DI SUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Relaksasi adalah suatu jenis terapi untuk penangan kegiatan mental dan
menjauhkan tubuh dan pikiran dari rangsangan luar untuk mempersiapkan
tercapainya hubungan yang lebih dalam dengan pencipta, yang dapat dicapai
dengan metode Hypnosis , Meditasi , Yoga , dan bentuk-bentuk latihan yang
ada hubungandengan penjajakan pikiran (Sanjaya , 2015)
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi
dengan melibatkan faktor keyakinan pasien , yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi . (Sukarmin, 2015)
Relaksasi benson adalah berfokus pada kata atau kalimat yang diucapkan
berulang kali dengan ritme teratur dan disertai sikap yang pasrah pada Tuhan
Yang Maha Kuasa sesuai dengan keyakinan pasien memiliki makna
menenangkan . (Sunaryo & Siti , 2014)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit pasien di Panti Griya Lansia Jannati
dapat :
a. Mengetahui Defenisi Gangguan Pola tidur
b. Mengetahui Penyebab Gangguan Pola tidur
c. Mengetahui faktor yag mempengaruhi Gangguan Pola tidur
d. Mengetahui pengertian Terapi Relaksasi Benson
e. Mengetahui Langkah-langkah Terapi Relaksasi Benson
C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
D. Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media
1. PPT
2. Video
F. Struktur/Pengorganisasian
1. Pemateri : Sumiyati Mo’o
a. Menjelaskan materi tentang Terapi Rileksasi Benson lansia
denganGangguan pola
tidur
b. Menjawab Pertanyaan dari pasien
G. Setting Tempat
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien berada di ruangan
b. Pemateri
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Aula Panti Sosial Griya Lansia
Jannah
2. Evaluasi Proses
a. Moderator menguasai alur jalannya penyuluhan
b. Pemateri mampu menjelaskan materi dengan baik
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan pemateri menjawab pertanyaan
secarabenar
3. Evaluasi Hasil
a. Pemateri mampu menjawab pertanyaan dengan baik
b. Pasien dapat menjelaskan kembali tentang Relaksasi Benson dengan
GangguanPola Tidur
I. Kegiatan Penyuluhan
3. Gaya hidup
Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu yang bekerja
bergantian berputar (mis. 2 minggu siang diikuti 1 minggu malam) seringkali
mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur
4. Stres emosional
Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur. Stres
emosional menyebabklan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah
frustasi apabila tidur. Stres juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras
untuk tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur.
Stres yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk.
5. Lingkungan
Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh peting pada kemampuan
untuk tertidur dan tetap tertidur. Ventilasi yang baik dalah esensial untuk tidur
tenang. Ukuran, kekerasan, dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas
tidur. Tempat tidur rumah sakit seringkali lebih keras daripada di rumah. Suara
juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang diperlukan untuk membangunkan
orang tergantung pada tahap tidur.
6. Latihan fisik dan kelelahan
Seseorang yang kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur
yang mengistirahatkan, khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau
latihan yang menyenangkan. Latihan 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur
membuat tubuh mendingin dan mempertahankan suatu keadaan melelahkan
yang meningkatkan relaksasi. Akan tetapi kelelahan yang berlebihan yang
dihasilkan dari kerja yang meletihkan atau penuh stres membuat sulit tidur .
7. Asupan makanan dan kalori Orang tidur lebih baik ketika sehat sehingga
mengikuti kebiasaan makan yang baik adalah penting untuk kesehatan yang
tepat dan tidur. Makan besar, berat, dan/atau berbumbu pada makan malam
dapat menyebabkan tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur. Kafein dan
alkohol yang dikomsumsi pada malam hari mempunyai efek produksi-insomnia
sehingga mengurangi atau menghindari zat tersebut secara drastis adalah strategi
penting yang digunakan untuk meningkatkan tidur.
Amiruddin, Danes, & Lintong . (2015). Analisa Hasil Pengukuran Tekanan Darah Antara
Posisi Duduk Dan Posisi Berdiri Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran
UniversitasSam Ratulangi, Jurnal e-Biomedik Volume 3, Nomor 1.
Benson, Beary, & Carol . (2017) . The Relaxation Respon, Pschiatry interpersonal and
biological process, Volume 37
Hazila . (20170 . Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Lansia
DiPosyandu Permadi Tlogomas Malang, Nursing News Volume 2 Nomor 3 .
Kementerian
Kushariyadi . (2012) . Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia, Jakarta: Salemba
MedikaMaryam, Mia , & Rosida . (2011) . Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya,
Jakarta: Salemba Medika .
Max, Whitton, Alessi, Bruni . (2015) . National Sleep Foundation Time Duration
recommendations : Methodology and results summary
Tamber . (2012) . Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan keperawatan, Jakarta:
Salemba Medika .
Tim Pokja, SDKI, DPP, PPNI . (2017) . Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia,
Jakarta:PPNI