Anda di halaman 1dari 6

NATAL SEKOLAH MINGGU SUNGAI BAWANG

Tema :
“Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil”
(Luk. 1:26-38)

Sabtu, 04 Desember 2021

A. Susunan Acara Ibadah :


 Doa Pembukaan : Pdt. Semion Gun, M.A
 Opening : Tari-Tarian, Video
 Menyanyi Bersama : Kak Ge & Kak Ester
1. “Dia Lahir” Medly “Dari Pulau dan Benua”
2. “Hebatlah Tuhan Yesus”
 Penyalaan Lilin Natal : a. ………, b. ………, c. ………, dst.
3. “Seribu Lilin”
 Games/Quiz : Kak Ge, Kak Ester & Bintang Tamu (Kak Acel&Kak Uli)
 Panggung Boneka
 Konklusi Cerita FT : Kak Ester
 Kesaksian Pujian : SM S.Bawang
 Menyanyi Bersama : Persembahan
4. “Orang Majus Datang Bawa Persembahan”
 Doa Penutup & Berkat : Kak Ester

Bintang Tamu :
1. Kak Rasel (membawa hadiah dan buku cerita).
 Menggunakan kaostum karakter …………………
 Narasi cerita sepanjang perjalanan menuju sungai bawang. Ingin merayakan natal
bersama. (kesaksian singkat, bahwa bagi Tuhan Tidak ada Yang Mustahil)
 Memberikan quiz dan hadiah.

2. Kak Uli (membawa buku cerita)


 Menggunakan Kostum Perry/………..?
 Membawa Buku Cerita panggung Boneka
B. Narasi Panggung Boneka

“Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil”


(Luk. 1:26-38)

Di suatu desa, ada seorang anak laki-laki bernama Alung. Alung tinggal bersama Kakek

dan Neneknya disebuah rumah yang sederhana. Peristiwa kelam beberapa tahun silam membuat

Alung kecil kehilangan semua anggota keluarganya. Orang-orang yang sangat ia sayangi telah

pergi untuk selama-lamanya. Papa, mama dan adik perempuan Alung tewas dalam kecelakaan

maut yang dialami ketika dalam perjalanan ke kota. Ketika peristiwa itu terjadi hanya Alung

satu-satunya yang selamat. Sungguh malang apa yang dialami oleh Alung. Beruntungnya Alung

masih mempunyai Kakek dan Nenek yang sangat menyayangi Alung. Merekalah yang merawat

dan membesarkan Alung hingga Alung sekolah. Alung dikenal sebagai anak yang baik, ceria,

rajin, pintar dan suka membaca buku. Alung juga termasuk anak yang pandai dan berprestasi di

sekolahnya. Kakek dan Nenek Alung sangat bangga kepada Alung, mereka semakin menyayangi

Alung dan Alung juga sayang kepada mereka. Alung bercita-cita ingin menjadi seorang dokter,

supaya nanti bisa menyembuhkan orang-orang yang sakit.

“Nah.., adik-adik masih mau mendengarkan cerita Alung????”

“Baik, langsung saja kita saksikan bersama kisah Alung selanjutnya…”

Suatu hari, ketika Alung pulang dari sekolah…..

Alung : “Shalom, selamat siang Kek…selamat siang Nek…!” (mencari-cari mereka di

dalam rumah).

Dan Alung pun menemui Kakeknya sedang terbaring di dalam kamar…..


Kakek : “Shalom, selamat siang Lung…sudah pulang..?” (berbaring dengan suara

gemetar dan lemah)

Alung : “Iya Kek. Kek… Kakek kenapa? Kok badan kakek panas? Kakek sakit ya?

(sambil memegang kakeknya)

Kakek : “Iya Lung...kepala Kakek pusiiiinggg sekali, badan Kakek terasa lemas...”

Melihat kondisi Kakakenya, Alung pun begitu khawatir…

Alung : ““Aduuhhh..bagaimana ini..?! Kakek yang kuat ya…Alung akan panggilkan

dokter…”

Kemudian Alung bergegas lari memanggil Neneknya hendak memberitahukan kalau

Kakekntya sedang sakit.

Alung : “Nek!.. Nenek….! Nenek dimana..? (sambil berlari kesana-kemari mencari)

Tidak lama kemudian si Nenek datang…

Nenek : “Iya Lung…ada apa Lung..? Ini Nenek sudah datang (sambil masuk ke dalam

rumah).

Alung : “Nek! Nenek darimana saja..? Kakek sedang sakit..! kita harus panggil dokter

sekarang..! (suara panik)

Nenek : “Iya…iya…nenek sudah tau Lung…Nenek sudah berusaha menghubungi pak

dokter, tapi tidak aktif. Jadi Nenek langsung pergi ke rumahnya, ternyata pak

dokter tidak ada di rumah, karena sedang ke kota.


Alung : “Lalu bagaimana dengan Kakek? Apa yang harus kita lakukan Nek..?” (wajah

panik)

Nenek : “Kita harus sabar menunggu sampai dokternya pulang…”

Alung : “Kapan dokternya pulang? Alung gak tega liat Kakek sakit..” (sedih)

Nenek : “Alung sayang…tenang ya... Ingaattt! Kita punya dokter yang lebiiihhh

berkuasa dari dokter yang ada. Dia selalu ada setiap saat untuk siap menolong

orang-orang yang datang minta tolong. Dia bisa menyembuhkan segala macam

penyakit.

Alung : “Siapa Nek??? Kita telpon dia sekarang..!

Nenek : “Dia enggak punya handphone Lung...”.

Alung : “Haaaaahh…?! Terus gimana caranya kita panggil dia Nek? Kalau gitu Alung

langsung ke rumahnya aja deh..!”

Nenek : “Alung-Alung…maksud Nenek adalah Tuhan Yesus Lung…kalau kita panggil

Dia, hanya dengan berdoa saja.

Alung : “O iya..Alung lupa, heheeee..! Gara-gara Alung terlalu panik dan kawatir, jadi

Alung lupa sama Tuhan Yesus. Ayo Nek, kita minta tolong sama Tuhan Yesus

supaya Kakek cepat sembuh …”

Nenek : “Baik, kita berdoa ya Lung, minta dengan sungguh kesembuhan buat Kakek…

kita tumpangkan tangan atas Kakek ya…”.

Lalu mereka menumpangkan tangan sambil berdoa dengan sungguh-sungguh kepada

Tuhan Yesus. Ketika Alung dan Neneknya telah selesai berdoa. Alung berlari ke belakang, tidak
lama kemudian Alung kembali dengan membawa segelas air putih untuk diberikan kepada

Kakeknya. Sebelum Alung memberikannya, Alung berdoa terlebih dahulu…

Alung : “Tuhan Yesus.. Alung minta tolong…! Sembuhkan Kakek Alung Tuhan

Yesus...please..! Alung percaya Tuhan Yesus sanggup meneyembuhkan Kakek.

Terimaksih Tuhan Yesus…dalam nama Tuhan Yesus Kakek Alung sembuh!

Amin.”

Setelah berdoa Alung langsung memberikan kakeknya minum, tentu dengan harapan

Kakeknya lekas pulih kembali.

Alung : ”Kek…Kakek minum dulu ya…” (sambil memberikan Kakeknya Minum)

Kakek : “Terimakasih Lung….”

Setelah Alung memberikan minum kepada Kakeknya, Nenek Alung menghampiri

Alung…

Nenek :”Alung…terimaksih sudah ambilkan Kakek minum dan mendoakan Kakek,

sekarang Alung ganti baju ya.., setelah itu baru makan dan istirahat .., biarkan

Kakek mu tidur…biar Nenek yang jaga”. (sambil mengusap-usap rambut Alung).

Alung : “Iya Nek…” (seakan tidak mau meninggalkan kakeknya).

Beberapa jam kemudian, Alung kembali ke kamar sang Kakek untuk melihat

keadaannya. Alung sangat terkejut melihat kakeknya sedang duduk makan bersama Neneknya.

Alung : “Kakek..?! Kakek sudah sembuh..?”


Kakek : “Iya Lung…berkat doa Alung dan juga Nenek, Kakek sekarang sudah sembuh..”

(tersenyum)

Alung : “Yeeiiii…! Kakek sembuh…kakek sudah sehat…! Terimaksih Tuhan Yesus

telah sembuhkan Kakek Alung…!” (gembira, sambil peluk kakek)

Nenek : “Puji Tuhan, Tuhan Yesus jawab doa kita ya Lung…” (tersenyum).

Alung : “Iya Nek, terimaksih telah mengajarkan Alung untuk tetap tenang dan ingat

sama Tuhan Yesus. Alung senang punya Tuhan Yesus…benar apa yang dikatakan

Firman Tuhan, Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil…”

Akhirnya Alung, Kakek dan Neneknya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus.

Anda mungkin juga menyukai