Anda di halaman 1dari 22

1. Tujuan dan manfaat belajar kewarganegaraan bagi mahasiswa.... 1.

Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia

Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan mengetahui hak dan kewajibannya terhadap negeri
tercintanya. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi pelopor kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berkeadilan, berberkemanusiaan, dan demokratis.

2. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis

Dengan adanya pendidikan semacam ini, mahasiswa bisa berpikir kritis mengenai isu nasional dan
internasional. Diharapkan, mahasiswa menjadi agent of change atau agen pembaharuan yang
mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara terencana.

3. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi

Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari segala suku bangsa
di Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki toleransi
tinggi terhadap adat dan budaya yang berbeda.

4. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai

Dengan belajar mengenai demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa menjadi sosok penerus bangsa yang
demokratis dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi pancasila di Indonesia bisa tercapai.

5. Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam Kehidupan Politik Lokal,
Nasional, dan Internasional

Dengan pendidikan ini, mahasiswa diharapkan bisa memahami dengan baik dan berpartisipasi penuh
dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.

2. Pancasila Sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia.

Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang
sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam
berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku, yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia
dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan perkataan lain, hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa didalam kehidupan berbangsa dan
bernegara ini salah satunya adalah Pancasila. Namun, dalam era globalisasi ini, sebagian masyarakat
mulai melupakan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Fenomena ini bisa kita saksikan
dengan mulai terjadinya kemerosotan moral, mental dan etika dalam bermasyarakat dan berbangsa.
Contohnya adalah perilaku korupsi dan nepotisme, maraknya peredaran narkoba, anarkisme sesama
anak bangsa, budaya hedonisme, kehidupan yang berkiblat ke arah budaya barat, dsb. Nilai nilai
Pancasila sebagai identitas nasional harus kembali ditekankan dan dihayati pada diri setiap warga
Indonesia agar kita tidak kehilangan Identitas.

3. contoh identitas nasional yang bisa kita pelajari dan ketahui, beberapa diantanya yaitu:

-Mengetahui bahasa persatuan di Indonesia, yang merupakan bahasa nasional yang kita miliki secar
bersama yaitu bahasa Indonesia walaupun kita tahu ada bnayak bahsa daerah yang ada di Indonesia.

-Kita memiliki sebuah bendera yang melambangkan bangsa Indonesia yanitu Bendera Merah Putih.

-Kita memliki sebuah lagu terbaik dna merupakan lagu kebangsaan dari negara Indonesia yaitu Indonesia
Raya.

-Pancasila merupakan sebuah lambang negara Indonesia

-Mmeiliki semboyan terkuat yaitu Bhinneka Tunggal Ika

-Pancasila juga merupakan dasar dari falsafah negara

UUD 1945 meruoakan sebuah kenistitusi dasar dari negara Indonesia

-Keadulatan rakyat merupakan bentuk mutak dari RI

-Memiliki konsep wawasan nusantara

-Kebudayaan nasional yang banyak yang diketahui pembagian dari kebudayaan daerah

4. penting nya pemberdayaan Identitas Nasional dalam masyarakat yang multikultural

Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehinggamenunjukkan suatu keunik
an yang membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal

dari kata “nation” yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas tertentu yang
memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, identitas nasional adalahciri-
ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsalain di dunia.

Indonesia sebagai negara yang memiliki asas Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan bahwa meskipun
Indonesia adalah multikultural, tetapi tetap terintegrasi dalam kesatuan nilai yakni nilai dan asas
pancasila

Namun, akhir – akhir ini terjadi banyak penyimpangan terhadap indentitas bangsa kita. Bangsa Indonesia
yang terkenal dengan budaya timurnya, sopan santun yang tinggi kini mulai ditinggalkan. Banyak budaya
luar yang masuk ke Indonesia dimana budaya tersebut menyimpang dari kebudayaan asli kita, namun
masyarakat kita sendiri dengan senang hati menerimanya. Padahal kita tahu bahwa budaya tersebut
menyimpang atau melanggar norma – norma yang ada. sehingga penting bagi warga negara Indonesia
mempelajari identitas nasional, agar ciri khas warga negara Indonesia tidak luntur dari budaya luar

5. Hal - hal yang harus dihindari dalam masyarakat yang multikultural

1. Primordialisme

Primordialisme artinya perasaan kesukuan yang berlebihan. Menganggap suku bangsanya sendiri yang
paling unggul, maju, dan baik. Sikap ini tidak baik untuk dikembangkan di masyarakat yang multicultural
seperti Indonesia. Apabila sikap ini ada dalam diri warga suatu bangsa, maka kecil kemungkinan mereka
untuk bisa menerima keberadaan suku bangsa yang lain.

2. Etnosentrisme

Etnosentrisme artinya sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaannya
sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan

yang lain. Indonesia bisa maju dengan bekal kebersamaan, sebab tanpa itu yang muncul adalah
disintegrasi sosial. Apabila sikap dan pandangan ini dibiarkan maka akan memunculkan provinsialisme
yaitu paham atau gerakan yang bersifat kedaerahan dan eksklusivisme yaitu paham yang mempunyai
kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.

3. Diskriminatif

Diskriminatif adalah sikap yang membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama warga negara
berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama, dan lain-lain. Sikap ini sangat
berbahaya untuk dikembangkan karena bisa memicu munculnya antipati terhadap sesame warga negara.

4. Stereotip

Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak
tepat. Indonesia memang memiliki keragaman suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki
cirri khas. Tidak tepat apabila perbedaan itu kita besar-besarkan hingga membentuk sebuah kebencian

6. Ciri-Ciri Negara Berdaulat

1. Populasi

Sama seperti orang tanpa tanah tidak dapat membentuk bangsa, tanah tanpa manusia tidak dapat
membentuk negara yang berdaulat. Suatu bangsa harus memiliki populasi permanen agar diakui sebagai
negara berdaulat. Ini berarti bahwa Anda tidak dapat memilih pulau dan mengklaimnya sebagai negara
bagian asal orang Armenia tanpa orang Armenia benar-benar tinggal di sana. Untuk membentuk negara
yang diakui, berdaulat atau lainnya, perlu memiliki sekelompok orang yang tinggal di ruang yang
ditentukan secara permanen seperti sifat kedaulatan rakyat.

2. Independen

Sementara orang-orang yang tinggal di ruang yang telah ditentukan adalah basis negara, kemerdekaan
membentuk basis kedaulatan. Kemerdekaan berarti bahwa suatu negara memilih pemerintahannya
sendiri dan melakukan urusannya sendiri di dalam negara itu. Negara dengan pemerintah yang ditunjuk
dari luar negeri atau undang-undang yang dikenakan pada pemerintah itu oleh kekuatan asing tidak
sepenuhnya berdaulat.

Ini juga dikenal sebagai penentuan nasib sendiri. Kemandirian mencakup kemampuan suatu negara
untuk masuk secara bebas ke dalam hubungan dengan pemerintah lain tanpa persetujuan kekuatan lain
apa pun. Kedaulatan tidak mengharuskan pemerintahan negara dipilih secara demokratis atau populer di
dalam negara.

3. Organisasi Nasional dan Internasional

Organisasi nasional membatasi kedaulatan. Organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa


dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara tidak membatasi kedaulatan karena mereka bersifat sukarela.
Negara-negara bebas memilih untuk berpartisipasi dalam PBB dan kapan saja dapat memilih untuk
meninggalkan PBB Selain itu, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana PBB memilih kekuatan
militer, negara-negara tidak dapat dipaksa untuk mematuhi keputusan PBB.

7. Unsur - unsur berdirinya sebuah negara ?

1. Unsur konstitutif merupakan unsur yang harus ada pada suatu negara serta mutlak secara hukum yang
meliputi :

a. Wilayah adalah daerah yang menunjukkan batas-batas dimana negara yang bersangkutan dapat
melaksanakan kedaulatan yang mana wilayah suatu negara dibagi atas wilayah darat, wilayah laut, dan
wilayah udara.

b. Rakyat ialah semua orang yang berbeda di wilayah suatu negara dan tunduk pada kekuasaan dari
negara tersebut.

c. Pemerintah yang sah dan berdaulat dimana pemerintah mempunyai peran penting dalam kehidupan
negara, karena memiliki wewenang untuk memutuskan dan melaksanakan aspirasi-aspirasi rakyat yang
dituangkan dalam peraturan undang-undang. Adapun pemerintah harus mempunyai kedaulatan atau
kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan, menertibkan, dan melancarkan
pemerintahan negara.

2. Unsur deklaratif merupakan unsur berupa pengakuan internasional serta fakta bahwa suatu negara
ada yang meliputi :
a. Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan (fakta). Maksudnya adalah pengakuan
itu didasarkan kenyataan bahwa suatu negara telah berdiri atau terbentuk karena telah memenuhi ketiga
unsur pokok berdirinya negara, yaitu wilayah, rakyat dan pemerintahan yang berdaulat.

b. Pengakuan de jure adalah pengakuan terhadap sahnya suatu negara menurut hukum internasional.
Dalam hal ini, dengan adanya pengakuan secara de jure, negara yang baru itu mendapat hak-hak dan
kewajiban sebagai anggota masyarakat internasional.

Amalia Novi Yanti

No 8 PERBEDAAN KEDAULATAN KE DALAM DAN KEDAULATAN KE LUAR

JAWABAN

A. Kedaulatan ke dalam yaitu kekuasaan tertinggi dalam suatu negara untuk mengatur negara itu sendiri

- kedaulatan ke dalam bahwa negara tersebut dapat mengatur kehidupan negara nya itu sendiri dengan
bedasarkan Undang Undang yg berlaku di dalam negaranya

B. Kedaulatan keluar adalah kekuasan tertinggi suatu negara untuk bekerjasama dan multiteral

- kedaulatan keluar yaitu bahwa kekuasaan tersebut dapat mempertahankan negaranya sebagai negara
yg berdaulat dan merdeka

Contoh : menjaga perdamaian dunia PBB kerjasama bilateral dan multiteral

9. Sifat Sifat Kedaulatan

1. Permanen : artinya kedaulatan tetap ada selama negara yang bersangkutan tetap berdiri.

2. Asli : artinya kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.

3. Bulat : artinya kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi.

4. Tidak terbatas : artinya kedaulatan tidak dibatasi apa pun.

1. Permanen

Sifat kedaulatan yaitu Permanen, artinya kedaulatan tetap ada sepanjang Negara berdiri. Walaupun
pemerintahan yang memegang kedaulatan/ kekuasaan berganti tetapi kedaulatan tetap ada.
Pelaksanaannya mungkin berganti atau badan yang memegang kedaulatan itu berganti, tetapi
kedaulatan itu tetap.

2. Asli / Absolut
Sifat kedaulatan itu absolut berarti bahwa dalam suatu negara tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi
dari kedaulatan. Kedaulatan yang menentukan segala-galanya dalam negara. Kekuasaan yang berasal
dari rakyat adalah asli karena kekuasaan tersebut tertinggi. Sementara itu kekuasaan presiden berasal
dari kekuasaan rakyat yang memilihnya.

3. Bulat / Tidak Terbagi Bagi

Sifat kedaulatan itu tidak terbagi bagi artinya hanya ada satu Negara meliputi setiap orang dan golongan
yang berada dalam Negara tanpa ada kecualinya. Kedaulatan itu tidak terbagi-bagi maksudnya bahwa
kedaulatan itu tidak boleh dibagi-bagi kepada beberapa badan tertentu. Sebab dalam hal ini akan timbul
pluralisme (keadaan masyarakat yang majemuk) di dalam kedaulatan.

4. Tidak Terbatas

artinya kedaulatan tidak dibatasi siapa pun. Apabila kedaulatan itu terbatas, ciri bahwa kedaulatan itu
merupakan kekuasaan tertinggi akan lenyap dan tidak lagi mencerminkan kekuasaan tertinggi. Sifat
kedaulatan itu tidak terbatas yang berarti meliputi setiap orang dan golongan yang berada dalam negara
tanpa ada kecualinya.

No. 10 = sifat-sifat negara dan maknanya

a.Sifat Memaksa

Negara memiliki sifat memaksa artinya bahwa negara memiliki hak atau kewenangan untuk memaksakan
berbagai peraturan yang dibuatnya untuk ditaati oleh seluruh warganya. Untuk memaksakan berbagai
peraturan yang dibuatnya pemerintah negara memiliki sarana seperti tentara, polisi, hakim, jaksa, dan
sebagainya. Negara berhak menentukan sanksi bagi pelanggaran atas aturan yang dibuatnya, dari sanksi
yang ringan sampai sanksi yang sangat berat yaitu berupa pidana, bahkan hukuman mati.

Berkenaan dengan sifat memaksa ini, dalam masyarakat yang telah tertanam konsensus nasional yang
kuat mengenai tujuan bersama yang hendak dicapai, biasanya sifat memaksa ini tidak tampak begitu
menonjol. Sebaliknya di negara-negara yang baru di mana konsensus nasional tentang tujuan bersama
itu belum begitu kuat, maka sifat paksaan ini lebih tampak. Di negara-negara yang lebih demokratis,
diupayakan pemakaian kekerasan seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya dikedepankan caracara
yang persuasif untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. (Budiardjo, 2010:50).

b. Sifat Monopoli

Negara juga membawakan sifat monopoli, yaitu sifat yangmenunjukkan adanya hak atau kewenangan
negara untuk mengelola atau menentukan sesuatu tindakan tanpa adanya hak atau kewenangan yang
sama di pihak lain. Sifat monopoli yang dimiliki oleh negara menyangkut beberapa hal. Negara memiliki
hak monopoli untuk menentukan tujuan dari sebuah masyarakat, yaitu masyarakat dalam negara yang
bersangkutan. Di Indonesia misalnya tujuan masyarakat itu adalah sebagaimana dirumuskan dalam
alinea IV Pembukaan UUD 1945.

Sebagai konsekuensinya negara berhak untuk melarang berkembangnya faham atau aliran yang dianggap
mengganggu pencapaian tujuan yang dimaksudkan. Negara juga memiliki hak monopoli pengelolaan
sumber daya alam yang menguasai hajat hidup masyarakat. Hak monopoli yang lain adalah monopoli
pengelolaan sarana kekerasan untuk kepentingan negara. Negara memiliki satuan tentara dan polisi yang
dilengkapi dengan sistem persenjataan seperti senjata api, tank, pesawat tempur, kapal perang dan
sebagainya, adalah merupakan perwujudan dari hak monopoli tersebut.

c.Sifat Mencakup Semua

Dengan sifat ini maksudnya bahwa kekuasaan negara berlaku bagi semua orang di wilayah negara yang
bersangkutan. Tidak ada warga masyarakat yang dapat mengecualikan dirinya dari pengaruh kekuasaan
negara. Berkenaan dengan itu bahwa peraturan yang dibuat oleh negara pada prinsipnya berlaku bagi
setiap orang di wilayah negara itu tanpa kecuali. Ketika peraturan sudah dibuat atau ditetapkan, semua
orang dianggap tahu dan harus mentaatinya.

Siapapun yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menjadi warga negara bukanlah sesuatu yang berdasarkan pada kemauan sendiri (involuntary
membership), dan di sinilah letak perbedaan antara keanggotaan suatu negara dengan keanggotaan
pada asosiasi atau organisasi lain yang sifatnya sukarela. (Budiardjo, 2010:50).

11. Fungsi Negara mencakup 4 hal berikut ini:

1. Fungsi Melaksanakan Ketertiban dan Keamanan

Terlaksananya program-program pembangunan secara lancar membutuhkan stabilitas negara yang


kondusif. Karena itulah, Negara harus selalu menjaga ketertiban dan keamanan negaranya. Dengan
adanya ketertiban dan keamanan diharapkan bisa mencegah terjadinya pertikaian dan bentrokan-
bentrokan yang dapat terjadi antar sesama warga dalam kehidupan sehari-hari. Karena negara
merupakan stabilisator bagi masyarakat maka untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan harus
menciptakan hukum. Walaupun demikian, Negara dalam melaksanakan penertiban, harus tetap
berdasarkan peraturan yang tercantum dalam perundang-undangan.

2. Fungsi Kemakmuran dan Kesejahteraan

Tujuan dari pembentukan sebuah negara adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat. Karena itulah fungsi negara yaitu untuk berusaha dengan baik agar tercipta kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bisa diusahakan menciptakan
sistem perekonomian yang baik dan juga pembangunan di segala bidang. Tetapi tidak berarti
pembangunan sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara akan tetapi juga membutuhkan dukungan
dari rakyat.

3. Fungsi Pertahanan

Demi kelangsungan hidup bangsa dan negara, fungsi pertahanan negara sangatlah penting. Bertahan
atau tidaknya suatu bangsa dan negara dapat ditentukan dengan adanya pertahanan negara. Fungsi
pertahanan negara ada hubungannya dengan ketahanan sebuah negara dari serangan negara lain.
Karena itulah dibutuhkan personil keamanan yang tangguh, terlatih dan juga alat-alat pertahanan
negara.

4. Fungsi Menegakkan Keadilan

Selanjutnya fungsi negara yaitu keadilan. Keadilan harus ditegakkan untuk semua warga negara tanpa
membeda-bedakan. Karena itulah untuk menjamin keadilan setiap warga negara dibentuklah badan-
badan peradilan negara. Usaha yang bisa dilakukan oleh badan-badan peradilan yaitu memberikan
keputusan yang adil sesuai hukum yang berlaku. Jika keadilan dalam negara ditegakkan maka kehidupan
masyarakat akan menjadi nyaman dan tentram. Tetap,i jika dalam suatu negara tidak ditegakkan keadilan
maka akan muncul masalah dalam mayarakat yang dapat mengganggu ketentraman negara.

12. Pembagian kekuasaan menurut montesquieu

Tiga jenis kekuasaan menurut Montesquieu adalah:

1. Kekuasaan yang bersifat mengatur, atau menentukan peraturan;

2. Kekuasaan yang bersifat melaksanakan peraturan; dan

3. Kekuasaan yang bersifat mengawasi pelaksanaan peraturan tersebut.

13. Prinsip-Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia

Indonesia memiliki prinsip sebagai negara yang menganut kedaulatan rakyat, yaitu :

a) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 ayat (1) UUD 1945).

b) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1 ayat (2)
UUD 1945).

c) negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat (3) UUD 1945).

d) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 7C UUD
1945).
e) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden (Pasal 17 ayat (2) UUD 1945).

f) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil presiden
dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 3 ayat (3) UUD 1945).

14. Makna demokrasi pancasila

Makna demokrasi pancasila, memiliki fungsi mekanisme dan kewenangan lembaga demokrasi. dalam
dddemokrasi tidak ada otoritan setiap individu atau kelompok diberi kebebasan menyampaikan ide,
gagasan, pemikiran terkait ketidakadilan, penindasan, diskriminasi dan terkait haknya sebagai warga
negara sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

16, Dikemukakan bahwa untuk mencapai negara yang demokratis di bawah Rule of Law, setidaknya ada
syarat yang harus terpenuhi diantaranya:Perlindungan Konstitusionil, dalam arti bahwa konstitusi selain
menjamin dari hak-hak individu, harus menentukan pula cara proseduril untuk memperoleh
perlindungan atas hak-hak yang dijamin.

Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak

Pemilihan Umum yang bebas

Kebebasan untuk menyatakan pendapat

Kebebasan untuk berserikat/ berorganisasi dan beroposisi

Pendidikan Kewarganegaraa.

15.-Bersama-sama menjaga keamanan dan lingkungan masyarakat sekitar. Misalnya, di untuk laki-laki
yang berusia sudah 17 tahun ke atas ikut serta dalam siskamling. Atau ikut memperhatikan keadaan
sekeliling.

-Ikut serta dalam pemilihan dalam manfaat organisasi masyarakat.

Misalnya ikut serta dalam pemilihan ketua RT dan ketua RW.

-Berusaha mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat dengan pikiran jernih dan
musyawarah.

Misalnya masalah batas tanah, dan lain-lain.

-Mengikuti kegiatan yang diadakan di daerah lingkungan masyarakat tempat tinggal.


Misalnya dengan mengikuti kegiatan perayaan yang diadakan desa, kerja bakti di lingkungan, dan lain-
lain.

-Saling tenggang rasa dan menghormati antar sesama warga negara yang berbeda suku, ras, dan agama.

Bersama-sama bersama anggota masyarakat lain mengajukan usulan kritik, saran, dan pendapat demi
kemajuan bersama dengan cara yang baik.

Apabila di lingkungan masyarakat dipercaya untuk memegang sejumlah dana masyarakat, memegang
amanah dengan baik dan menggunakannya sesuai yang sudah disepakati bersama.

-Ikut serta membayar iuran RT/ RW dan desa yang sudah disepakati bersama.

17. Prinsip utama demokrasi Pancasila :

1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia

2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah

3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau
lainnya.

4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat

5. Pelaksanaan Pemilihan UmumKedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)

6. Keseimbangan antara hak dan kewajiban

7. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri,
masyarakat, dan negara ataupun orang lain

8. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional

9. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:Indonesia ialah negara
berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat)pemerintah
berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak
terbatas)kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

10. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat
dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-
undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus
sesuai dengan UUD 1945.
19. ASAS PEMILU DAN MAKANYA ( LUBER JURDIL)

1. Langsung

Pemilihan umum harus dilaksanakan secara langsung, tidak boleh diwakilkan.

2. Umum

Pemilu bersifat umu, yaitu pemilihan umum dapat diikuti oleh seluruh warga negara yang telah memiliki
hak menggunakan suara tanpa terkecuali.

3. Bebas

Dalam hal ini berarti, pemilu dilakukan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Pemilih bebas
memilih calon pemimpin terbaik menurut mereka tanpa adanya intervensi dari orang lain.

4. Rahasia

Rahasia berarti suara yang diberikan oleh ppemilih bersifat rahasia dan tertutup dan tidak boleh
diketahui oleh pihak manapun kecuali si pemilih itu sendiri.

5. Jujur

hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pemilih dalam pemilu benar-benar menggunakan hak
suaranya dalam memilih pemimpin.

6. Adil

Asas adil dalam pemilu adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih. Asas yang adil
harus dilaksanakan sebaik-baiknya supaya tidak ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap
kelompok-kelompok tertentu.

20. penyebab banyaknya masyarakat yang memilih golput :

Nurjaman Center mengamati beberapa alasan mengapa jumlah Golput di Indonesia semakin tinggi
jumlahnya setiap tahun. Berikut beberapa alasan mengapa rendahnya partisipasi masyarakat terhadap
suatu pemilihan kerap meningkat:

1. Kurangnya Sosialisasi.

Sosialisasi yang dilakukan bukan hanya tentang waktu atau tempatnya pencoblosan tetapi harus
disosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemilihan tersebut, pentingnya pemahaman dan
partisipasi dari masyarakat dalam suatu pemilihan selain akan menambah semaraknya pesta demokrasi
juga masyrakat jadi lebih faham jika masa depan suatu Negara ataupun daerah akan ditentukan dari hasil
pemilihan tersebut.
2. Waktu.

Waktu penyelenggaraan berbenturan dengan kesibukan aktifitas dari calon pemilih, sebaiknya
pemerintah menganjurkan jika akan diadakan proses pemilihan meliburkan semua aktifitas yang ada
sepeti yang terjadi dalam beberapa pilkada yang sudah di langsungkan di Serang, Kaltim serta
dibeberapa daerah lainnya.

Menjelang pemilu 2014 khusus untuk pemilih luar negeri sebaiknya pemerintah bekerjasama dengan
pihak KBRI untuk memintakan izin calon pemilih kepada perusahaan atau sekolahnya supaya mereka
dapat menyalurkan hak pilihnya.

3. Kurang mengenal sosok Calon

Para calon peserta pemilihan harus lebih gencar mensosialisasikan pencalonannya kepada masyarakat,
alangkah baiknya jika pengenalan calon bukan hanya melalui spanduk yang bertebaran tetapi melakukan
pendekatan langsung kepada masyrakat supaya masyarakat tahu siapa yang akan menjadi wakil atau
pemimpinnya.

4. Kecewa karena tidak ada perubahan berarti.

Mungkin jika alasannya karena kecewa terhadap pemerintahan yang ada akan menjadi persoalan
tersendiri, sebaiknya para calon dalam berkampanye tidak hanya menyerukan tentang visi misi yang di
bawa, tapi harus memberikan jaminan bagaimana jika program yang disampaikan dalam kampanye tidak
berjalan (pertanggung jawaban moral seorang pemimpin kepada rakyat).

Pemahaman tentang pentingnya pemilu menjadi pekerjaan rumah bersama, sebaiknya pemerintah
sebagai pihak penyelenggara dari pemilihan menggandeng semua elemen masyarakat untuk
mensosialisasikan hal tersebut karena demokrasi adalah “dari,oleh dan untuk rakyat”.

NO. 21 MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Ideologi terbuka dapat diartikan sebagai ideologi yang dinamis. Ideologi terbuka mampu bertahan
mengikuti perkembangan zaman. Ideologi terbuka mampu mengubah nilai dan mengajarkannya zaman
telah berubah, tanpa mengubah sifat dasar dari ideologi sendiri.

Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti dapat menerima dan menyesuaikan diri terhadap berbagai
macam perubahan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, tanpa mengubah intisari atau nilai dasar dari
ideologi itu sendiri, yaitu Pancasila.

Karena memiliki sifat terbuka, ideologi Pancasila tetap diterapkan di masa mendatang yang datang pada
zaman sudah berubah dan berkembang.

22. Dimensi pancasila ( idealitas, realitas, dan fleksibilitas )


DIMENSI REALITAS, bermakna bahwa nilai nilai dasar yang dikandung oleh ideologi tersebut adalah nyata
mengakar dan hidup di dalam masyarakat indonesia. Nilai-nilai dalam Pancasila bisa dengan mudah kita
temukan dalam masyarakat yang tumbuh dan menjadi bagian dari identitas budaya.

DIMENSI IDEALISME (IDEALITAS), adalah bahwa nilai nilai dasar tersebut mengandung cita-cita yang
hendak dicapai dalam segala bidang kehidupan berbangsa. Ideologi tersebut tak sekedar
menggambarkan hakikat manusia serta kehidupannya tetapi juga mendeskripsikan gambaran ideal
masyarakat dengan sekaligus memberi arahan sebagai pedoman.

DIMENSI FLEKSIBILITAS, mengandung makna bahwa ideologi tersebut mempunyai keluwesan, dengan
demikian mampu sejalan dan berkembang bersama dengan pemikiran pemikiran baru yang relevan
tanpa harus kehilangan jati diri atau hakikat yang dikandung.

23. Perbedaan Konstitusi dan Konvensi

1. Konstitusi adalah dasar dari sebuah hukum dan ketatanegaraan sebuah negara, sedangkan konvensi
merupakan bagian dari konstitusi.

2. Konvensi bersifat tidak tertulis dalam peraturan perundang undangan negara sedangkan konstitusi
adalah peraturan baku.

3. Konvensi adalah sebuah peraturan atau kebiasaan yang akan mengisi kekosongan hukum dan
konstitusi adalah garis besar pengaturan hukum yang berlaku.

4. Konvensi bersifat lebih spesifik jika dibandingkan dengan konstitusi.

5. Konvensi menjangkau daerah yang tidak terspesifikasi oleh konstitusi.

24. Menurut Henc Van Maarseven (Harahap, 2008:179) bahwa konstitusi berfungsi menjawab berbagai
persoalan pokok negara dan masyarakat, yaitu:

Konstitusi menjadi hukum dasar suatu negara.

Konstitusi harus merupakan sekumpulan aturan-aturan dasar yang menetapkan lembaga-lembaga


penting negara.

Konstitusi melakukan pengaturan kekuasaan dan hubungan keterkaitannya.

Konstitusi mengatur hak-hak dasar dan kewajiban-kewajiban warga negara dan pemerintah, baik sendiri-
sendiri maupun bersama-sama.

Konstitusi harus mengatur dan membatasi kekuasaan negara dan lembaga-lembaga-nya.

Konstitusi merupakan ideologi elit penguasa.


Konstitusi menentukan hubungan materiil antara negara dan masyarakat.

25. Contoh Konvensi dalam Hukum Tata Negara di Indonesia :

1. Pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus (satu hari menjelang peringatan Hari kemerdekaan RI)

2. Upacara Bendera Peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus

3. Peletakan Posisi Photo Presiden dan Wakil Presiden di Kantor-kantor pemerintahan.

4. Pemberian grasi , amnestis , abolisi atau rehabilitasi pada hari kemerdekaan , hari raya keagamaan
secara serentak.

5. Setiap Sidang DPR dengan anggota baru maka dipilih menjadi ketua sementara dan wakil ketua
sementara sebelum terpilihnya Ketua dan wakil ketua MPR/DPR dengan memperhatikan umur anggota
yang tertua dan yang termuda

6. Setiap pergantian periode kepemimpinan maka kabinet juga akan ikut berganti, bahkan presiden sama
sekalipun.

7. Program 100 hari kerja kabinet baru.

8. Menyambut tamu negara/daerah juga yang paling sering menyajikan tari-tarian

9. Acara menyerahkan cinderamata dengan tamu negara.

10. Tata Cara Pemilihan Menteri Kabinet oleh Presiden Terpilih.

27. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1
dan 2 , Pasal 18B ayat 1 dan 2. ... Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi
Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.

28. Tujuan dan Manfaat Otonomi Daerah

Tujuan Otonomi Daerah

Tujuan dari pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut :

Peningkatan pelayanan publik yang semakin baik.

Pengembangan kehidupan demokrasi.


Peradilan nasional.

Wilayah regional adil.

Pemeliharaan hubungan harmonis antara pusat dan daerah serta antar daerah di integritas urutan
Republik.

Mendorong pemberdayaan masyarakat.

Foster inisiatif dan kreativitas, peningkatan partisipasi masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi
Dewan Perwakilan Daerah.

Manfaat Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah dapat dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

Potong birokrasi yang sedikit prosedur yang rumit dan sangat terstruktur dari pemerintah pusat.

Untuk meningkatkan efisiensi pemerintah pusat, pemerintah pusat tidak lagi melakukan tugas-tugas
rutin ke daerah-daerah karena bisa diserahkan kepada pejabat daerah otonom.

Dapat meningkatkan pengawasan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh elit lokal, yang biasanya
tidak simpatik terhadap program pembangunan nasional dan peka terhadap kebutuhan masyarakat
miskin di pedesaan.

Dapat meningkatkan pasokan barang dan jasa di daerah dengan biaya yang terjangkau dan lebih rendah,
itu tidak lagi menjadi beban pemerintah pusat karena telah diserahkan kepada pemerintah daerah.

29. Kewenangan pemerintah daerah setelah otonomi daerah

Berdasarkan Pasal 21 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah menegaskan adanya delapan hak atau wewenang yang dimiliki

oleh daerah dalam menyelenggarakan otonomi yaitu:

a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.

b. Memilih pimpinan daerah.

c. Mengelola aparatur daerah.

d. Mengelolah kekayaan daerah.

e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.

f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam


dan sumber daya lainnya yang berada di daerah.

g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.

h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

30. kewenangan pemerintah pusat setelah otonomi daerah

1.Moneter Fiskal

Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian
dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal
adalah pengeluaran dan pajak.

2.Politik Luarnegeri

3.Agama

4.Keamanan

5.Pertahanan

6.Hukum atau Yustisi

31.Faktor pendukung untuk keberhasilan otonomi daerah

1.Kemampuan atau kualitas sumber daya manusia

Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci kelancaran otonomi daerah. Dalam
pelaksanaan otonomi daerah tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya kerjasama masyarakatnya
dengan pemerintah, dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi (secara pendidikan, kemampuan, keterampilan dan kemauan) mampu menciptakan
tenaga kerja yang berkualitas.

2. Kemampuan keuangan/ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mempengaruhi otonomi daerah. Dengan pendapatan
masyarakatnya tinggi, penyelenggaraan otonomi daerah akan meningkat.
32.Contoh bentuk partisipasi masyarakat dalam melaksanakan otonomi daerah ....

-Mematuhi dan melaksanakan peraturan daerah

- Melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban masyarakat

- Merawat keindahan lingkungan

- Membayar pajak bumi dan bangunan

33. perbedaan kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan?

Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan untuk menghancurkan seluruh / sebagian
bangsa, ras, kelompok, etnis dengan cara membunuh yang mengakibatkan penderitaan fisik dan mental
yang berat terhadap anggota kelompok.

Contoh : Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara 1991 - 1996.

Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah serangan secara luas atau sistematis yang ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil.

Contoh : perbudakan, perampasan, pemerkosaan, pembunuhan, dll

35. Contoh contoh kejahatan kemanusiaan.........

Contoh Kejahatan Kemanusiaan Paling Mengerikan

Pembunuhan.

Perbudakan Manusia.

Pemusnahan Massal atau Genosida.

Perbudakan Seksual.

Humam Traficking.

Kejahatan Apertheid.

Terorisme.

37. Pengertian ketahanan nasional


ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

38. Makna Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti :

a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa.

b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah
serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus
merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa,
dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.

d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi,
membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya
ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri
bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional

42. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL

Setiap negara memiliki cara untuk mempertahankan negaranya masing-masing. Layaknya tubuh seorang
manusia, negara juga memiliki anggota-anggota tubuh yang saling bekerjasama untuk mempertahankan,
menopang dan menjamin kesempurnaan tubuhya. Anggota-anggota tubuh yang dimaksud adalah
bangsa negara dan lembaga-lembaga pemerintahan yang ada didalamnya.

Kelangsungan hidup suatu negara berdasarkan keserasian aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, militer
dan aspek kehidupan lainnya. Keseluruhan aspek tersebut saling mempengaruhi kemakmuran dan
pertahanan suatu negara. Semakin kuat aspek-aspek tersebut maka semakin kuat pula ketahanan suatu
negara. Ketahanan nasional suatu negara tidak terpisahkan dengan asas-asas yang mendasari
ketahanannya.
Asas adalah sesuatu yang mendasari, menjadi alas, menjadi tumpuan dan penyebab dalam suatu
pemikiran atau pendapat.

Asas-asas ketahanan nasional berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah :

Asas kesejahteraan dan keamanan

Asas kesejahteraan dan keamanan adalah suatu asas yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling
mempengaruhi. Keamanan dan kesejahteraan harus saling berdampingan pada kondisi apapun. Kedua
aspek ini merupakan tolak ukur dalam ketahanan nasional suatu negara. Jika masyarakat disuatu negara
sejahtera maka masyarakat tersebut akan merasa aman begitu pula suatu negara yang aman akan
merasa sejahtera. Kesejahteraan adalah suatu kondisi manusia yang berada pada keadaan makmur,
sehat, damai dan kebutuhannya terpenuhi. Sedangkan keamanan adalah keadaan manusia yang bebas
dari bahaya. Keamanan nasional menunjukkan kebijakan publik untuk memastikan keselamatan
masyarakatnya. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari internal suatu negara, tetapi juga dari luar.
Untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan suatu negara harus memiliki lembaga keamanan dan
kesejahteraan. Untuk memastikan keamanan nasional digunakan cara :

Menggunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman

Menggunakan kuasa ekonomi untuk melakukan kerjasama

Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi ancaman dan melindungi rahasia negara.

Menjaga angkatan bersenjata yang efektif

Melakukan pertahanan sipil

Menjaga kebudayaan nasional

2. Asas komprehensif integral

Menurut pengertiannya komprehensif bersifat mampu menerima dengan baik, dan memiliki wawasan
yang luas dan menyeluruh. Sedangkan integral berarti terintegrasi atau menyatu. Asas komperhensif
integral adalah bagaimana cara menyikapi dan meyelesaikan masalah yang timbul dalam suatu negara
secra baik, berwawasan luas, menyeluruh dan terintegrasi serta saling bersatu. Hal ini berdasarkan
kehidupan masyarakat merupakan suatu sistem yang berarti masyarakat merupakan suatu kedatuan
yang saling berkaitan satu sama lain untuk mecapai subuah tujuan yang sama.

3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Setiap bangsa suatu negara pasti saling berinterksi, baik interaksi antar sesama warga negara itu sendiri
ataupun interaksi antar negara. Untuk menjaga ketahanan nasional maka diperlukan sikap mawas
(menjaga diri) ke dalam dan mawas ke luar.

A. Mawas ke dalam
Mawas ke dalam memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan negara dari ancaman internal negaranya
sendiri agar menjaga ketahanan nasional.

B. Mawas ke luar

Mawas ke luar bertujuan untuk menjaga ketahanan negara dari ancaman negara lain. Dengan adanya
kerjasama dari internal bangsa negara tersebut maka dengan mudah suatu negara dapat mejaga
negaranya dari ancaman negara lain

4. Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan sangat berpengaruh dalam ketahanan suatu negara. Jika dalam suatu negara
pertahanannya dilakukan oleh perorangan maka tidak akan tercapai kesejahteraan masyarakatnya. Asas
kekeluargaan mengandung nilai kebersamaan, gotong royong, tenggang rasa dan keadilan sosial.

41. Makna perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti: a.Bahwa
ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara. b.Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
rangka pembelaan negara dan bangsa.

43. Perbedaan tri gatra dan panca gatra & contohnya

Trigatra adalah aspek yang melekat pada negara. Contoh : Geografi, sumber kekayaan alam dan
demografi.

Pancagatra adalah aspek yang melekat pada kehidupan sosial. Contoh : ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya serta pertahanan & keamanan.

44. Sifat sifat ketahanan nasional

Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:

• Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja
sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
• Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun
bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab
itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

• Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan
dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

• Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat
menjadi daya tangkal suatunegara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar
pulakewibawaannya.

• Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada
sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.

45. Faktor penyebab terjadinya tindak pidana korupsi

Faktor penyebab korupsi dibagi menjadi dua. Yaitu diantaranya faktor internal dan faktor eksternal.

1. faktor internal

Yang menjadi penyebab akibat terjadinya korupsi pada faktor internal adalah :

- Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.

Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang dimilikinya saat ini. Mereka
cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki dan hal tersebut akan mendorong manusia
tersebut untuk melakukan korupsi.

-Gaya hidup yang konsumtif.

Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan, atau dapat
disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini akan mendorong mereka
untuk melakukan korupsi karena apabila dari penghasilan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi
gaya hidup mereka yang boros.

-Moral yang kurang kuat.


Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia yang kurang kuat.
Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih mementingkan kepentingan mereka
sendiri.

2. Faktor eksternal

Penyebab korupsi dari faktor eksternal antara lain:

-Politik Faktor, politik mempengaruhi terjadinya korupsi karena pada dasarnya politik sendiri
berhubungan dengan kekuasaan. Artinya siapapun orang tersebut pasti akan menggunakan berbagai
cara, bahkan melakukan korupsi demi mendapatkan kekuasaan tersebut. Faktor politik terbagi menjadi
dua yaitu kekuasaan dan stabilitas politik. Hukum Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan
hukum yang hanya pro pada pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri.
Faktor hukum juga dibagi menjadi dua yaitu konsistensi penegakan hukum dan kepastian hukum.

-Ekonomi

Faktor ekonomi juga salah satu faktor yang meyebabkan terjadinya korupsi. Hal tersebut dapat dilihat
dari apabila gaji atau pendapatan seseorang tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka sehari-hari. Faktor ekonomi juga terbagi menjdai dua yaitu gaji atau pendapatan dan
sistem ekonomi.

-Organisasi

Faktor organisasi memiliki beberapa aspek yang menyebabkan korupsi , diantaranya yaitu :

Kultur atau budaya Pimpinan

Akuntabilitas

Manajemen atau sistem

Anda mungkin juga menyukai