Anda di halaman 1dari 19

NURSING

DIAGNOSIS
KDK II
Rahmah Widyaningrum
LEARNING OBJECTIVES
Setelah mengikuti perkuliahan tentang diagnosis keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu :
• Menjelaskan tujuan diagnosis keperawatan
• Mengetahui tipe diagnosis keperawatan dan komponen masing-masing tipe
• Mengkaji taksonomi diagnosis keperawatan
• Mendiskripsikan proses membuat diagnosis keperawatan dst
PROLOG
• Diagnosis keperawatan : langkah kedua dalam proses keperawatan dan
termasuk penilaian klinis yang dibuat tentang keadaan kesehatan
(wellness), keadaan penyakit (illness) dan sindrom (syndromes), dan
kesiapan untuk meningkatkan kondisi kesehatan saat ini (readiness to
enhance current states of wellness) yang dialami oleh individu, keluarga,
dan agregat populasi (masyarakat).
• Diagnosis didasarkan pada analisis kritis terhadap data penilaian
(pengkajian/ assessment).
• Tujuan diagnosis keperawatan : untuk mengkomunikasikan kebutuhan
klien secara efektif di antara anggota tim perawatan kesehatan.
APA ITU DIAGNOSIS
• Diagnosis : ilmu dan seni mengidentifikasi kondisi masalah.
• Penilaian klinis tentang individu, keluarga atau respon komunitas
terhadap masalah kesehatan aktual dan potensial atau proses kehidupan.
Diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil dimana perawat bertanggung jawab
(NANDA-I, 2009, hal. 8).
DX MEDIS VS DX KEPERAWATAN
• Istilah diagnosa medis dan keperawatan untuk mengidentifikasi masalah
yang berkaitan dengan status kesehatan klien:
• Diagnosis medis : terminologi yang digunakan untuk klinis penilaian oleh dokter
yang mengidentifikasi atau menentukan penyakit, kondisi, atau keadaan patologis
tertentu.
• Diagnosis keperawatan : istilah yang digunakan untuk penilaian klinis oleh perawat
profesional yang mengidentifikasi klien atau agregat aktual, risiko, kesehatan, atau
sindrom respons terhadap keadaan, masalah, atau kondisi kesehatan.
DX MEDIS VS DX KEPERAWATAN
NURSING (HUMAN RESPONSES) MEDICINE (DISEASE Strisk for
imbalanceATES)
Ineffective breathing pattern Chronic obstructive/ pulmonary
disease
Activity intolerance Cerebrovaskuler accident
Acute pain Appendectomy
Disturbed body image Amputation
Risk for imbalanced body temperature Strep throat
TUJUAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Profesionalisme
• Salah satu syarat profesi: badan pengetahuan yang unik (a unique
body of knowledge). Konseptualisasi pengetahuan yang lebih jelas
dan unik meningkatkan akuntabilitas profesional dan otonomi
(Carpenito-Moyet, 2007).
• Proses diagnostik meliputi pengumpulan data, interpretasi,
pengelompokan data (isyarat), dan penamaan cluster data (isyarat)
tersebut. Perawat harus mampu mengidentifikasi fenomena yang
menjadi perhatian, menentukan hasil yang sesuai, dan kemudian
melakukan intervensi untuk membuat hasil tersebut dapat dicapai.
2. Komunikasi
• Diagnosis keperawatan juga menyediakan sarana untuk
komunikasi yang efektif. Umumnya disepakati di antara
perawat dan profesional kesehatan lainnya yang memiliki
kebutuhan akan bahasa umum dalam sektor perawatan
kesehatan.
• Kosa kata timbal balik yang dapat digunakan untuk
menggambarkan praktik, penelitian, dan pendidikan
bermanfaat bagi profesi dan konsumen. Selain itu,
komunikasi tentang diagnosa keperawatan dimungkinkan
melalui pencarian berbasis komputer.
3. Perawatan Holistik bersifat individual
• Perawatan klien yang holistik difasilitasi dengan
penggunaan diagnosis keperawatan. Daftar diagnosa
keperawatan yang disetujui NANDA-I (NANDA-I, 2009)
untuk penggunaan klinis menyediakan bantuan untuk
perawat dalam perawatan individual dan pengembangan
komprehensif intervensi keperawatan terapeutik.
• Perawatan dan kontinuitas kualitas perawatan ditingkatkan
dengan mengidentifikasi diagnosis keperawatan sebagai
bagian dari rencana klien asuhan keperawatan.
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Ada lima komponen diagnosis keperawatan yang seharusnya dipahami
1. Diagnostic Label (Label diagnostik) : terdiri dari 1 atau lebih kata benda/ sifat yang
menamai diagnosis. Bisa berupa kata atau frasa yang menggambarkan polanya isyarat
terkait.
2. Definition (Definisi) : memberikan deskripsi yang jelas dan membedakan 1 diagnosis
dengan yang serupa lainnya.
3. Defining characteristic (Batasan Karakteristik) : yang menentukan, dapat diamati
berupa manifestasi dari diagnosis spesifik.
4. Risk Factor (Faktor risiko) : adalah elemen-elemen yang meningkatkan peluang seorang
individu, keluarga, atau komunitas rentan terhadap keadaan penyakit atau peristiwa
kehidupan yang berdampak pada kesehatan.
5. Related Factor (faktor-faktor terkait) : dapat mendahului, dikaitkan dengan,
berkontribusi, atau terkait dengan diagnosis keperawatan di beberapa jenis hubungan
berpola.
FORMAT DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Format digunakan untuk menyusun pernyataan diagnosis keperawatan.
1. Pernyataan satu bagian Wellness condition or state to be enhanced (no related to, no
etiology, and no defining characteristics)
2. Pernyataan dua bagian (P-E) disetujui dan NANDA digunakan oleh sebagian besar
perawat, sebagian besar karena singkat dan format yang tepat.
• The first component is a problem statement or diagnostic label that describes the client’s
response to an actual, a possible, a risk for a health problem, or a wellness condition.
• The second component of a two-part nursing diagnosis is the etiology. The etiology is the
related contributing factor of the problem. The diagnostic label and etiology are linked by
the term related to (RT).
• Contoh :
• disturbed body image RT loss of left lower extremity
• activity intolerance RT decreased oxygen-carrying capacity of cells.
3. Pernyataan tiga bagian (P-E-S) lebih disukai oleh para perawat yang
ingin memperkuat pernyataan diagnostik dengan memasukkan
manifestasi spesifik, atribut yang tidak mungkin melalui penggunaan
format dua bagian.
• As in the two-part statement, the first two components are the
diagnostic label and the etiology. The third component consists of
defining characteristics (collected data that are also known as signs
and symptoms, subjective and objective data, or clinical
manifestations).
• In the threepart nursing diagnosis format, the third part is joined to the
first two components with the connecting phrase ‘‘as evidenced by’’
(AEB)  defining characteristic.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
SATU BAGIAN DUA BAGIAN TIGA BAGIAN
Ineffective airway Ineffective airway Ineffective airway
clearance clearance RT fatigue clearance RT fatigue
AEB
dyspnea at rest
Anxiety Anxiety RT change in Anxiety RT change in
role functioning role functioning AEB
insomnia, poor eye
contact, and quivering
voice
KATEGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Nursing diagnoses may be classified into four categories of health status: actual, risk,
health promotion, and wellness.
1. Actual : are those problems that are already in existence. Examples: anxiety RT
unknown results of breast biopsy.
2. Risk : identified when there is a recognized vulnerability for the client to exhibit a
problem, but that response has not yet manifested itself. Examples: risk for deficient
fluid volume RT excessive number of stools.
3. Health promotion : identify behaviors that indicate a desire to increase well-being.
4. Wellness : identify the client condition of being healthy that may be enhanced by
deliberate health promoting activities. These consist of a one-part statement that
uses the label ‘‘readiness for enhanced’’ followed by the state to be enhanced.
Examples : readiness for enhanced community coping
TAKSONOMI DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NANDA Taxonomy II is composed of three levels: domains, classes, and
diagnostic statements (nursing diagnoses). The 13 domains under which
nursing diagnoses are placed are:

1. Health promotion 8. Sexuality


2. Nutrition 9. Coping/stress tolerance
3. Elimination/exchange 10.Life principles
4. Activity/rest 11.Safety/protection
5. Perception/cognition 12.Comfort
6. Self-perception 13.Growth/development
7. Role relationship
KUIS
1. A nurse reads the following list of nursing diagnoses on a client’s plan of care. Which of these
statements is written correctly as a nursing diagnosis?
a. Acute pain RT pain in right foot
b. Impaired skin integrity RT infrequent repositioning by staff
c. Impaired swallowing RT stasis of food in oral cavity after chewing
d. Chronic confusion RT Alzheimer’s disease
2. A client limps into the clinic with pain in the right foot. The physical examination shows that
the client is 5 feet 6 inches tall, weighs 275 pounds, and has edema in the right lower extremity.
Which of the following statements would be an accurate nursing diagnosis for this client?
a. Acute pain RT pain in right foot
b. Imbalanced nutrition: more than body requirements
c. Impaired mobility RT pain
d. Risk for injury RT obesity
3. A client who underwent hip replacement surgery has a nursing diagnosis of impaired
physical mobility RT pain. Which of the following nursing interventions would be a
priority for a client with this diagnosis?
a. Elevating the client’s foot
b. Administering the prn analgesic medication as ordered
c. Providing a walker for ambulation
d. Teaching the client techniques for safely transferring from the bed to a wheelchair
4. The nurse makes a nursing diagnosis of risk for impaired physical mobility RT pain.
Which of the following is the risk factor for this client?
a. Immobility
b. Impaired skin integrity
c. Malnutrition
d. Pain
REFERENSI
• Delaune and Lander. 2010. Fundamentals of Nursing: Standart and
Practice Fourth Edition. Delmar Cengage Learning: USA
Jazakumullahu khairan, selamat
belajar ^^

Anda mungkin juga menyukai