Paramitha
Paramitha
NIM : 151911913090
Kelas : 2b-Lamongan
asien
Penjelasan:
Perbedaan kedua pasal tersebut menunjukkan perbedaan kewajiban yang harus dijalani oleh
tenaga kesehatan, pada pasal tahun 1992 menyebutkan jika tenaga kesehatan hanya diwajibkan utuk
memenuhi standar profesi dan menghormati hak pasien, sedangkan pada pasal tahun 2009
menyebutkan jika tenaga kesehatan berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki, ini artinya perubahan zaman semakin berkembang seiring dengan
perkembangan IPTEK yang mengharuskan tenaga kesehatan lebih mendalami profesi dengan cara
meneruskan pendidikan mereka dengan jenjang yang lebih tinggi agar softskill mereka terbentuk
dengan baik.
naan terhadap masyarakat dan terhadap setiap penyel adap semua kegiatan yang berkaitan
de-
hatan.
Penjelasan:
Perbedaan kedua pasal tersebut menunjukkan perbedaan peran yang harus dijalani oleh suatu
pemerintah, pada pasal tahun 1992 menyebutkan jika pemerintah melakukan pembinaan terhadap
semua kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya kesehatan, sedangkan pada pasal tahun
2009 menyebutkan jika pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan terhadap
masyarakat dan terhadap masyarakat dan terhadap setiap penyelnggara kegiatan yang berhubungan
dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan, yang artinya perubahan
pasal dan UU ini dimaksudkan agar tidak hanya pemerintah saja yang berperan sebagai penyelenggara
kesehatan, tetapi pemerintah daerah juga dilibatkan dalam hal ini agar penyelenggaraan kesehatn di
daerah daerah juga semakin merata dan diharapkan dapat menjadikan daerah-daerah di seluruh
Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Setiap orang yang dengan sengaja melak Barangsiapa yang tanpa keahlian dan
kewenang
ukan bedah plastik dan rekonstruksi unt an dengan sengaja melakukan bedah plastik
dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 t (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama
diancam dengan pidana penjara paling la 7 (tujuh) tahun atau pidana denda paling
bany
ma 10 (sepuluh) tahun dan denda paling ak Rp. 140.000.000,00 (seratus empat puluh
rupiah).
Penjelasan:
Perbedaan kedua pasal tersebut menunjukkan perbedaan antara selisih biaya dan kurun waktu
pidana, pada pasal tahun 1992 menyebutkan jika setiap orang yang tidak mempunyai keahlian dan
kewenangan dengan sengaja melakukan bedah plastik dan sejenisnya tanpa tujuan yang jelas akan
dipidana dengan kurun waktu 7 tahun dan denda paling banyak 140 juta, sedangkan pada pasal tahun
2009 menyebutkan dengan pidana yang sama tetapi dengan perbedaan penjara menjadi 10 tahun atau
denda paling banyak 1.000.000, yang artinya peraturan ini dibuat agar oknum yang akan/sudah
melakukan tindakan diluar kewenangan tersebut bisa lebih jera karena waktu penjara dan denda
diperbanyak seiring dengan perkembangan lifestyle yang menuntut sebagian orang untuk
memperindah tubuhnya sesuai standar mereka masing-masing.