Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan : Sistem organ tubuh manusia dari mulut, faring, esofagus, lambun
g, usus halus (duodenum, jejunum, ilium), usus besar (sekum, kolon asenden, kolon tr
ansversum, kolon desenden, kolon sigmoid), anus., yang berfungsi memasukan nutrie
nt, air, elektrolit, vitamin dan zat gizi lainnya. Melalui pencernaan dan penyerapan ma
kanan
5 proses yang ada di system pencernaan:
o Motility – Gerakan usus untuk mendorong makanan dalam usus
o Secretion – Kelenjar eksokrin mengeluarkan sekresinya ke saluran pencernaan
o Digestion – Mengubah molekul besar menjadi molekul kecil
o Absorption – hasil cerna makanan dan nutrisi bergerak menuju dinding usus u
ntuk masuk ke pembuluh darah
o Elimination – makanan yang tidak dapat dicerna dan produk sisa dikeluarkan
dari tubuh.
Anatomi fisiologi:
o Mulut berfungsi untuk Mengunyah : pemecahan partikel besar menjadi kecil
Dibantu oleh
Gigi: untuk menghaluskan makanan, maka gigi dan lidah berfu
ngsi sebagai pencernaan mekanik dalam mulut.
Lidah: untuk membantu mengunyah dan menelan makanan me
nuju ke kerongkongan, mengatur posisi makanan agar dapat dik
unyah oleh gigi dan membantu dalam menelan makanan.
Kelenjar Saliva : Fungsi membasahi & melumas partikel makan
an sebelum di telan
o Disekresi 3 kelenjar eksokrin
a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingual
Saliva
o Mengandung enzim pencernaan
a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah
- Aktif di lambung, mencerna 30%
lemak makanan
o Usus besar
Fungsi
Menyerap air & elektrolit
Menyimpan bahan feses saat deekasi
System endokrin adalah suati system yang mengatur dan menghubungkan aktivitas be
rbagai system tubuh untuk penyesuaian terhadap perubahan lingkungan luar dan dala
m tubuh dengan perantara yaitu hormone.
Hormone: suatu zat kimia yang dihasilkan kelenjar buntu, oleh darah dilairkan ke sel
untuk mempengaruhi kerja sel tersebut.
Organ yang menghasilkan hormone:
o Hipotalamus
o Hipofisis
o Tiroid
o Paratiroid
o Pankreas/Pulau langerhans
o Ovarium
o Testis
Hormon yang dihasilkan Hipotalamus:
o TRH: Thyrotropin releasing hormonmerangsang pelepasan Thyrotropin dar
i hipofisis anterior
o CRH: Corticotropin releasing hormon merangsang pelepasan Corticotropin
dari hipofisis anterior
o GnRH: Gonadotropin releasing hormon merangsang pelepasan Gonadotropi
n dari hipofisis anterior
o GHRH: Growth Hormone Releasingmerangsang pelepasan hormon pertumb
uhan dari hipofisis anterior
o PRH: Prolactin Releasing Hormone merangsang pelepasan prolaktin dari hi
pofisis anterior
o GHIH: Growth Hormone Inhibiting Hormonemenghambat pelepasan hormo
n pertumbuhan dari hipofisis anterior
o PIH: Prolactin Inhibiting Hormone menghambat pelepasan hormon prolakti
n dari hipofisis anterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis/hipofisa:
o Hipofisis Anterior:
Growth Hormon (GH), hormon pertumbuhanmerangsang pertumbuh
an tulang dan jaringan lunak.
Kekurangan pd masa anak: dwarfisme (cebol)
Kelebihan pd masa anak: gigantisme
Kelebihan setelah dewasa: acromegali
Tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormon
o (TSH): merangsang kerja kelenjar tiroidtiroid (T4) dan triiod
otironin (T3).
Adenokortikotropin atau Adenocotricotropic Hormon (ACTH) :meran
gsang fungsi kortek adrenalmenghasilkan berbagai hormon
Follicle stimulating hormone (FSH): merangsang pertumbuhan folikel
di ovarium sbl ovulasi, merangsang sekresi estrogen. Pada pria merang
sang pembentukan sperma.
Luteinizing Hormone (LH) : merangsang ovulasi, merangsang pemben
tukan hormon estrogen dan progresteron di ovarium, mempertahankan
korpus luteum pada ovarium. Pada pria disebut Interstitial cell stimulat
ing hormone (ICSH) merangsang pembentukan hormon testoteron o
leh sel Leyding dlm testis
Prolactin : pembentukan kelenjar susu dan merangsang pembentukan a
ir susu (ASI)
o Hipofisa Posterior:
ADH (Anti Diuretik Hormone) atau Vasopresin: Meningkatkan reabsorpsi
air di tubulus distal dan duktus koligen ginjal
Oksitosin: merangsang kontraksi uterus ketika melahirkan dan mengeluark
an ASI ketika ada isapan dr bayi pd puting susu.
KELENJAR TIROID
o Menghasilkan hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3), fungsi:
1. Meningkatkan metabolisme basal
2. Pembentukan kalori/ panas
3. Metabolisme intermediate, perubahan glokosaglikogen
4. Simpatomemetik
5. Aktivitas sistem Kardio vaskuler
6. Pertumbuhan badan
7. Pertumbuhan susuanan saraf pusat SSP(pada anak), dan aktifitas SSP (pad
a orang dewasa)
o Pengaturan sekresi:
TSH meningkat Hormon Tiroid meningkat
TSH menurun Hormon Tiroid menurun
Hormon Tiroid di darah menurun TSH meningkat
Hormon Tiroid di darah meningkat TSH menurun
o Kekurangan hormon Tiroid: mixedema
Lamban fisik dan mental
Tdk tahan dingin
Sukar berkeringat
o Pada Anak kretin:
Cebol
Reterdasi mental
Kelenjar Paratiroid (Parathormon)
o Menempel pada kelenjar tiroid, fungsi meningkatkan. Kalsium plasma dengan car
a:
Penglepasan Kalsium ion dari tulang
Peningkatan reabsorpsi (penyerapan kembali)ion kalsium di dalam tubulus
ginjal
Peningkatan pembentukan vit Dpeningkatan absorpsi kalsium di usus
Kekurangan parathormonmenurunnya kalsium darahpasien kejang-ke
jang
Hormon Kalsitonin
o Dihasilkan sel parafolikuler pd kelenjar tiroid
o Fungsi: menurunkan kadar kalsium plasma mendorong pengendapan kalsium tula
nG
KELENJAR PANKREAS
o Sel Alfa menghasilkan: Glukagon
Glukagon: fungsi meningkatkan glukosa darah melalui:
Glikogenolisis: memecah glikogen glukosa
Glukoneogenesis: pembentukan glukosa dr bahan lain: protein
Pertahanan tubuh terhadap perubahan/gangguan dari luar (Pertahanan fisik, kimia, refle
ks dan sistem imun).
Respon imun :
I. Innate (natural) immunity.
Innate immunity: imunitas yang terbentuk sejak lahir, ditentukan oleh genetik,
tidak perlu ada hubungan atau kontak dengan antigen.
1. Pertahanan fisik dan kimiawi
2. Sel fagositosis & Natural Killer (NK) Cell
3. Protein darah (komplemen)
4. Cytokines
II. Adaptive (spesific) immunity.
tidak dari lahir, perlu kontak terlebih dahulu dengan antigen
1. Humoral Immunity (B cell)
2. Cell Mediated Immunity (Tcell)
Imunitas: Pencegahan dari penyakit terutama penyakit infeksi
Sistem Imun: Sel dan molekul yang terlibat dalam imunitas
Respon Imun: Respon bersama dan terkoordinasi sistem imun terhadap substansi asi
ng
Imunitas:
Imunitas aktif: diperoleh dengan melakukan kontak langsung antara toksi
n atau patogen sehingga tubuh mampu memproduksi antibodinya sendi
ri, pemberian vaksin.
Organ Limfoid terdiri dari: thymus, nodus lympaticus, lien (limpa) dan tonsil.
Sistem imun terdiri dari dua yaitu non spesifik dan spesifik.
Sistem imun non spesifik diperankan oleh lisosm, asam lambung, laktoferin, interferon,
CRP, sel fagosit, sel NK, sel mast, kulit, selaput lendir, silia, bersin, batuk.
Sistem imun spesfiik diperankan oleh sel (limfosit) T ( Sel Th) dan sel (limfosit) B (imun
oglobulin G,D,M,A,E).
Pembentukan imunoglobulin tidak lepas dari adanya antigen. Antigen atau imunogen
adalah bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan ant
ibodi yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuan untuk merangsang produksi antibodi
Antibodi adalah protein yang memiliki aktivitas biologis dan spesifik dalam melawan antige
n. Antibodi tersebut diperankan oleh imunoglobulin. Terdapat lima imunoglobulin utama yait
u Ig D, G, M, D, dan E. Sistem imun tubuh berfungsi sebagai ketahanan terhadap berbagai mi
kroorganisme yang menyerang tubuh. Respon ketahanan tubuh mempunyai fungsi 1) sebagai
fungsi ketahanan, 2( fungsi pengawasan dan 3) fungsi homeostasis. Pemberian imunisasi atau
vaksinasi adalah prosedur memberikan antigen yang dibekukan, dilemahkan dengan cara pem
berian suntikan vaksin secara intramuskuler maupun intracutan. Antigen yang ada di dalam v
aksin diarahkan untuk menginduksi sistem imun humoral dan seluler, sehingga CD4 dan sel
Th mampu berespon terhadap antigen yang dibekukan dan dilemahkan tersebut sehingga terb
entuk imunoglobulin (antibodi).
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan medula. Sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar (somatik) dan
sistem saraf tidak sadar (otonomik). Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut meningen. S
elaput meningen terdiri dari tiga lapisan yaitu durameter, araknoid dan piameter. Diantara lap
isan tengah terdapat subaraknoid yang berisi cairan otak. Bagian-bagian otak terdiri dari otak
depan, otak tengah, otak belakang dan otak besar yang memiliki fungsi berbeda-beda.Otak m
enerima darah sekitar 15% dari curah jantung atau sekitar 750 cc per menit. Sel otak selalu m
emerlukan glukosa (C6H12O6) untuk metabolisme energi dan memproduksi ATP. Medula te
rdiri dari medula oblongata (otak kecil) dan medula spinalis. Medula oblongata berfungsi seb
agai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh
darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa. Sedangkan me
dula spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke o
tak dan dari otak ke organ tubuh Saraf sadar/saraf cranial terdiri dari 12 pasang saraf mulai da
ri saraf cranial ke-1 sampai ke-12, yang memiliki fungsi berbeda dan saraf otonomik terdiri d
ari saraf simpatis dan parasimpatis yang memiliki fungsi secara berlawanan.