Dosen Pembimbing :
Trijati Puspita L., S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. M. Aflah (2202013403P) 7. Evi Safitri (2202013449P)
2. Afiyatur Rofi’ah (2202013397P) 8. Ratna Wati (2202013392P)
3. Dewi Damayanti (2202013399P) 9. Sri Sudarwati (2202013402P)
4. Widiyawati (2202013450P) 10. Nur Aminuddin (2202013394P)
5. Erni Widiastutik (2202013400P) 11. Eli Purdiawati (2202013398P)
6. Ibrahim Marta L. (2202013390P)
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
2.1 Pengertian...........................................................................................................6
2.2 Etiologi Stroke...................................................................................................6
2.3 Faktor Resiko.....................................................................................................7
2.4 Patofisiologi.......................................................................................................8
2.5 Manifestasi Klinis..............................................................................................9
2.6 Penatalaksanaan...............................................................................................10
2.7 Komplikasi.......................................................................................................11
2.8 WOC................................................................................................................12
BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................13
BAB 4 ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan mengerti Asuhan Keperawatan tentang Penyakit
Stroke.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami defenisi dari stroke
2. Mahasiswa mampu mehamami etiologi dari stroke
3. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari stroke
4. Mahasiswa mampu memahami manifestasi klinis dari stroke
5. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan dari stroke
6. Mahasiswa mampu memahami komplikasi dari stroke
7. Mahasiswa mampu memahami pengkajian dari stroke
8. Mahasiswa mampu memahami diagnosa keperawatan dari stroke
9. Mahasiswa mampu memahami intervensi keperawatan dari stroke
10. Mahasiswa mampu memahami implementasi keperawatan dari stroke
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian darah tiba-tiba terganggu, karena sebagian sel-sel otak mengalamikematian
akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah
otak. Kurangnya aliran darah di dalam jaringan otak menyebabkan serangkaian
reaksi biokimia, yang dapat merusak atau mematikan sel-sel saraf yang ada di
otak. Kematian jaringan otak juga menyebabkan hilangnya fungsi yang
dikendalikan oleh jaringan itu. Aliran darah yang berhenti juga dapat membuat
suplai oksigen dan zat makanan ke otak juga berhenti. Stroke merupakan penyakit
neurogenic yang menyebabkan gangguan fungsi otak baik fokal maupun global
dan penyebb kecacatan paling banyak (Arya, 2011).
Stroke menurut WHO merupakan penyakit neurologis umum yang
menimbulkan tanda-tanda klinis yang berkembang sangat cepat berupa defisit
neurologi fokal dan global,berlangsung selama 24 jam atau lebih yang dapat
menyebabkan kematian (WHO Noncommunicable Disease, 2017).
Stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke non-hemoragik (iskemik) dan stroke
hemoragik (Gorelick PB.,Farooq MU., 2015).
Menurut Junaidi (2011) stroke merupakan penyakit gangguan fungsional
otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke otak karena
perdarahan (stroke hemoragik) ataupun sumbatan (stroke iskemik) dengan gejala
dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan cacat, atau kematian.
6
b. Emboli serebri merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak, dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di
jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebri. Emboli tersebut
berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik. Beberapa
keadaan di bawah ini dapat menimbulkan emboli, yaitu:
a) Katup-katup jantung yang rusak akibat penyakit jantung reumatik, infark
miokardium, fibrilasi, dan keadaan aritmia. Endokarditis oleh bakteri dan
nonbakteri, menyebabkan terbentuknya gumpalan-gumpalan pada
endokardium.
b) Sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri
c) Keadaan hiperkoagulasi
c. Hemoragik. Perdarahan intracranial dan intraserebri meliputi perdarahan di
dalam ruang subarachnoid atau di dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini
dapat terjadi karena aterosklerosis dan hipertensi. Pecahnya pembuluh darah
otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran, dan pemisahan jaringan otak yang
berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan sehingga
terjadi infark otak, edema, dan mungkin herniasi otak.
d. Hipoksia umum. Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia
umum adalah:
a) Hipertensi yang parah
b) Henti jantung paru
c) Curah jantung turun akibat aritmia.
e. Hipoksia lokal. Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia
setempat adalah:
1) Spasme arteri serebri yang disertai perdarahan subarachnoid
2) Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migren.
2.4 Patofisiologi
2.4.1 Stroke Hemoragik
9
2.6 Penatalaksanaan
2.6.1 Penatalaksanaan Stroke Hemoragik
1) Stroke embolik dapat diterapi dengan antikoagulan.
2) Stroke hemoragik diobati dengan penekanan pada penghentian perdarahan
dan pencegahan kekambuhan mungkin diperlukan tindakan bedah.
3) Semua stroke diterapi dengan tirah baring dan penurunan rangsangan
eksternal/untuk mengurangi kebutuhan oksigen serebrum, dapat dilakukan
tindakan-tindakan untuk menurunkan tekanan dan edema intraktanium.
2.6.2 Penatalaksanaan Stroke Non Hemoragik
Menurut (Smeltzer & Bare, 2010) untuk penatalaksanaan penderita stroke
fase akut jika penderita stroke datang dengan keadaan koma saat masuk rumah
sakit dapat dipertimbangkan mempunyai prognosis yang buruk. Penderita sadar
penuh saat masuk rumah sakit menghadapi hasil yang dapat diharapkan. Fase akut
berakhir 48 sampai 72 jam dengan mempertahankan jalan napas dan ventilasi
adekuat adalah prioritas pada fase akut ini. Penatalaksanaan dalam fase akut
meliputi:
1) Penderita ditempatkan pada posisi lateral dengan posisi kepala tempat tidur
agak ditinggikan sampai tekanan vena serebral berkurang.
2.7 Komplikasi
Pada umumnya pasien pasca stroke memiliki komorbiditas yang dapat
meningkatkan risiko komplikasi medis iskemik selama pemuliahn stroke,
komplikasi medis sering terjadi beberapa minggu pertama serangan stroke.Setelah
mengalami stroke klien mungkin akan mengalami komplikasi, komplikasi ini
dapat dikelompokkan berdasarkan: (Misbach J,2011)
1. Dalam hal imobilisasi : infeksi pernapasan, nyeri tekan, konstipasi dan
tromboflebitis
2. Dalam hal paralisis : nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi deformitas,
dan terjatuh
3. Dalam hal kerusakan otak: epilepsi dan sakit kepala
4. Hidrosepalus
11
2.8 WOC
Stroke Non
Stroke Hemoragik
Hemoragik
BAB 3
Peningkatan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN Thrombus/emboli
tekanan iskemik di serebral
1. Pengkajian
a. Identitas Klien Supalai darah ke jaringan
Aneurisma/APM
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia serebral tidak kelamin,
tua), jenis adekuat
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
Perdarahan
nomor register, diagnose medis. Resiko perfusi
arachnoid serebral tidak
b. Riwayat Penyakit Sekarang efektif (D.0017)
1) Keluhan utama
Hematoma serebral
Biasanya didapatkan kelemahan anggotaVasopasme arteri badan, bicara pelo,
gerak sebelah
serebral
dan tidak dapat berkomunikasi. (Jusuf Misbach, 2011)
PTIK
2) Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke hemoragik seringkali Iskemik/infark
berlangsung sangat mendadak, pada
Penurunan
saat klien sedangPenekanan
melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual,
kesadaran saluran
muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, dis amping gejala kelumpuhan
pernafasan Defisit neurologi
separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. (Siti Rochani, 2010)
3) Riwayat penyakit dahulu
Pola nafas tidak Hemifer kanan Hemifer kiri
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia,
efektif (D.0005)
riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat- obat
Hemiparase/plegi Hemiparase/plegi
anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan. (Donna
kiri kanan
Kerusakan fungsi
D. Ignativicius, 2015)
Area beracun
nervus VII dan XII
4) Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes
Gangguan Defisit perawatan Gangguan mobilitas
militus.
komunikasi verbal (Hendro Susilo, 2010) diri (D.0109) fisik (D.0054)
((D.0119)
5) Riwayat psikososial
Gangguan
Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. integritas
Biaya untuk pemeriksaan,
kulit (D.0139) Defisit
pengobatan dan perawatan dapat mengacaukan keuangan keluargapengetahuan
sehingga faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran (D.0111)
klien dan keluarga.
Resiko aspirasi Risiko jatuh
6) Pola-pola fungsi kesehatan Defisist nutrisi
(D.0006) (D.0143) (D.0019)
a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Biasanya ada riwayat
perokok, penggunaan alkohol, penggunaan obat kontrasepsi oral.
12
b) Pola nutrisi dan metabolisme Adanya keluhan kesulitan menelan,
nafsu makan menurun, mual muntah pada fase akut.
c) Pola eliminasi Biasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola
defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus.
d) Pola aktivitas dan latihan Adanya kesukaran untuk beraktivitas karena
kelemahan, kehilangan sens ori atau paralise/ hemiplegi, mudah lelah.
e) Pola tidur dan istirahat Biasanya klien mengalami kesukaran untuk
istirahat karena kejang otot/nyeri otot
f) Pola hubungan dan peran Adanya perubahan hubungan dan peran
karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat
gangguan bicara.
g) Pola persepsi dan konsep diri Klien merasa tidak berdaya, tidak ada
harapan, mudah marah, tidak kooperatif.
h) Pola sensori dan kognitif Pada pola sensori klien mengalami gangguan
penglihatan/kekaburan pandangan, perabaan/sentuhan menurun pada
muka dan ekstremitas yang sakit. Pada pola kognitif biasanya terjadi
penurunan memori dan proses berpikir.
i) Pola reproduksi seksual Biasanya terjadi penurunan gairah seksual
akibat dari beberapa pengobatan stroke, seperti obat anti kejang, anti
hipertensi, antagonis histamin.
j) Pola penanggulangan stress Klien biasanya mengalami kes ulitan
untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan
kesulitan berkomunikasi.
k) Pola tata nilai dan kepercayaan Klien biasanya jarang melakukan
ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil, kelemahan/kelumpuhan
pada salah satu sisi tubuh.
c. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a) Kesadaran : umumnya mengelami penurunan kesadaran Suara bicara :
kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak
bisa bicara
b) Tanda-tanda vital : tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi
2. Pemeriksaan integumen
a) Kulit : jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika
kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. Di samping itu perlu
juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol
karena klien CVA Bleeding harus bed rest 2-3 minggu
13
b) Kuku : perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis
c) Rambut : umumnya tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan kepala dan leher
a) Kepala : bentuk normocephalik
b) Muka : umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi
c) Leher : kaku kuduk jarang terjadi
4. Pemeriksaan dada
Pada pemafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi, wheezing
ataupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur akibat penurunan
refleks batuk dan menelan.
5. Pemeriksaan abdomen Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed
rest yang lama, dan kadang terdapat kembung.
6. Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus Kadang terdapat incontinensia atau
retensio urine
7. Pemeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu
sisi tubuh.
8. Pemeriksaan neurologi
a) Pemeriksaan nervus cranialis Umumnya terdapat gangguan nervus
cranialis VII dan XII central.
b) Pemeriksaan motorik Hampir selalu terjadi kelumpuhan/kelemahan
pada salah satu sisi tubuh.
c) Pemeriksaan sensorik Dapat terjadi hemihipestesi.
d) Pemeriksaan refleks
Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang.
Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli
dengan refleks patologis
2. Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa Aktual
1) Pola nafas tidak efektif berhubunan dengan gangguan neuromuscular
2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuro muskular
3) Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi
cerebral
4) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan hipoksia cerebral
5) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
6) Gangguan integritas kulit yang berhubungan perubahan sirkulasi.
14
7) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
8) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
b. Diagnosa Risiko
1) Risiko perfusi cerebral tidak efektif dibuktikan dengan hipertensi.
2) Risiko aspirasi berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik.
3) Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan otot menurun
15
3. Rencana Keperawatan
16
1. Kerusakan integritas meningkat melakukan pergerakan
struktur tulang 2. Kekuatan 3. Monitor frekuensi jantung dan
2. Perubahan metabolism otot tekanan darah sebelum memulai
3. Ketidakbugaran fisik meningkat mobilisasi
4. Penurunan kendali 3. Rentang 4. Monitor kondisi umum selama
otot gerak (ROM) melakukan mobilisasi
5. Penurunan massa otot meningkat Terapeutik
6. Penurunan kekuatan 4. Kaku sendi 5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
otot menurun dengan alat bantu (mis, pagar
7. Keterlambatan 5. Kelemahan tempat tidur)
perkembangan fisik 6. Fasilitasi melakukan
8. Kekakuan sendi menurun pergerakan, jika perlu
9. Kontraktur 7. Libatkan keluarga untuk
10. Malnutrisi membantu pasien dalam
11. Gangguan meningkatkan pergerakan
muskuloskeletal Edukasi
12. Gangguan 8. Jelaskan tujuan dan prosedur
neuromuskular mobilisasi
13. Indeks masa tubuh 9. Anjurkan melakukan mobilisasi
diatas persentil ke-75 dini
sesuai usia 10. Ajarkan mobilisasi sederhana
14. Efek agen yang harus dilakukan (mis.
farmakologis duduk di (tidur empuk, duduk di
15. Program pembatasan sisi tempat tidur, pindah dari
gerak tempat tidur ke kursi)
16. Nyeri
17. Kurang terpapar
informasi tentang
aktivitas fisik
18. Kecemasan
19. Gangguan kognitif
20. Keengganan
melakukan pergerakan
21. Gangguan
sensoripersepsi
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
1. Mengeluh sulit
menggerakkan
ekstremitas
Objektif :
1. Kekuatan otot
menurun
2. Rentang gerak (ROM)
menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
1. Nyeri saat bergerak
2. Enggan melakukan
pergerakan
3. Merasa cemas saat
bergerak
Objektif :
1. Sendi kaku
2. Gerakan tidak
17
terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
3. Gangguan komunikasi Kriteria Hasil : Promosi Komunikasi : Defisit
verbal berhubungan Komunikasi Komunikasi (I.13492)
dengan penurunan Verbal Observasi
sirkulasi cerebral (L.13118) 1. Monitor kecepatan, tekanan,
(D.00119) 1. Kemampuan kuantitas, volume, dan diksi
Penyebab : bicara bicara
1. Penurunan sirkulasi meningkat 2. Monitor proses kognitif,
serebral 2. Kemampuan anatomis, dan fisiologis yang
2. Gangguan mendengar berkaitan dengan bicara (mis.
neuromuskule meningkat memori, pendengaran, dan
3. Gangguan 3. Kesesuaian bahasa)
pendengaran ekspresi 3. Monitor frustrasi, marah,
4. Gangguan wajah/tubuh depresi, atau hal lain yang
musculoskeletal 4. Afasia mengganggu bicara
5. Kelainan palatum menurun 4. Identifikasi perilaku emosional
6. Hambatan fisik (mis, 5. Disfasia dan fisik sebagai bentuk
terpasang menurun komunikasi
trakheostomi, intubasi, Terapeutik
krikotiroidektomi) 5. Gunakan metode komunikasi
7. Hambatan individu alternatif (mis. menulis, mata
(mis. ketakutan, berkedip, papan komunikasi
kecemasan, merasa dengan gambar dan huruf,
malu, emosional, isyarat tangan, dan komputer)
kurang privasi) 6. Sesuaikan gaya komunikasi
8. Hambatan psikologis dengan kebutuhan (mis. berdiri
(mis. gangguan di depan pasien, dengarkan
psikotik, gangguan dengan seksama, tunjukkan satu
konsep diri, harga diri gagasan atau pemikiran
rendah, gangguan sekaligus, bicaralah dengan
emosi). perlahan sambil menghindari
9. Hambatan lingkungan teriakan, gunakan komunikasi
(mis. ketidakcukupan tertulis, atau meminta bantuan
informasi, ketiadaan keluarga untuk memahami
orang terdekat, ucapan pasien)
ketidaksesuaian 7. Modifikasi lingkungan untuk
budaya, bahasa asing) meminimalkan bantuan
Gejala dan Tanda Mayor 8. Ulangi apa yang disampaikan
Subjektif : pasien
(tidak tersedia) 9. Berikan dukungan psikologis
Objektif : 10. Gunakan juru bicara, jika perlu
1. Tidak mampu Edukasi
berbicara atau 11. Anjurkan berbicara perlahan
mendengar 12. Ajarkan pasien dan keluarga
2. Menunjukkan respon proses kognitif, anatomis, dan
tidak sesuai fisiologis yang berhubungan
Subjektif : dengan kemampuan berbicara
(tidak tersedia) Kolaborasi
Objektif : 13. Rujuk ke ahli patologi bicara
1. Afasia atau terapis
2. Disfasia
3. Apraksia
4. Disleksia
18
5. Disartria
6. Afonia
7. Dislalia
8. Pelo
9. Gagap
10. Tidak ada kontak mata
11. Sulit memahami
komunikasi
12. Sulit mempertahankan
komunikasi
13. Sulit menggunakan
ekspresi wajan atau
tubuh.
19
20
BAB 4
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. R Penanggung jawab biaya : -
Usia : 52 tahun Nama :-
Jenis kelamin : Laki-laki Alamat :-
Suku : Jawa Hub. Keluarga :-
Agama : Islam Telepon :-
Pendidikan :-
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat :-
E. PSIKOSOSIAL
1. Sosial/Interaksi : Sosial interaksi pasien sulit dikaji karena terjadi penurunan kesadaran
2. Konsep Diri : Dukungan keluarga sangat besar, setiap hari klien ditunggui oleh istrinya
dan kadang-kadang bergantian dengan anak dan adik angkatnya
3. Spiritual : Menurut keluarga klien, klien beragama Islam taat beribadah dan
menganggapbahwa penyakit yang diderita klien merupakan cobaan yang harus dihadapi.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : Lemah
2. Tanda –tanda vital :
Tensi : 200/100 Nadi : 50 x/hari Suhu : 37 ᵒC Respirasi : 24 x/menit
1
H. PENGKAJIAN PERSISTEM (ROS)
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Simetris Funnel Chest
Asimetris Pigeons Chest
Barrel Chest
2. Pola Nafas
a. Frekwensi Nafas, 24 x/menit
Reguler Cheyne Stokes Kussmaul
Ireguler Biot Apnea
Hiper Ventilasi Hipo Ventilasi lain-lain
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal
Meningkat Lokasi …………..
Menurun Lokasi …………..
Lain-lain
Perkusi : Sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas
b. Normal
Vasikuler/ Bronchial/ Broncho vesikuler di ………….
c. Abnormal
Stridor Lokasi …………..
Wheezing Lokasi …………..
Rales Lokasi …………..
Ronchi Lokasi …………..
Gurgling Lokasi, di kedua lapang paru
Friction Rap Lokasi …………..
d. Resonen lokal
Pectoreloguy
Bronchofoni
Egofoni
Pulsasi Jantung :
Tak tampak
Tampak, letak : ……………
Palpasi :
Iktus :
Tak teraba
Teraba, letak : ICS 5 mid clavicula line sinistra
2
Pulsasi Jantung :
Tak teraba
Teraba, letak : Apeks, Prekardium Anterior, aorta, Pulmonal, Epigastrial,
Suprasternal, Ektopik.
Getaran / Thrill :
Ada Fase, Letak ……………….
Tidak ada.
Perkusi : Pekak
Auskultasi :
Bunyi Jantung I : Reguler
Bunyi Jantung II : Reguler
Bunyi Jantung III : tidak ada suara tambahan
Bising Jantung :
1. Nadi
Frekuensi, 50 x/menit
Reguler Kuat
Irreguler Lemah
2. Irama :
Normal : Reguler Irreguler
Abnormal :
5. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada, ICS 5 mid clavicula line sinistra
Persarafan
Tingkat Kesadaran :
Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma
1. GCS :
Eye : 2 Verbal : 2 Motorik : 4
Total GCS : 8
2. Refleks
Gordon kanan (+) Openhem kanan (+) Caddok kanan (+)
Babinskykanan bludinsky II (+) Patella kanan
(-)
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk
Normal Enoftalmus
3
Eksoptalmus Lain-lain
4
b. Visus ……………....…
c. Pupil :
Isokor Unisokor
Miosis Midriasis
d. Reflek Cahaya Positif Negatif
e. Gerak Bola Mata : Normal Menyempit
f. Medan Penglihatan : Normal Menyempit
g. Buta Warna : tidak ya, jenis……
h. Tekanan Intra Okuler : Meningkat Tidak
2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : Normal Denasi
b. Gangguan Penciuman : Ya Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal anomaly keterangan ………….
b. Membran tympani
Terang Keruh Kemerahan
Utuh Perforasi
c. Otorrhoea : Ya, Jenis ………...... Tidak
d. Gangguan pendengaran : ya tidak
e. Tinitus : ya tidak
Perkemihan
Masalah kandung kemih
Tidak ada masalah Menetes Incontinensia
Oliguria Nyeri Retensi
Poliuria Panas Hematuria
Disuria Sering Nokturia
Pasang Kateter Sistostomi Nokturia
Produksi urine 1500 ml/24 jam Frekuensi, -x/hari
Warna : Kuning Bau : khas Lain-lain …………………
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut Lembab Merah Stomatis
b. Lidah Hiperemik Kotor lain-lain …………….
c. Rongga Mulut Tidak berbau Berbau
Gigi bersih Gigi kotor
d. Tenggorokan :
Sakit menelan / nyeri tekan
Suilt menelan lain-lain ………………..
e. Abdomen
Kenyal Tegang Kembung
Nyeri tekan, lokasi …………….
Bejolan, lokasi ………………
f. Pembesaran Hepar : ya tidak
g. Pembesaran Lien : ya tidak
h. Asites : ya tidak
i. Lain-lain …………………..
2. Integumen
Warna kulit : Akral :
Ikterik Hangat
Siasonik Panas
Pucat Dingin Kering
Kemerahan Dingin Basah
Pigmentasi
Tulang Belakang
Lordosis Scoliosis Kiposis lain-lain, sebutkan …………..
Reproduksi
Laki-laki : (tidak dikaji)
Kelamin Bentuk : normal tidak normal, Ket.............…...
Kebersihan Alat Kelamin : bersih kotor Ket................…
Perempuan :
Payudara
Bentuk simetris asimetris
Benjolan ya tidak
Kelamin
Bentuk normal tidak
Keputihan ada tidak Keterangan ……………………..
Siklus Haid....................................hari
Endokrin
1. Faktor Alergi ya tidak
Manifestasi ……………………
Cara mengatasi ………………..
6
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Photo, USG dsb disertai nilai normal)
J. TERAPI
7
ANALISA DATA
8
RENCANA KEPERAWATAN
9
IMPLEMENTASI
Dx. Paraf
Tgl Jam Implementasi Respon Pasien
Kep No Perawat
01 Okt 11.05 I 1. Mengidentifikasi Keluarga pasien
2021 penyebab peningkatan mengatakan terjadi
TIK hilang kesadaran secara
tiba-tiba
12.03
2. Memonitor frekuensi TD : 180/90 mmHg
jantung dan tekanan darah N : 63 x/menit
sebelum memulai
mobilisasi
11
EVALUASI
Dx. Paraf
Tgl/ jam Evaluasi
Kep No Perawat
01 Okt I S: -
2021/12.30
O:
1. Pasien mengalami penurunan kesadaran
2. TD : 165/85 mmHg
3. Nadi : 74 x/menit
4. Pola napas cukup membaik
5. RR : 24 x/menit
6. Pupil isokor 3mm/3mm
7. Refleks neurologis terganggu
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
01 Okt II S:
2021/12.45 Pasien dengan keluhan tangan dan tungkai kiri tidak bisa
digerakkan
O:
1. ROM menurun
2. Kekuatan Otot menurun
111 333
111 333
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Menganjurkan memberikan mobilisasi dini
2. Memberikan health education pada pasien
12
01 Okt I S:
2021/12.30 -
DO :
1. Pasien mengalami penurunan kesadaran cukup membaik
2. TD : 165/85 mmHg
3. Nadi : 74 x/menit
4. Pola napas irreguler cukup menurun
5. RR : 24 x/menit
6. Pupil isokor 3mm/3mm
7. Refleks neurologis cukup membaik
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan
01 Okt II S:
2021/12.45 Pasien dengan keluhan tangan dan tungkai kiri tidak bisa
digerakkan
O:
1. ROM menurun
2. Kekuatan Otot menurun
111 333
111 333
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Menganjurkan memberikan mobilisasi dini
13
DAFTAR PUSTAKA
Smith WS., Johnston SC., dan Hemphill JC. Cerebrovascular Disease, dalam
Braunwald, E., Kasper, D. L., Hauser, S. L., Longo, D. L., Jameson, J. L.,
dan Loscalzo, J. (Eds.), Harrison’s Principles of Internal Medicine 19 th Ed.
United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc. 2015.
Gorelick PB., and Farooq MU. Stroke: an emphasis on guidelines. The Lancet
Neurology. 2015.
Silva GS, Koroshetz WJ, Gonzalez RG, et al. Causes of ischemic stroke. Acute
Ischemic Stroke, New York: Springer. 2011
Hsieh FI, and Chiou HY. Stroke : morbidity, risk factors, and care in Taiwan.
Journal of Stroke 2014
Misbach J, Lamsudin R, Allah A, Basyiruddin, Suroto, Alfa, AY, dkk. Guideline
Stroke Tahun 2011. Jakarta: Kelompok Studi Stroke Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia.
Umar S, Selim MH, Caplan LR. Medical complication after stroke. Lancet Neurol
2010
World Health Organizations. Noncommunicable Disease 2017
Junaidi, I. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Tim Pokja SDKI PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawtan Indonesia. Jakarta:
DPP PPNI.
14