MODEL OREM
Keperawatan Keluarga I
Dosen Pengampu : Ns. Bahtiar Safrudin, M.kep., Sp.Kep.Kom
Prodi : S1 Keperawatan
Semester/Kelas : 5/A
Kelompok : 3
Nama Anggota Kelompok :
1. Afifah Nida Fauziah 7. Nopia Kanadita
2. Ayu Hariyani 8. Nur Elviana Daud
3. Cindi Neni Amalia 9. Nur Hasanah
4. Dwi RAhayu 10. Riska Noviani
5. Fatimah Az Zahra 11. Saidah Ariany
6. M. Arief Choesaeri 12. Yudistira Fahry M.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“MAKALAH MODEL KONSEPRUAL KEPERAWATAN SISTEM MODEL OREM”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Penyusun
i
Daftar Isi
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
A. Kesimpulan ................................................................................................. 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi
oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus
mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena
respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus
dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model
keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam
praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup
dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi
yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang
diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep
keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan
judul “Nursing Conceps of Practice Self Care”.
Model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun
1980 dikembangkan pada multi person’s unit (keluarga, kelompok dan komunitas)
dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi
:
1. Teori self care
2. Teori self care deficit, dan
3. Teori nursing system
1
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam
memahami konsep teori self care sehingga bisa lebih mengerti terhadap pasian dengan
kebutuhan-kebutuhan yang khusus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Manusia:
1) Udara
2) Air
3) Makanan
4) Eliminasi
5) Kegiatan dan istirahat
6) Interaksi sosial
7) Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
b. Masyarakat/lingkungan:
c. Kesehatan
4
d. Keperawatan:
1. Self care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic
sesuai dengan kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang
dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan
keadaan dan keberadannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri
sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli
self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan
tiga kategori / persyaratan self care yaitu: persyaratan universal, persyaratan
pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum:
5
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial
sesuai dengan potensinya.
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem. Yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan.Oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu
atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila:
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” patien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan atau direncanakan
berdasarkan kebutuhan “Self Care” dan kemampuan pasien untuk menjalani
aktifitas “Self Care”.
6
5. The Partly compensantory system
Merupakan system dalam memberikan perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada
pasien post op abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci
tangan, gosok gigi, akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan
melakukan perawatan luka.
C. Metode bantuan:
Perawat membantu klien dengan mengguanakn sistem dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi:
D. Sumber Teori
Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Harry Helson ( 1964 ) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun
pengertian konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari
datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu.
Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu:
7
Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana menentukan
stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai dengan
teori Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan
lingkungan.
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan
terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson Roy
mengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari Dohrenwed,R.S.
Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye. Roy memberi kredit spesial ke Driever
penulis, Subdivisi garis besar dari kejujuran sendiri dan Martinez serta Sarto, identitas
keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman sekerja lain
konsepnya juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan saling
bergantung dan B.Randa untuk fungsi aturan mode.
Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu
kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu
lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk
mengklasifikasi, menyaring dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga
memegang peranan penting untuk penyaringan model.
Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan
profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai
kemanusiaan. Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh
manusia dan spiritnya.
1. Konsep dan model keperawatan yang di kembangakan oleh orem lebih menekankan
pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatannya sendiri tanpa
adanya ketergantungan pada orang lain
2. Teori sistem keperawatan di identifikasikan menjadi 3 yaitu : Sistem bantuan secara
penuh (wholly copensatory system), Sistem bantuan sebagian (partially
compensatory system),Sistem dukungan dan pendidikan (supportive and educative
system).
3. Orem mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan untuk
merefleksikan antara individu dengan lingkungannya, menggambarkan apa yang
mereka lakukan, menggunakan kreasi dalam berfikir dan lingkungan.
8
4. Orem menggunakan langkah dalam proses keperawatan dengan menentukan
diagnosis dan perintah, menentukan mengapa keperawatan dibutuhkan,
menganalisis dan mempresentasikan dengan membuat keputusan, merancang sistem
perawatan dengan merencanakan perawatan sesuai dengan keperawatan yang
dibutuhkan.
5. Orem mengusahakan dalam pengaturan dan pengontrolan perawatan yang akan
diberikan dalam memenuhi keterbatasan perawatan diri sendiri, mengatasi masalah
keterbatasan serta memepertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam
perawatan diri.
1. Individu/Klien
2. Sehat
3. Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care
dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan
self care yang mencakup, integritas struktural, fungsi dan perkembangan
9
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan
konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
G. Konsep Utama
10
c. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan
yang mungkin mempengaruhi perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma,
yang mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang
cacat juga yang berada sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan
kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka
dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi
tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami
gangguan (termasuk retardasi mental atau autisme), perkembangan individu akan
memberikan dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-negara yang
warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care (perawatan diri)
digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.
a. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan
oleh pasien dan cara pemberian ke pasien
11
b. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar
seperti promosi dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien
untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada
perawat yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar
manusia dan perkembangan manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)
a. Agent
12
c. Self Care Deficit
d. Nursing Agency
e. Nursing Design
f. Sistem Keperawatan
g. Asumsi Dasar
13
Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori
keperawatan terkait kebutuhan dasar manusia :
H. Pernyataan-Pernyataan Teoristis
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur
dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan, Orem mengembangkan tiga
bentuk teori Self Care, di antaranya.
14
Merupakan system dalam pemberian perawatan diri sendiri secara
sebagian. tindakan pemenuhan kebutuhan sebagian dilakukan oleh perawat
dan sebagian lagi oleh pasien sendiri. Perawat menyediakan kebutuhan self
care akibat keterbatasan pasien, membantu pasien sesuai indikasi yang
dibutuhkan. Biasanya dilakukan pada pasien – pasien dengan keterbatasan
gerak, dan lain-lain
c. Supportif-Educative System
15
dibandingkan dengan therapeutic self care demands sehingga self care tidak
terpenuhi. Kondisi ini menentukan adanya kebutuhan perawat (nursing agency)
melalui sistem keperawatan.
Self care demand adalah totalitas upaya –upaya perawatan diri sendiri
yang ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan syarat–syarat
perawatan mandiri dengan cara menggunakan metode–metode yang valid dan
berhubungan dengan perangkat–perangkat operasi atau penanganan.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model Konseptual Orem adalah suatu model keperawatan yang menekankan pada
kemampuan keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai
kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Menurut Orem
bukanlah suatu proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.
Model Konseptual Orem mengembangkan Teori Self Care melalui 3 (tiga) teori
yang berkaitan , yaitu : Self care, Self Care Deficit dan Nursing System. Ketiga teori ini
dihubungkan oleh 6 (enam) konsep sentral yaitu : self care, self care agency, self care
therapeutic demand, self care deficits, nursing agency dan nursing system serta di
lengkapi dengan 1 (satu) konsep perifer yaitu basic conditioning factor ( factor kondisi
dasar)
Kekuatan yang paling utama dari teori Orem ini adalah pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga dilakukan dengan efektif dan efisien karena terlebih dahulu
melihat kemampuan self care yang dimiliki oleh keluarga tersebut.
17
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Alimul Hidayat (2004), Pengantar konsep dasar keperawatan salemba medika,
jakarta
18