Tema :
“Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil”
(Luk. 1:26-38)
Bintang Tamu :
1. Kak Rasel (membawa hadiah dan buku cerita).
Menggunakan kaostum karakter …………………
Narasi cerita sepanjang perjalanan menuju sungai bawang. Ingin merayakan natal
bersama. (kesaksian singkat, bahwa bagi Tuhan Tidak ada Yang Mustahil)
Memberikan quiz dan hadiah.
Di suatu desa, ada seorang anak laki-laki bernama Alung. Alung tinggal bersama Kakek
dan Neneknya disebuah rumah yang sederhana. Peristiwa kelam beberapa tahun silam membuat
Alung kecil kehilangan semua anggota keluarganya. Orang-orang yang sangat ia sayangi telah
pergi untuk selama-lamanya. Papa, mama dan adik perempuan Alung tewas dalam kecelakaan
maut yang dialami ketika dalam perjalanan ke kota. Ketika peristiwa itu terjadi hanya Alung
satu-satunya yang selamat. Sungguh malang apa yang dialami oleh Alung. Beruntungnya Alung
masih mempunyai Kakek dan Nenek yang sangat menyayangi Alung. Merekalah yang merawat
dan membesarkan Alung hingga Alung sekolah. Alung dikenal sebagai anak yang baik, ceria,
rajin, pintar dan suka membaca buku. Alung juga termasuk anak yang pandai dan berprestasi di
sekolahnya. Kakek dan Nenek Alung sangat bangga kepada Alung, mereka semakin menyayangi
Alung dan Alung juga sayang kepada mereka. Alung bercita-cita ingin menjadi seorang dokter,
dalam rumah).
Alung : “Iya Kek. Kek… Kakek kenapa? Kok badan kakek panas? Kakek sakit ya?
Kakek : “Iya Lung...kepala Kakek pusiiiinggg sekali, badan Kakek terasa lemas...”
dokter…”
Nenek : “Iya Lung…ada apa Lung..? Ini Nenek sudah datang (sambil masuk ke dalam
rumah).
Alung : “Nek! Nenek darimana saja..? Kakek sedang sakit..! kita harus panggil dokter
dokter, tapi tidak aktif. Jadi Nenek langsung pergi ke rumahnya, ternyata pak
panik)
Alung : “Kapan dokternya pulang? Alung gak tega liat Kakek sakit..” (sedih)
Nenek : “Alung sayang…tenang ya... Ingaattt! Kita punya dokter yang lebiiihhh
berkuasa dari dokter yang ada. Dia selalu ada setiap saat untuk siap menolong
orang-orang yang datang minta tolong. Dia bisa menyembuhkan segala macam
penyakit.
Alung : “Haaaaahh…?! Terus gimana caranya kita panggil dia Nek? Kalau gitu Alung
Alung : “O iya..Alung lupa, heheeee..! Gara-gara Alung terlalu panik dan kawatir, jadi
Alung lupa sama Tuhan Yesus. Ayo Nek, kita minta tolong sama Tuhan Yesus
Nenek : “Baik, kita berdoa ya Lung, minta dengan sungguh kesembuhan buat Kakek…
Tuhan Yesus. Ketika Alung dan Neneknya telah selesai berdoa. Alung berlari ke belakang, tidak
lama kemudian Alung kembali dengan membawa segelas air putih untuk diberikan kepada
Alung : “Tuhan Yesus.. Alung minta tolong…! Sembuhkan Kakek Alung Tuhan
Amin.”
Setelah berdoa Alung langsung memberikan kakeknya minum, tentu dengan harapan
Alung…
sekarang Alung ganti baju ya.., setelah itu baru makan dan istirahat .., biarkan
Beberapa jam kemudian, Alung kembali ke kamar sang Kakek untuk melihat
keadaannya. Alung sangat terkejut melihat kakeknya sedang duduk makan bersama Neneknya.
(tersenyum)
Nenek : “Puji Tuhan, Tuhan Yesus jawab doa kita ya Lung…” (tersenyum).
Alung : “Iya Nek, terimaksih telah mengajarkan Alung untuk tetap tenang dan ingat
sama Tuhan Yesus. Alung senang punya Tuhan Yesus…benar apa yang dikatakan
Akhirnya Alung, Kakek dan Neneknya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus.