Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan (Amd.Kep) pada Akademi Keperawatan Fatima Parepare
Disusun oleh :
MONTONG LAYUK
NIM :
NIM :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan dan pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Apabila dikemudian hari terbukti atau dibuktikan karay tulis ilmiah ini
hasil jiblakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Parepare, 2020
Pembuat pernyataan
Montong Layuk
NIM :
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Montong Layuk, NIM : , dengan judul : “
Fokus Studi Nyeri Akut di di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau
Parepare, 2020
Pembimbing I Pembimbing II
Karya tulis ilmiah oleh Montong Layuk, NIM : dengan judul : “Asuhan
Nyeri Akut Di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Parepare ” Telah
Hari/ Tanggal :
Pukul :
1. Penguji ketua
2. Penguji Anggota I
3. Penguji Anggota II
Mengetahui,
A. IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Suku :
Alamat :
Email :
B. PENDIDIKAN
1.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Ilmiah Studi Kasus ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Pasien ST-
Elevasi Myocardial Infarction Dengan Fokus Studi Nyeri Akut “, sebagai salah
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
1. Yayasan Sentosa Ibu yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama
3. Teman tema mahasiswa (i) AKPER Fatima Parepare angkatan XVII yang
penyusunan Karya Tulis Ilmiah Studi kasus ini. Oleh karena itu segala
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………….….
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………….
B. Batasan Masalah…………………………………………………….….…
C. Rumusan Masalah……………………………………………………...…
D. Tujuan Penulisan…………………………………………….……………
E. Manfaat Penulisan……………………………..……….…………………
2. Anatomi Fisiologi………………………………………………...….
3. Etiologi………………………………………………………………
4. Patofisiologi…………………………………………………………
5. Pathway………………………………………….………………..…
6. Manifestasi Klinis…………………………………….……………..
7. Penatalaksanaan ……………………..………………..…………….
8. Komplikasi…………………………………………………………
9. Pemeriksaan Penunjang…………………………………….……..
B. KONSEP NYERI
1. Definisi………………………………………………….………….
2. Batasan Karakteristik……………………………………….………
1. Pengkajian……………………………………………………….…
2. Pemeriksaan fisik………………………………………….……….
3. Diagnosa……………………………………………………………
4. Intervensi……………………………………………………………
5. Implementasi………………………………………………..………
6. Evaluasi………………………………………………………...…..
A. Desain Penelitian………………………………………………..………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kanker, penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Dalam jumlah total, pada
tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena
2015).
tidak menular (PTM) (63% dari seluruh kematian). Lebih dari 9 juta
60 tahun, dan 90% dari kematian usia muda tersebut terjadi dinegara
datin, 2017).
Indonesia tahun 2017 sebesar 1,9% atau sekitar 896.447 orang, dan
prevalensi penyakit jantung koroner tahun 2017 yaitu sebesar 0,8% atau
otot jantung secara permanen akibat aliran darah koroner oleh proses
yang khas pada STEMI adalah nyeri dada retrosternal (di belakang
barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher,
lama dari angina pektoris biasa dan tidak responsif terhadap nitrogliserin.
ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah,
kematian.
memiliki peran dalam pengelolaan nyeri dada pada pasien dengan STEMI.
Intervensi keperawatan meliputi intervensi mandiri maupun kolaburatif.
endorphin dan enfekalin yang memiliki sifat seperti morfin dengan efek
ekortisol dan aderenalin dalam tubuh. Hal ini akan menurunkan tingkat
nafas dalam yang dihasilkan dari metode ini dapat menurunkan ansietas
0,5 %, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen.
bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 2,0
diagnosis dokter atau gejala lebih tinggi pada perempuan (0,5% dan
1,5%).
tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pada pasien STEMI dengan fokus
B. BATASAN MASALAH
Asuhan Keperawatan pada pasien STEMI dengan fokus studi nyeri akut.
C. RUMUSAN MASALAH
dengan fokus studi Nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau
Parepare.
D. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. MANFAAT PENULISAN
2. Rumah Sakit
4. Institusi
STEMI.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
yang sama sekali tidak mendapatkan aliran darah atau alirannya sangat
(NSTEMI).
2. Etiologi
3. Patofisiologi
akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner
darah koroner juga bisa disebabkan oleh syok atau perdarahan. Pada
atau plak yang akan mengganggu absorbs nutrient oleh sel-sel endotel
menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang
darah yang tidak adekuat (iskemia) yang akan membuat sel-sel otot
2014).
adekuat.
Nekrosi
s
Suplay dan kebutuhan oksigen kejantung tidak seimbang
Metabolism
Seluler hipoksia
anaerob
Timbunan asam Nyeri
laktat meningkat Integritas membrane sel berubah
n
Intoleransi
aktifitas
COP turun Kegagalann pompa
jantung
Gangguan perfusi
jaringan Gagal jantung
5. Pemeriksaan penunjang
nilai enzim diatas dua kali nilai batas atas normal menunjukkan adanya
nekrosis jantung.
b. cTn : ada dua jenis yaitu cTn T dan cTn I. Enzim ini
hari.
Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu mioglobin,
onset nyeri dan menetap selama 3-7 hari. Leukosit dapat mencapai
12.000-15.000/ul.
6. Manifestasi klinis
arterial. Sarangan juga terjadi pada wanita dan pria diawal 30-an atau
terletak dibagain bawah sternum dan perut atas, adalah gejalah utama
yang biasanya muncul. Nyeri akan terasa semakin berat sampai tidak
tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat bisa menyebar ke bahu
dan lengan, bianyanya lengan kiri. Tidak seperti nyeri angina, nyeri ini
emosi) dan menetap selama bebarapa jam sampai beberapa hari dan
kasus nyeri bisa menjalar ke dagu dan leher, nyeri sering disertai
dan berusia diatas 40 tahun, namun wanita yang mengalami gejala dan
7. Penatalaksanaan
Obat yang biasa digunakan dalam tatanan perawatan kritis untuk
reteplase, alteplase.
embolus trombosit.
8. Komplikasi
a. Gagal jantung
b. Syok kardiogenik
c. Henti jantung
d. Angina
e. Perikarditis
f. Mati mendadak
h. Thrombosis mural
j. Embolis pulmo
B. Konsep Nyeri
1. Definisi
2. Batasan karakteristik
sulit tidur.
a. Tahap perkembangan
b. Jenis kelamin
menganggap bahwa seorang anak laki –laki harus berani dan tidak
c. Keletihan
persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebih berat lagi. Nyeri seringkali
e. Gaya koping
Koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
f. Makna nyeri
Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya
g. Ansietas
kepribadian.
dalam lengan terutama lebih sering ke lengan kiri. Rasa nyeri juga
tidak dapat dipenuhi oleh aliran darah koroner. Pada penyakit jantung
5. Penilaian nyeri
hingga ke wajah yang sedih, wajah penuhair mata (rasa sakit yang
paling buruk).
Gambar 1.2 Face Analog Scale
verbal (misal: tidak nyeri, sediit nyeri, nyeri hebat, atau sangat
dan dapat digunakan pada seseorang sehat ataupun sakit. Teknik non
farmakologi banyak digunakan untuk mengatasi nyeri pada pasien nyeri
dada, selain itu terapi non farmakologi tidak memiliki efek samping. Salah
rasakan oleh klien setelah melakukan teknik nafas dalam adalah dapat
(Djamil, 2019).
dalam jaringan akan meningkat dan otak bisa berelaksasi. Otak yang
dalam terletak pada fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian
D. Asuhan Keperawatan
yang lengkap dan tepat juga sangat penting untuk mendeteksi adanya
parameter berikut:
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
punggung, atau lambung yang tidak khas, mual atau pusing, sesak
2) Keluhan Utama
rasanya tajam dan menekan sangat nyeri, terus menerus dan dangkal.
kiri, leher, rahang, atau bahu kiri. Nyeri miokard kadang-kadang sulit
Pada pasien infark miokard akut mengeluh nyeri pada bagian dada
lengan kiri, rahang dan bahu yang disertai rasa mual, muntah, badan
darah
6) Riwayat Psikososial
muncul pada klien dan keluarga. Hal ini terjadi karena rasa sakit, yang
penyakit infark miokard akut. Hal ini terjadi dikarenakan klien kurang
7) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi bentuk dada Untuk melihat seberapa berat gangguan
falang terakhir dan sebagian falang kedua jari tengah pada tempat yang
meniup pipa besi, suara napas lebih keras dan pendek saat
inspirasi.
3. Diagnosa Keperawatan
4. Dalam perencanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri akut ini
terdiri dari Standar luaran dan intervensi yang digunakan buku TIM
intensitas nyeri.
5. Implementasi
tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri sesuai dengan
6. Evaluasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
1.) Pasien usia dewasa ≥18 tahun
b. Kriteria ekslusi
C. Fokus studi
D. Definisi Operasional
pemeriksaan EKG .
2. Nyeri Akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
jaringan.
E. Intrumen Penelitian
2. Alat kesehatan
dan EKG.
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data subyektif dengan
2. Observasi
jantung koroner.
3. Dokumentasi
itu, dokumentasi juga meliputi hasil dari penunjang yang berupa terapi
pengobatan yang mengenai masalah dan hasil pemeriksaan penunjang
fokus studi nyeri akut. Waktu penelitian pada studi kasus ini dimulai
yang telah dilakukan pada pasien dengan teori dan penelitian terdahulu.
1. Pengumpulan data
didokumentasi.
2. Penyajian data
Penyajian data dideskripsikan secara naratif meliputi :
penunjang.
implementasi keperawatan.
tindakan keperawatan.
3. Kesimpulan
I. Etika penulisan
kasus, dalam hal ini dirumah sakit Fatima Parepare. Setelah mendapatkan
pengumpulan data.
3. Confidentiatily (kerahasiaan)