Anda di halaman 1dari 28

Makakalah ASKEP Pada Klien

Dengan penyalahgunaan Napza


HIV/AIDS
Kelompok 4 :
Deni Yunita Febi Anggraini
Jeni Mandala Welly Azkia L
Jumhartati Yusmadalena
Hamidah Fitriani
Joko
Apa itu napza??
NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau
fungsi beberapa bagian tubuh organ yang
mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko
penyalahgunaan NAPZA bergantung pada seberapa
banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan
bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang
dikonsumsi (Kemenkes, 2010).
Golongan NAPZA

Narkotika
Golongan
I

Narkotika

Narkotika Narkotika
Golongan Golongan
III II
Psikotropika

Psikotropika
Golongan I

Psikotropika Psikotropika
Psikotropika
Golongan Golongan
Golongan II
III IV
Zat adiktif

Zat
psikoaktif
Faktor Risiko Penyalahgunaan
NAPZA

Faktor
genetik Pergaualan

Lingkungan Karakteristik
keluarga Individu
Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Terhadap kondisi fisik


Akibat zat itu sendiri
Ganja : pemakaian lama menurunkan
daya tahan sehingga mudah terserah
infeksi.
Kokain : bisa terjadi aritma jantung, ulkus
atau perforasi sekat hidung, jangka
panjang terjadi anemia dan turunnya BB.
Alkohol : menimbulkan banyak komplikasi
seperti gangguan lambung, kanker usus,
gangguan hati, gangguan pada otot jantung dan
saraf, gangguan metabolisme, cacat janin dan
gangguan seksual.

Akibat bahan campuran/pelarut ; bahaya yang


mungkin timbul seperti infeksi dan emboli.

Akibat cara pakai atau alat yang tidak steril ;


akan terjadi infeksi dan berakibat AIDS atau
hepatitis.
Akibat pertolongan yang keliru ; dalam
keadaan tidak sadar diberi minum.

Akibat tidak langsung ; terjadi stroke


pada pemakaian alkohol atau malnutrisi
karena gangguan aborsi pada pemakaian
alkohol.
Akibat cara hidup pasien ; terjadi kurang
gizi, penyakit kulit, kerusakan gigi dan
penyakit kelamin.
Terhadap kehidupan
mental emosional
Terhadap kehidupan
sosial

Terhadap tingkah laku


Penanggulangan NAPZA

Pencegahan Pengobatan Rehabilitasi

• Primer • Detoksifikas • fisik,


• Sekunder i Tanpa psikologis,
• Tersier Substitusi sosial, dan
• Detokfikasi spiritual.
dengan
Substitusi
pengkajian
 Anak I adalah seorang siswa SMA berusia
18 tahun. Anak tunggal dari Tn. M dan
Ny. T. An. I dibawa keluarga dalam
keadaan tangan diborgol dan kaki diikat
karena ketahuan mengkosumsi obat-
obatan terlarang berupa ganja dan emosi.
2 hari SMRS, An. I mengonsumsi obat
dextro sebanyak 10 butir, miras dan ganja
1 batang dengan cara dihisap. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD
110/70mmHg, nadi 99x/mnt, suhu
36,5°C, RR 20x/mnt, TB 164 cm, BB 56
kg.
Identitas pasien
Nama klien : An. I
Tanggal Pengkajian : 26 September
2022
Umur : 18 Th
Nomor RM : 251107
Pendidikan : SMA
Alamat : Jelutung
1. Alasan masuk rumah sakit
Alasan masuk
 Klien mengatakan saat masuk RS dipaksa oleh
keluarganya dalam keadaan tangan diborgol dan kaki
diikat karena ketahuan mengkonsumsi obat-obatan
terlarang dan emosi.
 Keluhan saat masuk
 Klien mengatakan saat MRS dalam keadaan sadar dan
peka penyalahgunaan obat dextro sebanyak 10 butir,
miras dan ganja 1 batang 2 hari SMRS.
 Pemakaian terakhir
 Klien mengatakan sebelum dibawa kesini, klien
mengkonsumsi ganja 1 batang dengan cara dihisap.
Terakhir tanggal 23 September 2022.
Klien mengatakan dibawa ke RSJ, klien
mengatakan pernah dirawat selama 1 bulan. Saat
pulang kembali bergabung teman-teman yang
dulu. Dan mengulangi perbuatan hal yang sama
(miras dan penyalahgunaan dextro). Pada tahun
2021 klien mengaku pernah ditahan di BNN
selama 10 hari. Menurut status klien dirumah
sering ngamuk sejak 2 bulan yang lalu. Paling
parah 1 minggu. Klien sulit tidur. Minta apapun
harus diturutu jika tidak orang tua di ancam.
Klien mengatakan depresi karena hubungan
dengan pacarnya tidak disetujui keluarganya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko perilaku kekerasan
Gangguan konsep diri : HDR
Koping individu inefektif
Pemerikasaan fisik
Tanda-tanda vital : TD
110/70mmHg, N 99x/mnt, Suhu
36,5°C, RR 20x/mnt
Ukur : TB 164cm, BB 56kg
Keluhan fisik : klien mengatakan
tidak ada keluhan
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI I

BHSP dengan prinsip komunikasi


terapeutik :
Beri salam
Perkenalkan diri dan tujuan
Tanyakan danpanggil nama klien
Jelaskan tujuan
Jujur
Tunjukkan sikap emapati
Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI II

• Aspek positif yang dimiliki klien,


keluarga, dan lingkungan
• Kemampuan yang dimiliki klien
• Bersama membuat daftar
• Aspek positif klien, keluarga, dan
lingkungan
• Kemampuan yang dimiliki klien
• Beri pujian yang realistis
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI III

Diskusikan dengan klien :


Aspek positif yang dimiliki klien,
keluarga, dan lingkungan
Kemampuan yang dimiliki klien
Bersama membuat daftar
Aspek positif klien, keluarga, dan
lingkungan
Kemampuan yang dimiliki klien
Beri pujian yang realistis
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI IV

Diskusikan dengan klien kamampuan


yang dapat dilaksanakan dan digunakan
selama sakit
Diskusikan kemampuan yang masih
dapat dilanjutkan pelaksanaannya
setelah klien pulang dengan kondisinya
saat ini
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI IV

Rencanakan bersama klien aktivitas


yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan klien
Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan
Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi
klien
Beri contoh pelaksanaan kegiatan
yang dapat klien lakukan
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI V

Anjurkan klien untuk melaksanakan


kegiatan yang telah direncakan
Pantau kegiatan klien
Beri pujian realistis
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI VI

Beri penkes pada keluarga tentang cara


merawat klien dengan HDR
Bantu keluarga memberikan dukungan
selama klien di rawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
di rumah
PEMBAHASAN
Pada kasus ini klien merupakan penyalahgunaan
NAPZA psikotropika golongan ke 4 dimana jenis
psikotropikal ini merupakan jenis psikotropika
yang digunakan sebagai pengobatan dan dapat
menimbulkan efke ketergantungan yang tidak
terlalu berat. Berdasarkan rentang respon klien
telah mengalami respon maladaptif yang ditandai
dengan klien telah mencapai tahap
ketergantungan (dependence use) berdasarkan
tahapan pemakaian NAPZA.
PEMBAHASAN
Dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pihak
yang bertangguang jawab bukan hanya pemerintah
penegah hukum atauapun pelayanan kesehatan saja
namun diharapkan peran orang tua dalam
mengawasidan membimbing anggota keluarganya
harus lebih baik serta lebih meluangkan waktunya
untuk selalu berada disis anak anakanya dalam
kondisi apapun sehingga remaja tidak
terjerumusmelakukan hal hal yang menyimpang
terutama melakukan penyalahgunaan narkoba

Anda mungkin juga menyukai