OLEH
SUCI HAYATUL KURNIA FIRDAUSYA
1811312039
A. Latar Belakang
Demam merupakan suatu gejala gangguan Kesehatan yang berupa keluhan dan
bukan diagnose. Menurut guyton & Hall (2007), demam adalah peningkatan suhu tubuh
diatas normal dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh zat toksik
yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh. Mekanisme terjadinya demam berawal
dari ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan
panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu abnormal. Suhu diatas 38°C keatas akan
dapat mengakibatkan kekejangan apalagi terhadap balita sehingga diperlukan penanganan
yang cepat untuk menghindari akibat yang lebih parah.
Pemberian kompres hangat merupakan suatu metode untuk menurunkan suhu
tubuh biasanya diberikan pada suhu dibawah 38°C. Pemberian kompres hangat
merupakan kompres hangat merupakan Tindakan mandiri perawat yang bertujuan
menurunkan suhu tubuh, memberi kenyamanan dan mencegah terjadinya kejang demam (
Perry & Potter,2009). Pemberiannya sering dilakukan di daerah vena besar seperti axilla
dan daerah abdomen. Kompres hangat didaerah axilla cukup efektif karena adanya proses
vasodilates. Mekanisme penurunan suhu dengan kompres hangat yaitu tubuh akan
menginterprestasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan
menurunkan control pengatur suhu diotak supaya tidak menigkatkan pengaturan suhu
tubuh lagi. Disamping itu lingkungan luar yang hangat akan membuka pembuluh darah
tepi dikulit melebar atau vasodilatasi dan pori – pori terbuka sehingga mempermudah
pengeluaran panas (Mahmud,2007).
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air
hangat (30°C). Usahakan perbedaan antara air kompres dan suhu tubuh tidak terlalu
berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat
pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi
tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alcohol karena toxic dan uapnya dapat
terserap ke kulit ataupun paru – paru anak.
B. Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan para peserta dapat mengetahui dan
memahami tentang cara mengompres dengan air hangat.
b) Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
a. Mengetahui pengertian tepid sponging
b. Mengetahui tujuan kompres hangat
c. Mengetahui manfaat kompres hangat
d. Mengetahui alat dan bahan kompres hangat
e. Mengetahui Teknik melakukan kompres hangat
C. Materi
Kompres hangat
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Power Point
F. Setting Tempat
Penyuluh
Peserta -
peserta
G. Proses Penyuluhan
H. Evaluasi
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua anggota hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di tempat
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan penanganan pencegahan efek
samping kemoterapi kanker payudara
Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai.
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
A. PENGERTIAN
Menurut Doengoes, M. (2000) kompres hangat adalah memberikan rasa hangat
pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi
darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran
getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien.
Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung,
dan kedinginan.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi atau membebaskan nyerri, mengurangi atau mencegah spasme otot
dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu. Kompres hangat dapat dilakukan
dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah
direndam didalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya diikuti dengan
Latihan pergerakan atau pemijatan. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah
pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau
menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.
Macam – macam kompres hangat
1. Kompres hangat kering
Biasanya menggunakan babyfever atau bisa juga menggunakan buli – buli
2. Kompres panas basah
Biasanya menggunakan baskom air hangat sekitar 37°C dan dengan
menggunakan waslap atau kain