SKRIPSI
Oleh :
ANGGIA JULINAR PUTRI
NIM. A2R16059
SKRIPSI
Oleh :
ANGGIA JULINAR PUTRI
NIM. A2R16059
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : A2R16059
Adalah bukan Skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Yang menyatakan,
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji pada tanggal 04 Agustus 2020
iv
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : A2R16059
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji Skripsi pada tanggal 04 Agustus 2020
TIM PENGUJI
Mengetahui
Ketua STIKes “Hutama Abdi Husada”
Tulungagung
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan juga
kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala
kekurangannya. Segala syukur kuucapkan kepada-Mu Ya Rabb, karna sudah
menghadirkan orang-orang berarti di sekeliling saya. Yang selalu memberi
semangat dan doa, sehingga skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk ......
Ayah dan Ibu tercinta dan tersayang, terimaksih atas segala dukungan
kalian, baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini ku
persembahkan untuk kalian, sebagai wujud rasa terimakasih atas
pengorbanan dan jerih payah kalian sehingga saya dapat menggapai cita-
cita.
Dan untuk kakak ku walaupun saat dekat kita sering bertengkar, tapi saat
jauh kita saling merindukan. Terimakasih untuk semangatnya , semoga ini
menjadi awal kesuksesan dari saya yang membanggakan.
Dosen pembimbing kepada Ibu Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep dan Ibu
Indah Rohmawati, S.SiT.,M.Kes pembimbing saya yang paling baik dan
bijaksana, terimakasih karna sudah menjadi orang tua kedua saya di
kampus. Terimakasih atas bantuannya, nasehatnya, dan ilmunya yang
selama ini di limpahkan pada saya dengan rasa tulus dan iklhas.
Seluruh Dosen STIKes HAH Tulungagung, terimakasih banyak untuk
semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah
bapak/ibu berikan
Sahabatku Dinar,Lely,Anjani,Manggela,Dhea,Dimas Wahfi,Pandu,Dimas
Dwi, Mu’ammar terimakasih supportnya, aku sayang kalian.
Dan juga untuk sahabatku Anggraheni,Ika,Reni tanpa kalian mungkin
masa-masa kuliah ku akan menjadi biasa-biasa saja, terimakasih support
yang luar biasa sampai saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Aku sayang kalian.
Seluruh teman teman kampusku kalian luar biasa dan semoga sukses.
Untuk DAF terimakasih support dan semangatnya, dan seluruh
pengalaman yang kamu berikan padaku selama ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, karunia dan
Dalam penyusunan Skripsi ini tentunya tidak lepas dari hambatan dan
rintangan. Namun, berkat dukungan dan bimbingan serta bantuan dari banyak
pihak maka peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini peneliti ingin menyampikan terima kasih dan penghargaan yang
HUSADA” Tulungagung.
3. Ibu Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep selaku pembimbing I yang telah
viii
6. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
penyusunan Skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
Peneliti
ix
Putri, Anggia Julinar. A2R16059, Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku
Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada Batita Di Wilayah Kerja
Posyandu Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Tahun 2020, SKRIPSI,
Pembimbing I : Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep, Pembimbing II :Indah
Rohmawati,SST,M.Kes, Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Hutama
Abdi Husada Tulungagung, 2020
ABSTRAK
x
Putri, Anggia Julinar Putri. A2R16059, The Relationship between Knowledge
and Mother's Behavior in Providing Basic Immunization to Toddlers in
Posyandu Working Area of Sawo Village, Campurdarat District in 2020, Thesis,
Advisor I : Dr. Hj. Farida, SKM, M.Kep, Advisor II : Indah Rohmawati, SST,
M.Kes, Bachelor of Nursing Study STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung,
2020
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................4
1. Tujuan Umum.......................................................................4
2. Tujuan Khusus......................................................................4
D. Manfaat........................................................................................4
1. Manfaat Praktisi...................................................................4
2. Manfaat Teoritis...................................................................5
xii
F. Konsep Batita.......................................................................32
G. Konsep Posyandu Balita ......................................................33
H. Kerangka Konseptual ..........................................................36
I. Hipotesis ..............................................................................38
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...............................................................45
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan................................59
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi perilaku responden..................................59
Tabel 4.3 Tabulasi silang tingkat pengetahuan dengan perilaku.............60
Tabel 4.4 Analisa Data Uji Statistik........................................................61
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur ibu..................56
Diagram 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan..............57
Diagram 4.3 Karakteristik responden berdasarkan jumlah anak.............58
Diagram 4.4 Karakteristik responden berdasarkan informasi.................58
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
DAFTAR ARTI, LAMBANG DAN SINGKATAN
Daftar Lambang
% : prosentase
α : Alfa
p : p value
< : Kurang dari
> : Lebih dari
= : Sama dengan
Daftar Singkatan
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh setiap bayi (Lisnawati, 2011). Hal ini diakibatkan oleh banyak hal
tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya
kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari
sehingga berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dapat
tercapai secara maksimal (Healy et al. 2014). Salah satu PD3I yaitu penyakit
Campak pernah menjadi penyakit yang masuk dalam kejadian luar biasa (KLB)
diatasi dengan memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi (Ranuh 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Halawa (2014) didapatkan bahwa terdapat yang
terkena Difteri dibawah umur 5 tahun danternyata setelah dilihat dari KMS
penyakit.
1
2
Imunisasi dasar yang diberikan yaitu BCG, DPT, Hepatitis B, Polio dan
Campak serta imunisasi ini diberikan harus sesuai dengan jadwal yang telah di
tetapkan karena disesuaikan dengan usia bayi untuk menerima vaksin imunisasi
untuk membentuk kekebalan tubuh pada bayi (Hidayat 2008). Imunisasi BCG
dilakukan sekali pada balita usia 0-11 bulan, lalu DPT diberikan tiga kali pada
balita usia 2-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Imunisasi polio
diberikan empat kali pada balita 0-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu.
Sedangkan campak diberikan satu kali pada bayi usia 9-11 bulan. Terakhir
imunisasi hepatitis B harus diberikan tiga kali pada bayi usia 1-11 bulan dengan
interval minimal empat minggu (Marmi, 2012). Mengingat tujuan dari imunisasi
ialah untuk membangun kekebalan pada bayi, sehingga bila tidak dilakukan
Menurut data Riskesdas (2018) terkait dengan imunisasi bayi masih ada
yang tidak melakukan imunisasi yaitu sebesar 9,1%, dan yang tidak lengkap pada
imunisasi dasar sebesar 32,9%. Hal itu menunjukkan bahwa target Renstra
sebesar 93% pada 2019 masih jauh dengan kondisi yang ada. Pada tahun 2018
Imunisasi dasar yang tidak lengkap akan mengakibatkan morbiditas pada bayi
bahwa persentasebayi yang sakit atau yang dikenal dengan morbiditas atauangka
kesakitan adalah 15,86 persen. Angka kesakitan bayi diperkotaan sebesar 16,66
3
dan anak laki-laki yang sakit (BPS,2018). Data Studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti di posyandu Desa Sawo pada tanggal 12 Desember 2019,
peneliti pada buku imunisasi masih ditemukan 10 batita dengan imunisasi dasar
tidak lengkap.
Beberapa dampak yang dapat terjadi ialah bayi mudah terserang bakteri
dan virus, seperti hepatitis, polio, dan campak selain itu ketidaklengkapan
imunisasi dasar pada bayi mengakibatkan beberapa hal diantaranya bayi lebih
rentan terkena penyakit dan kondisi yang tidak sehat dibandingkan dengan orang
dewasa. Kekebalan tubuh yang belum terbentuk dengan baik ini mengakibatkan
bayi bisa sangat mudah tertular oleh suatu penyakit (Isnayni, 2016). Hal ini akan
masih kurangnya cakupan imunisasi dasar pada bayi. Solusi dari permasalahan ini
satu strategi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan derajat kesehatan
pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada batita di
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Dari studi penelitian ini dapat di jadikan sebagai masukan dalam program
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
a) Tahu(know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
b) Memahami(comprehension)
6
7
yang dipelajari.
c) Aplikasi (aplication)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis(synthesis)
f) Membuat (create)
2. Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan tentang gizi batita yang dimiliki oleh ibu dapat diperoleh
a. Pendidikan formal
mempunyai jenjang dan dibagi dalam waktu tertentu mulai dari Taman
b. Pendidikan informal
dan ketat. Pendidikan non formal memiliki bentuk dan aktivitas yang luas
lain:
a. Pendidikan
b. Media
sangat luas, misalnya dari media massa adalah televisi, radio, koran, dan
majalah.
c. Keterpaparan informasi
kehidupan sehari-hari diperoleh dari data dan observasi dari dunia sekitar
tertentu karena adanya pemikiran dan perasaan dalam diri individu yang
sebelumya.
10
e. Lingkungan
memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
seperangkat alat tes atau kuesioner tentang objek pengetahuan yang mau
Keterangan :
P = persentasi
f = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telah
dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu baik jika hasil presentasi 76%-
100%cukup jika hasil presentasi 56%-75% dan, kurang jika hasil presentasi
B. Konsep Perilaku
1. Pengertian
ialah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang
2. Klasifikasi Perilaku
berikut:
Perilaku hidup sehat merupakan perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
3) Tidak merokok.
6) Mengendalikan stres.
faktor perilaku dan faktor diluar perilaku. Perilaku tersebut ditentukan oleh 3
faktor, diantaranya:
a. Predisposing factors
b. Enabling factors
c. Renforcing factors
4. Cara MengukurPerilaku
waktu yang lalu dengan menggunakan skala guttman yang akan membagi
dari kuesioner dapat dibuat dalam bentuk pernyataan negatif dan positif.
Pernyataan positif jika dijawab dengan sesuai atau benar akan mendapat score
1 dan jika salah akan mendapat score 0, sebaliknya jika pernyataan negatif
dijawab dengan sesuai atau benar akan mendapat score 0 dan jika salah
nilai rata-rata dari seluruh responden. Salah satu skor standart yang biasanya
Keterangan :
menjadi skor T
Skor mean T merupakan skala yang biasa digunakan dalam skala model Likert
Keterangan :
s = standart deviasi
X = Skor responden
n = jumlah sampel
2010).
1. Pengertian
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya,
yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi
(Permenkes, 2013).
atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit
imunisasi yang diberikan pada bayi dengan usia 0-9 bulan. Setiap bayi wajib
diusia 0 bulan; 1 dosis BCG diusia 1 bulan; 3 dosis DPT-HB diusia 2,3,dan 4
16
bulan; 4 dosis polio diusia 1,2,3, dan 4 bulan; dan 1 dosis campak diusia 9
2. Macam-macam imunisasi
1) Pengertian
(Ranuh,2008,p.132).
3) Indikasi
4) Kontra indikasi:
dan sebagainya.
5) Efek samping
pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara
1) Pengertian
dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis
batuk lebih sering pada malam hari, batuk terjadi beruntun dan akhir
mencapai 1-3 bulan, oleh karena itu pertusis disebut juga dengan “batuk
dapat hidup pada lingkungan yang tidak terdapat zat asam (oksigen).
yang steril atau dengan cara tradisional dimana alat pemotong dibubuhi
Pada anak-anak atau orang dewasa bisa terinfeksi karena luka yang
kotor atau luka terkontaminasi spora tetanus. Kuman ini paling banyak
151).
sebanyak 3 dosis.
3) Indikasi
dan tetanus.
4) Kontra indikasi
5) Efek samping
c. Vaksin Hepatitis B
1) Pengertian
21
DNA rekombinan.
menjadi homogen.
3) Indikasi
hepatitis B.
4) Kontra indikasi
vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikankepada penderita infeksi berat
disertai kejang.
5) Efek samping
22
1) Pengertian
minimal 4 minggu.
yang baru.
3) Indikasi
4) Kontra indikasi
5) Efek samping
23
e. Vaksin Campak
1) Pengertian
virusstrain dan tidak lebih dari 100mcg residu kanamycin dan 30 mcg
residuerithromycin.
cairan pelarut.
kiriatas, pada usia 9-11 bulan. Dan ulangn(booster) pada usia 6-7
3) Indikasi
4) Kontra indikasi
5) Efek samping
4. Manfaat imunisasi
(Atikah,2010,pp.5-6).
anak menjadi lebih kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka
kekebalan tubuh bayi apalagi bayi baru lahir yang system kekebalan tubuhnya
imunisasi.
2) Reaksi suntikan
terprovokasi.
b) Indurasi (Pustule)
26
tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak
4) Faktor kebetulan
kepada ibu atau orang tua untuk tidak telalu khawatir, demam berikan
kompres hangat kepada bayi dan jangan lupa kemerahan atau indurasi
tidak wajar dan harus dibawa ke rumah sakit apabila terdapat reaksi alergi
27
Kesehatan RI,2009).
1. Usia orangtua
Usia orangtua yang mengalami peningkatan dalam batas tertentu maka dapat
(Risqiawan 2008).
2. Tingkat pengetahuan
2008).
3. Tingkat Pendidikan
4. Tingkat pendapatan
28
disebabkan karena orang tersebut tidak tahu manfaat dari imunisasi bagi
anaknya atau karena rumah yang jauh dari posyandu atau puskesmas tempat
6. Sikap petugas
Sikap petugas adalah sikap kader beserta petugas puskesmas. Sikap petugas
(Risqiawan 2008).
7. Kepercayaan
Kepercayaan yang dianut atau dipercaya oleh orangtua menjadi salah satu
8. Dukungan keluarga
faktor yang paling dominan terhadap tingkat kepatuhan ibu terhadap pemberian
1. Penyakit Campak
Penyakit campak atau biasa disebut morbili ini adalah suatu penyakit
infeksi akut dan menular. Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang
campak ini adalah demam yang bertahap, batuk, pilek, mata merah, dan gejala
Koplik’s spot yang akan timbul sebelum ruam. Biasanya setelah ruam itu
timbul suhu tubuh penderita mengalami kenaikan yang cepat yakni bisa
langsung dan secara tidak langsung. Penyakit ini bisa ditularkan melalui
penularan ini terjadi pada fase catarhall yang ditandai dengan adanya bintik-
2. Penyakit Difteri
mediated disease, penyakit ini juga dapat menular yang disebabkan oleh
30
Manifestasai klinis atau gejala dari penyakit difteri itu sendiri antara lain terjadi
berdarah, sakit bila menelan, pembengkakan pada leher serta sesak nafas
disertai bunyi (stridor) karena jalan nafas yang tertutup akiban pembengkakan
(Rini 2009). Penularan dari penyakit difteri ini adalah melalui jalan udara
seperti batuk dan bersin kemudian juga bisa melalui benda atau makan yang
in bisa mengeluarkan racun, yang nantinya racun ini dapat merusak otot
2010).
3. Penyakit Hepatitis B
oleh virus hepatitis B (VHB). Penyakit ini masuk dalam penyakit yang dapat
dicegah dengan Imunisasi. Melihat cara penularan dari penyakit ini, salah
satunya dapat ditularkan oleh ibu penderita hepatitis B kepada bayinya yang
baru lahir melalui plasenta bayi saat masih dalam kandungan maupun saat bayi
dilahirkan. Selain itu cara penularan penyakit hepatitis B ini bisa melalui
mulut, transfuse darah, maupun jarum suntik yang telah terkontaminasi virus
Sumber penularan hepatitis B melalui darah, air seni, tinja dan sekresi
usus, air liur dan sekresi nasofaring, semen, sekresi vagina dan darah
menstruasi, air susu, keringat, dan berbagai cairan tubuh lain. Gejala dari
penyakit hepatitis B ini adalah anorexia, nausea, kadang terdapat ikterik juga
(Rini 2009). Virus ini menyerang hati sehingga nantinya dapat menjadikan
4. Penyakit Pertusis
cocobacilus, gram negative, berbentuk ovoid, tidak dapat bergerak, tidak dapat
Bordetella Pertussis ini dapat mati dengan pemanasan selama setengah jam
pada suhu 55 derajat celcius namun bakteri ini dapat bertahan pada suhu yang
rendah yakni 0-10 derajat celcius (Rini 2009). Gejala utama pada penyakit
mengakibatkan kegagalan aliran oleh bulu getar yang lumpuh, hal ini
whoop. Bila serangan batuk seperti ini, pasien akan mengalami muntah dan
terlihat sianosis, menjadi sangat lemas dan kejang. Keadaan seperti ini akan
dapat berlanjut antara 1-10 minggu. Pada bayi usia dibawah 6 bulan dapat
5. Penyakit Polio
32
oleh virus yang menyerang pada sistem saraf yang nantinya mengakibatkan
melalui mulut dan berkembang dalam system pencernaan yang nantinya bisa
menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang system saraf. Virus polio ini yang
ini sering menyerang anak yang berusia 0-3 tahun dengan gejala munculnya
demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku leher, sakit ditungkai dan lengan
(Depkes RI 2011).
dari tanpa gejala hingga terdapat gejala seperti kelumpuhan total dan atropi
otot, seringnya mengenai tungkai bawah dan bersifat asimetris dan bisa
6. Penyakit Tetanus
sangat beresiko menyebabkan kematian khusunya pada bayi yang baru lahir.
Penyakit tetanus neonatorum ini disebabkan oleh spora clostridium tetani yang
masuk melalui tali pusat. Terjadinya penularan spora clostridium tetani ini
dikarenakan perawatan atau tindakan pada tali pusar saat setelah persalinan
yang kurang tepat dan tidak memenuhi syarat kebersihan (Depkes RI 2011).
Gejala awal dari penyakit tetanus neonatorum ini adalah kaku otot
perut, berkeringat dan demam. Gejala khas dari penyakit tetanus neonatorum
33
dan otot dinding perut kaku seperti papan, dan ekspresi wajah yang biasa
disebut “risus sardonicus” terjadi karena spasme otot pada muka, alis tertarik
keatas, wajah tertarik keluar dan kebawah, dan bibir keatas (Rini 2009).
7. Penyakit Tuberkulosis
pernafasan dan bakteri tuberculosis ini nantinya bisa juga menyebar pada organ
tubuh lainnya melalui peredahran darah dan penyakit tuberculosis ini dapat
tuberculosis. Penyakit tuberculosis ini salah satu penyakit yang banyak terjadi
F. Konsep Batita
1. Pengertian
Batita ialah anak yang berusia dibawah tiga tahun (Depkes RI, 2009).
banyak serta kualitas yang tinggi. Kelompok batita merupakan kelompok usia
yang rawan gizi dan penyakit. Menurut Wong (2008) Pertumbuhan ialah
perubahan jumlah dan ukuran sel yang ada diseluruh tubuh dengan cara
Kebutuhan nutrisi pada bayi 0 – 6 bulan cukup terpenuhi dari ASI saja (ASI
b. Usia 6 – 12 bulan
Pada usia ini ASI tetap diberikan hingga anak berusia 2 tahun. Anak pada
sejak usia 6 bulan. Makanan utama adalah makanan padat yang diberikan
c. Usia 1 – 2 tahun
Pada usia ini ASI tetap diberikan hingga anak berusia 2 tahun. Bentuk
makanan yang diberikan pada anak berbeda dengan usia yang sebelumnya.
Pada usia ini tekstur makanan lebih kasar, misalnya memberikan makanan
1. Pengertian
35
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
penurunan angka kematian ibu dan bayi. UKBM adalah wahana pemberdayaan
Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya (Kemenkes RI, 2011).
bayi dengan pengawasan orangtua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu
36
disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur bayi. Adapun jenis
badan/tinggi badan.
Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan akan dicatat pada KMS
(kartu menuju sehat) yang akan menilai status gizi dan mendeteksi secara
dini jika terjadi gangguan pertumbuhan. KMS adalah kartu yang memuat
(Aritonang, 2013).
H. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-
konsep atau variable-variabel yang akan di amati (diukur) melalui penelitian yang
Keterangan :
: yang di teliti
Bagan 2.1 kerangka konsep Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian
Imunisasi dasar lengkap pada batita di posyandu desa Sawo
38
tingkat Pendidikan orang tua, usia orang tua, tingkat pendapatan, lokasi
satu hal penting yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai usaha
preventif atau pencegahan terhadap penyakit menular yang bisa kapan saja
berprilaku. Dengan adanya intensi atau niat ini yang dapat membentuk
I. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas tentang metode penelitian, identitas variabel,
skala, skor, sampling desain meliputi populasi, sampel, sampling, tempat dan
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian yang
adalah desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Desain analitik yaitu
ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi,
2013).
cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach), artinya setiap subjek hanya diteliti sekali saja, dapat
menegetahui degan jelas mana yang menjadi pemajan dan outcome, serta dapat
40
41
B. Kerangka Kerja
Kerangka Kerja atau Frame work adalah sesuatu yang abstrak, logika secara
Total sampling
SAMPEL
Seluruh ibu yang mempunyai batita di lingkungan posyandu desa Sawo yang berjumlah 37
orang
Pengumpulan Data
Lembar Kuesioner
Pengelolaan Data
- Editing
- Coding
- Scoring
- Tabulating
Analisa Data
Dengan uji
Spearman Rho
Bagan 3.1 Kerangka Kerja Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi dasar lengkap pada batita di posyandu desa Sawo
43
C. Desain Sampling
1. Populasi Desain
Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu yang mempunyai batita di
2. Sampel Penelitian
yang ada pada populasi (Arikunto,2011). Sample dari penelitian ini adalah
Siti Pariani, 2001). Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah Ibu
kuesioner.
b. Kriteria Eksklusi
3. Tehnik Sampling
(Nursalam,2008).
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
ilmu tingkah laku, variabel tergantung adalah aspek tingkah laku yang
diamati oleh suatu organisme yang dikenai stimulus, dengan kata lain
variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan
E. Definisi Operasional
dan replikasi agar memberikan pemahaman yang sama pada setiap orang
dan pariani, 2001). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini akan
DEPENDEN
Skoring :
Perilaku Responden mampu Lembar Ordinal Pernyataan Positif
Respon responden
pemberian menjawab Kuesioner 0: Tidak
imunisasidasar terhadap pemberian pertanyaan yang dan lembar 1: iya
pada Batita imunisasi dasar pada ada pada kuesioner KMS Pernyataan
batita yang diamati tentang : Negatif
peneliti melalui a. Waktu 1 : Tidak
lembar kuesioner pemberian 0: Iya
imunisasi Dengan
b. Penanganan interpretasi :
efek samping 1.Perilaku Baik :
imunisasi skor T≥ mean T
( T ≥ 50 )
2.Perilaku Kurang
baik: skor T <
mean T ( T <50 )
Pernyataan Positif
Tidak : 0
Iya : 1
Pernyataan
Negatif
Tidak : 1
Iya : 0
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu
dalam pemberian imunisasi dasar pada batita di posyandu desa Sawo
47
1. Instrumen Penelitian
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto,
2012). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner
dengan indicator skala likert untuk perilaku pemberian imunisasi dasar pada
batita.Pada penelitian ini tidak mengalami perubahan dan hal pengumpulan dan
Indonesia dan pada bulan maret, dikarenakan penelitian ini dimulai sebelum
2. Pengumpulan Data
kuesioner pada ibu yang mempunyai batita usia dan memberikan kuesioner
dasar .
3. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu kegiatan merubah data awal menjadi data
yang lebih tinggi yaitu data yang dapat memberikan informasi. Setelah
a. Editing
oleh peneliti agar data yang salah atau meragukan dapat langsung
b. Coding
lain:
1) Data Umum
Kode Responden
R1 : Responden 1
R2 : Responden 2
R3 : Responden 3
R4 : Responden 4
2) Data Khusus
a) Variabel pengetahuan
P1 : Pengetahuan baik
P2 : Pengetahuan Sedang
P3 : Pengetahuan kurang
I1 : Perilaku Baik
c. Scoring
1) Pengetahuan :
Skoring :
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Pernyataan Positif
Tidak : 0
Iya :1
Pernyataan Negatif
Tidak : 1
Iya :0
d. Tabulating
e. CleaningData
pemeriksaan data yang out of range, tidak konsisten secara logika, ada
treatmen yang hilang adalah nilai dari suatu variabel yang tidak
4. Analisa Data
dilakukan tehnik penyuntingan data dan coding. Skala pada penelitian ini
a. Analisis Univariat
Keterangan :
P=persentasi
52
1) Kriteria Pengetahuan :
(Saiful Azwar,2009).
X− X
T=50+10 ( ¿
S
Keterangan :
skor.
perilaku dinyatakan kurang baik apabila skor T < mean T ( T < 50)
Keterangan :
s = standart deviasi
53
X = Skor responden
n = jumlah sampel
b. Analisis Bivariat
a. Bila p value < 0,05 dikatakan significan, yaitu hipotesis nol (H0)
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
H. Etika Penelitian
maksud dan tujuan serta manfaat kepada responden. Dengan demikian dalam
penelitian ini peneliti telah mengajukan permohonan dan permintaan izin pada
bertentangan dengan etika. Tujuan harus etis dalam arti peneliti harus menjaga
alamat.
diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka harus
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
I. Keterbatasan
HASILPENELITIAN
Pada bab ini disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang
Pada Batita Di Posyandu Desa Sawo yang telah dilakukan pada tanggal 18 Maret
-18 April tahun 2020, dengan jumlah 37 responden. Adapun hasil penelitian
1. Data Umum
UMUR IBU
15; 41%
17, 46%
21-24 Tahun
25-28 Tahun
29-33 Tahun
5; 14%
hampir setengah dari umur responden dalam rentang 29-33 tahun dengan jumlah
17 responden (46%).
TINGKAT PENDIDIKAN
8; 22%
11; 30%
SMP
SMA
D3/S1
18; 49%
responden (49%)
58
JUMLAH ANAK
17; 46%
ANAK KE-1
20; 54% ANAK KE-2
SUMBER INFORMASI
12; 32%
TIDAK PERNAH
PERNAH
25; 68%
(68%).
2. Data Khusus
Pada bagian ini disajikan mengenai analisis data pengetahuan dengan perilaku
ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada batita di posyandu desa Sawo pada
tanggal 18 Maret-18 April tahun 2020, yang terdiri dari analisis sebagai berikut:
a. Pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada batita di Desa Sawo
Kecamatan Campurdarat
responden (78%).
60
b. Perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada batita di Desa Sawo
Kecamatan Campurdarat
Tabel 4.2 menunjukkan dari 37 responden yang diteliti, sebagian besar dari
Tabel 4.3 Tabulasi silang tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu dalam
pemberian imunisasi dasar pada batita di desa Sawo pada
tahun2020
Perilaku Total Ρ
Tingkat
Kurang Sedang Baik
Pengetahuan
F % F % F % F %
Kurang 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
37.5 100 %
Sedang 3 4 50% 1 12.5% 8
%
.009
13.8 100%
Baik 4 4 13.8% 21 72.4% 29
%
Total 7 19% 8 22% 22 60% 37 100%
Sumber: Data Primer Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 29 responden yang
Dalam menentukan uji statistik maka hasil penelitian diuji menggunakan uji
Smirnov. Uji kolmogorov Smirnov pada hasil penelitian ini ditemukan hasil 0.000
sehingga dapat dikatakan distribusi data tidak normal. Dikarenakan distribusi data
pada batita di posyandu desa Sawo tahun 2020. Berikut adalah hasil uji statistik
Uji Statistik ρ Α
Kolmogorov Smirnov .000 0,05
Spearman rho .029 0,05
dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada batita di posyandu
PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang interpretasi dan diskusi hasil penelitian yang
dihubungkan dengan tinjauan teori atau studi kepustakaan dan penelitian terkait
Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik tingkat
Sejalan dengan teori dan fakta yang didapatkan oleh peneliti bahwa pada
pengetahuan baik. Menurut peneliti hal ini dikarenakan pada responden dengan
tingkat pendidikan tinggi mempunyai dasar dan bekal wawasan yang lebih baik.
Selain itu responden dengan pendidikan tinggi juga lebih mudah menerima dan
responden yang sudah pernah menerima informsi terkait imunisasi wajib dasar
(62%).
sebelumnya mempunyai pengetahuan lebih baik dari pada yang belum pernah
Sejalan anatara teori dan fakta yang ditemukan oleh peneliti bahwa responden
yang sudah pernah menerima informasi terkait dengan imunisasi dasar wajib
untuk balita mempunyai pengetahuan baik. Menurut pendapat peneliti hal ini
mempunyai dasar dan bekal yang kuat dalam merawat bayi sesuai dengan apa
Selain itu juga menurut peneliti dikarenakan pada sebagaian orangtua yang sudah
pernah menerima informasi selalu update dan mencari informasi terbaru seputar
yang melahirkan anak ke-2 mempunyai tingkat pengetahuan baik dengan jumlah
menyebutkan bahwa orang tua yang sudah pernah melahirkan anak sebelumnya
mempunyai pengalaman yang lebih dalam merawat bayi daripada orangtua yang
Sejalan dengan teori dan fakta yang ditemukan oleh peneliti bahwa jumlah
orang tua yang mempunyai pengetahuan baik lebih banyak jumlahnya pada
kelompok yang sudah pernah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini menurut
dengan responden yang baru melahirkan pertama kali. Selain itu pada orang tua
informasi cara merawat bayi yang baik dan benar, sehingga mempunyai
usia 29-33 tahun mempunyai pengetahuan yang baik dengan jumlah 14 responden
(38%)
berkaitan dengan usia individu. Semakin matang usia seseorang semakin banyak
Sejalan antara fakta dan teori yang peneliti temukan bahwa pada responden
yang berusia 29-33 tahun mempunyai pengetahuan yang baik. Menurut peneliti
hal ini dikarenakan pada responden yang berusia 29-33 tahun merupakan usia
65
yang ideal dan cukup matang sehingga responden pada usia tersebut lebih banyak
Desa Sawo
(59%).
Seseorang dengan tingkat pengetahuan yang baik akan menunjukan perilaku yang
baik.
66
Sejalan antara teori dan fakta yang ditemukan oleh peneliti bahwa responden
dengan perilaku baik lebih banyak pada tingkat pendidikan D3/S1 jika
informasi selain itu juga responden dengan pendidikan tinggi mudah menerima
responden (49%).
mempuyai pengalaman dan pengalaman tersebut yang akan menjadi dasar dalam
menentukan perilakunya.
Sejalan antara teori dan fakta penelitian bahwa responden yang sudah pernah
peneliti hal ini dikarenakan pada responden yang sudah pernah mempunyai
daripada responden yang belum pernah menerima informasi. Selain itu sumber
melakukan sesuatu.
67
yang sudah melahirkan anak kedua mempunyai perilaku baik dengan jumlah 12
responden (32%).
bahwa jumlah kelahiran berkorelasi dengan perilaku orang tua dalam pemberian
imunisasi dasar wajib untuk batita. Hal ini dikarenakan orangtua yang sudah
pernah merawat dan melahirkan anak mempunyai pengalaman yang lebih jika
dibanding dengan orang tua yang belum pernah melahirkan dan merawat anak.
Sejalan antara teori dan fakta penelitian bahwa pada responden yang sudah
hal ini dikarenakan responden yang sudah pernah melahirkan bayi mempunyai
pengalaman yang lebih banyak dalam merawat dan mengasuh bayinya, sehingga
mempunyai wawasan yang lebih luas. Selain hal itu menurut peneliti pada
responden yang sudah pernah melahirkan bayi lebih banyak menerima arahan dan
pada usia 29-33 tahun mempunyai perilaku baik dengan jumlah 10 responden
(27%).
kehidupan sehari-hari.
68
Sejalan antara fakta dan teori dalam penelitian ini bahwa pada responden
dengan usia 29-33 tahun mempunyai perilaku lebih baik jika dibanding dengan
usia dibawahnya. Menurut peneliti hal ini dikarenakan pada usia tersebut
responden sudah lebih matang dan mempunyai pengalaman yang banyak jika
menjadi pertimbangan yang utama dalam menentukan perilaku yang terbaik untuk
Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada Batita Di Posyandu Desa
ini berarti semakin baik tingkat pengetahuan maka semakin baik perilaku yang
69
Sejalan atara teori dan fakta penelitian bahwa hampir seluruh responden yang
mempunyai pengetahuan dalam tingkat baik mempunyai perilaku yang baik. Hal
telah mempunyai dasar dan bekal dalam setiap perilakunya. Responden dengan
pengetahuan yang baik akan paham bahwa imunisasi penting dan mempunyai
banyak manfaat sehingga pasti akan memberikan imunisasi dasar secara lengkap
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sejalan antara teori dan fakta yang ditemukan peneliti bahwa semakin baik
keputusan orangtua untuk memberikan imunisasi dasar secara lengkap pada balita
yang diberikan dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan keluarga. Oleh
70
karena itu pengetahuan orang tua tentang pentingnya imunisasi dasar pada batita
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Dengan
responden (19%).
Imunisasi Dasar Pada Batita Di Posyandu Desa Sawo Tahun 2020 dengan
B. Saran
1. Saran Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu tinjauan pustaka, bahan
bayi.
penyebab perilaku pemberian imunisasi dasar pada bayi yang kurang baik
20
Jumlah Pertanyaan
SKORING
NO KODE RESP USIA INFORMASI SEBELUMNYA PENDIDIKAN ANAK KE- TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 R1 28 SUDAH SMA 2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
2 R2 21 TIDAK SMA 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13
3 R3 30 SUDAH D3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
4 R4 22 TIDAK SMP 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13
5 R5 26 TIDAK SMA 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
6 R6 28 SUDAH SMA 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
7 R7 32 SUDAH SMP 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
8 R8 21 TIDAK SMA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 14
9 R9 22 SUDAH D3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
10 R10 21 SUDAH SMP 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15
11 R11 29 TIDAK SMA 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15
12 R12 30 SUDAH SMA 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
13 R13 31 SUDAH SMP 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
14 R14 23 SUDAH D3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
15 R15 25 SUDAH S1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15
16 R16 24 TIDAK SMA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
17 R17 29 SUDAH SMP 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
18 R18 23 SUDAH SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
19 R19 32 TIDAK SMA 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15
20 R20 22 SUDAH SMP 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
21 R21 29 SUDAH SMA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
22 R22 23 SUDAH SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
23 R23 25 SUDAH SMA 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
24 R24 32 TIDAK SMP 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
25 R25 33 SUDAH SMP 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
26 R26 30 SUDAH S1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
27 R27 24 TIDAK SMP 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
28 R28 23 SUDAH SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
29 R29 22 SUDAH SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
30 R30 30 TIDAK SMP 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14
31 R31 32 SUDAH S1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 15
32 R32 30 TIDAK D3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
33 R33 23 SUDAH SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
34 R34 33 SUDAH SMA 2 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
35 R35 30 TIDAK SMA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
36 R36 23 SUDAH D3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
37 R37 29 SUDAH SMA 2 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Data Tabulasi Penelitian Perilaku
PERTANYAAN
NO KODE RESP NAMA USIA INFORMASI SEBELUMNYA PENDIDIKAN ANAK KE- SCORE
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 R1 28 SUDAH SMA 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
2 R2 21 TIDAK SMA 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6
3 R3 30 SUDAH D3 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
4 R4 22 TIDAK SMP 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 5
5 R5 26 TIDAK SMA 2 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7
6 R6 28 SUDAH SMA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
7 R7 32 SUDAH SMP 2 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6
8 R8 21 TIDAK SMA 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7
9 R9 22 SUDAH D3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10 R10 21 SUDAH SMP 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5
11 R11 29 TIDAK SMA 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7
12 R12 30 SUDAH SMA 2 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7
13 R13 31 SUDAH SMP 2 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
14 R14 23 SUDAH D3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
15 R15 25 SUDAH S1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
16 R16 24 TIDAK SMA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
17 R17 29 SUDAH SMP 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
18 R18 23 SUDAH SMA 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
19 R19 32 TIDAK SMA 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
20 R20 22 SUDAH SMP 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 6
21 R21 29 SUDAH SMA 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
22 R22 23 SUDAH SMA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
23 R23 25 SUDAH SMA 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
24 R24 32 TIDAK SMP 2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6
25 R25 33 SUDAH SMP 2 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7
26 R26 30 SUDAH S1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
27 R27 24 TIDAK SMP 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
28 R28 23 SUDAH SMA 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
29 R29 22 SUDAH SMA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
30 R30 30 TIDAK SMP 2 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
31 R31 32 SUDAH S1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
32 R32 30 TIDAK D3 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
33 R33 23 SUDAH SMP 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
34 R34 33 SUDAH SMA 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
35 R35 30 TIDAK SMA 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
36 R36 23 SUDAH D3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
37 R37 29 SUDAH SMA 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
Lampiran 12 Tabulasi Silang Penelitian
LampiranTabulasi Silang
% within
PENGETAHUAN_CODE
25.0% 79.3% 67.6%
% within
PENGETAHUAN_CODE
100.0% 100.0% 100.0%
% within
PERILAKU_CODE
71.4% 25.0% 45.5% 45.9%
% within
PERILAKU_CODE
28.6% 75.0% 54.5% 54.1%
% within
PERILAKU_CODE
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% within
PERILAKU_CODE
42.9% 50.0% 4.5% 21.6%
% within
PERILAKU_CODE
57.1% 50.0% 95.5% 78.4%
% within
PERILAKU_CODE
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
e.
Lampiran 13 Uji Statistik penelitian