Disusun Oleh:
RIMA WULANDARI
Kelompok 2
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2017
Oleh : RIMA WULANDARI
Waktu : 9.00 WIB
1. Identitas
Nama : Oma M
Umur : 87 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Khatolik
Status Perkawinan : Tidak Menikah
Data Penanggung Jawab
Nama : Ny D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 39 tahun
Agama : Khatolik
Alamat : Keramat Kwintang 1 13/10 A Jakarta Pusat
Hubungan dengan klien : Keponakan
Riwayat Masuk Panti/ Wisma
Tanggal Masuk : 04 Agustus 2013
Dikirim oleh : Ny D
Alasan dikirim : Di rumah tidak ada yang mengurus
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Nyeri lutut ekstermitas kiri dan kanan
b. Riwayat Kesehatan saat ini :
Oma M mengatakan nyeri kaki di bagian lutut kiri da kanan karna 3
tahun lalu pernah jatuh nyeri terkadang disertai keram, nyeri
bertambah saat melakukan kegiatan berjalan dan berkurang saat
beristirahat, nyeri dirasakan hilang timbul terasa nyut-nyutan (ditusuk-
tusuk) seperti ada yang menarik-narik skala nyeri 5 (0-10) nyeri
dirasakan di pagi hari dan malam hari menjelang tidur, aktivitas oma
M dibantu oleh geron, lutut kanan dan kiri terasa kaku. Oma M tidak
bisa berdiri sendiri.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Oma M mengatakan mempunyai penyakit magh dan sering mengalami
jatuh.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Oma M mengatakan bahwa di keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit apapun, penyakit turunan seperti DM, hipertensi.
5. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Anak Kandung
: Pernah Serumah
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
TD : 130/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,70C
c. Antropometri
Tinggi Lutut : 46 cm
Umur : 87 tahun
BB : 50 kg
= 148,18
= 148 cm
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)
IMT :
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛𝑥 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)
50
:
1,48²
50
:
2,19
: 22,83
Standar IMT (Index Massa Tubuh)
Klasifikasi IMT menurut WHO tahun 2004
No Kategori IMT Resiko
Penyakit
1. Kurus (Underweight) < 18,5 Rendah
2. Berat BadanNormal 18,5 - 24,9 Rata – Rata
3. Overweight 25 - 29,9 Meningkat
4. Obesitas – Kelas 1 30 -34,9 Sedang
5. Obesitas – Kelas 2 35 - 39,9 Berbahaya
6. Obesitas – Kelas 3 (Obesitas ≥ 40 Sangat
Morbid) Berbahaya
Interpretasi : Berdasarkan hasil pengkajian IMT (Index Massa
Tubuh) terhadap oma A didapatkan nilai 22,83 maka klien termasuk
kedalam kategori Berat Badan Normaldengan resiko penyakit rata-
rata (WHO,2004).
d. Keadaan Umum Persistem
1) Sistem Penglihatan
Mata simetris, sklera anikterik, konjungtiva merah muda, pupil
isokor, fungsi penglihatan menggunakan kacamata pada saat
membaca dalam jarak 30 cm
2) Sistem pernafasan
Hidung bersih, tidak ada sekret, tidak terdapat deviasi septum,
frekueni nafas 18x/menit, irama suara nafas teratur, suara nafas
vesikuler, pengembangan dada simetris, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada suara nafas tambahan, perkusi paru sonor.
3) Sistem Kardiovaskuler
Suara jantung reguler, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi
80x/menit CRT < 2 detik, akral hangat tidak ada pembesaran JVP
4) Sistem Gastrointestinal
Mukosa bibir lembab tidak ada perdarahan gigi dan gusi
mengubakan gigi palsu semuanya, tidak ada keluhan menelan,
bising usus 8x/menit, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, BAB
1x/ hari.
5) Sistem Urinaria
Tidak terdapat pembesaran ginjal, tidak ada nyeri tekan, pada
bladder BAK lancar
6) Sistem Muskuloskeletal
Ekstermitas atas simetris, bawah tidak simetris, jari lengkap ada
pembengkakan di lutut kiri dan kanan tampak kaku, lemas pada
ekstermitas bawah jari terlihat berdempet rapat. Kekuatan otot
5 5
3 3
Klien mobilisasi di kursi roda klien berdiri dibantu oleh geron
kadang berjalan menggunakan kruk tongkat 3 kaki
7) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit keriput, terdapat pigmentasi turgor
kulit < 2 detik, rambut berwarna hitam bercampur uban, kulit
kering kuku bersih
8) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, tidak mempunyai riwayat penyakit diabetes
dan hipertiroid.
9) Sistem Reproduksi
Tidak ada keluhan
10) Sistem Persyarafan
a) Saraf olfaktorius : klien mampu mebedakan bau kayu putih
dan minyak wangi
b) Saraf optikus : klien mampu membaca dengan bantuan
kacamata membaca tulisan diberikan jarak 1 meter.
c) Saraf okulomotorius : reaksi pergerakan mata dan pupil masih
normal
d) Saraf Troklearis : klien masih bisa melakukan pergerakan
mata ke bawah dan keluar
e) Saraf Trigeminus : klien mampu mengunyah
f) Saraf Abdusen : klien mampu melakukan pergerakan mata
secara lateral
g) Saraf facialis : senyum, mengangkat alis mata, dengan
baik, menutup kelopak mata, dengan tahanan bisa menjulurkan
lidah, untuk membedakan gula dan garam
h) Saraf vestibulokoklearis : tidak ada keluhan fungsi
pendengaran
i) Saraf Glosofaringeus : klien mampu menelan dan
berbicara baik
j) Saraf vagus : proses menelan dan berbicara baik
k) Saraf Assesorius : klien mampu menggerakan banhu
l) Saraf Hipoglosus : pergerakan lidah baik mampu bergerak ke
berbagai sisi
7. Pemeriksaan Psikososial dan Spiritual
A. Psikososial
1. Kemampuan Sosialisasi
Klien mengatakan jarang bersosialisasi dengan penghuni panti di
sekitarnya karena merasa minder dengan keadaan keluarganya
tidak mampu
2. Sikap klien terhadap orang lain
Klien mengatakan jarang berkumpul dengan lansia yang lain,
karena merasa tidak ada yang mendengarkan saat
mengeluh/bercerita dan klien merasa iri dengan teman-temannya
yang sering dijenguk oleh keluarganya sehingga klien enggan
bersosialisasi. Klien selalu menyendiri klien merasa tidak nyaman
jika berkumpul dengan yang lain.
3. Harapan klien dalam bersosialisasi dengan orang lain
Klien mengharapkan memiliki teman dekat untuk diajak bicara dan
mengerti keadaannya, setelah ditinggal beberapa teman dekatnya
meningal.
4. Kepuasan dalam bersosialisasi
Klien tidak puas dalam bersosialisasi dengan penghuni panti
lainnya kaena dirinya merasa tidak dihormati atau tak dianggap
saat dirinya bercerita/ mengeluh.
B. Identifikasi Masalah Emosional
No Pertanyaan Tahap I Ya Tidak
1 Apakah klien mengalami sukar tidur?
2 Apakah klien sering merasa gelisah?
3 Apakah klien sering murung/menangis sendiri?
4 Apakah klien sering was-was/khawatir?
Jumlah 3
Interpretasi:
Masalah emosional klien Positif (+)
C. Spiritual
1. Masalah Keagamaan
Klien tidak ada masalah dengan agamanya, seperti cara beribadah,
dan keyakinan klien dalam agamanya
2. Kegiatan Keagamaan
Klien sering mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di panti
seperti berdoa di kapel berdoa dibantu oleh geron untuk
mendorong kursi rodanya ke kapel, berdoa sebelum dan sesudah
bangun tidur terkadang mengikuti doa sesuai jadwal panti.
3. Keyakinan /konsep tentang kematian
Klien mengatakan tidak takut dengan kematian, klien mengatakan
sudah menerima keadaan yang sekarang.
4. Harapan klien
Klien berharap memiliki kebebasan untuk beraktivitas, tidak hanya
berada di panti namun karena kondisi tubuhnya sudah tidak
mampu beraktivitas mandiri menjadi penghalang untuk melakukan
aktivitas lain.
8. Pengkajian Kemampuan Fungsional Klien
Standar KATZ Indeks
SKOR KRITERIA
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK & BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi tersebut.
C Mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi lagi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet dan satu fungsi lain
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas
Interpretasi
Berdasarkan hasil Katz Indeks Oma M termasuk ke dalam kategori E yang artinya
ketergantungan dalam mandi, berpakaian, ke toiet dan satu fungsi lain.
Menyalin gambar
JUMLAH 25
Standar :
> 23 : Aspek Kognitif Dan Fungsi Mental Baik
18–22 : Kerusakan Aspek Fungsi Mental Ringan
<17 : Terdapat Kerusakan Aspek Fungsi Mental Berat
Interpretasi:
Dari hasil penilaian MMSE nilainya 25, maka termasuk kedalam
kategori Aspek Kognitif dan Fungsi Mental Baik.
11. Pengkajian Keseimbangan
SKOR
KESEIMBANGAN Bisa
Tdk (1)
(0)
1. Bangun dari kursi 1
2. Duduk ke kursi 1
3. Menahan dorongan pada sternum 1
4. Mata tertutup 1
5. Perputaran leher 1
6. Gerakan menggapai sesuatu 1
7. Membungkuk 1
Bisa
GAYA BERJALAN Tdk (1)
(0)
8. Berjalan sesuai perintah 1
9. Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan 1
10. Kontinuitas langkah kaki saat berjalan 1
11. Kesimetrisan langkah 1
12. Penyimpangan jalur pada saat berjalan 1
13. Berbalik 1
JUMLAH 13
JUMLAH 15
Keterangan Skor :
0-5 : Resiko jatuh rendah
6-16 : Resiko Jatuh Sedang
17-30 : Resiko Jatuh Tinggi
Interpretasi :
nilai klien 15, klien termasuk dalam kategori resiko jatuh sedang
87 TAHUN
Hambatan Mobilisasi
Nyeri
Hambatan interkasi
Resiko Jatuh sosial
B. DIAGNOSA
1. Nyeri akut b.d perubahan patologis
2. Hambatan mobilisasi fisik b.d kekakuan sendi
3. Resiko jatuh b.d kelemahan otot
4. Hambatan interaksi sosial b.d harga diri rendah
C. INTERVENSI
Diagnosa Intervensi
Tujuan Rasional
eperawatan Keperawatan
Nyeri akut TUPAN : 1. lakukan pengkajian 1. Membantu
b.d perubahan Setelah dilakukan nyeri secara menentukan
patologis
tindakan keperawatan komprehensif manajemennyeri
selama 4 hari gangguan termasuk likasi, dan keefektifab
rasa nyaman nyeri dapat karakteristik, durasi, program,
terstasi frekuensi, dan 2. Untuk
TUPEN : faktor-faktor mengetahui
Setelah dilakukan presipitasi pengalaman
tindakan keperwatan 2. gunakan teknk nyeri yang
selama 1x 12 jam nyeri komunikasi dirasakan klien
dapat teratasi nyeri terapeutik untuk 3. Untuk
berkurang dengan mengetahui mengurangi nyeri
kriteria : pengalaman nyeri pada klien
- Klien mengatakan 3. Tingkatkan istirahat
nyeri yang dirasakan
berkurang 2. Pilih dan lakukan 4. Memperlancar
- Skala nyeri 5 (0-10) penanganan nyeri pendarahan dan
berkurang non farmakologi : menghandal
lakukan kompres kekakuan sendi
hangat pada sendi
yang sakit
O:
2. Melakukan ROM psif
R/ klien bersedia melakkan - Klien melakukan
ROM pasif dengan berhati-hati mobilisasi
3. Membantu klien menggunakan tongkat
menggunakan tongkat saat dan dibantu oleh
berjalan dan mencegah perawat
cedera
A:
R/ klien berjalan menggunakan
tongkat dengan di dampingi Masalah belum teratasi
4. Mengkaji kemampuan klien
P:
dalam mobilisasi
Intervensi dilanjutkan
R/ klien mobilisasi dengan
1,2,3,4,
menggunakan tongkat
P:
Inttervensi dilanjutkan
1,2,3