SKRIPSI
Oleh :
i
KORELASI ANTARA SIKAP KERJA TIDAK ALAMIAH SAAT
MENGUKUR TEKANAN DARAH DENGAN RISIKO
KELUHAN LOW BACK PAIN PADAPERAWAT
RAWAT INAP DEWASA
SKRIPSI
Oleh :
TRIYANI NASTITI DWIYANTININGDYAH
NIM 16.0538.0873.01
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
TRIYANI NASTITI DWIYANTININGDYAH
NIM 16.0538.0873.01
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Mengesahakan Mengetahui,
Ketua STIKES Wiyata Husada Samarinda Ketua Program Studi
Ns. Edy Mulyono, S. Pd., S. Kep., M. Kep Ns. Rusdi, S. Kep,. M. Kep
NIK 113072.74.13.045 NIK 113072.86.14.070
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri,dan semua sumber,baik
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benardengan
sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan BimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Korelasi Antara Sikap Kerja Tidak Alamiah Terhadap Risiko Keluhan
Low Back Pain Pada Perawat Rawat Inap”. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan (S. Kep) pada Program Studi Keperawatan STIKES Wiyata Husada
Samarinda.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikan semua proses tepat pada waktunya.Oleh karena
itu,perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
daengan hati yang tulus kepada :
1. Mujito Hadi, MM selaku Ketua Yayasan Wiyata Husada Samarinda.
2. Ns. Edi Mulyono, S. Pd. M. Kep., M.Kes., selaku Ketua STIKES Wiyata
Husada Samarinda yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada
saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu
Keperawatan.
3. Ns. Rusdi, M. Kep selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan
4. Ns. Solichin, M. Kep., selaku pembimbing I yang telah menyediakan waktu
dan tenaga untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan solusi, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ns. Chrisyen Damanik, M.Kep., selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktudan tenaga untuk memberikan pengarahandan bimbingan,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Ns. Kiki Herdiansyah S, M. Kep., Sp. Kep MB selaku penguji utama yang
telah menyediakan waktu dan memberikan pengarahan sehingga skripsi ini
terselesaikan
v
7. Ns. Nanik Lestari, S. Kep, selaku wali kelas yang telah bersedia menjadi wali
kelas Reguler Transfer Kutai Timur.
8. dr. Anik Istiyandari, MPH, selaku Direkur RSUD Kudungga Sangatta yang
telahmemberikan izin pada saya untukmelanjutkan pendidikan dan
mengizinkan RSUD Kudungga sebagai tempat pelaksanaan penelitian.
9. Seluruh teman perawat Reguler Transfer Kutai Timur yang dengan ikhlas ikut
membantu terselesainya skripsi ini.
10. Orangtua, suami, kedua anak dan semua sada
vi
11. ra yang telah berdoa, memberikan semangat dan bantuan tanpa diminta.
12. Teman-temansatu bimbingan yang saling berbagi ilmu tentang segala hal
dan memberi dukungan dalamsuka maupun duka,
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Aamiin. Saya sepenuhnyamenyadari bahwa
skripsi ini jauh dari sempurna, tetapi saya berharap dapat memenuhi syarat saat
ujian skripsi nanti.
Peneliti
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT dengan segala Rahman dan RahimNYa yang
telah menetapkan sehingga skripsi ini bisa selesai. Ada banyak perjuangan dan
do’a di dalamnya. Izinkansayamenulismerekayangsangatberartidalam hidup saya
kepada :
1. Ibu dan bapak tercinta, Roroh Djuharoh dan Mohammad Nashichien, yang
telahmembesarkan dengan penuh kasih sayang, mendukung dan memberi
pelajaran hidup yang berharga. “Tidak cukup kata untuk mengungkapkan
betapa beruntungnya saya memiliki orang tua seperti kalian yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan do’anya meski anak-anakmu telah
berkeluarga”.
2. Suamiku tercinta Sugeng Santoso yang telah mengizinkan saya untuk
menimba ilmu, bersedia untuk berperan ganda sebagai bapak sekaligus ibu
rumah tangga saat saya tidak ada, selalu menyelipkan saya dalam setiap
doanya serta memberikan semangat dan bantuan walau tanpa diminta.
3. Permata hati dan matahari umi tersayang Ulung Mu’adz Dzakiy Zwagery
dan Gilang Irsyad Ulinnuha Al-Wafa yang selalu menyemangati dengan
kata-katanya, tak henti merindukan uminya meski kadang diabaikan pada
waktu-waktu tersibuk dan senantiasa mendoakan dengan caranya sendiri.
Kalian memberi kebahagiaan dengan segala kepolosan kalian.
4. Saudara-saudarakutersayangmbak Ani, Santi, Peppy, Fauzan, kakak dan adik
ipar serta para keponakan yang selalu menyemangati dan mendoakan agar
kuliah saya lancar dan sukses.
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dengan ini menyetujui dan memberikan hak kepada STIKES WIYATA Husada
Samarinda atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak ini, STIKES WIYATA
Husada Samarinda berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelolah
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan ama saya sebagai penulis dan pemilik hak
cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
ix
ABSTRAK
Korelasi Antara Sikap Kerja Tidak Alamiah Saat Mengukur Tekanan Darah Dengan Risiko
Keluhan Low Back Pain PadaPerawat Rawat Inap Dewasa
Latar Belakang : Sikap kerja tidak alamiah merupakan stimulus nyeri untuk low back pain
mekanik karena dipengaruhi oleh deviasi sikap atau postur tubuh dalam bekerja, kontraksi otot
statis, gerakan repetitive atau berulang dan pengerahan tenaga disertai pembebanan. Faktor lain
yang dapat mempengaruhi timbulnya gangguan low back pain meliputi karakteristik individu yaitu
usia, jenis kelamin, masa kerja dan indeks massa tubuh (IMT)
Tujuan : Mengetahui korelasi antara sikap kerja tidak alamiah dengan keluhan Low Back Pain
pada perawat di ruang rawat inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga.
Metode : Penelitian ini adalah studi korelasi dengan menggunakan pendekatan uji korelasi
sperman rank. Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat inap yang bekerja di RSUD
Kudungga Sangatta sebanyak 106 orang dan dengan besar sampel 36 yang melakukan
implementasi keperawatan dengan mengukur tekanan darah dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampel representative. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner
yaitu Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnairedan lembar obervasiRapid Upper
Limb Assesment (RULA)
Hasil : Hasil uji statistik yang didapatkan nilai p value 0,001 dengan koofesien tingkat
kehubungan sedang yaitu 0,537 dengan arah korelasi positif.
Simpulan : ada hubungan yang signifikan antara sikap kerja tidak alamiah saat mengukur
tekanan darah dengan resiko keluhan low back pain pada perawat di ruang rawat inap di RSUD
Kudungga Sangatta dengan nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r minimal serta arah
korelasi positif yang berarti bahwa semakin tinggi nilai sikap tidak alamiah maka semakin tinggi
pula risiko keluhan low back pain pada perawat rawat inap.
1,3
Mahasiswa Keperawatan STIKES Wiyata Husada Samarinda
2,3
Program Studi Ners STIKES Wiyata Husada Samarinda
x
ABSTRAC
Correlation Between Unhealthy Work Attitudes When Measuring Blood Pressure With Risk Of
Low Back Pain Complaint In Adult Adult Nurse
Background: Work attitude is not natural is a pain stimulus for lower back pain. Other factors
that can affect the occurrence of lower back pain disorders include individual factors, gender,
years of service and body mass index (BMI)
Objective: To find out the abnormal attitude with Low Back Pain complaints in nurses in Adult
inpatients of Kudungga Regional General Hospital.
Method: This research is a study using transparent test observation. The population in this study
were all nurses who worked in RSUD Kudungga Sangatta as many as 106 people and with a
large sample of 36 who performed nursing practice by measuring samples using representative
sample techniques. Data collection used a questionnaire instrument, Modified Oswestry Low
Back Pain Disability Questionnaire and Rapid Upper Limb Assessment (RULA) observation
sheet.
Results: The results of statistical tests obtained p value of 0.001 with a moderate relationship
level of 0.537 with a positive direction.
Conclusion: there is a significant relationship between unnatural work attitudes when measuring
pressure with lower back pain in nurses in the inpatient room at Kudungga Sangatta Hospital
with a value smaller than the minimum r value and positive direction which means the higher the
attitude value is not natural so can also report low back pain in hospitalized nurses.
1
Student of Nursing Program, Institute of health sciences Wiyata Husada Samarinda
2
Lecturer of Nursing Program, Institute of health sciences Wiyata Husada Samarinda
xi
DAFTAR ISI
xii
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 50
A. Simpulan ................................................................................ 50
B. Saran ........................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR SKEMA
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
karakteristik individu yaitu usia, jenis kelamin, masa kerja dan indeks massa
tubuh (IMT) (Andini, 2015). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh pada perawat di Nigeria (Murtala Muhammed Specialist Hospital
(MMSHI) dan Ethiopian (Rumah Sakit Khusus Universitas Jimma (JUSH])
bahwa prevalensi nyeri punggung bawah (LBP) adalah 360 (70,87%) dan ada
hubungan yang signifikan antara jenis kelamin serta sikap tubuh (Sikiru
L&Shmaila H, 2009).
Dampak yang terjadi pada perawat dari LBP ini selain merugikan dirinya
sendiri juga institusinya. Keluhan nyeri yang dirasakan bisa mengakibatkan
kerugian baik langsung maupun tidak langsung. Selain menjadi masalah
kesehatan bahwa low back pain juga mengakibatkan kerugian bagi
institusi/tempat bekerja. Beban ekonomi akibat low back pain bahwa biaya
rata-rata untuk mengobati satu kejadian LBP di Amerika pada tahun 2003
adalah $ 12.000, namun bila diperlukan tindakan operasi, biaya rata-rata
untuk satu kejadian LBP meningkat menjadi $ 43.000 (Health and Safety
Executive, 2015). Kerugian ekonomis, dalam hal ini hilangnya produktivitas,
bisa mencapai berbiliun dolar. Jumlah kunjungan ke dokter akibat nyeri
punggung bawah merupakan yang kedua setelah penyakit saluran napas atas
(Smleltzer, 2013).
Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga merupakan rumah sakit tipe B
milik Pemerintah Daerah Kutai Timur dan menjadi Rumah Sakit rujukan di
Kutai Timur sehingga jumlah pasien yang dirawat menjadi lebih banyak,
otomatis kegiatan asuhan keperawatan juga semakin banyak yang dapat
menjadi penyebab timbulnya keluhan low back pain pada perawat. Data dari
Bagian Kepegawaian bahwa perawat yang bekerja di RSUD Kudungga
berjumlah 163 0rang yang terdiri dari PNS 80 orang dan TK2D 83 orang.
Rumah Sakit memiliki standar pelayanan K3RS yang terdiri dari 10 standar,
termasuk didalamnya tentang melaksanakan pemantauan lingkungan kerja
dan ergonomi yang berkaitan dengan kesehatan kerja,namun prevalensi low
back pain pada perawat RSUD Kudungga pada tahun 2017 yaitu 14,11 %
atau sebanyak 23 orang dan prevalensi kejadian low back pain pada perawat
rawat inap yaitu 43,48 % atau sebanyak 10 orang. Kejadian low back pain ini
5
B. Rumusan Masalah
Ergonomi adalah kesesuaian postur tubuh terhadap beban kerja yang
diterima tenaga kerja. Sikap kerja tidak alamiah bukanlah termasuk postur
tubuh ergonomi sehingga menjadi stimulus nyeri untuk kasus low back pain
mekanik. Perawat dalam melakukan tindakan mengukur tekanan darah
sebagai salah satu bentuk implementasi keperawatan menggunakan gerakan
membungk, kontraksi otot statis dan gerakan repetitive. Semua hal tersebut
merupakan sikap kerja tidak alamiah yang berisiko menyebabkan keluhan
low back pain. Pengetahuan, perbaikan dan koreksi sikap kerja tidak alamiah
dapat mengurangi angka kejadian low back pain. Berdasarkan latar belakang
ini maka peneliti akan meneliti “Korelasi sikap kerja tidak alamiah saat
mengukur tekanan darah dengan risiko keluhan low back pain pada perawat
rawat inap dewasa”.
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis korelasi antara sikap kerja tidak alamiah dengan
keluhan Low Back Pain pada perawat di ruang rawat inap dewasa
Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik individu perawat (Usia,, Jenis
Kelamin, IMT, lama bekerja) di ruang rawat inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kudungga.
b. Mengidentifikasi risiko keluhan low back pain perawat di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga.
c. Mengidentifikasi sikap kerja tidak alamiah pada perawat saat
merawat pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Kudungga.
d. Menganalisis korelasi sikap kerja tidak alamiah terhadap keluhan
Low Back Pain pada perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kudungga.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan tenaga kesehatan terutama
perawat tentang sikap kerja tidak alamiah yang dapat menimbulkan
risiko keluhan low back pain pada perawat, juga menjadi bahan kajian
pembelajaran institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wiyata Husada
Samarinda pada mata ajaran Keperawatan Medikal Bedah tentang
musculoskeletal serta menjadi data dasar dalam penelitian selanjutnya
tentang low back pain.
2. Manfaat Praktis
Untuk Keperawatan dapat menjadi acuan bagi tenaga kerja untuk
bekerja sesuai dengan sikap kerja yang benar sehingga akan mengurangi
7
risiko terjadi low back pain dan hasil penelitian dapat di gunakan
sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk merencanakan program
keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit (K3 RS).
E. Penelitian Terkait
Penelitian yang berkenaan dengan sikap kerja tidak alamiah terhadap
risiko keluhan Low Back Pain pada perawat yaitu :
1. Kursiah Warti Ningsih (2017) meneliti tentang Keluhan Low Back Pain
Pada Perawat Rawat Inap RSUD Selisih Pangkalan Kerinci, sampel
penelitian yaitu 30 orang perawat dengan kuisioner. Jenis penelitian
kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisa data yang digunakan
secara univariat, hasil penelitian didapatkan 13 orang (43,3%) perawat
mengalami keluhan low back pain. Hasil uji bivariate terdapat hubungan
antara sikap kerja dan kebiasaan berolahraga terhadap kejadian Low Back
Pain. Hasil analisis multivariat menunjukkan sikap kerja merupakan
variable yang paling mempengaruhi kejadian Low Back Pain dengan
nilai OR 43 kali, dengan variable IMT sebagai confounding terhadap
variable sikap kerja dan kebiasaan olahraga, sedangkan kebiasaan
olahraga merupakan confounding terhadap variable IMT.
2. Monalisa Sumangando et. al (2017), meneliti tentang Hubungan Beban
Kerja Perawat Dengan Kejadian Low Back Painpada perawat pelaksana
di Tk. III R. W Monginsidi Manado. Sampel berjumlah 40 responen yang
didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Desain
penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan
data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner
dan observasi. Kesimpulan uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p =
0,365 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
beban kerja perawat dengan kejadian low back pain pada perawat
pelaksana di RS. TK. III R.W Monginsidi Manado.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada analisa data bivariate,
penelitian ini menggunakan uji Chi Square sedangkan penelitian yang
akan dilakukan menggunakan korelasi product moment Pearson.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Konsep Ergonomi
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan),
secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja.
Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar
dibidangnya antara lain yaitu ilmu atau pendekatan multidisipliner, seni
dan penerapan teknologi yang bertujuan mengoptimalkan sistem
manusia-pekerjaannya sehingga kualitas hidup secara keseluruhan
menjadi lebih baik dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan
efisien (Manuaba, A, 1981, Nurmianto, 1996, Tarwaka et all, 2004).
11
12
b. Group B ; Skor untuk Anggota Tubuh pada Leher, Badan dan Kaki.
Setelah anggota tubuh pada group A selesai dinilai, selanjutnya
yang harus dinilai adalah anggota tubuh group B yaitu angota tubuh
pada bagian leher, badan dan kaki.
1) Skor untuk Leher
Anggota tubuh pertama yang harus dinilai pada group B
adalah bagian leher; Fleksi pada leher dinilai terlebih dahulu
dengan menghitung skor berdasarkan ilustrasi piktogram pada
gambar 2.8, yang menunjukan tiga (3) kisaran fleksi dan
ekstensi pada leher.
24
B. Kerangka Teori
Skema 2.1 Kerangka Teori (Sumber : Tarwaka, 2010)
Faktor Penyebab
Primer
1. Peregangan otot
berlebihan
2. Aktivitas berulang
Sekunder
1. Tekanan Tidak ada keluhan
2. Getaran Resiko Keluhan
3. Mikrolimat Low Back Pain :
Nyeri daerah
punggung hingga
Lumbosakral
Karakteristik Idividu
Ada keluhan
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. IMT Rapid Upper Limb
4. Masa Kerja Assesmen
5. Kesegaran jasmani 1. Grup A
6. Kekuatan fisik a. Scoring
7. Kebiasaan merokok lengan atas
b. Skoring
lengan
bawah Tingkat aksi dari RULA :
c. Skoring 1. Skor 1 atau 2, tidak
Kombinasi pergelangan ada masalah dengan
tangan postur tubuh
2. Grup B 2. Skor 3 atau 4,
a. Skoring diperlukan investigasi
Sikap Kerja tidak
Leher lebih lanjut
alamiah :
b. Skoring 3. Skor 5 atau 6,
1. Postur tubuh
Badan diperlukan investigasi
2. Kontraksi otot statis
c. Skoring dan perbaikan segera.
3. Gerakan repetitif
kaki 4. Skor 7, investigasi
4. Pengerahan tenaga
dan pembebanan dan perbaikan secepat
mungkin
30
C. Kerangka Konsep
Skema 2.2 Kerangka Konsep
Responden :
Dependen :
Perawat Rawat Inap di Independen :
Risiko Keluhan Low
Ruang Zamrud dan Sikap Kerja Tidak
Back Pain pada
Nilam RSUD Alamiah
Perawat Rawat Inap
Kudungga
Confounding :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. IMT
Keterangan : 4. Masa Kerja
: Diteliti
: Mempengaruhi
D. Hipotesa Penelitian
M. Sopiyudin Dahlan (2016) berpendapat bahwa hipotesis adalah suatu
pernyataan yang merupakan jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan
penelitian (analitik). Hipotesis inilah yang akan dibuktikan peneliti melalui
penelitian. Tentu saja ada dua kemungkinan hasil apakah hipotesis penelitian
terbukti atau tidak terbukti. Hipotesis penelitian (Ha) merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang menunjukkan adanya hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat (Setiadi, 2007). Penelitian adalah
hipotesa kerja yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan
menggunakan teori-teori yang ada hubungannya dengan permasalahan
penelitian dan belum merupakan fakta serta dukungan data yang ada di
lapangan. Hipotesa yang telah teruji kebenarannya disebut teori, berdasarkan
kerangka konsep diatas maka hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : “Terdapat korelasi sikap kerja tidak alamiah terhadap risiko keluhan
Low Back Pain pada perawat di ruang rawat inap”.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini adalah metodestudi korelasi yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen (Nursalam, 2013). Metode pendekatan cross sectional
untuk mendeskripsikan fenomena atau hubungan fenomena yang ada (sekali
waktu) antara faktor resiko/paparan dengan penyakit (Aziz, 2009). Prosedur
yang akan digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan kuisioner dan
lembar observasi dengan metode RULA.
2. Sampel
Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari
populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau
melakukan pengamatan /pengukuran pada unit ini (Dharma, 2011). Pada
dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi saat menetapkan sampel,
yaitu representativ (mewakili)dan sampel harus cukup banyak
(Nursalam, 2013). Samplingadalahprosesmenyeleksiporsidari
polulasiuntukmewakilipopulasi. Tehnik sampling merupakan cara-cara
yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel
yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian
(Sastoasmoro & Ismail, 1995 dalam Nursalam, 2013)
31
32
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Soeparto et.al, 2000 dalam
Nursalam, 2013). Variabel independen menjadi variabel bebas atau variabel
yang mempengaruhi atau nilainya menetukan variabel lain dan variabel
dependen menjadi variabel terikat atau atau nilainya dipengaruhi variabel
lain (Nursalam, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sikap
kerja tidak alamiah dan variabel dependen dalam penelitian adalah ririko
keluhan low back pain pada perawat rawat inap.
D. Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional dan Cara Pengukuran
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Data
Independen
Sikap kerja Sikap kerja yang Lembar Grand skor Interval
tidak menyebabkan posisi Observasi Rapid 1-7+
alamiah bagian tubuh bergerak Upper Limb (Tarwaka,
menjauhi posisi Assesment 2010)
alamiah yaitu pada saat (RULA)
mengukur tekanan
darah
Dependen
Keluhan low Keadaan nyeri yang Kuisioner Disabilitas Interval
back pain di rasakan responden di (Modified 0-10
daerah punggung Oswestry Low (Tarwaka,
bawah sehingga Back Pain 2010)
menyebabkan Disability
keterbatasan aktivitas Questionnaire
34
F. Instrumen Penelitian
Jenis-jenis instrumen penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian,
yaitu pengukuran biofisiologis, observasi, wawancara, kuisioner dan skala
(Nursalam, 2013). Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data instrument dapat berupa kuosioner
(daftar pertanyaan), formulir observasi, dan formulir-formulir lain yang
berkaitan dengan pencatatan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu sikap kerja tidak alamiah,
instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi RULA yaitu skor 1
atau 2 (tidak ada masalah dengan postur tubuh),Skor 3 atau 4,
diperlukan investigasi lebih lanjut, level 3, skor 5 atau 6 diperlukan
investigasi dan perbaikan segera dan skor + 7, investigasi dan perbaikan
secepat mungkin.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu risiko keluhan low back
pain pada perawat. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
dependen yaituModified Oswestry Low Back Pain Disability
Questionnaire.
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan realibilitas karena
lembar observasi diadopsi dari Rapid Upper Limb Assesment (RULA) (Lynn
McAtamney dan Nigel Corlett, E,1993 dalam Tarwaka, 2010) dan Modified
Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire diadopsi dari penelitian
yang dilakukan Hicks dan Manal (2009) nilai Cronbach alpha 0.92, Kim
DY et al (2005)rentang nilai nilai Cronbach alpha 0.80 - 1.00 dengan nilai
total skor nilai Cronbach alpha 0.98, Sakulsriprasert et al (2006) nilai
Cronbach alpha 0,98, Grotle M etal (2003) nilai Cronbach alpha 0.88
dalam penelitian Wahyuddin (2016) nilai Cronbach alpha 0,890.
35
2. Prosedur Teknis
a. Peneliti melakukan pengambilan sampel dengan
metoderepresentativsampling.
b. Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti dengan melakukan
pendekatan persetujuan dari calon untuk menjadi responden.
c. Responden diberi penjelasan tentang tujuan dilakukannya penelitian
dan manfaat hasil penelitian.
d. Bagi calon responden yang bersedia diberikan lembar persetujuan
untuk dibaca dan ditanda tangani.
e. Melakukan observasi terhadap sikap kerja tidak alamiah pada
perawat rawat inap.
f. Responden diberi penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner
dan apabila kurang jelas dipersilahkan untuk menanyakan kembali.
g. Setelah semua pertanyaan terjawab, lembar kuesioner dikumpulkan
kembali oleh peneliti.
h. Selanjutnya peneliti mengucapkan terima kasih.
a. Editing
Setelah dilakukan penelitian data yang terkumpul kemudian
disusun berdasarkan karakteristik responden, kamudian dilakukan
editing terhadap data tersebut dengan tujuan mengurangi
kemungkinan kesalahan atau kekurangan dari data – data responden.
b. Coding
Coding adalah proses memisahkan atau mengklasifikasi data
hasil masing-masing variabel. Klasifikasi data atau pemisahan data
merupakan upaya untuk mengelompokkan, menggolongkan dan
memilah berdasarkan klasifikasi sehingga memudahkan bagi
peneliti dalam melakukan uji hipotesis.
c. Processing
Melakukan pemindahan atau memasukkan data hasil-hasil
penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria untuk diproses oleh
komputer. Processing data yang peneliti lakukan adalah dengan
memasukkan data dari kuesioner ke perhitungan SPSS agar data
dapat dianalisa.
d. Cleaning
Proses yang dilakukan setelah data masuk ke komputer, data
akan diperiksa apakah ada kesalahan atau tidak. Proses cleaning ini
dilakukan pengecekan kembali data yang sudah di entry untuk
mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi.
2. Analisa Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek
apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya
normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik
non parametric. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau
tidak(Sugiyono, 2011).
37
Dimana :
P = Presentase
X = Skor itemyang di peroleh
N = Skor total
c. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel yang diduga berhubungan
atau beranalitik(Notoatmodjo, 2012).Analisis bivariat penelitian ini
38
I. Etika Penelitian
Sebagai rasa tanggung jawab peneliti, penelitian ini dilakukan dengan
memperhatikan etika penelitian, yaitu prinsip-prinsip etis yang diterapkan
dalam kegiatan penelitian mulai dari penyusunan proposal sampai dengan
publikasi (Notoatmodjo, 2010). Secara umum prinsip etika dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip
menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan.
40
1. Prinsip manfaat.
a. Bebas dari penderitaan.
Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan
penderitaan kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan
khusus.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian harus dihindarkan dari
keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan
bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah
diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
merugikan subjek dalam bentuk apapun.
c. Resiko (benefits ratio)
Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan
keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menjelaskan dari hasil yang didapatkan yaitu analisa
univariat dari tiap-tiap variabel, analisa bivariat dari hubungan tiap-tiap
variabel
1. Hasil Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan
karakteristik responden serta masing-masing variabel yang diteliti
yaituvariabel independen adalah sikap kerja tidak alamiah dan variabel
dependen adalah keluhan low back pain.
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan KarakteristikResponden
DiRuang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga
Sangatta (n=36)
OR
Minimal
Variabel Mean Median 95% CI
-Maksimal
Lower Upper
Sikap Kerja 4,25 4 3,89 4,61 3-6
Keluhan
8,39 9 7,47 9,31 3-12
LBP
2. Hasil Bivariat
Hasil uji bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan ada atau
tidaknya korelasi antara sikap kerja tidak almiah saat mengukur tekanan
darah dengan resiko keluhan low back pain pada perawat rawat inap
dewasa di RSUD Kudungga Sangatta. Hasil uji bivariat menggunakan uji
korelasi rank Spearman dimana sesuai syarat jenis data yang berjenis
interval maka harus diubah dulu ke ordinal.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Bivariat Frekuensi Korelasi Antara Sikap Kerja
Tidak Alamiah Saat Mengukur Tekanan Darah Dengan Risiko
Keluhan Low Back Pain PadaPerawat Rawat Inap Dewasa Di
RSUD Kudungga Sangatta
Hasil penelitian yang didapatkan dari tabel 4.4 bahwa ada hubungan
yang signifikan antara sikap kerja tidak alamiah saat mengukur tekanan
darah dengan resiko keluhan low back pain pada perawat di ruang rawat
inap di RSUD Kudungga Sangatta. Hasil uji statistik yang didapatkan
nilai p value 0,001 lebih kecil dari 0,05 dengan koofesien tingkat
kehubungan sedang yaitu 0,537 dengan arah korelasi positif yang berarti
bahwa semakin tinggi nilai sikap tidak alamiah maka semakin tinggi pula
risiko keluhan low back pain pada perawat rawat inap.
B. Pembahasan
1. Umur
Hasil penelitian bahwa umur responden didapatkan sebagian besar
responden berumur 22-35 tahun sebanyak 28 orang (77,8%) dan umur
36-45 tahun sebanyak 8 orang (22,2%) (Data Primer, 2018). Hal ini
berarti sifat-sifat fisiologis otot seperti kelenturan, daya kontraksi, refleks
45
dan daya hantar rangsang masih cukup baik. Sifat-sifat otot yang baik
sangat diperlukan dalam mendukung kerja. Dalam penelitian ini usia
yang diamil dalah rentang dari 20-40 keatas. Pembatasan ini
dimaksudkan karena usia merupakan salah satu faktor resiko low back
pain (Idyan, 2017).
Dengan semakin bertambahnya usia akan terjadi penurunan fungsi
sistem tubuh manusia yang salah satunya adalah sistem muskuloskeletal.
Hal ini akan berakibat pada meningkatnya keluhan muskuloskeletal yang
didalamnya termasuk keluhan low back pain (Andini, 2015)
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Muslim dalam Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing) Santoso
(2014) bahwa keluhan nyeri pungung bawah mulai dirasakan pada usia
20–40 tahun yang diperkirakan disebabkan oleh faktor degenerasi dan
beban statik serta osteoporosis. Usia yang memang mempengaruhi
terjadinya keluhan low back pain. Karena usia merupakan salah satu
faktor yang rentang terjadinya low baik pain. Oleh seab itu peneliti
menyarankan untuk selalu menjaga pola hidup yang baik (Santoso,
2014).
2. Jenis Kelamin
Hasil penelitian diketahui bahwa jenis kelamin responden didapatkan
sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 30
orang (83,3%) dan laki-laki sebanyak 6 orang (16,7%) (Data Primer,
2018). Meskipun masih terdapat perbedaan pendapat dari beberapa ahli
mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap risiko keluhan sistem
muskuloskeletal, namun beberapa penelitian secara signifikan
menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap tingkat risiko
keluhan otot. Otot wanita mempunyai ukuran yang lebih kecil dan
kekuatannya hanya dua pertiga (60%) daripada otot pria terutama otot
lengan, punggung dan kaki (Astrand & Rodahl, 1996; Betti’e at al, 1989
dalam Tarwaka, 2010). Dengan kondisi alamiah yang demikian, maka
wanita mempunyai tingkat risiko lebih tinggi dibandingakan dengan pria.
46
Perbandingan keluhan otot antara pria dan wanita adalah 3:1 (Chiang,
et.al., 1993; Hales, et.al., 1994; dan Johanson, 1994 dalam Tarwaka,
2010).
Laki-laki danperempuan memiliki risiko yang samaterhadap keluhan
low back pain sampaiumur 60 tahun (Nusdwinuringtyas, 2017),namun
pada kenyataannya jenis kelaminseseorang dapat mempengaruhi
timbulnyakeluhan nyeri pinggang, karena padawanita keluhan ini lebih
sering terjadimisalnya pada saat mengalami siklusmenstruasi, selain itu
proses menopausejuga dapat menyebabkan kepadatan tulangberkurang
akibat penurunan hormonestrogen sehingga memungkinkanterjadinya
nyeri pinggang. Perawat perempuan memang cenderung memiliki
banyak keluhan, hal ini dikarenakan otot-otot yang dimiliki oleh
perempuan kebanyakan kaku, karena kurangnya oleh raga. Oleh sebab
itu peneliti menyarankan agar semua perawat yang memiliki resiko
terjadinya low back pain agar selalu memperhatkan posisi sikap kerja
pada saat melayani kebutuhan pasien (Nusdwinuringtyas, 2017).
3. Masa Kerja
Hasil penelitian diketahui bahwa masa kerja responden sebagian
besar memiliki masa kerja 1-5 tahun sebanyak 16 orang (44,4%), masa
kerja 6-10 tahun sebanyak 11 orang (30,6%) dan lebih dari 10 tahun
sebanyak 9 orang (25%) (Data Primer, 2018). Hasil penelitian ini sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan olehHasyim (2010) yang
menyebutkan masakerja menyebabkan beban statik yang terusmenerus
apabila pekerja tidakmemperhatikan faktor-faktor ergonomi akanlebih
mudah menimbulkan keluhan lowback pain.Keluhan subyektif pada
punggung dapat muncul setelah beberapa waktu. Pengaruh masa kerja
adalah seseorang melakukan pekerjaanya dengan posisi yang salah dan
berulang (repetitive) dalam jangka waktu yang lama. Maksimum tenaga
yang bisa di hasilkan oleh otot manusia akan sangat tergantung pada
jenis kelamin dan umur. Puncak otot baik laki-laki atau perempuan akan
berada pada umur antara 20-30 tahun. Pada umur sekitar 50-60 tahun
47
4. IMT
Berdasarkan hasil penelitian nilai IMT rata-rata 18-24,9 (tidak
obesitas) sebanyak 23 orang (63,9%). 25-29,9 (overwigh) sebanyak 10
orang (27,8%) dan lebih dari 30 obesitas sebanyak 3 orang (8,3%) (Data
Primer, 2018). Indeks massa tubuh yang merupakan hasil dari berat
badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan memiliki kaitan yang erat
dengan low back pain. Pada orang yang memiliki beratbadan yang
berlebih risiko timbulnya nyeripinggang lebih besar, karena beban
padasendi penumpu berat badan akanmeningkat, sehingga dapat
memungkinkanterjadinya low back pain(Mubarak,2008).
Tinggi badan berkaitan denganpanjangnya sumbu tubuh sebagai
lenganbeban anterior maupun lengan posterioruntuk mengangkat beban
tubuh (Mubarak,2008). Menurut WHO nilai normal indeksmassa tubuh
untuk orang Asia antara18,50–24,99 kg/m2. Nilai indeks massatubuh
25,00 – 29,99 kg/m2 menurut WHOsudah digolongkan menjadi obesitas
tingkatpertama, sedangkan nilai indeks massatubuh >30,00 kg/m2
digolongkan sebagaiobesitas tingkat kedua (WHO, 2000).Obesitas
merupakan salah satu faktor risikoterjadinya low back pain (Mansjoer,
2007).
Indeks massa tubuh mempengaruhi terjadinya keluhan otot, misalnya
wanita gemuk mempunyai risiko dua kali lipat dibandingkan wanita
kurus (Vessy, et.al, 1990 dalam Tarwaka, 2010). Hal ini diperkuat
dengan hasil penelitian Werner, et.al (1994) dalam Tarwaka (2010)
menyebutkan bahwa bagi pasien yang gemuk (obesitas dengan massa
tubuh >29) mempunyai risiko 2,5 lebih tinggi dibandingkan dengan yang
kurus (massa tubuh <20), khususnya untuk otot kaki.
C. Keterbatasan
1. Penelitian
a. Jumlah sampel yang diteliti lebih sedikit dibandingkan dengan sampel
yang harus diteliti berdasarkan rumus
b. Penentuan sampel terbataspada dua ruangan yaitu ruang Nilam dan
Zamrud sehingga kurang mewakili gambaran sampel dari ruangan
yang lain
c. Observasi sikap kerja tidak alamiah dengan menggunakan RULA
memerlukan keterampilan dan ketelitian
d. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner bersifat subyektif sehingga
harus dilakukan pengecekkan atau pemeriksaan instrumen agar
penelitian ini obyektif
e. Keterbatasan sumber rujukan dan artikel yang berasal dari penelitian
lain sangat terbatas sehingga pembahasan hasil penelitian masih
kurang mendalam
2. Peneliti
a. Dalam mengobservasi sikap kerja yang tidak alamiah dengan
menggunakkan RULA maka peneliti harus lebih banyak lagi
mengasah keterampilan
b. Belum adanya suatu tindakan / perlakukan dalam penelitian ini
sehingga dapat mencegah atau meminimalisirkan terjadinya resiko
keluhan low back pain.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil hasil uji statitik didapatkan bahwa da hubungan yang signifikan
antara sikap kerja tidak alamiah saat mengukur tekanan darah dengan resiko
keluhan low back pain pada perawat di ruang rawat inap di RSUD Kudungga
Sangatta. Hasil uji statistik yang didapatkan nilai p value 0,001 lebih kecil
dari 0,05 dengan kooefisien tingkat kehubungan sedang yaitu 0,537 dengan
arah korelasi positif yang berarti bahwa semakin tinggi nilai sikap tidak
alamiah maka semakin tinggi pula risiko keluhan low back pain pada perawat
rawat inap.
B. Saran
1. Bagi Perawat
Untuk mengurangi keluhan low back pain pada perawat dapat
dilakukan tindakan seperti proteksi kerja dengan alat pelindung diri/APD,
olahraga khusus untuk memelihara kelenturan dan kekuatan otot
pinggang untuk mengurangi keluhan low back pain. Rumah sakit
hendaknya melakukan standarisasi alat penunjang pelayanan
keperawatan.
Bagi perawat yang mengalami keluhanlow back pain dianjurkan
untuk berolahraga. Bila seseorang kurangberolahraga maka pada otot
terjadi kelemahan dankehilangan kelenturan dan bila olahraga
dilakukansecara baik dan benar sesuai dengan anjuran dapatmembantu
meningkatkan kesegaran jasmani yangpada akhirnya akan meningkatkan
ketahananfisik.
Sikap kerja yang tidak alami sanagt penting untuk diperhatikan,
karena seorang perawat yang dituntut untuk siap siaga melayani
kebutuhan pasien harus bisa memperhatikan setiap tindakan yang akan
dilakukan. Oleh sebab itu disarankan agar perawat selalu menjaga
keseimbangan tubuh.
52
53
Andini, F. (2015). Risk Factors Of Low Back Pain In Workers. 4 (1). Tersedia
dalam juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php [Diakses 11 Februari
2018]
Aminuddin. (2015). Tipe-Tipe Kontraksi Otot.The Center for Health and Sport
Medicine. Tersedia dalam : https://aminuddinsportscience.blogspot.co.id
[Diakses 23 Maret 2018]
Cahayati, AI. (2012). Merawat Tanpa Nyeri Punggung Bawah. Tersedia dalam :
pkko.fik.ui.ac.id: http//pkko.fik.ui.ac.id [Diakses 23 Maret 2018]
Hasyim, H. 2000. Low Back Pain pada Operator Komputer. Temu IlmiahTahunan
Fisioterapi TITAFI XV
Health and Safety Executive (2016), Health and Safety at Work : Summary
Statistic For Great Britain. Avaiable from :
www.hse.gov.uk/pubns/statsposter16.htm[Diakses 15 April 2018]
Health and Safety Executive (2015), Annual Report and Accounts 2014/15..
Avaiable from : www.hse.gov.uk/aboutus/reports1415[Diakses 15 April
2018
54
55
Mansur. (2007). Duduk Statis Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Nyeri Punggung
Bawah Pada Pekerja Perempuan. Jurnal Universa Medicina.
Mubarak. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Ningsih, K. W. (2017). Keluhan Low Back Pain Pada Perawat Rawat Inap
RSUDSelasih Pangkalan Kerinci. 11 (i1). hal 75-88. Jurnal IPTEKS
Terapan. Tersedia dalam : https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i1.1466
[Diakses 11 Februari 2018]
Sikiru, L & Shmaila H. (2009). Prevalence and risk factors of low back pain
amongnurses in Africa: Nigerian and Ethiopian specialized hospitals
survey study.April. 6 (1). pp 5 – 22
Tosunoz, Ipek Kose. (2017). Low Back Pain in Nurses. 10 (3). Available
from :http://www.internationaljournalofcaringsciences.org/docs/70_ipek
_special_10_3 [Accessed 15 Maret 2018]
WHO. (2000). Low back pain. Bulletin of the World Health Organization.Diakses:
25 Juni 2018 http://www.who.int/bulletin/volumes/81/9/.pdf
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Wiyata Husada
Samarinda
Triyani Nastiti D ( )
Lampiran 2
Data Demografi
3. Umur : 22 – 35 Th
36 – 45 Th
≥ 45 Th
4. IMT :
TB CM
BB KG
2. PerawatanDiri
0 Saya dapat merawat diri secara normal tanpa menambah nyeri.
1 Saya dapat merawat diri secara normal, tetapi menambah nyeri.
3. Mengangkat
0 Saya dapat mengangkat benda berat tanpa menambah nyeri.
1 Saya dapat mengangkat benda berat, tetapi menambah nyeri.
4. Berjalan
0 Nyeri tidak menghambat saya berjalan dalam berbagai jarak.
1 Nyeri menghambat saya berjalan lebih dari 1,6 kilo meter (=1
mil).
2 Nyeri menghambat saya berjalan lebih dari 800 meter (=½ mil).
3 Nyeri menghambat saya berjalan lebih dari 400 meter (=¼ mil).
4 Saya dapat berjalan dengan kruk atau tongkat
5 Sebagian besar waktu saya di tempat tidur dan harus merangkak
ke toilet
5. Duduk
0 Saya dapat duduk di berbagai jenis kursi sepanjang waktu saya
suka.
1 Saya hanya dapat duduk di kursi favorit saya sepanjang waktu
saya suka.
2 Nyeri menghambat saya duduk lebih dari 1 jam
3 Nyeri mencegah saya duduk lebih dari ½ jam
4 Nyeri mencegah saya duduk lebih dari 10 menit
5 Nyeri menghambat saya duduk
6. Berdiri
0 Saya dapat berdiri selama yang saya inginkan tanpa menambah
nyeri.
1 Saya dapat berdiri selama yang saya inginkan, tetapi menambah
nyeri
2 Nyeri menghambat saya berdiri lebih dari 1 jam
3 Nyeri menghambat saya berdiri lebih dari ½ jam.
4 Nyeri menghambat saya berdiri lebih dari 10 menit
54
7. Tidur
0 Nyeri tidak menghambat saya tidur nyaman
1 Saya dapat tidur nyaman jika menggunakan obat pereda nyeri.
8. Kehidupan Sosial
0 Kehidupan sosial saya normal tanpa menambah nyeri.
1 Kehidupan sosial saya normal, tetapi tingkatan nyeri bertambah.
9. Bepergian
0 Saya dapat berpergian kemana saja tanpa menambah nyeri
1 Saya dapat bepergian kemana saja, tetapi menambah nyeri.
Jumlah skor
2 Skor lengan bawah
a
Jumlah skor
3 Skor pergelangan tangan
a
53
Jumlah skor
4 Skor untuk leher
a
Jumlah skor
5 Skor untuk badan
a
54
Jumlah skor
6 Skor untuk kaki
Jumlah skor
Pergelangan Tangan
1 2 3 4
Lengan Lengan Pergelangan Pergelangan Pergelangan Pergelangan
Atas bawah Tangan Tangan Tangan Tangan
Memuntir Memuntir Memuntir Memuntir
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 2 2 2 2 3 3 3
1 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 4 4
1 2 3 3 3 3 4 4 4
2 2 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 3 4 4 5 5
1 3 3 4 4 4 4 5 5
3 2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 5 5 5
1 4 4 4 4 4 5 5 5
4 2 4 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 5 5 6 6
1 5 5 5 5 5 6 6 7
5 2 5 6 6 6 6 7 7 7
3 6 6 6 7 7 7 7 8
1 7 7 7 7 7 8 8 9
6 2 8 8 8 8 8 9 9 9
3 9 9 9 9 9 9 9 9
55
Lampiran 5
B. Persiapan Alat
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Buku catatan
PROSEDUR
C. Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan.
2. Pasien diberitahu dan dianjurkan supaya duduk/berbaring
dengan tenang
3. Lengan baju digulung
4. Manset dan tensimeter dipasang pada lengan atas dengan
pipa karetnya berada disisi luar lengan
57
D. Sikap
1. Cepat
2. Sopan
3. Teliti
4. Ramah
5. Peka terhadap respon pasien
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sikap Kerja
,188 36 ,002 ,862 36 ,000
Tidak Alamiah
Keluhan low
,164 36 ,015 ,920 36 ,012
Back Pain (LBP)
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean ,6153 ,01814
95% Confidence Interval for Lower Bound ,5784
Mean Upper Bound ,6521
5% Trimmed Mean ,6139
Median ,6021
Variance ,012
Trans_rula Std. Deviation ,10881
Minimum ,48
Maximum ,78
Range ,30
Interquartile Range ,22
Skewness -,036 ,393
Kurtosis -1,336 ,768
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Trans_rula ,203 36 ,001 ,856 36 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
HASIL ANALISA DATA
ANALISA UNIVARIAT
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 22-35 Tahun 28 77.8 77.8 77.8
36-45 Tahun 8 22.2 22.2 100.0
Total 36 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1-5 Tahun 16 44.4 44.4 44.4
6-10 Tahun 11 30.6 30.6 75.0
> 10 Tahun 9 25.0 25.0 100.0
Total 36 100.0 100.0
IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Obesitas 23 63.9 63.9 63.9
Overweight 10 27.8 27.8 91.7
Obesitas 3 8.3 8.3 100.0
Total 36 100.0 100.0
Data dengan skala interval
Sikap Kerja Tidak Alamiah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
3 11 30,6 30,6 30,6
4 10 27,8 27,8 58,3
Valid 5 10 27,8 27,8 86,1
6 5 13,9 13,9 100,0
Total 36 100,0 100,0
Keluhan LBP
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sedang 12 33.3 33.3 33.3
Ringan 24 66.7 66.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
ANALISA BIVARIAT
Correlations
Trans_rula Trans_LBP
Pearson Correlation 1 ,537**
Trans_rula Sig. (2-tailed) ,001
N 36 36
Pearson Correlation ,537** 1
Trans_LBP Sig. (2-tailed) ,001
N 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 6
Bulan
No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Informasi Penyelenggaraan
Proposal
2 Pengajuan Judul
3 Konfirmasi Judul ke
Pembimbing
4 Penelusuran literature, proses
bimbingan dan penyusunan
proposal
5 BAB I
BAB II
BAB III
Pengumpulan proposal
Seminar proposal
Revisi seminar proposal
6 Uji Instrumen
7 Pelaksanaan Riset
8 Penyusunan Hasil Riset dan
Konsultasi Hasil Riset
9 Ujian Sidang
10 Perbaikan Skripsi