Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENDIDIKAN & PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD PUTRA HIDAYAT (00118005)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM


S1 KEPERAWATAN
TINGKAT 1
SEMESTER 2
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan
menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Beberapa Tatanan PHBS
Tatana PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini 5 tatanan PHBS, sebagai berikut :
 Indikator/Program PHBS di Sekolah
PHBS disekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
menciptakan sekolah yang sehat.
Berikut ini indikator/program PBHS pada tingkatan sekolah :
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
2. Mengkonsumsi jajanan sehat,
3. Menggunakan jamban bersih dan sehat,
4. Olahraga yang teratur,
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di lingkungan sekolah,
7. Membuang sampah pada tempatnya,
8. Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.

 Indikator/Program PHBS di Rumah Tangga


Salah satu hal yang utama dilakukan PHBS di rumah tangga adalah untuk memberdayakan
anggota sebuah rumah tangga untuk tahu,mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan
yang bersih dan sehat serta memiliki peran aktif pada gerakan ditingkat masyarakat.
Berikut ini 10 indikator/program PHBS pada tingkatan rumah tangga :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan
ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga
aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
2. Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian
penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkat
rumah tangga.
3. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
4. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat
dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi
tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan
secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
5. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah
pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari
kuman.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan
kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
7. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk
tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
8. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan
tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan
gerakan dan keluarnya tenaga.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok
pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan
keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

 Indikator/Program PHBS di Tempat Kerja


PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau, dan
mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat kerja sehat.
Berikut ini indikator/program PHBS pada tingkatan tempat kerja :
1. Tersedianya sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun,
2. Tersedia sarana untuk mengkonsumsi makanan dan minuman sehat,
3. Tersedia jamban sehat,
4. Tersedia tempat sampah,
5. Tersedia peraturan berkaitan dengan K3,
6. Tersedia larangan untuk tidak merokok,
7. Tersedia larangan untuk tidak mengkonsumsi NAPZA,
8. Tersedia larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat,
9. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk rutin.

 Indikator/Program PHBS di Tempat Umum


Penerapan PHBS di tempat umum merupakan salah satu upaya strategis terciptanya tempat-
tempat umun yang sehat. Dan diharapakan masyarakat yang berada di tempat umum seperti
pengunjung, pedagang, pengelola, awak angkutan, jamaah akan terhindar dari penyakit.
Berikut ini indikator/program PHBS pada tingkatan tempat umum :
1. Tersedianya sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun,
2. Tersedia jamban sehat,
3. Tersedia tempat sampah,
4. Tersedia larangan untuk tidak merokok,
5. Tersedia larangan untuk tidak mengkonsumsi NAPZA,
6. Tersedia larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat,
7. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk rutin.

 Indikator/Program PHBS di Institusi Kesehatan


PHBS di institusi keshatan adalah upaya untuk memberdayakan anggota sebuah rumah
tangga untuk tahu,mau dan mampu untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat dan
berperan aktif dalam mewujudkan istitusi keshatan sehat.
Berikut ini indikator/program PHBS pada tingkatan di Institusi Kesehatan :
1. Menggunakan air bersih,
2. Menggunakan jamban,
3. Membuang sampah pada tempatnya,
4. Tidak merokok di Institusi Kesehatan,
5. T.idak meludah sembarangan,
6. Memberantas jentik nyamuk.
Dukungan untuk institusi kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan
dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, istitusi kesehatan dan lintas
sektor terkait.
Program-program Promosi Kesehatan yang ada di Departemen Kesehatan RI
1) Departemen Kesehatan membentuk sebuah gerakan yaitu Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS) yang diharapkan dapat membangkitkan rasa tanggung
jawab bahwa sehat harus diawali dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Program
ini dicanangkan pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52
yang jatuh pada 12 November 2016.
GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada 3 kegiatan, yaitu :
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari,
2) Mengkonsumsi buah dan sayur,
3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya
deteksi dini penyakit.

2) Salah satu contoh promosi kesehatan yang tengah digaungkan oleh KEMENKES RI
adalah Program Indonesia Eliminasi Tuberkolosis pada tahun 2030. Program ini
tengah giat disosialisasikan karena, penyakit menular ini sedianya telah berhasil
dihilangkan dari masyarakat. Maka dari itu mulai marak disosialisasikan untuk
memperoleh sinergi hasil terbaik.

3) Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa
Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini selanjutnya
menjadi program utama pembangunan kesehatan yang kemudian direncanakan
pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019,
yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.
1 contoh Promosi Kesehatan dan strategi yang bisa dilakukan (Advokasi, Dukungan
Sosial, Pemberdayaan Masyarakat)

Pembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi kesehatan di Kecamatan
Belakang Padang. Program ini dapat dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan apabila :
1) Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat berdasarkan atas identifikasi
dan analisis situasi yang dihadapi oleh masyarakat, dilaksanakan, dikelola, dan
dimonitor sendiri oleh masyarakat.
2) Ada pembinaan teknis terhadap pelaksanaan program tersebut oleh tim teknis pada
tingkat Kecamatan.
3) Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas sektoral dan tim lintas
program di tingkat Kabupaten dan Provinsi.
Strategi untuk meningkatkan program Promosi Kesehatan PAMSIMAS (Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), perlu dilakukan dengan langkah kegiatan
sebagai berikut :
1) Advokasi ditingkat Provinsi dan Kabupaten
 Menjelaskan/menjabarkan kebijakan promosi kesehatan nasional menjadi kebijakan
promosi kesehatan lokal (provinsi) untuk mendukung penyelenggaraan promosi
kesehatan dalam wilayah kerja PAMSIMAS.
 Meyakinkan kepada Pemerintah, bahwasannya dengan dilakukan progam
PAMSIMAS tersebut bahwa warga akan berprilaku hidup bersih dan sehat serta
hemat.

2) Dukungan Sosial
 Memberikan penyuluhan tentang perencanaan program promosi kesehatan dan
memantau dampaknya secara terus menerus.
 Mendukung rencana kegiatan promosi kesehatan. Dukungan yang dimaksud bisa
berupa dana, kebijakan politis, maupun dukungan kemitraan.
 Sepakat untuk bersama-sama melaksanakan program promosi kesehatan.

3) Pemberdayaan Masyarakat
 Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
 Membangun suasana yang kondusif dalam upaya melakukan pemberdayaan
masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
 Berikan edukasi,bahwasannya dengan adanya sumber air bersih di daerahnya dapat
menunjang status kesehatan daerahnya menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai