DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5/2B LA :
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Gizi dan Diet dengan judul “Kebutuhan Gizi untuk
Kasus Kardiovaskular” dan kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu , kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak . Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia keperawatan dan pendidikan .
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular dialami oleh lebih dari 13 juta orang Amerika dan
masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat (Kochanek et al.,
2004). Penyakit kardiovaskular merupakan istilah luas yang meliputi sejumlah
gangguan, seperti penyakit jan- tung koroner (sering disebut dengan penyakit
jantung), stroke, dan gangguan lain yang memengaruhi struktur dan fungsi jantung.
Jika jantung tidak menerima sejumlah darah yang cukup, jantung menjadi
kekurangan oksigen dan nutrien vital yang dibutuhkan agar jantung dapat bekerja
dengan baik. Hal ini akan menyebabkan angina tidak stabil (nyeri dada), kerusakan
pada otot jantung, dan/atau infark miokardium; keparahan dan perkembangan
penyakit ini bergantung pada tingkat sumbatan. Gejala penyakit kardiovaskular
sangat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya, terlebih saat
membandingkan gejala yang dialami oleh laki-laki versus perempuan. Terapi
penyakit arteri koroner meliputi pengkajian faktor risiko untuk menentukan inter-
vensi tepat seperti yang diuraikan oleh laporan terbaru yang dikeluarkan oleh
National Cholestrol Education Progam (NCEP) rekomendasi laporan Adult
Treatment Panel III (NCEP,2001;National Heart,Lung,and Blood Institute&
National Institutes of Health,2002).
1.3 Tujuan
6. Mengetahui pola diet yang baik bagi penderita penyakit jantung coroner
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1 Natrium
Selama lebih dari 30 tahun, Dahl telah menarik perhatian kita akan korelasi
antara asupan garam dan prevalensi hipertensi dalam populasi. Mutu penelitian ini dan
sejumlah penelitian serupa lainnya menjadi berkurang akibat kesulitan metodologi yang
berkaitan dengan pengukuran jumlah asupan garam dan tekanan darah. Demikian pula,
keterkaitan tersebut mungkin bukan hubungan kausal karena peningkatan asupan garam
berkaitan dengan akulturasi yang lebih besar dan banyak atribut yang terkait-gaya hidup
lainnya pada diet "Barat" dapat menjelaskan korelasi dengan PJK. Metode terbaik yang
ada untuk menilai asupan natrium adalah ekskresi natrium dalam urine selama 24 jam.
Metode ini dan pengukuran tekanan darah yang sudah distandardisasi digunakan dalam
penelitian Intersalt yang mengumpulkan data-data dari 10.000 orang pada 32 negara.
Hasilnya menunjukkan bahwa penurunan asupan garam sebesar 100 mmol/ hari
diperkirakan akan menghasilkan perbedaan lebih- kurang 10 mmHg pada tekanan darah
sistolik dan 6 mmHg pada tekanan darah diastolik selama periode waktu 30 tahun.
2.2.2 Kalium
Orang-orang yang obese memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada orang-
orang yang kurus dan jika berat badan turun, tekanan darah mereka juga akan turun
bahkan ketika asupan garam dipertahankan dalam jumlah yang lazim pada diet
pembatasan kalori. Kenaikan tekanan darah terutama berkaitan dengan obesitas yang
sentral ketimbang obesitas yang distribusi lemaknya di bagian perifer. Penelitian
Intersalt memperlihatkan korelasi yang sangat signifikan antara indeks massa tubuh
sebagai indeks obesitas dan tekanan darah. Sebuah penelitian di Australia menunjukkan,
dalam uji-klinik, bahwa penurunan berat badan melalui diet (kehilangan rata- rata 7,4
kg) adalah sebanding secara menguntungkan dengan penggunaan preparat beta-blocker
yang yaitu metoprolol, dalam penanganan hipertensi yang Lebih lanjut, penurunan berat
melalui diet akan standar, ringan. disertai dengan perbaikan profil lipid yang tidak
terlihat pada penggunaan obat.
2.2.4 Kalsium
Kalsium intrasel merupakan determinan yang penting untuk tonus arteriola, dan
sejumlah klaim mengatakan bahwa peningkatan asupan kalsium dapat menurunkan
tekanan darah. Bagaimanapun, dua meta- analisis yang merangkum hasil lebih dari 20
uji-klinik memperlihatkan bahwa asupan 1000 mg atau lebih kalsium per harinya hanya
memberikan efek yang tidak berarti pada tingkat tekanan darah. Suplemen kalsium atau
diet tinggi-kalsium mungkin bermanfaat pada sejumlah kecil pasien hipertensi yang
memiliki kadar kalsium yang rendah atau yang mengalami peningkatan kadar hormon
paratiroid plasma.
2.2.5 Alkohol
Salah satu cara untuk mengontrol hipertensi adalah dengan melakukan pengaturan
pola maka dengan metode DASH, merupakan diet sayuran serta buah yang banyak
mengandung serat pangan (30 gram/ hari) dan mineral (kalium,magnesium serta
kalsium) sementara asupan garamnya di batasi. Diit DASH ini didesain mengikuti
panduan pemeliharaan kesehatan jantung untuk membatasi lemak jenuh dan kolesterol,
dan membatasi natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Diit DASH ini tidak hanya mengontroltekanan darah agar mencapai dalam kisaran
normal atau terkontrol, namun juga berperan dalam pencegahan hipertensi (Andry, 2013
). Faktor-faktor non diet yang dapat memperberat hipertensi seperti kegemukkan,
kebiasaan merokok, kurang istirahat, stress yang berlebihan dan kebiasaan minum-
minuman keras harus diatasi. Perlu dilakukan upaya lain untuk membantu
mengendalikan hipertensi khususnya pada kelompok lansia, salah satunya dengan
pemilihan pola makan seperti yang tercantum dalam pola diit DASH (Andry 2013).
Penerapan Diit DASH yang kaya serat pagan dan mineral tertentu di samping diet
rendah garam, rendah kolesterol lemak terbatas serta diet kalori seimbang (Andry,
2013).
Pola makan perlu di atur baik frekuensi makan bahwa jenis makanan yang
dimakan, jika tidak maka akan menjadi penyakit hipertensi pada tubuh manusia. Makan
makanan yang bergizi sangat baik untuk tubuh agar terhindar dari penyakit hipertensi.
Seseorang yang makan teratur pun masih bisa terkena penyakit hipertensi sehingga
seseorang tidak cukup dengan makan teratur, namun juga memperhatikan jenis-jenis
makanan yang dimakan.
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung
(arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka
arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan
sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat
sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke
jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau
pembuluh darah besar, yaitu:
1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini
berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi
menjadi dua bagian, yaitu:
2.4.1 Ireversibel
2.4.3 Psikososial
Situasi yang penuh stres dapat menjadi faktor penyebab penyakit jantung
koroner
2.4.4 Geografik
Iklim dan musim (dingin) dan dan kebiasaan minum soft drink.
2.5 Pola diet yang baik bagi penderita penyakit jantung koroner
Meningkatkan
atau
Mengubah pola diet Takaran saji
mengikutsertaka
n
Menggunakan sedikit minyak
dan 1-3 sendok teh
margarin yang lunak atau yang
di
tambahkan sterol tanaman 2 sendok makan nuts atau seeds (30
Lemak tak jenuh cis sebagai g), avokad, hummus
pengganti mentega dan lemak
padat. Mengikut sertakan nuts
(kacang-kacangan) dan seeds
(biji-bijian)yang
segar;avokad;hummus
Memilih produk susu rendah- 1 gelas susu, 1 cup kecil yoghurt
lemak sebagai pengganti produk 2 cm keju kotak
susu tinggi-lemak
Menggunakan daging yang 2 potong daging kurus (100 g
Sumber protein dari
kurus masak) 1 potong kecil dada ayam
daging kurus
dan ayam-menghilangkan lemak
daging (gajih) dan kulit ayam
Telur direbus-bukan digoreng Telur (1 butir) 3-4 kali seminggu
dengan minyak jenuh
Ikan Makan ikan (yang tidak 2 potong fillet ikan berukuran
digoreng) kecil (150-200 g masak)
Khususnya ikan yang berlemak
–jika tidak dapat mendapatkan
menu ikan setiap hari, gunakan
minyak kanola, linseeds,
walnuts dan whaeat germ
(minyak benih gandum)
Serat pangan dan Mengikut sertakan oatmeal, 2/3 mangkuk buncis rebus, kacang
karbohidrat yang legumes dan produk kedelai polong (chickpeas), lentils
diserap lambat 1 potong roti, ½ mangkuk kecil
Memilih roti gandum utuh pasta, 1/3 mangkuk nasi, 1
produk wholegrain (wholegrain bread), sereal, beras mangkuk sereal, 1 potong kentang
(biji-bijian yang utuh) tumbuk, umbi-umbian bersama berukuran kecil , ketela rambat, ½
kulitnya (kentang, ketela mangkuk parsnip, talas, jagung,
rambat). atau sejenis.
Buah dan sayuran Makan banyak sayuran yang ½-1 mangkuk sayuran masak, 1
berwarna sering makan buah- mangkuk salad segar, 1 ukuran
dengan aneka ragam warna sedang buah segar, ½-1 mangkuk
berries (1/2 mangkuk buah anggur)
masak atau dikalengkan dalam air
atau jus, ½ potong pisang.
Makanan padat Minum air putih sebagai 2-3 takaran saji buah
nutrien yang kaya akan pengganti minuman
mikronutrien protektif, manis\minuman beralkohol
tetapi rendah kalori
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung
(arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka
arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan
sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat
sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke
jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau
pembuluh darah besar, yaitu:
1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini
berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan
dan kiri jantung.