Anda di halaman 1dari 5

BAB III

Asuhan Keperawatan

3.1 Gambaran Kasus


Tn. R usia 18 tahun dirawat di ruang PK.Napza di RSJ Grogol dengan
diagnose medis Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multiple dan
zat psikoapasien datang dibawa oleh keluarganya dalam keadaan tangan diborgol dan
kaki diikat. keluarga mengatakan mereka melakukan itu karena melihat Tn. R
mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan emosi. Pasien mengatakan SMSR ia
mengonsumsi obat dextro sebanyak 10 butir, miras dan ganjaa 1 batang 2 hari
sebelum MRS. Pasien mengatakan ia mengonsumsi obat-obatan, miras dan ganja
karena merasa depresi karena hubungan dengan pacarnya tidak disetujui keluarganya
dan pergaulan. Pasien berbicara dengan suara keras dan pandangan tajam. Keluarga
pasien mengatakan bahwa pasien pernah dirawat di Ashefa Griya Pusaka Pusat
Rehabilitasi NAPZA selama 1 bulan. Pasien mengatakan setelah pulang rehabilitasi ia
kembali mengonsumsi miras,ganja dan obat dextro. Menurut keluarga Tn. R
mengonsumsi obat-obatan terlarang karena teman-teman di sekitarnya. Pasien
mengeluh sulit tidur dan kadang terbangun saat tengah malam. Pasien juga
mengatakan mudah marah, dan merasa gelisah. Menurut keluarga pasien dirumah
sering ngamuk-ngamuk sejak 2 bulan yang lalu. Minta apapun harus diturutin jika
tidak orang tua di ancam. Pemeriksaan Fisik: Tanda Vital : Td : 110/ 70 Mmhg, N :
99/Mnt. S : 36,3oc. Rr : 20x/Mnt, Bb : 78 Kg, KU: Composmentis.

3.2 Pengkajian
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
 Pasien mengatakan SMSR ia  Tanda Vital :
mengonsumsi obat dextro o Td : 110/ 70 Mmhg,
sebanyak 10 butir, miras dan o N : 99/Mnt.
ganjaa 1 batang 2 hari sebelum o S : 36,3oc.
MRS. o Rr : 20x/Mnt,
 Pasien mengatakan ia  Bb : 78 Kg,
mengonsumsi obat-obatan, miras  KU: Composmentis.
dan ganja karena merasa depresi
 Pasien berbicara dengan suara
karena hubungan dengan
keras dan Pandangan tajam
pacarnya tidak disetujui
keluarganya dan pergaulan.
 Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien pernah dirawat di
Ashefa Griya Pusaka Pusat
Rehabilitasi NAPZA selama 1
bulan.
 Pasien mengatakan setelah
pulang rehabilitasi ia kembali
mengonsumsi miras,ganja dan
obat dextro
 Menurut keluarga Tn. R
mengonsumsi obat-obatan
terlarang karena teman-teman di
sekitarnya.
 Pasien mengeluh sulit tidur dan
kadang terbangun saat tengah
malam.
 Pasien juga mengatakan mudah
marah, dan merasa gelisah.
 Menurut keluarga pasien
dirumah sering ngamuk-ngamuk
sejak 2 bulan yang lalu.
 Minta apapun harus diturutin
jika tidak orang tua di ancam.

3.3 Analisa Data


DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS: Penyalahgunaan zat/alkohol Perilaku Kekerasan
 Pasien mengatakan
SMSR ia mengonsumsi
obat dextro sebanyak 10
butir, miras dan ganjaa 1
batang 2 hari sebelum
MRS.
 Pasien juga mengatakan
mudah marah, dan
merasa gelisah.
 Menurut keluarga
pasien dirumah sering
ngamuk-ngamuk sejak 2
bulan yang lalu.
 Minta apapun harus
diturutin jika tidak
orang tua di ancam.
DO:
 Pasien berbicara dengan
suara keras dan
Pandangan tajam
 Td : 110/ 70 Mmhg,
 N : 99/Mnt.
DS: Tingkat kepercayaan diri Ketidakefektifan Koping
 Pasien mengatakan ia dalam kemampuan koping Individu
mengonsumsi obat- tidak adekuat
obatan, miras dan ganja
karena merasa depresi
karena hubungan
dengan pacarnya tidak
disetujui keluarganya
dan pergaulan.
 Keluarga pasien
mengatakan bahwa
pasien pernah dirawat di
Ashefa Griya Pusaka
Pusat Rehabilitasi
NAPZA selama 1 bulan.
 Pasien mengatakan
setelah pulang
rehabilitasi ia kembali
mengonsumsi
miras,ganja dan obat
dextro
 Menurut keluarga Tn. R
mengonsumsi obat-
obatan terlarang karena
teman-teman di
sekitarnya.
DO:
 S : 36,3oc.
 Rr : 20x/Mnt,
 KU: Composmentis.

3.4 Diagnosa Keperawatan


1. Perilaku kekerasan b.d Penyalahgunaan zat/alcohol
2. Ketidakefektifan Koping Individu b.d Tingkat kepercayaan diri dalam
kemampuan koping tidak adekuat

3.5 Intervensi Keperawatan


Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Perilaku Setelah dilakukan 1. Identifikasi penyebab/pemicu marah
kekerasan b.d tindakan keperawatan 2. Observasi perasaan dan kebutuhan klien
Penyalahgunaan selama 3 x 24 jam, 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan
zat/alcohol diharapkan pasien meyakinkan.
dapat mengontrol 4. Ciptakan lingkungan yang aman untuk klien dan
perilaku kekerasan, lingkungan
dengan kriteria hasil: 5. Beri kesempatan untuk mengungkapkan rasa
 Tidak ada suara marah
keras 6. Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
 Tidak ada 7. Anjurkan untuk menyalurkan rasa marah ke
ucapan kegiatan yang positif
ancaman
kepada orang
lain
 Tidak ada
perilaku
amuk/agresif
 Nadi dalam
batas normal:
60-100
kali/menit
 TD dalam batas
normal: 120/80
mmhg

Ketidakefektifa Setelah dilakukan 1. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan


n Koping pengkajian selama 2 x informasi yang memicu konflik
Individu b.d 24 jam masalah 2. Identifikasi penerimaan dan pengakuan
Tingkat Ketidakefektifan ketidakberdayaan terhadap adiksi yang
kepercayaan diri Koping Individu dialami
dalam teratasi dengan Kriteria 3. Periksa adanya penyakit menular
kemampuan Hasil : 4. Bina hubungan saling percaya
koping tidak  Pengaturan 5. Fasilitasi mengembangkan koping produktif
adekuat Psikososial dan bertanggung jawab
perubahan 6. Jelaskan pentingnya pulih dari
kehidupan penyalahgunaan zat
 Perilaku 7. Berikan dukungan emosional dan spiritual
penghentian 8. Diskusikan rencana pencegahan kambuh
penyalahgunaan 9. Anjurkan keluarga berpartisipasi dalam
obat terlarang upaya pemulihan
 Dukungan
sosial

Daftar Pustaka
1. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

2. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI.

3. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai