DOSEN PEMBIMBING :
Endah Sri Wijayanti, SST., M.Kes.
DISUSUN OLEH :
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang
berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Komunikasi pada Anak dan
Bayi ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini,
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Hormat saya,
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan…................................................................................................................
3.2 Saran…..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUA
N
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan komunikasi pada bayi dan anak.
2. Untuk mengetahui karakteristik bayi dan anak dalam berkomunikasi.
3. Untuk mengetahui aspek penting komunikasi pada anak.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi pada anak.
5. Untuk mengetahui cara berkomunikasi dengan anak.
BAB II
PEMBAHASA
N
2.1 Perkembangan Komunikasi Pada Bayi dan Anak
a. Bayi (0-1 tahun)
Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah dengan melalui
gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat komunikasi yang efektif,
disamping itu komunikasi pada bayi dapat dilakukan secara non verbal.
Perkembangan komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi
untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan
berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi. Perkembangan komunikasi pada
bayi tersebut dapat dimulai pada usia minggu ke delapan dimana bayi sudah
mampu untuk melihat objek atau cahaya, kemudian pada minggu ke dua belas
sudah mulai melakukan tersenyum. Pada usia ke enam belas bayi sudah mulai
menolehkan kepala pada suara asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun
pertama bayi sudah mulai mengucapkan kata-kata awal awal seperti ba-ba, da-da,
dan lain lain. Pada bulan ke sepuluh bayi sudah bereaksiterhadap panggilan
terhadap Namanya, mampu melihat beberapagambar di dalam buku. Pada akhir
tahun pertama bayi sudah mamu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua
atau tiga kata.
Selain melakukan komunikasi diatas terdapat cara komunikasi yang efektif pada
bayi yakni dengan cara menggunakan komunikasi non verbal dengan Teknik
sentuhan seperti mengusap, menggendong, memangku, dan lain-lain.
Mengungkapkan kebutuhan dengan tingkah laku dan bersuara yang dapat
diinterpretasikan oleh orang sekitarnya.
b. Toddler dan Pra sekolah (1-2,5 tahun dan 2,5-5 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan
dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang sepuluh kata, pada
tahun sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengar kata-kata ulangan.
Pada usia ini khususnya usia 3 tahun anak sudah mampu menguasai Sembilan
ratus kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti mengapa, apa, kapan dan
sebagainya.
Komunikasi pada usia tersebut sifatnya sangat egosentris, rasa ingin tahunya
sangat tinggi, inisiatifnya tinggi, kemampuan bahasanya mulai meningkat, mudah
merasa kecewa dan rasa bersalah karena tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus
berpusat
pada dirinya, takut terhadap ketidaktauan dan perlu diingat bahwa pada usia ini
anak masih belum fasih dalam berbicara (Behrman, 1996).
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalahh dengan memberi
tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk
menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara,
bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan
yang sederhana, hindarkan sikap mendesak seperti kata-kata “jawab dong”,
mengalihkan aktivitas saat komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi
dengan maksud anak lebih mudah diajak komunikasi dengan maksud anak mudah
diajak komunikasi dimana kita dalam berkomunikasi dengan anak sebaiknya
mengatur jarak, adanya kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi
langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan. Secara non verbal kita selalu
memberi dorongan penerimaan dan persetujuan jika diperlukan, jangan sentuh
anak tanpa disetujui dari anak, bersalaman dengan anak merupakan cara untuk
menghilangkan perasaan cemas, menggambar, menulis atau bercerita dalam
menggali perasaan dan fikiran anak dapat melakukan komunikasi.
c. Usia sekolah
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan
anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa
yang dilaksanaan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak
membaca disini sudah mulai muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu
membaca dan sudah mulai berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata
sederhana yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada
anak atau sesuatu yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek
fungsional dan procedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti,
fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang dinyatakan secara
jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak
mampu berkominikasi secara efektif.
Jadi, Teknik yang dapat dilakukan adalah:
gunakan kata sederhana yang spesifik
jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak
jelaskan arti fungsi dan prosedur tindakan
jangan menyakiti atau mengancam
3.1 Kesimpulan
Dalam berkomunikasi dengan bayi dan anak kita perlu memahami dan mengerti
tentang bagaimana cara berkomunikasi agar bayi dan anak tersebut dapat mengerti
apa yang kita sampaikan. Terutama bagi si bu yang harus benar-benar memahami
bagaimana melakukan komunikasi dengan bayi yang bisa menunjang perkembangan
bayi dan anak.
DAFTAR PUSTAKA