Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“MANAJEMEN DEMAM PADA ANAK”

DI SUSUN OLEH :

PROFESI NERS ANGKATAN XVII


STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

1. RAMDAN HUNOWU
2. NOVIYANTI RIZKY SAPUTRI
3. SUMIYATI MOO
4. YULANINGSIH BEMPA
5. FITRIYANTI POHIYALU
6. SRIWIYANINGSI PIPI
7. QURROTA AINI SUHERYANTO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Manajemen Demam pada Anak
Sub Pokok Bahasan : Kompres Hangat dan Water Tepid Sponge
Peserta/Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal : Senin/16 Januari 2023
Tempat : Di Ruangan Anak RSUD Otanaha
Waktu Pelaksanaan : 09.00-09.30
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners UNG Angkatan XVII

A. Latar Belakang
Anak-anak merupakan suatu kelompok yang sangat mudah sekali terserang suatu
penyakit, karena mereka memiliki daya tahan tubuh (imunitas) yang rendah dan rentan
terhadap suatu penyakit. Anak lebih sering mengalami demam, bahkan tercatat tiga keluhan
Kesehatan yang sering di alami anak yaitu salah satunya demam sebesar 53,90% (Maulvi, V.
F.,2017).
Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh berada di atas normal. Suhu tubuh
normal manusia yaitu 36-37°C, namun pada saat demam dapat melebihi 37,5°C. Sedangkan
keadaan hipertemi (demam tinggi) adalah kenaikan suhu tubuh sampai 41°C atau lebih.
Peningkatan suhu tubuh ini merupakan sebagai respon terhadap infeksi atau peradangan,
dimana demam sering menjadi alasan mengapa orang tua membawa anaknya ke pelayanan
Kesehatan (Butarbutar et al., 2018).
Jumlah penderita demam di Indonesia di laporkan lebih tinggi angka kejadiannya di
bandingkan dengan negaranegara lainnya yaitu sekitar 80-90% (kemenkes,2017). Dari hasil
profil kesehatan Indonesia (2018) didapatkan data bahwa jumlah penderita demam yang
dialami balita disebabkan oleh infeksi,dan dilaporkan sebanyak 57.056 kasus semenjak
tahun 2014 – Juli 2018 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Apabila demam tidak ditangani maka dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian
khususnya sistem saraf pusat dan otot, sehingga mengakibatkan kejang dan kematian
(Kristianingsih et al., 2019). Oleh karena itu penanganan demam harus segera di
tangani,tidak harus menunggu saat anak demam tinggi (Alawiyah et al., 2019).
Penanganan demam dilakukan yaitu dengan penanganan tanpa obat (terapi non
farmakologis) dan dengan obat (terapi farmakologis). Penanganan tanpa obat dilakukan
dengan pemberian perlakuan khusus yang dapat membantu menurunkan suhu tubuh
diantaranya kompres hangat dan water tepid sponge (Kristianingsih et al., 2019).
Berdasarkan hasil yang didapatkan di RSUD Otanaha pada ruang anak, sebagian besar
anak mengalami demam sehingga mahasiswa Profesi Ners Angkatan XVII mengadakan
penyuluhan terkait manajemen demam.

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua/keluarga mengetahui
manajemen demam pada anak sehingga dapat diterapkan pada saat anak mengalami
demam.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, orang tua/keluarga di Ruang Anak
dapat:
a. Mengetahui pengertian demam
b. Mengetahui manfaat manajemen demam
c. Mengetahui manajemen demam dengan kompres hangat
d. Mengetahui manajemen demam dengan water tepid sponge

C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)

D. Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya Jawab

E. Media
1. PPT
2. Leaflet

F. Struktur/Pengorganisasian
1. Pemateri : Sriwiyanningsi Pipii
a. Menjelaskan materi tentang manajemen demam
b. Menjawab Pertanyaan dari pasien/keluarga
2. Moderator : Sumiyati Moo
a. Mengucapkan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Meminta waktu/persetujuan pasien/keluarga
d. Memvalidasi pemahaman pasien dan keluarga tentang manajemen demam
3. Fasilitator : Ramdan Hunowu, Fitriyanti Pohiyalu, Qurrota Aini Suheriyanto
a. Menyiapkan keperluan selama penyuluhan berlangsung
b. Meminimalisir lingkungan tetap dalam keadaan kondusif
4. Observer : Noviyanti Rizky Saputri
Mengamati dan mencatat proses penyuluhan terlaksana atau tidak terlaksana sesuai
dengan tahapan kegiatan.
5. Dokumentasi : Yulaningsih Bempah
Mengambil gambar selama penyuluhan berlangsung

G. Seting Tempat

M
Keterangan :

P P = Pemateri
P
M = Moderator
P

P = Fasilitator
P
P

= Peserta (pasien & Keluarga


o

= CI Akademik/Klinik
H. Kegiatan Penyuluhan
= observer
Tahap kegiatan Kegiatan Penyuluhan Metode Media
Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan Ceramah
(5 menit) salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menyebutkan Tema dan tujuan dari
penyuluhan
4. Memvalidasi pengetahuan klien tentang
materi yang akan disampaikan
5. Kontrak waktu dengan klien
PPT &
Pelaksanaan Menjelaskan materi penyuluhan secara Ceramah
Leaflet
(15 menit) berurutan dan teratur :
1. Pengertian demam
2. Manfaat manajemen demam
3. Manajemen demam dengan kompres
hangat
4. Manajemen demam dengan water tepid
sponge
Penutup Melakukan evaluasi dengan memberikan Tanya-
(10 menit) pertanyaan : Jawab
1. Sesi Tanya jawab
2. Memvalidasi kembali tentang materi
yang telah disampaikan
3. Memberi Kesimpulan
4. Pembacaan Doa
5. Mengucapkan terimakasih dan salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien berada di ruangan
b. Pemateri
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan anak RSUD Otanaha
2. Evaluasi Proses
a. Moderator menguasai alur jalannya penyuluhan
b. Pemateri mampu menjelaskan materi dengan baik
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan pemateri menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Pemateri mampu menjawab pertanyaan dengan baik
b. Pasien dan Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang manajemen demam
Tabel check list kegiatan penyuluhan (observer)
Tahap kegiatan Kegiatan Penyuluhan Terlaksana Tidak
terlaksana
Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan
(5 menit) mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menyebutkan Tema dan tujuan dari
penyuluhan
4. Memvalidasi pengetahuan klien
tentang materi yang akan disampaikan
5. Kontrak waktu dengan klien
Pelaksanaan Menjelaskan materi penyuluhan secara
(15 menit) berurutan dan teratur :
1. Pengertian demam
2. Manfaat manajemen demam
3. Manajemen demam dengan kompres
hangat
4. Manajemen demam dengan water
tepid sponge
Penutup Melakukan evaluasi dengan memberikan
(10 menit) pertanyaan :
1. Sesi Tanya jawab
2. Memvalidasi kembali tentang materi
yang telah disampaikan
3. Memberi Kesimpulan
4. Pembacaan Doa
5. Mengucapkan terimakasih dan salam
(Lampiran)

Manajemen Demam
A. Demam
Demam merupakan respon yang normal terhadap berbagai kondisi, penyebab demam
paling banyak adalah infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri atau parasit. Demam
adalah peningkatan suhu tubuh sebagai akibat termostat yang ada diotak, mensetting suhu
tubuh lebih tinggi dari biasanya. Demam ialah suatu kondisi dimana suhu tubuh berada di
atas normal. Suhu tubuh normal manusia yaitu 36-37°C, namun pada saat demam dapat
melebihi 37,5°C (Butarbutar et al., 2018).
Demam tidak hanya dinyatakan dalam satu nilai atau derajat tertentu. Terdapat
batasan nilai atau derajat demam untuk semua usia dengan pengukuran diberbagai bagian
tubuh yaitu suhu aksila/ketiak diatas 37,2 °C, suhu oral/mulut diatas 37,8°C, suhu
rektal/anus diatas 38°C, suhu dahi diatas 38°C sedangkan demam tinggi bila suhu tubuh
diatas 39,5°C dan hiperpireksia bila suhu >41,1°C (Langingi, et al., 2020).

B. Manfaat Manajemen Demam


Manajemen demam bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh dalam batas normal tanpa
menggunakan obat.

C. Manajemen Demam dengan Kompres Hangat


Pemberian kompres hangat pada daerah pembuluh darah besar merupakan
upayamemberikan rangsangan pada area preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu
tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus akan merangsang
area preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh sistem efektor. Sinyal ini akan
menyebabkan terjadinya pengeluarn panas tubuh yang lebih banyak melalui dua
mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat (Sorena, et al., 2019).
Dengan kompres hangat menyebabkan suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat
sehingga tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluaran cukup panas, akhirnya
tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu
pengatur tubuh, dengan suhu diluaran hangat akan membuat pembuluh darah tepi dikulit
melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori – pori kulit akan membuka dan
mempermudah pengeluaran panas. Sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh (Sorena,
et al., 2019).
Alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk melakukan kompres hangat pada anak
yaitu :
1. Air hangat (400C)
2. Baskom/kom
3. Thermometer
4. Handuk/kain/wash tap untuk kompres
Langkah-langkah dalm melakukan kompres hangat yaitu pertama siapkan air hangat
dalam baskom/kom. Kemudian basahi kain pengompres dengan air hangat, peras kain
sehingga tidak terlalu basah. Selanjutnya letakkan kain pada daerah yang akan dikompres
(miss. Dahi). Apabila kain telah kering atau suhu relative menjadi dingin masukkan
kembali kain kompres kedalam air hangat dan letakkan kembali di daerah kompres,
lakukan berulang-ulang hingga efek yang diinginkan dicapai. Terakhir evaluasi hasil
dengan mengukur suhu tubuh anak dengan thermometer setelah 20 menit.
D. Manajemen Demam dengan Water Tepid Sponge
1. Definisi
Water tepid sponge adalah suatu prosedur untuk meningkatkan kontrol kehilangan
panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi, yang dilakukan pada pasien yang
mengalami hipertermi. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh pada orang yang
mengalam hipertermi. Tepid water sponge merupakan suatu metode pemandian tubuh
yang dilakukan dengan cara mengelap sekujur tubuh yang dilakukan dengan cara
mengelap sekujur tubuh dan melakukan kompres pada bagian tubuh tertentu dengan
menggunakan air yang suhunya hangat untuk jangka waktu tertentu.(Putri, et al., 2020).
Tepid water sponge dilakukan apabila suhu diatas 38,5ºC dan telah mengkonsumsi
antipiretik setengah jam sebelumnya. Suhu air untuk kompres antara 30º-35ºC, untuk
pelaksanaannya dilakukan dalam waktu 15 sampai 20 menit dalam 1 kali pelaksanan.
Pada saat pemberian tepid water sponge otak akan menyangka bahwa suhu diluar panas,
sehingga otak akan segera memproduksi dingin dan terjadilah penurunan suhu tubuh.
dengan kompres hangat pada daerah vaskuler yang banyak, maka akan memperluas
daerah yang mengalami vasodilatasi. Vasodilatasi yang kuat pada kulit akan
memungkinkan percepatan perpindahan panas dari tubuh kekulit, hingga delapan kali
lipat lebih banyak (Mulyani & Lestari, 2020).
2. Alat dan bahan
a. Ember atau baskom untuk tempat air hangat (370C)
b. Wash lap
c. Handuk pengering
d. Thermometer
e. Perlak
f. Selimut mandi
3. Langkah-langkah
a. Pemberian tepid sponge dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang
terdiri dari baskom berisi air hangat, washlap, perlak, handuk, selimut dan
termometer.
b. Pengukuran suhu tubuh klien dan mencatat hasil pengukuran.
c. Buka seluruh pakaian klien,
d. beri alas perlak kemudian celupkan washlap sebanyak 6 – 7 buah ke dalam air
hangat, lalu peras.
e. Letakan washlap di ketiak, lipatan paha dan lutut (lakukan berulang kali).
f. Kemudian ambil handuk lain, seka seluruh tubuh ke arah jantung.
g. Perawatan tepid sponge dilakukan selama 15 – 20 menit.
h. Mengukur kembali suhu setelah dilakukan tepid sponge.
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, W. S., Platini, H., Adistie, F., & Padjadjaran, U. (2019). Gambaran Pengetahuan
Ibu Mengenai Penanganan Demam Pada Anak Balita di Poliklinik Anak RSUD Dr
Slamet Garut. Jurnal Keperawatan BSI, 7(2), 65–77.
Butarbutar, M. H., Sholikhah, S., & Napitupulu, L. H. (2018). Preventif : Jurnal Kesehatan
Masyarakat the Relationship of Knowledge and Attitude About Fever and Its
Treatment in Children At Shanty Clinic Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2, 53–
57.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2018). Data Dan Informasi Profil Kesehatan
Indonesia. Kementerian Kesehatan Ri.
Kristianingsih, A., Sagita, Y. D., & Suryaningsih, I. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Demam Dengan Penanganan Demam Pada Bayi 0-12 Bulan Di Desa
Datarajan Wilayah Kerja Puskesmas Ngarip Kabupaten Tanggamus Tahun 2018.
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM, 4(1), 26.
Langingi, A. R., Akbar, H., & Kaseger, H. (2020). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap
Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Menangani Demam Pada Anak Di Desa Moyag
Todulan. Graha Medika Nursing Journal, 3 (1), 1-9.
Maulvi, V. F.(2017). Efektivitas Edukasi Kesehatan Terhadap Nilai Pengetahu an Ibu Dalam
Manajemen Demam Pada Anak Di Rumah. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Mulyani, E., & Lestari, N. E. (2020). Efektifitas Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Masalah Keperawatan Hipertermia. JURNA
Keperawatan Terpadu, vol 2(1), 7-14.
Putri, R. H., Fara, Y. D. W. I., Dewi, R., & Sanjaya, R. (2020). Differences in the
Effectiveness of Warm Compresses with Water Tepid Sponge in Reducing Fever in
Children: A Study Using a Quasi-Experimental Approach. International Journal of
Pharmaceutical Research, 12(04), 3492–3500.
Sorena, E., Slamet, S., & Sihombing, B. (2019). Efektifitas Pemberian Kompres Hangat
Terhadap Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Peningkatan Suhu Tubuh Di Ruang
Edelweis Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu. Journa Vokasi Keperawatan, 2(1), 17-24.

Anda mungkin juga menyukai