
puskesmas Bahu Kota Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp). 4 (1):1-7
Videbeck, SL, 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta.
Depkes RI. (2008). Audit Maternal Perinatal. Jakarta
Spitz, Elisabeth., dkk. (2013). Anxiety Symptoms and Coping Strategies in the
Perinatal Period. BMC Pregnancy & Childbirth, Vol. 13, No. 233.
WHO. (2008). Maternal Mental Health and Child Health and Development in
Low and Middle Income Countries. Geneva, Switzerland.
Pieter H.Z & Lubis N. L. 2010. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Rapha
Publishing. Medan.
Atkinson, R.I., Atkinson, R.C, dan Hilgad , E.R. 2006. Pengantar Psikologi. Jilid
2. (Alih Bahasa). Dra. Nurjanah, Taufiq. Jakarta: Erlangga.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Responden :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti mengenai tujuan dan proses

penelitian berjudul “PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP

TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA (Di Klinik

Bersalin Griya Azizah Bidan Nurul Azizah Amd, Keb Tulungagung Tahun

2020)”, maka dengan ini saya menyatakan (bersedia / tidak bersedia*) turut

terlibat sebagai responden dengan catatan apabila sewaktu – waktu saya dirugikan

dalam bentuk apapun, maka saya berhak membatalkan persetujuan ini dan apa

yang saya informasikan dijamin kerahasiaannya.

*Coret yang tidak perlu.

Tulungagung, Januari 2020

Peneliti
ANTIK NUNING CAHYA P.S

Responden

(...........................)
Lampiran 6

Standar Operasi Prosedur


Prenatal Yoga

Waktu dan Tempat


Pengertian Prenatal yoga merupakan praktik
Hatha Yoga yang telah dimodifikasi
agar sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil disepanjang kehamilanya.
Modifikasi diperlukan demi
kenyamanan dan keamanan ibu
Tujuan hamil dan janin yang telah
dikandungnya.
Melakukan latihan prenatal yoga
pada ibu hamil meningkatkan
kesadaran pada ibu hamil,
menciptakan ikatan batin ibu serta
Manfaat bayi dan persiapan persalinan alami.

1. Memperlancar persalinan normal


secara fisik dan mental
2. Meningkatkan mood dan pola
pikir ibu
3. Mengurangi kecemasan dan
ketegangan selama kehamilan
4. Mempercepat penurunan berat
badan ibu setelah melahirkan
5. Memperingan gejala-gejala yang
timbul selama kehamilan seperti
konstipasi, bengkak pada kaki,
Indikasi
varises, nyeri pada punggung
dan cepat merasa lelah.
1. Manajemen tekanan darah
Kontra Indikasi
dengan merangsang penurunan
aktifitas saraf simpatis.
2. Manajemen stress dan ansietas.
3. Manajemen nyeri pada
Kontra Indikasi gangguang fisik
Ibu dengan komplikasi selama
kehamilan

1. Dilakukan 2 jam setelah


responden makan untuk
mencegah mengantuk.
2. Prenatal yoga dilakukan di
tempat yang nyaman dan tidak
ramai
Persiapan Pasien
1. Kondisi ibu dan bayi sehat
2. Mengenakan pakaian longgar
3. Berlatih tanpa alas kaki
4. Menjaga perut tidak terlalu
kenyang atau lapar
5. Minum air banayak setelah
Persiapan Alat berlatih

1. Alat atau matras


2. Musik terapis
3. SOP prenatal yoga atau Lembar
panduan prenatal yoga
Lankah – Langkah Kegiatan :
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri terapis
2. Validasi
a. Mempertanyakan perasaan dan kesiapan responden mengikuti
terapi
b. Mempertanyakan keadaan responden mengikuti terapi
3. Kontrak
a. Menjelaskan jumlah sesi latihan yaitu 1 kali dalam satu
pertemuan
b. Waktu : 60 menit
c. Tempat : Klinik Bersalin Bidan Nurul Azizah
Amd, Keb Tulungagung.
d. Tujuan pertemuan : Responden mampu melakukan
latihan Prenatal Yoga dengan rangakaian 8 macam gerakan
dengan bimbingan terapis.
4. Prosedur Pelaksanaan
a. Menyiapkan pasien (duduk bersilah diatas matras dengan
rileks, bahu dan punggung tegak)
b. Memposisikan ibu hamil melakukan nafas perut
1) Duduk bersila dengan nyaman pejamkan mata
2) Rasakan nafas dari dalam tubuh
3) Letakkan kedua tangan didepan perut dan rasakan
kehadiran bayi dalam rahim
4) Saat menghirup nafas, rasakan perut mengembang
mendorong tangan kearah luar. Hanya perut yang
mengembang, dada dan pundak tetap rileks dan diam.
5) Saat menghembuskan nafas rasakan perut kembali
mengempis dan rileks
6) Ulangi beberapa kali
c. Pemanasan leher
1) Duduk bersila dengan nyaman dan luruskan tulang
punggung
2) Letakkan kedua tangan diatas lutut
3) Tengok kepala kearah kanan. Tahan posisi dan
bernafas rileks 3-5 kali

4) Rebahkan kepala kesamping kanan. Tahan posisi dan


bernafas rileks 3-5 kali
5) Rebahkan kepala kesamping kiri. Tahan posisi dan
bernafas rileks 3-5 kali
6) Tundukkan kepala seluruhnya kebawah dan rasakan
peregangan leher bagian belakang

7) Perlahan putar pergelangan leher dan kepala ke kiri,


belakang, kanan, dan kembali kedepan. Lakukan
sebanyak 3-4 kali
8) Perlahan putar pergelangan leher dan kepala ke
sebaliknya. Lakukan sebanyak 3-4 kali

9) Angkat kepala ketengah dan rileks


d. Peregangan tubuh
1) Duduk bersila dengan nyaman
2) Posisi badan miring ke kanan, tangan kanan menempel
matras tangan kiri diangkat keatas, pandangan ke
tangan kiri. Tahan lembut posisi ini dan bernafas
normal 3-5 kali
3) Posisi badan miring ke kiri, tangan kanan menempel
matras tangan kanan di angkat ke atas, pandangan ke
tangan kanan. Tahan lembut posisi ini dan bernafas
normal 3-5 kali

4) Perlahan memutar tubuh ke samping kanan. Tahan


lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali
5) Perlahan memutar tubuh ke samping kiri. Tahan
lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali

e. Melakukan gerakan inti Prenatal Yoga


f. Melakukan gerakan postur anak
1) Duduk diatas tumit dan regangkan lutut melebar
kesamping
2) Bungkukkan badan kedepan, tekuk kedua lengan dan
rebahkan kepala kealas
3) Pejamkan mata dan perdalam pernafasan
4) Bernafas secara perlahan dan teratur sebanyak 5-8 kali

g. Melakukan gerakan peregangan kucing


1) Letakkan kedua telapak tangan dan lutut dialas. Posisi
lutut sejajar panggul dan telapak tangan sejajar bahu.
Regangkan jari-jari
2) Tarik nafas, lihat kedepan naikkan tulang ekor dan
panggul keatas, kedua tangan tetap lurus
3) Hembuskan nafas, tundukkan kepala dan tangan ke
arah perut, posisi punggung melengkung kearah dalam
4) Ulangi latihan 5-8 kali secara perlahan dan lembut
h. Melakukan gerakan postur harimau
1) Letakkan telapak tangan dialas dan sejajar bahu,
sedangkan lutut sejajar panggul, regangkan jari-jari
tangan
2) Tarik nafas, rentangkan kaki kiri kebelakang sejajar
panggul, arahkan pandangan kedepan
3) Hembuskan nafas dan tekuk lutut
4) Lakukan gerakan yang sama untuk kaki kanan
5) Ulangi gerakan masing-masing kaki 4-5 kali

i. Melakukan postur segitiga


1) Posisi berdiri, regangkan kedua kaki kesamping lebih
lebar dari bahu
2) Rentangkan kedua tangan sejajar dengan bahu
3) Condongkan tubuh kesamping kanan, jaga agar lutut
kanan tidak tertekuk dan bernafas normal perlahan
4) Tahan posisi ini dan bernafas normal perlahan 5-8 kali
5) Perlahan tegakkan tubuh kembali
6) Lakukan dengan sisi lain
j. Melakukan postur PE
1) Berdiri tegak lurus. perlahan letakkan kaki kiri ke
belakang
2) Tarik nafas dan rentangkan kedua tangan keatas.
Kedua letakkan tangan menghadap satu sama lain
3) Buang nafas, tekuk lutut kanan sejajar tumit.
Pandangan melihat kedepan
4) Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali
5) Tarik nafas luruskan kaki kanan
6) Lakukan dengan sisi lainnya

k. Melakukan postur kupu – kupu


Duduk dengan menyatukan kedua telapak kaki. Ayunkan
kedua paha ke atas dan ke bawah. Lakukan 10-20 kali

l. Melakukan gerakan postur jongkok


Berjongkok dengan nyaman. Kedua telapak kaki menempel
pada alas. Satukan kedua tangan dan kedua siku didalam lutut
mendorong kea rah luar
5. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan responden setelah mengikuti latihan
b. Memberikan reinforcement kepada responden
Lampiran 7

KUESIONER PENELITIAN

Berilah tanda (√ ) jika terdapat tanda gejala yang terjadi selama mengalami

perasaan cemas (kecemasan) :

Lembar Kuisioner

No Kecemasan Iya Tidak


Perasaan Cemas
1 Apakah anda sering merassakan firasat buruk?
2 Apakah anda merasakan takut pada perasan sendiri?
3 Apakah anda mudah tersinggung?
Ketegangan
4 Apakah anda mudah terkejut?
5 Apakah anda tidak dapat istirahat dengan nyenyak?
6 Apakah anda mudah menangis?
Ketakutan
7 Apakah anda takut pada gelap?
8 Apakah anda takut ditinggal sendiri?
9 Apakah anda takut pada orang asing?
Gangguan Tidur
10 Apakah anda sukar memulai tidur?
11 Apakah anda sering terbangun malam hari?
12 Apakah anda sering mimpi buruk?
Gangguan Kecerdasan
13 Apakah anda susah mengingat sesuatu?
14 Apakah anda sulit berkonsentrasi
15 Apakah anda sering bingung
Perasaan Depresi
16 Apakah anda sering merasa sedih?
17 Apakah perasaan anda berubah-ubah sepanjang hari
Gejala Somatik (otot-otot)
18 Apakah anda merasakan nyeri pada tubuh dan otot?
19 Apakah anda sering merasakan kedutan otot?
Gejala Sensorik
20 Apakah anda sering merasakan telinga berdengung?
21 Apakah anda merasakan penglihatan yang kabur?
Gejala Cardiovaskuler
22 Apakah anda merasakan nadi / detak jantung yang cepat?
23 Apakah anda merasakan lemah seperti mau pingsan?
Gejala Pernapasan
24 Apakah anda merasakan tertekan didada?
25 Apakah anda sering menarik napas panjang
Gejala Gastrointestinal
26 Apakah berat badan anda menurun?
Apakah anda merasakan nyeri lambung sebelum/sesudah
27
makan?
28 Apakah anda kurang nafsu untuk makan?
Gejala Urogenitalia
29 Apakah anda sering buang air kecil?
30 Apakah anda menngalami menstruasi yang tidak teratur?
Gejala vegetative/ otonom
31 Apakah mulut anda terasa kering?
32 Apakah anda sering merasakan pusing dan sakit kepala?
Point tambahan
33 Apakah anda merasakan nafas pendek dan cepat?
34 Apakah anda merasakan ketegangan otot yang meningkat?
Lampiran 8

DATA UMUM
No Riwayat Pendidikan Pekerjaan
1 Tamat SMP Tidak Bekerja
2 Tamat SMA Wiraswasta
3 Tamat SMA Tidak Bekerja
4 Tamat SMA Tidak Bekerja
5 Tamat SMP Wiraswasta
6 Tamat SD Wiraswasta
7 Perguruan Tinggi PNS
8 Tamat SMA Tidak Bekerja
9 Tamat SMA Wiraswasta
10 Perguruan Tinggi PNS
11 Tamat SMA Tidak Bekerja
12 Tamat SMA Wiraswasta
13 Tamat SMA Wiraswasta
14 Tamat SMP Wiraswasta
15 Tamat SD Wiraswasta
16 Tamat SMP Wiraswasta
17 Tamat SMA Wiraswasta
18 Tamat SMA Wiraswasta
19 Tamat SMA Wiraswasta
20 Tamat SMA Wiraswasta
21 Tamat SMP Wiraswasta
22 Perguruan Tinggi PNS
23 Tamat SMP Wiraswasta
24 Tamat SD Wiraswasta
25 Tamat SMA Wiraswasta
26 Tamat SMA Tidak Bekerja
27 Tamat SMA Tidak Bekerja
28 Tamat SMA Wiraswasta
29 Tamat SMP Wiraswasta
30 Tamat SMP Tidak Bekerja
31 Tamat SMP Wiraswasta
32 Perguruan Tinggi PNS
33 Tamat SD Wiraswasta
34 Tamat SMA Tidak Bekerja
35 Tamat SMA Tidak Bekerja
36 Tamat SMP Wiraswasta
37 Tamat SMA Wiraswasta
38 Tamat SMP Wiraswasta
39 Tamat SMP Wiraswasta
40 Tamat SD Tidak Bekerja
41 Perguruan Tinggi PNS
42 Perguruan Tinggi Wiraswasta
43 Perguruan Tinggi PNS

Keterangan
1. Riwayat Pendidikan
a) Tamat SD (1) : 5 responden
b) Tamat SMP (2) : 12 responden
c) Tamat SMA (3) : 19 responden
d) Perguruan Tinggi (4) : 7 responden

2. Pekerjaan
a) Tidak bekerja (1) : 11 responden
b) Wiraswasta (2) : 26 responden
c) PNS (3) : 6 responden
Lampiran 9
DATA KHUSUS KECEMASAN SEBELUM DIBERIKAN INTERVENSI
N Q Q Q Q Q Q Q Q Q Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q2 Q2 Q2 Q2 Q2 Q2 Q2 Q2 Q2 Q2 Q3 Q3 Q3 Q3 Q3 Tota Perse
Kategori
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 l n
1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 17 50% Sedang
2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 19 56% Tinggi
3 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 22 65% Tinggi
4 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 23 68% Tinggi
5 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 12 35% Rendah
6 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 18 53% Tinggi
7 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 15 44% Sedang
8 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 15 44% Sedang
9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 13 38% Sedang
10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 16 47% Sedang
11 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 17 50% Sedang
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 24 71% Tinggi
13 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 12 35% Rendah
14 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 13 38% Sedang
15 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 17 50% Sedang
16 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 19 56% Tinggi
17 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 16 47% Sedang
18 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 18 53% Tinggi
19 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 20 59% Tinggi
20 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 18 53% Tinggi
21 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 17 50% Sedang
22 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 16 47% Sedang
23 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 50% Sedang
24 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 17 50% Sedang
25 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 19 56% Tinggi
26 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 19 56% Tinggi
27 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 17 50% Sedang
28 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 20 59% Tinggi
29 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10 29% Rendah
30 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 19 56% Tinggi
31 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 15 44% Sedang
32 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 17 50% Sedang
33 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 50% Sedang
34 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 18 53% Tinggi
35 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 12 35% Rendah
36 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 18 53% Tinggi
37 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 16 47% Sedang
38 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 17 50% Sedang
39 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 19 56% Tinggi
40 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 24 71% Tinggi
41 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16 47% Sedang
42 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 24 71% Tinggi
43 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 44% Sedang

DATA KHUSUS KECEMASAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI


N Q Q Q3 Tota Perse
Q1 Q2 Q3 Q5 Q6 Q7 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q34 Kategori
o 4 8 3 l n
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 13 38% Sedang
2 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 15 44% Sedang
3 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 18 53% Tinggi
4 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 17 50% Sedang
5 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 24% Sangat Rendah
6 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 14 41% Sedang
7 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 24% Sangat Rendah
8 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 13 38% Sedang
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 10 29% Rendah
10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 12 35% Rendah
11 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 12 35% Rendah
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 17 50% Sedang
13 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9 26% Rendah
14 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 10 29% Rendah
15 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 16 47% Sedang
16 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 16 47% Sedang
17 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 11 32% Rendah
18 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 14 41% Sedang
19 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 14 41% Sedang
20 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 16 47% Sedang
21 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 12 35% Rendah
22 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 11 32% Rendah
23 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 14 41% Sedang
24 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 16 47% Sedang
25 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 15 44% Sedang
26 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 17 50% Sedang
27 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 14 41% Sedang
28 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 18 53% Tinggi
29 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 9 26% Rendah
30 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 14 41% Sedang
31 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12 35% Rendah
32 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 41% Sedang
33 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 41% Sedang
34 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 15 44% Sedang
35 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8 24% Sangat Rendah
36 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 17 50% Sedang
37 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 12 35% Rendah
38 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 17 50% Sedang
39 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 15 44% Sedang
40 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 17 50% Sedang
41 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 38% Sedang
42 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 65% Tinggi
43 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 13 38% Sedang
Lampiran 10

HASIL UJI STATISTIK

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Kecemasan Sesudah - Negative Ranks 42a 21.50 903.00
Kecemasan Sebelum Positive Ranks 0b
.00 .00
c
Ties 1
Total 43
a. Kecemasan Sesudah < Kecemasan Sebelum
b. Kecemasan Sesudah > Kecemasan Sebelum
c. Kecemasan Sesudah = Kecemasan Sebelum

Test Statisticsa
Kecemasan
Sesudah -
Kecemasan
Sebelum
Z -5.674b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
TABULASI SILANG

Riwayat Pendidikan * Kecemasan Sebelum Crosstabulation


Kecemasan Sebelum
Rendah Sedang Tinggi Total
Riwayat Tamat SD Count 0 3 2 5
Pendidikan % of Total 0.0% 7.0% 4.7% 11.6%
Tamat SMP Count 2 6 4 12
% of Total 4.7% 14.0% 9.3% 27.9%
Tamat SMA Count 2 6 11 19
% of Total 4.7% 14.0% 25.6% 44.2%
Perguruan Tinggi Count 0 6 1 7
% of Total 0.0% 14.0% 2.3% 16.3%
Total Count 4 21 18 43
% of Total 9.3% 48.8% 41.9% 100.0%

Pekerjaan * Kecemasan Sebelum Crosstabulation


Kecemasan Sebelum Total
Rendah Sedang Tinggi
Pekerjaan Tidak Bekerja Count 1 4 6 11
% of Total 2.3% 9.3% 14.0% 25.6%
Wiraswasta Count 3 11 12 26
% of Total 7.0% 25.6% 27.9% 60.5%
PNS Count 0 6 0 6
% of Total 0.0% 14.0% 0.0% 14.0%
Total Count 4 21 18 43
% of Total 9.3% 48.8% 41.9% 100.0%
Riwayat Pendidikan * Kesemasan Sesudah Crosstabulation
Kesemasan Sesudah
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Total
Riwayat Tamat SD Count 0 0 5 0 5
Pendidikan % of Total 0.0% 0.0% 11.6% 0.0% 11.6%
Tamat SMP Count 1 4 7 0 12
% of Total 2.3% 9.3% 16.3% 0.0% 27.9%
Tamat SMA Count 1 5 11 2 19
% of Total 2.3% 11.6% 25.6% 4.7% 44.2%
Perguruan Count 1 2 3 1 7
Tinggi % of Total 2.3% 4.7% 7.0% 2.3% 16.3%
Total Count 3 11 26 3 43
% of Total 7.0% 25.6% 60.5% 7.0% 100.0%

Pekerjaan * Kesemasan Sesudah Crosstabulation


Kesemasan Sesudah
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Total
Pekerjaan Tidak Bekerja Count 1 1 8 1 11
% of Total 2.3% 2.3% 18.6% 2.3% 25.6%
Wiraswasta Count 1 8 15 2 26
% of Total 2.3% 18.6% 34.9% 4.7% 60.5%
PNS Count 1 2 3 0 6
% of Total 2.3% 4.7% 7.0% 0.0% 14.0%
Total Count 3 11 26 3 43
% of Total 7.0% 25.6% 60.5% 7.0% 100.0%

Kecemasan Sebelum * Kesemasan Sesudah Crosstabulation


Kesemasan Sesudah
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Total
Kecemasan Rendah Count 2 2 0 0 4
Sebelum % of Total 4.7% 4.7% 0.0% 0.0% 9.3%
Sedang Count 1 9 11 0 21
% of Total 2.3% 20.9% 25.6% 0.0% 48.8%
Tinggi Count 0 0 15 3 18
% of Total 0.0% 0.0% 34.9% 7.0% 41.9%
Total Count 3 11 26 3 43
% of Total 7.0% 25.6% 60.5% 7.0% 100.0%
Lampiran 11
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp/fax :
0355-322738
Tulungagung 77224
Alamat Email : stikeshahta@yahoo.co.id

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING SKRIPSI


PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN TULUNGAGUNG

NAMA : Antik Nuning Cahya Permata Sari


NIM : A2R16061
JUDUL SKRIPSI : ”PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP
TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
PRIMIGRAVIDA (Di KLINIK BERSALIN GRIYA
AZIZAH Bidan NURUL AZIZAH Amd, Keb
Tulungagung 2020)”.
TANDA
NO TANGGAL URAIAN BIMBINGAN TANGAN
PEMBIMBING
1 20 Oktober 2019 Revisi judul
2 23 Oktober 2019 ACC judul
3 Konsul BAB I Revisi Introduction
9 Desember 2019
dan dampak masalah
4 Revisi BAB I Tujuan dan Manfaat
BAB II Perbaikan penulisan huruf
angka dan penulisan Kerangka konsep
5 Januari 2020 sedikit perbaikan
Tehnik Non farmakalogi tambahkan
teori senam relaksasi
Lanjut BAB III dan Lampiran
5 Penulisan atau pengetikan
Kriteria inklusi di buat point-point DP
16 Januari 2020
Revisi DOV, SOP
Lengkapi Lampiran
6 ACC BAB I
ACC BAB II
20 Januari 2020 Revisi BAB III
Lengkapi Daftar Pustaka dan
Lampiran lainya
7 24 Januari 2020 ACC BAB III
8 Revisi BAB IV
Revisi BAB V
06 Mei 2020 Lanjut BAB VI
Uji statistic di sesuaikan Konsul ke 2
melampirkan SPPSS
9 Revisi BAB IV
Revisi BAB V
13 Mei 2020  Tampilkan saja yang berubah
secara signifikan. Jangan semua
kategori di interpretasikan
10 Revisi BAB IV
Revisi BAB V (point C) :
 Point C paling bawah tambahkan
saran
26 Mei 2020 Revisi BAB VI :
Konsul selanjutnya tampilkan semua
muali dari depan, lengkapi BAB I
sampai BAB VI beserta lampiran
depan dan belakang
11 konsul selanjutnya sertakan abstrak
Revisi BAB IV :
02 Juni 2020
Revisi BAB V :
Point C perbaiki kalimatnya
12 Revisi Abstrak
Revisi BAB V (point C)
08 Juni 2020
Lengkapi DAPUS
Lanjut membuat PPT
13 17 Juli 2020 ACC BAB 1-BAB VI

Tulungagung, 29 Juli 2020


Pembimbing I

Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep


NIDN. 07-1309-6504

Lampiran 12
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp/fax :
0355-322738
Tulungagung 77224
Alamat Email : stikeshahta@yahoo.co.id

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING SKRIPSI


PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN TULUNGAGUNG

NAMA : Antik Nuning Cahya Permata Sari


NIM : A2R16061
JUDUL SKRIPSI : ”PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA (Di
KLINIK BERSALIN GRIYA AZIZAH Bidan NURUL
AZIZAH Amd, Keb Tulungagung 2020)”.

NO TANGGAL URAIAN BIMBINGAN TANDA


TANGAN
PEMBIMBING
1 20 Oktober 2019 Revisi Judul
2 23 Oktober 2019 ACC Judul
3 Revisi BAB I melengkapi dampak
2 Januari 2020 masalah
Revisi penulisan BAB II
4 ACC BAB I
3 Januari 2020 Revisi BAB II Kerangka Konsep
Lanjut BAB III
5 Revisi BAB II Keterangan Kerangka
17 Januari 2020 Konsep dan penulisan Bagan
Revisi BAB III penulisan dan DOV
6 Revisi BAB II merapikan penulisan
20 Januari 2020 Revisi BAB III DOV
Lanjut melengkapi Lampiran
7 ACC BAB II
23 Januari 2020
ACC BAB III
8 28 Januari 2020 Lengkapi HARS
9 04 Juni 2020 Revisi BAB IV :
 Beri keterangan disamping diagram
 Kalimat keterangan yang dibawah
diagram disesuaikan dengan panduan di
BAB III
Revisi BAB V :
 Teori di BAB V harus ada di BAB II
 Bahasan tentang diagram diruntutkan
seperti di urutan data umum BAB IV
 Paragraf terakhir kurang pas di
sempurnakan lagi.
Revisi BAB VI : Kesimpulan buat
dengan point-point
Konsul berikutnya di lengkapi BAB I
sampai VI dengan lampiran-lampiran,
abstrak, daftar isi, kata pengantar, dll.
10 09 Juli 2020 Revisi abstrak
BAB IV- BAB VI sudah sesuai
Lanjutkan PPT dan lengkapi lampiran
11 29 Juli 2020 ACC BAB 1- BAB VI

Tulungagung, 29Juli 2020


Pembimbing II

Sri Agustiana, S.Kep, Ns, M.Kes, M.Kep


NIDN. 07-1408-6505
Lampiran 13
PLAN OF ACTION
BULAN/ MINGGU
No KEGIATAN Oktober November Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4
Tahap persiapan
1. a. Penentuan judul
b. Penyusunan bab I
c. Penyusuan bab II
d. Penyusunan bab III
e. Penyusunan lampiran
f. Seminar dan revisi
proposal
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Analisa data
d. Pembahasan
3. Tahap evaluasi
a. Uji sidang Skripsi
b. Revisi Skripsi
PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA (Di Klinik Bersalin
GRIYA AZIZAH Bidan NURUL AZIZAH Amd, Keb Tulungagung 2020)

Keterangan: : sudah dilaksanakan

: belum dilaksanakan

Pembimbing I Pembimbing II Peneliti

Dr. Hj. FARIDA, SKM, M.Kep SRI AGUSTIANA, S.Kep, Ns, M.Kes, M.Kep ANTIK NUNING CAHYA PERMATA SARI
NIDN. 07-1309-6504 NIDN. 07-1408-6505 NIM. A2R16061
Lampiran 14
DOKUMENTASI
A. Pre test tingkat kecemasan

B. Pemberian prenatal yogaH 1


C. Pemberian prenatal yoga H-2
D. Pemberian prenatal yogaH 3

E. Post test tingkat kecemasan

Anda mungkin juga menyukai