Disusun Oleh:
Suci Hayatul Kurnia Firdausya
1811312039
Kelompok C
Dosen Pembimbing :
1
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
DATA UMUM
Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam bagian
ini.
1. Nama Keluarga : Tn. M
2. Alamat dan Telepon : Jondul,Tabing Padang
3. Komposisi Keluarga : Nuclear family
2
Genogram
Simbol-simbol yang bisa digunakan :
Keterangan:
Tinggal dalam 1 rumah
Genogram Keluarga:
3
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
: serumah
Tipe Keluarga Tn. M adalah tipe nuclear family yaitu keluarga inti yang terdiri
dari Tn. M sebagai kepala keluarga sekaligus suami, Ny. S sebagai istri dan An. U anak
perempuang bungsu nya. Tn. M dan Ny. S saat ini sedang menjalani proses cerai di
Pengadilan Agama Bersama istrinya. Cerai terjadi karena adanya ketidakcocokan dari
kedua belah pihak dan perbedaan kepribadian. walaupun begitu komunikasi antara
keduanya tetap berjalan lancer, komunikasi antara Tn. M dan anak – anak nya berjalan
baik sesame anggota keluarga.
4
5.7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?:
5.8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?:
5.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”?:
5.10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga (apakah
porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?:
5.11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga. Apakah keluarga
mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik keperawatan kesehatan
tradisional, atau memilikik kepercayaan tradisional dalam isu keperawatan?:
Tn. M berasal dari Talago, Balai Gurah Agam, dan sudah tinggal di Padang sejak
tahun 1977. Tn. M berserta ke 3 anak dari pernikahan sebelumnya merupakan penduduk
asli minang. Tn. M bersuku tanjung dan Ny. S berasal dari Bali. Bahasa yang digunakan
sehari – hari dalam keluarga adalah Bahasa minang dan Bahasa Indonesia.
Sehari – hari Tn. M mengikuti kegiatan Badminton Bersama – sama dengan teman
– temannya .
Dalam kehidupan sehari – hari, Tn. M menyukai segala jenis masakan dari ikan,
dan kurang menyukai masakan jenis gulai, bersantan, dan pedas.
6. Identifikasi Religius
6.1. Apa agama keluarga?:
6.2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik religius mereka?:
6.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi
keagamaan lainnya?:
6.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?:
6.5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan keluarga?:
Agama yang dianut Tn. M dan keluarga adalah agama islam. Dalam kehidupan sehari
– hari sampai saat ini, Tn. M hanya beribadah di rumah.
5
7.3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?:
7.4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian, apa saja
(dari mana)?:
7.5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaiman cara
keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola keuangan?:
6
9.4 Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan masa
silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua mereka:
7
dalam berolahraga yaitu badminton. TD saat pengkajian adalah 130/90
mmhg, HR: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, T: 36°C.
Ny. M saat ini tidak mengalami masalah kesehatan, dan masih aktif
dalam pekerjaannya. TD: 140/80 mmhg, HR: 80x/mnt, RR: 18x/mnt,
T: 36,2°C
Tn. S mengatakan saat ini tidak mengalami masalah kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebelumnya
DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
1.1. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah
keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?:
1.2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah
meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dll), penggunaan
ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut diatur.
Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot?
8
Apakah pnenerangan, ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau panas
matahari).
Apakah lantai, tangga, pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang
memadai?:
1.3. Di dapur, amati suplai air mnum sanitasi dan adekuasi lemari es?:
1.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan handuk yang sama?:
1.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut mamadai bagi
para anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan, dan
kebutuhan khusus lainnya?:
1.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan
serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah sanitasi yang
disebabkan adanya hewan peliharaan?:
1.7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?:
1.8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman menggunakan
sumber/pelayanan di lingkungan mereka?:
1.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai adejuasi
privasi:
1.10. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan:
1.11. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah:
1.12. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan
pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga menyadari keadekuatan rumah
terhadap kebutuhan ini?:
Rumah keluarga Tn.M adalah rumah permanen milik sendiri yang memiliki
2 kamar tidur dan 1 ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur yang
terdapat di belakang rumah, dan 3 kamar mandi. Ventilasi dan penerangan rumah
cukup baik, cahaya matahari dapat langsung masuk kerumah dan kamar. Pada
saat pengkajian, terlihat kondisi rumah bersih, lantai rumah tembok, dapur
terlihat cukup bersih, dan teras rumah rapi.
Sumber air minum dari air PDAM yang dimasak oleh Ny. S. Kebutuhan air
yang lain juga bersumber dari air PDAM . Kamar mandi dan WC digabung
9
dalam satu ruangan, pembuangan MCK melalui septik tank yang terbuat dari
drum yang ditenggelamkan langsung ketanah bawah rumah.
Jarak dar irumah ke fasilitas kesehatan terdekat lebihkurang 2,5 km puskesmas.
Maejid nurul haq kira2 300 m dari rumah,
10
2.7. Bagaimana insidens kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah hal ini
merupakan masalah keamanan yang serius?:
11
bungsunya berada di luar pulau karena pekerjaan. Keluarga beradaptasi dengan
baik dengan lingkungan setempat.
POLA KOMUNIKASI
12
Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam
berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik terhadap
umpan balik atau biasanya mereka menghalangi umpan balik dan eksplorasi terhadap
isu?
Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang bersifat menghakimi
saat berinteraksi?
Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang bersifat menyerang?
Seberapa sering diskualifikasi digunakan?
Jika perilaku anggota keluarga ada yang tidak benar atau tidak sesuai dengan nilai
yang ada di keluarga, maka Tn. M sebagai kepala keluarga akan menasehati anggota
13
keluarga yang melakukan kesalahan. Ini merupakan pesan yang disampaikan secara
positif.
Anak – anak dari keluarga Tn. M telah berkeluarga dan tinggal sendiri, maka
komunikasi dilakukan dengan telepon untuk anak bungsu Tn. M yaitu An. U. untuk
An. D dan An.M karena kediaman nya tidak terlalu jauh dari Tn. M, Tn. M sering
berkunjung dan menginap Bersama cucu – cucu Tn. M
4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan konteks
dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal).
Jika tidak, siapa yng menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?
Penyampaian pesan dalam keluarga sesuai konteks dan instruksi, dan masing-
masing anggota keluarga saling memahami pesan yang disampaikan.
6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi
kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?
14
Anggota keluarga selalu memikirkan perasaan anggota keluarga yang lain.
Anggota keluarga selalu memperhatikan atau menimbang sesuatu sebelum dibicarakan
dengan anggota keluarga lainnya.
STRUKTUR KEKUASAAN
15
1. Hasil akhir Kekuasaan
1.1 Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata terakhir” atau
“siapa yang menang”?
1.2 Seberapa penting keptutusan atau isu ini bagi keluarga?
Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:
Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan bagaimana
uang digunakan?
Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang atau siapa
teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat tinggal?
Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?
16
melibatkan ninik mamak dan keluarga besar Tn M dan Ny S.
17
5.1 Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat kesimpulan
mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk keluarga dominansi
isntri atau suami, anak, nenek, dll; egalitarian-sinkratik atau otonomi; tanpa
pemimpin atau kaotik (kacau)! Kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan
sebagai suatu presentasi visual analisis Anda.
Keluarga Tn. M memiliki hak yang sama dalam keluarga, tidak ada dominasi
kekuasaan.
STRUKTUR PERAN
18
1. Struktur Peran Formal
1.1 Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota keluarga? Uraikan
bagaimana anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.
1.2 Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota keluarga?
Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau konflik peran?
1.3 Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat mereka?
1.4 Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?
19
3.1 Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota keluarga dalam
kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang
pertumbuhan , pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi?
3.2 Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dalam
peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan pernikahan, sperti apakah
mereka itu?
3.3 Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang menjalankan peran
ini di dalam generasi yang sebelumnya?
20
keatas. Tn. M mengatakan terkadang perannya sebagai kepala keluarga saat ini
terganggu karena masalah perceraian, tetapi Tn. M percaya dan ikhlas terhadap
keputusannya adalah yang terbaik dan anak – anaknya telah menyerahkan
keputusan tersebut kepada Tn. M, sehingga sekarang Tn. M berusaha menjalani
hidupnya seperti biasa.
NILAI KELUARGA
21
2.Perbedaan dalam Sistem Nilai
2.1 Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan keluarga
dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan dan
perawatan/pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas?
2.2 Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing anggota
keluarga?
Nilai keluarga dalam keluarga Tn M merupakan nilai ajaran agama Islam dan
adat istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Tn M merujuk pada
norma di masyarakat.Sehingga semua anggota keluarga mudah beradaptasi karena nilai
yang dianut sesuai dengan masing-masing anggota keluarga.
3. Nilai Keluarga
3.1 Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga? (Urutkan dari
nilai keluarga yang paling penting).
3.2 Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?
3.3 Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?
3.4 Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat akulturasi,
perbedaan generasi, letak geografis (rural, urutan, suburban) keluarga
memengaruhi nilai-nilai keluarga?
3.5 Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga?
Nilai keluarga dalam keluarga Tn M merupakan nilai ajaran agama Islam dan
adat istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Tn M merujuk pada
norma di masyarakat. Jika ada Konflik maka akan diselesaikan dengan musyawarah.
Nilai – nilai keluarga Tn. M tidak mempengaruhi status kesehatan keluarga, jika ada
yang sakit, maka akan dibawa ke RS, Tn.M tidak menolak kehadiran Kedokteran
modern
22
FUNGSI AFEKTIF
23
Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan memelihara
keterkaitan?
Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan dan apakah
kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan setiap anggota keluarga?
Dalam menghadapi isu-isu yang terjadi sepeti permasalahan yang terjadi di salah
satu anggota keluarga, TN.M selalu menekankan kepada anak-anaknya untuk mencari
jalan keluar bersama-sama selalu mendukung satu sama lain.
Setiap anggota keluarga selalu berusaha memenuhi kebutuhan satu sama lain
dan saling menghormati perbedaan kebutuhan, minat dan perbedaan masing-masing.
24
FUNGSIONAL SOSIALISASI
2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah bentuk
keluarga dan situasi tertentu?
Keluarga Tn. M membesarkan anak berdasarkan pada nilai agama, adat dan
budaya yang berlaku di Minangkabau, begitu juga dengan beliau mendidik dan
membesarkan anaknya dengan metode tradisional tetapi tetap disesuaikan dengan
lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Tn. M mengajarkan anaknya untuk
bersosialisasi dengan keluarga besar dan masyarakat sekitar.
3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fungsi
sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian, bagaimana hal ini
diatur?
25
Tanggung jawab untuk membesarkan anak dilakukan oleh Tn.M setelah
kematian istri pertamanya, diselingi dengan bekerja. Setelah anak – anaknya sudah
dewasa, barulah Tn. M menikah dengan Ny. S . Fungsi sosialisasi ke masyarakat
diajarkan oleh Tn. M
Didalam keluarga ini anak-anak dihargai seperti mendorong bakat yang dimiliki
oleh anaknya. Orang tua mendukung bakat anak-anaknya. Didalam keluarga ini anak
bisa mengutarakan perasaan mereka,karena orangtua memberikan kesempatan bagi
anak-anak dalam mengutarakan pendapat.
5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam membesarkan anak?
Keluarga Tn. M membesarkan anak berdasarkan pada nilai agama, adat dan
budaya yang berlaku di Minangkabau, begitu juga dengan beliau mendidik dan
membesarkan anaknya dengan metode tradisional tetapi tetap disesuaikan dengan
lingkungan sekitar dan perkembangan zaman
7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan anak? Jika
demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
26
8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-anak (sesuai
dengan tahap perkembangan anak)? Apakah peralatan permainan yang ada sesuai
dengan usia anak?
Karena anak – anak Tn. M sudah dewasa dan membina keluarga masing –
masing dan Tn. M telah memiliki cucu, maka lingkungan rumah Tn. M ada mainan –
mainan cucu – cucunya, dan rumah Tn. M dibuat ramah untuk wilayah bermain anak.
Tn.M mengatakan jika ada penyakit seperti demam, masuk angin, dll hanya
diobati dirumah dengan membeli obat di kedai dekat rumah atau pergi puskesmas . Tn.
M sejak dahulu sudah aktif mengikuti olah raga badminton kesukaannya, dan aktif
mengikuti perlombaan badminton.
27
Tn.M mengatakan bahwa sehat adalah bisa melakukan aktivitas secara bebas
tanpa ada hambatan, sedangkan sakit adalah ketika tidak bisa melakukan aktifitas
sehari-hari dan harus dirawat. Jika ada keluarga yang sakit maka segera diambil
keputusan untuk berobat. Sumber sarana dan informasi tentang kesehatan didapat dari
keluarga dan orang terdekat. Saat Tn.M terkena Covid, seluruh keluarga besar menjadi
sumber informasi dan mendukung Tn. M dirumahsakit.
Setelah Tn. M dirawat di RS karena Covid, saat ini Tn. M kembali melakukan
aktifitas seperti biasa. Tn. M tidak mengalami gejala – gejala sesak napas dan gejala
Covid setelah dirawat. Tn. M sekarang membiasakan kebiasaan hidup sehat seperti
mengkonsumsi buah dan sayur. Dan makanan berprotein. Untuk susu, Tn. M tidak
mengkonsumsinya karena tidak terlalu suka. Tn. M mengatakan anggota keluarga lain
jarang menderita sakit.
28
Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin makanan?
Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?
Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan?
Tn. M mengatakan makanan yang biasa dikonsumsi adalah nasi, lauk pauk
seperti ikan, sayur dan buah – buahan. Tn. M jarang mengkonsumsi makanan
bersantan. Tn. M mengatakan dalam hal perencanaan, belanja dan persiapan makanan
di rumah biasa di lakukan oleh Tn. M karena Tn. M sekarang tinggal Bersama adik laki
– lakinya. Tn. M bisa memasak untuk dirinya dan adik laki – lakinya, dalam seminggu,
Tn.M tinggal Bersama adiknya sekitar 3 hari dan hari lainnya Tn.M tinggal Bersama
anaknya Tn. D dan NY. M. jika Tn. M tinggal di rumah anaknya, maka Tn. M makan
makanan yang telah disiapkan oleh anaknya.
Tn.M mengatakan dalam kebutuhan tidur dan istirahat tidak ada aturan dalam
keluarga jam berapa tidur, jika mengantuk maka tidur didalam kamar yang disediakan.
Istirahat siang rutin dilakukan, Tn.M mengatakan tidur malam rata-rata 7-8 jam yaitu
dari jam 21.00-05.00.
29
Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan?
Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda, berenang, menari, tenis)
yang dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang mengikuti?
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga membutuhkan
energi yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah anggota keluarga menghabiskan
sedikitnya 30 menit hampir setiap hari dalam melakukakan
7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di keluarga:
Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh? (Kafein dan
teobromin adalah stimulan).
Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat penenang?
Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan oleh anggota
keluarga dirasakan sebagai masalah?
Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas untuk melakukan
aktivitas yang biasa?
Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang dijual bebas atau obat
yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan menggunakan
kembali?
Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang aman dan jauh dari
jangkauan anak kecil?
30
8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:
Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?
Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?
Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang sakit di rumah?
Bgaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan dengan
pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di rumah terhadap
masalah kesehatan yang umum dan sederhana?
Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di rumah?
Menurut Tn. M, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam, sakit kepala,
31
sesak nafas, batuk, sakit gigi, sakit lutut dan lain-lain. Tn. M mengatakan imunisasi
anaknya lengkap. Untuk Kebersihan gigi dan mulut keluarga gosok gigi 2x sehari pada
saat mandi pagi dan malam hari.
Tn. M mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga lain yang menderita
penyakit yang sama dengannya yaitu Covid. Dan Tn. M tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan..
32
12. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:
Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi perawatan
kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?
Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua
kebutuhan kesehatan mereka?
Saat ini keluarga Tn. M tidak menerima perawatan kesehatan, Tn. M mengonsumsi
vitamin
33
Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi ambulans dan pelayanan
paramedis?
Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?
Tn. M mengatakan RS terdekat dari rumah nya yaitu RSUD Padang dr. Rasidin
lebih kurang 5 km
Jarak fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu terdekat dari rumah Tn. M
sekitar 2,5 km dan RS sekitar 5 KM. Tn. M mengatakan diantarkan anaknya
menggunakan motornya untuk mencapai fasilitas kesehatan. Atau oleh adiknya dengan
mobil.
34
STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA
35
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan
objektif terhadap situasi atau peristiwa yang penuh stres?
Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau
sesuatu yang merusak?
36
Menggunakan humor dan tawa
Tn. M mengatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu berdiskusi dengan
anak-anak-anaknya dan mencari solusi masalah secara bersama-sama. Keluarga Tn.
M terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga.
Dalam mengatasi masalah yang dialami, Tn. M akan mencoba berpikir sendiri
terlebih dahulu untuk memecahkan masalahnya, jika tidak terpecahkan, akan
meminta bantuan dari orang – orang terdekat seperti anak dan keluarga lainnya.
2.4 Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah
keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional seperti
yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana tanda tersebut
digunakan?
Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
Pengabaian anak
37
keluarga ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.
3. Adaptasi Keluarga
3.1 Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga?
Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
3.2 Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat keluarga
adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)
Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik
menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?
38
DATA FOKUS
- Tn. M mengatakan akan menjalani proses perceraian dengan Ny. S
- Tn. M mengatakan baru sembuh dari covid sekitar 1 bulan yang lalu
- Tn. M mengatakan berat badannya mengalami penurunan lebih dari 3 kg selama 3
bulan ini
- Tn. M mengatakan komunikasi dengan Ny. S hanya sebatas masalah pengadilan
- Tn. M tidak lagi tinggal serumah dengan Ny. S
- Tn. M mengatakan dirinya sekarang tidur di rumah anak – anak nya atau adik –
adiknya
- Tn. M memiliki rutinitas olahraga badminton dengan jadwal yang tetap setiap
minggunya
- Tn. M selalu mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
- Tn. M mengatakan tidak ingin sakit lagi, dan ingin Bersama dengan cucu –
cucunya
- Keluarga Tn. M telah menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk bercerai kepada
Tn. M
- Anak – anak Tn. M hanya berkomunikasi saat ada keperluan dengan Ny. S
- Tn. M dan anak – anaknya berkomunikasi lancer terkadang melalui telepon dan
bertemu langsung
- Tn. M membuat keputusan untuk dirinya sendiri
- Hasil Skrining tes nutrisi dengan the mini nutrisional assessment Tn. M termasuk
kategori dalam resiko malnutrisi
- Tn. M tidak mengalami masalah dengan ingatan dan memorinya
- Tn. M tidak memerlukan bantuan untuk berjalan
- Tn. M tidak memiliki penyakit keturunan
- Selama hidupnya, Tn. M tidak pernah sakit akut hanya Covid yang terjadi baru –
baru ini
- Tn. M masih beraktifitas seperti biasa seperti mengendari motor dan mobil untuk
segala macam keperluan seperti menjemput dan mengantar cucu – cucunya
- Apabila keluarga Tn. M sakit, jika seperti flu atau demam biasanya akan beli obat
di warung, dank e puskesmas
- Tn. M khawatir dengan bercerainya dengan Ny. S cucunya akan kehilangan figure
sosok dan kasih saying seorang nenek
- Tn. M mulai semakin memperhatikan makanan dan pola hidupnya
- Tn. M memiliki selera makan yang baik
-
39
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1 DS : Gangguan proses Perubahan peran
1. Tn. M mengatakan akan menjalani proses perceraian dengan istrinya Ny. S keluarga keluarga
DO :
1. Tn. M tidak berkomunikasi dengan terbuka dan lancer dengan Ny. S
2. Anak – Anak Tn. M berkomunikasi tidak terbuka dengan Ny. S, saat ada perlu
saja
3. Tn. M tidak tinggal serumah dengan Ny. S sehingga komunikasi kurang lancer
4.
DS:
1. Tn. M mengatakan paham dan mengerti mengenai keadaannya saat ini, dan mau
mengikuti kebiasaan hidup sehat
2. Tn. M mengatakan tidak mau sakit lagi dan ingin berumur Panjang agar bisa
Bersama dengan cucunya
3. Tn. M memiliki kebiasaan makan sayur dan buah juga berolahraga rutin yaitu
badminton
40
Data Mayor Data Minor Diagnosis
Subjektif Objektif Subjektif Objektif
( tidak tersedia ) 1. Keluarga tidak 1. Keluarga tidak mampu 1. keluarga tidak mampu Gangguan
DS : mampu mengungkapkan perasaan memenuhi kebutuhan Proses
beradaptasi secara leluasa fisik/emosional/ spiritual
1. Klien mengatakan keluarga
dengan situasi DS : anggota keluarga
akan melalui proses
2. Tidak mampu 1. Klien hanya berkomunikasi 2. keluarga tidak mampu
cerai dengan Ny. S
berkomunikasi mengenai pengadilan mencari atau menerima
2. Tn. M khawatir
secara terbuka dengan Ny. S sehingga bantuan secara tepat
cucunya kekurangan
diantara anggota kesempatan untuk
kasih saying seorang
keluarga memecahkan masalah DO :
nenek
antara keduanya terhambat 1. Dengan perpisahan antara
3. DO : Tn.M dengan Ny. S maka
1. Klien tidak cucu Tn. M kehilangan
berkomunikasi sosok, figure dan kasih
dengan terbuka sayang seorang nenek
dengan Ny. S hanya
sebatas masalah
pengadilan
2. Klien tidak tinggal
Bersama dengan
Ny. S sehingga
masalah tidak
teratasi
41
3. Anak – anak Tn. M
tidak berkomunikasi
secara terbuka
dengan Ny. S
42
Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Slki Siki
1 Gangguan 1. Proses Keluarga 1. Promosi proses efektif keluarga
Proses Keluarga Kriteria Hasil : Observasi
a. Adaptasi keluarga terhadap situasi meningkat 5 a. Identifikasi tipe proses keluarga
b. Kemampuan keluarga berkomunikasi secara b. Identifikasi masalah atau gangguan dalam
terbuka di antara anggota keluarga meningkat 5 proses keluarga tersebut
c. Kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan Terapeutik
emosional anggota keluarga meningkat 5 a. Pertahankan interaksi yang berkelanjutan
d. Aktivitas mendukung pertumbuhan anggota dengan anggota keluarga
keluarga meningkat 5 b. Motivasi anggota keluarga untuk melakukan
e. Ketepatan peran keluarga dalam tahap aktifitas Bersama seperti makan Bersama,
perkembangan meningkat 5 diskusi Bersama keluarga
f. Minat keluarga melakukan aktifitas positif Edukasi
meningkat 5 a. Jelaskan strategi mengembalikan kehidupan
2. Status Koping Keluarga keluarga yang normal kepada anggota
Kriteria hasil : keluarga
1. Kekhawatiran tentang anggota keluarga menurun b. Diskusikan dukungan social dari sekitar
5 keluarga
2. Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota 2. Dukungan koping keluarga
keluarga Observasi
3. Komunikasi antara anggota keluarga a. Identifikasi respon emosional terhadap
kondisi saat ini
b. Identifikasi beban prognosis secara psikologis
c. Identifikasi kesesuaian antara harapan
pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
Terapeutik
a. Dengarkan masalah, perasaan,dan
pertanyaan keluarga
b. Terima nilai – nilai keluarga dengan cara
43
tidak menghakimi
c. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara
pasien dan keluarga atau antar anggota
keluarga
d. Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
menenangkan pasiendan atau jika keluarga
tidak dapat memberikan perawatan
e. Hargai dan dukung mekanisme koping
adaptif yang digunakan
Edukasi
a. Informasikan kemajuan secara berkala
b. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan
yang tersedia
Kolaborasi
a. Rujuk untuk terapi keluarga
44
mempengaruhi kesehatan
b. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat
2. Manajemen nutrisi
Observasi
a. Identifikasi status nutrisi
b. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
c. Identifikasi makanan yang disukai
d. Monitor asupan makanan
e. Monitor berat badan
Terapeutik
a. Fasilitasi menentukan pedoman diet
b. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
c. Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
d. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
a. Anjurkan posisi duduk
b. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan, jika perlu
b. Kolaborasi ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
45
46