“ANALISIS DATA”
penyakit1
tinggi Count 12 6 18
Total Count 13 17 30
Responden yang tidak menderita penyakit ISPA lebih banyak pada jenjang pendidikan tinggi
12 (66,7%) responden dari pada jenjang pendidikan rendah. Sedangkan responden penderita
ISPA, paling banyak pada responden yang berpendidikan rendah 11 (91,7%) responden.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
N of Valid Cases 30
Ho : Tidak ada hubungan pendidikan responden dengan kejadian penyakit ISPA.
Ha : Ada hubungan pendidikan responden dengan kejadian penyakit ISPA.
Keputusan uji :
Tolak Ho jika p ≤ α (0,05)
Berdasarkan uji Kai Kuadrat diperoleh nilai p 0.005 < α (0.05), maka Ho ditolak.
Kesimpulan : Ada hubungan pendidikan responden dengan kejadian penyakit ISPA.
Risk Estimate
N of Valid Cases 30
Nilai POR 0.045, artinya responden yang berepndidikan rendah memiliki kecenderungan
risiko untuk mederita penyakit ISPA 0.045 lebih besar dibandingkan responden yang
berpendidikan tinggi.
penyakit1
Total Count 13 17 30
Expected Count 13.0 17.0 30.0
Responden yang tidak menderita penyakit ISPA lebih banyak pada pekerja non formal 9
(60%) responden dari pada pekerjaan formal. Sedangkan responden penderita ISPA, paling
banyak pada responden yang bekerja formal 11 (73,3%) responden.
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,50.
Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan pekerjaan responden dengan kejadian penyakit ISPA.
Ha : Ada hubungan pekerjaan responden dengan kejadian penyakit ISPA.
Keputusan uji :
Tolak Ho jika p ≤ α (0,05)
Berdasarkan uji Kai Kuadrat diperoleh nilai p 0.141 > α (0.05), maka Ho gagal ditolak.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan pekerjaan responden dengan kejadian penyakit ISPA.
Risk Estimate
N of Valid Cases 30
Sanitasi Rumah * Kejadian penyakit
Crosstab
penyakit1
Jelek Count 1 14 15
Total Count 13 17 30
Responden yang tidak menderita penyakit ISPA lebih banyak pada responden yang tinggal di
sanitasi rumah yang baik 12 (80%) responden dari pada responden yang tinggal di sanitasi
rumah yang jelek. Sedangkan responden penderita ISPA, paling banyak pada responden yang
tinggal di sanitasi rumah yang jelek 14 (93,3%) responden.
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,50.
Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan sanitasi rumah dengan kejadian penyakit ISPA.
Ha : Ada hubungan sanitasi rumah dengan kejadian penyakit ISPA.
Keputusan uji :
Tolak Ho jika p ≤ α (0,05)
Berdasarkan uji Kai Kuadrat diperoleh nilai p 0.000 < α (0.05), maka Ho ditolak.
Kesimpulan : Ada hubungan sanitasi rumah dengan kejadian penyakit ISPA.
Risk Estimate
N of Valid Cases 30
Nilai POR 56, artinya responden yang memiliki sanitasi rumah yang jelek memiliki
kecenderungan risiko untuk mederita penyakit ISPA 56 kali lebih besar dibandingkan
responden yang memiliki sanitasi rumah yang baik.
Nomor 2
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Posyandu raja Equal .061 .807 -.399 18 .695 -.200 .501 -1.253 .853
(menit) variances
assumed
Posyandu ratu Equal .007 .934 .208 18 .838 .100 .482 -.912 1.112
(menit) variances
assumed
Uji F
Hipotesis :
Ho : Varian waktu tunggu posyandu raja sama dengan varian waktu tunggu posyandu ratu
Ha : Varian waktu tunggu posyandu raja tidak sama dengan varian waktu tunggu posyandu
ratu
Berdasarkan uji F diperoleh nilai p 0.807 > α (0.05), maka Ho gagal ditolak.
Kesimpulan Varian waktu tunggu posyandu raja sama dengan varian waktu tunggu posyandu
ratu
Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan rata-rata (mean) waktu tunggu posyandu raja dengan rata-rata
posyandu ratu.
Ha : Ada perbedaan rata-rata (mean) waktu tunggu posyandu raja dengan rata-rata posyandu
ratu.
Berdasarkan uji t varian sama didapatkan nilai p 0.695 > α (0.05) maka Ho gagal ditolak
Kesimpulan : tidak ada perbedaan rata-rata (mean) waktu tunggu posyandu raja dengan rata-
rata posyandu ratu.
Kesimpulan : kedua posyandu memiliki waktu tunggu yang hampir sama, dan kedua
posyandu melakukan pelayanan yang baik.
Nomor 3
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference t df Sig. (2-tailed)
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper
Kesimpulan : Ada perbedaan rata-rata (mean) TD pasien sebelum diberikan captopril dan
sesudah diberikan captopril.
Nomor 4
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
BB bayi desa Desa A 8 2687.50 290.012 102.535 2445.04 2929.96 2300 3100
A(gram)
Desa B 8 5575.00 8054.369 2847.649 -1158.62 12308.62 2450 25500
BB bayi desa Desa A 8 2775.00 249.285 88.135 2566.59 2983.41 2400 3200
B(gram) Desa B 8 2856.25 233.663 82.612 2660.90 3051.60 2650 3400
BB bayi desa Desa A 8 2956.25 154.544 54.640 2827.05 3085.45 2700 3200
D(gram)
Desa B 8 3043.75 225.891 79.865 2854.90 3232.60 2750 3500
ANOVA
Total 1272000.000 29
Total 1172416.667 29
Total 1222000.000 29
Hipotesis:
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata (mean) berat badan bayi yang dilahirkan di Desa A, B, C,
dan D
Ha : Ada perbedaan rata-rata (mean) berat badan bayi yang dilahirkan di Desa A, B, C, dan D
Keputusan Uji : Tolak Ho jika p ≤ α (0.05)
Berdasarkan table uji anova didapatkan nilai p 0.443 > α (0.05), maka Ho gagal ditolak.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan rata-rata (mean) berat badan bayi yang dilahirkan di Desa
A, B, C, dan D
Multiple Comparisons
BB bayi desa Tukey Desa A Desa B -2887.500 2091.949 .522 -8626.39 2851.39
A(gram) HSD
Desa C -33.929 2165.373 1.000 -5974.24 5906.38
BB bayi desa Tukey Desa A Desa B -81.250 109.321 .879 -381.15 218.65
B(gram) HSD Desa C -39.286 113.158 .985 -349.71 271.14
BB bayi desa Tukey Desa A Desa B -50.000 105.062 .964 -338.22 238.22
C(gram) HSD Desa C 8.036 108.749 1.000 -290.30 306.37
BB bayi desa Tukey Desa A Desa B -87.500 104.241 .835 -373.47 198.47
D(gram) HSD
Desa C -108.036 107.900 .750 -404.04 187.97
Kesimpulan : Berdasarkan ke 3 uji yaitu Tukey, Scheffe, dan Bonferoni tidak ada perbedaan
rata-rata BB bayi dari Desa A, B, C, dan D.