A. Latar Belakang
Peran perawat untuk mengurangi faktor resiko yang berfokus pada tindakan yang
dapat meningkatkan kesehatan pada semua nggota keluarga. Keluarga merupakan
unit pelayanan kesehatan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas,
salah satu fungsi keluarga adalah sebagai pelaksana, fungsi perawatan keluarga dan
peningkatan kesehatan. Untuk memperoleh semua itu perawat keluarga harus memberikan
pengetahuan kepada keluarga tentang masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga
( Nugroho, 2008).
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Defisiensi Pengetahuan tentang penyakit asam urat dan nyeri pada Tn.B keluarga Tn.B.
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit diharapkan nyeri yang
dirasakan pada Tn.B keluarga Tn.B dapat berkurang dimana keluarga mampu mengerti
tentang cara mengatasi nyeri dengan kompres hangat
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan keluarga Tn.B mampu :
3. Waktu dan Tempat : 30 menit dan di ruang tamu rumah Keluarga Tn.B
4. Strategi Pelaksanaan :
1. Pembukaan
Memberi salam Menjawab salam
5 Menit
Memperkenalkan pembimbimg Mendengarkan
Mengingatkan kontrak waktu Menyepakati kontrak
dan tujuan pertemuan waktu dan tujuan
Menanyakan kabar saat ini pertemuan
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga dapat menerima mahasiswa sesuai kontrak waktu yang telah disepakati
c. Alat yang dibutuhkan tersedia
2. Evaluasi Proses :
a. Situasi dan kondisi mendukung, tidak ada gangguan
b. Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan
3. Evaluasi Hasil :
a. 80% keluarga mampu menjelaskan definisi kompres hangat
b. 80% keluarga mampu menjelaskan tujuan kompres hangat
c. 80% keluarga mampu menjelaskan indikasi kompres hangat Menjelaskan cara
kompres hangat.
d. 80% keluarga mampu menjelaskan cara kompres hangat Menjelaskan tujuan
kompres hangat.
E. Materi
LAMPIRAN MATERI
KOMPRES HANGAT
A. Pengertian
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis seperti rasa nyaman,
mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme
otot, memperlancar sirkulasi darah, merangsang peristatik usus, serta memberi rasa
hangat. Pada kasus demam di sarankan untuk tidak menggunakan pakaian tebal
ataupun selimut tebal karena hal ini tidak di butuhkan dan justru akan mmperhambat
proses pengeluaran panas dalam tubuh, pakaikan saja pakaian dengan kain tipis jika
sangat mendesak (tubuh dalam keadaan sangat menggigil) karena pada dasarnya
apabila tubuh menggigil ataupun sebaliknya berkeringat dalam suatu aktivitas, hal
tersebut menandakan tubuh sedang dalam mempertahankan/ menyeimbangkan
ketahanan suhunya.
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis . Kompres hangat
merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman . (Kozier&Erb, 2002 Hal.402)
B. Indikasi
1. Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
2. Klien dengan perut kembung
3. Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
4. Spasme otot
5. Adanya abses,hematoma
C. Tujuan
Adapun manfaat kompres hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan
menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia.
Efek terapeutik pemberian kompres hangat :
1. Mengurangi nyeri
2. Meningkatkan aliran darah
3. Mengurangi kejang otot
4. Menurunkan kekakuan tulang sendi (Snyder, 1992).
D. Prosedur
Panas dapat diberikan dalam bentuk yang banyak melalui:
1. kompres panas basah
Persiapan alat :
Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
Kasa perban atau kain segitiga
Pengalas
Sarung tangan bersih di tempatnya
Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan lysol 3%)
Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
Pinset anatomi 2 buah
Korentang
Prosedur :
Dekatkan alat-alat kedekat klien
Perhatikan privacy klien
Cuci tangan
Persiapan alat :
Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
Kasa perban atau kain segitiga
Pengalas
Sarung tangan bersih di tempatnya
Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan lysol 3%)
Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
Pinset anatomi 2 buah
Korentang
Dekatkan alat-alat kedekat klien
Perhatikan privacy
Atur posisi klien yang nyaman
Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian,
buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke
dalam kom yang berisi cairan hangat.
Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang
akan dikompres
Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan
kasa kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
Lepaskan sarung tangan
Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
2. Kompres panas kering menggunakan Kantong panas atau bui-bui panas
Kantong karet berisi air panas, yang diisi air panas (jangan yang mendidih).
Suatu kantong air panas yang diletakkan diatas bagian badan tertentu, hanya
boleh terisi sepertiganya, dalam hal lain secara maksimal hanya boleh dua
pertiganya. Sebelum kita menutup kantong air panas rapat-rapat, kita akan
keluarkan udara yang ada dalam kantong ini. Selanjutnya kita periksa kantong
tadi sekali lagi apakah terdapat kebocoran atau tidak. Kita tidak boleh meletakkan
kantong ini langsung diatas badan, oleh kerena harus dialasi oleh sebuah kain
flanel.disamping pemeriksaan apakah bocor, mungkin dapat terjadi bahwa dalam
pemakaiannya terjadi kebocoran (yang dapat mengakibatkan luka bakar). Jadi
kita harus secara teratur memeriksanya, dan hal ini sangat penting.
Persipan alat :
Buli-buli panas dan sarungnya
Termos berisi air panas
Termomerter air panas
Lap kerja
Prosedur :
Persiapan alat
Cuci tangan
Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara :
mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian
membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan
ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-
buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
- Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
- Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di
leher buli-buli
- Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan
masukkan ke dalam sarung buli-buli.
Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien.
Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan.
Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran, dsb.
Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai
yang di kehendaki
Bereskan alat alat bila sudah selesai
Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, dkk Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb Edisi V . 2002 Jakarta:
EGC
Kozier, dkk Fundamentals of nursing : concepts, proces, and practice Edisi VI 2000 Jakarta:
EGC