Anda di halaman 1dari 4

Perawat memiliki peran dalam pengelolaan nyeri dada pada pasien dengan Acute

Myocardial Infarc tion. Intervensi keperawatan meliputi intervensi mandiri maupun

kolaburatif. Intervensi mandiri antara lain berupa pemberian relaksasi, sedangkan

intervensi kolaburatif berupa pemberian farmakologis. Intervensi nonfarmakologis

mencakup terapi agen fisik dan intervensi perilakukognitif. Salah satu intervensi

keperawatan yang digunakan untuk mengurangi nyeri dada kiri adalah relaksasi

Benson. Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi pasif dengan tidak

menggunakan tegangan otot sehingga sangat tepat untuk mengurangi nyeri pada

kasus Acute Myocardial Infarc tion. Relaksasi Benson merupakan pengembangan

metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat

menciptakan suatu lingkungan internal yang tenang sehingga dapat membantu

pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi.

Relaksasi adalah teknik mengatasi kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui

pengendoran otot-otot dan syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyek-obyek

tertentu”. Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental

manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi,

seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam keadaan tenang

tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh

yang nyaman (Benson & Proctor, 2000 ; Roykulcharoen, 2003, The effect of

systemic relaxation technique on postoperative pain In Thailand, ,

http://proquest.umi.com, diunduh tanggal 8 Februari 2014).


Keuntungan dari relaksasi Benson selain mendapatkan manfaat dari relaksasi juga

mendapatkan kemanfaatan dari penggunaan keyakinan seperti menambah

keimanan dan kemungkinan akan mendapatkan pengalaman transendensi. Individu

yang mengalami ketegangan dan kecemasan yang bekerja adalah sistem saraf

simpatis, sedangkan pada waktu relaksasi yang bekerja adalah sistem saraf

parasimpatis, dengan demikian relaksasi dapat menekan rasa tegang, cemas,

insomnia, dan nyeri.

asil Penelitian ini sejalandengan konsep dari Dr. Herbert Benson bahwa dengan

melakukan relaksasi selama 15 menit akan menyebabkan aktifitas saraf simpatik

dihambat yang mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh tubuh

dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks sehingga menimbulkan perasaan

tenang dan nyaman (Benson, 2000).

Dampak dari penyempitan arteri koroner ialah menurunya suplai darah ke jantung dan

apabila suplai darah ke jantung menurun mengakibatkan menurunya suplai oksigen ke

jantung. Oksigen merupakan penting bagi tubuh yang merupakan kebutuhan dasar paling

vital dalam kehidupan manusia.(Naga,2014). Apabila pasien dengan penyakit jantung

koroner mengalami kekurangan oksigen maka dapat menimbulkan kematian sel atau

gangguan pada organ vital dan kondisi ini dapat menimbulkan distress baru pada pasien

dan dapat memperburuk kondisi dengan semakin terbatasnya melakukan aktivitas fisik

serta dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.Suputra (2015) menjelaskan bahwa pasien
PJK memiliki pengaruh terhadap kondisi fisik yaitu keterbatasan dalam hal berjalan, naik

tangga, atau

melakukan kegiatan sehari-hari merupakan pengaruh PJK pada kondisi fisik pasien.Gejala

yang ditimbulkan akibat gangguan jantung baik berupa variasi fisik (sesak nafas, nyeri,

kehilangan nafsu makan) maupun psikologis (kecemasan dan depresi) mempengaruhi

kualitas hidup.

Program latihan fisik rehabilitatif bagi penderita gangguan jantung bertujuan untuk

mengoptimalkan kapasitas fisik tubuh, memberi penyuluhan kepada pasien dan keluarga

perihal pola hidup yang benar dalam mencegah perburukan dan membantu pasien agar

dapat kembali beraktivitas fisik sebelum mengalami gangguan jantung (Novita,

2012).Kapasitas olah raga secara negatif mempengaruhi kemampuan pasien PJK untuk

melakukan aktivitas yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari sehingga menurunkan

kualitas hidup pasien.Rehabilitasi jantung secara efektif dapat meningkatkan kesehatan

secara keseluruhan.Latihan aerobic interval training (AIT), yang mencakup sesi latihan

dengan intensitas tinggi dan intensitas rendah merupakan modalitas yang efektif untuk

meningkatkan kapasitas fungsional pada pasien PJK (Novita, 2012).


Menurut Muttaqin A (2009),intervensi farmakologi bertujuan untuk meningkatkan

aliran darah, baik dengan menambah suplai oksigen maupun dengan mengurangi

kebutuhan miokardium akan oksigen.

Mekanisme obat ini yaitu mengaktivasi reseptor opioid pada SSP untuk mengurangi rasa nyeri.

Aktivasi dari obat tersebut diperantarai oleh reseptormu(μ) yang dapat menghasilkan efek

analgesik di SSP dan perifer (Nugroho, 2015)

Anda mungkin juga menyukai