Anda di halaman 1dari 4

Kasus Non-Maleficience

kelompok 4
Kasus
Pasien atas nama Tn. M. berumur 33 tahun diketahui di bawa ke Rumah
Sakit Jiwa Naimata Kupang oleh keluarga. Pasien di bawa ke RSJ Naimata
karena pasien marah-marah, memukul ibunya, merusak barang-barang
dalam rumah, dan mengamuk disekitar lingkungan rumah. Keluarga
mengatakan Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dan di antar ke rumah
sakit untuk mendapat pengobatan. Tetapi pengobatan tidak berhasil karena
pasien putus obat. Di ketahui pasien pernah mendapat perlakuan bullying
saat bersekolah SMA dahulu. Saat ini pasien sudah berhenti sekolah dan
sering menyendiri di kamarnya. Setiap di paksa berinteraksi dengan orang
lain oleh keluarga pasien selalu mengamuk. Pasien sudah di rawat selama 2
hari.Pasien diberikan obat oleh dokter diazepam 5 mg x 3 kali sehari. Pada
pagi hari saat perawat ingin memberikan makanan pasien mengamuk
kembali.
Kasus
Pasien melempar piringnya ke tembok. perawat tersebut panik dan keluar
meninggalkan tn. M yang amuk di kamarnya. Tidak lama setelahnya perawat
A datang dengan perawat B untuk melakukan tindakan restrain (pengikatan
pada pasien), lalu memberikan obat penenang pada pasien sesuai dosis yang di
berikan namun ternyata setelah di berikan obat penenang tersebut pasiennya
masih amuk. 15 menit setelah nya perawat datang dan memberi obat
penenang kembali namun dosisnya di naikan. Namun sebelum memberikan
obat dengan dosis tersebut perawat a dan b tidak konsul dengan dokter yang
merawat tn. M. Akibatnya, karena dosis yang diberikan melebihi anjuran
dokter, sekitar 3 menit setelah injeksi obat, pasien mengalami kejang kejang
dan kesulitan bernapas. Perawat A dan B panik lalu segera menghubungi
dokter.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai