Pembagian peran
Pasien : syahril
Dokter : Tresia
Ayah : ovan
Kakek : tomi
Nenek ; Ayu CB
Syahril anak laki-laki berusia 11 tahun yang masih duduk di bangku SD. Ia berencana
mengadakan liburan sekolah bersama keluarganya ke Aceh sambil mengunjungi nenek dan
kakeknya disana.
Syahril :” Assalammualaikum..
Syahril :” Syahril mau liburan ke rumah nenek dan kakek yah.. bu/
Syahril juga mau ajak mereka jalan-jalan disana. Gimana yah ,, bu,, ? ”
(Esok harinya keluarga bapak ovan tengah bersiap- siap untuk pergi berlibur ke Aceh)
( Setibanya di Aceh )
Syahril, Kedua Orang tuanya, nenek dan kakek asyik bercerita, dan berbincang-bincang
satu sama lain
(keesokan harinya mereka pergi ke pantai dan berpiknik di sana , mereka bersantai dan sambil
melihat pemandangan sekitar. Tidak lama kemudian tiba- tiba ombak besar datang. Peristiwa itu
membuat perubahan besar dalam hidup Syahril. Ia harus kehilangan kedua orang tuanya, dan
kakeknya.Dia hanya hidup berdua dengan neneknya.)
( di rumah Syahril )
Syahril :” (hanya duduk termenung, melamun menatapi foto kedua orang tuanya) ”
Sudah hampir 3 hari kamu tidak makan . tubuh kamu tampak lemas cu.. ”
Makan lah dulu ya, sedikit tak apa, asalkan perutmu terisi.
Nenek benar- benar prihatin melihat keadaan cucunya, dia tidak sanggup kalau harus
(dokter tiba di rumah, nenek menceritakan kronologi peristiwanya Dokter telah memahami
penjelasan nenek setelah itu dokter menuju kamar syahril)
Dokter : “Perkenalkan saya dokter Tresia, dokter teman adek.. panggil saja saya kakak ”
Syahril : “(berkata dengan kasar) Saya tidak punya teman seperti kamu. Pergi kamu.. ”
( Dokter keluar dan berkompromi dengan nenek . dia menyarankan kepada nenek kalau Syahril
sebaiknya di rawat di RSJ )
Dokter : “Nek, setelah saya mengajak syahril ngobrol. Ternyata dia tidak begitu merespon apa
saya.”
Nenek : “Begitulah dok, tingkah cucu saya akhir-akhir ini .Nenek benar-benar khawatir melihat
keadaannya ditambah lagi usia nenek sudah tua . Nenek takut tidak bisa merawatnya
Dokter :” Nenek, saya punya saran. Bagaimana kalu syahril dirawat di RSJ., ”
Dokter ;” Iya nek, saya mengerti . syahril tampaknya mengalami depresan yang begitu berat,, ”
kalau hanya dirumah mungkin dia akan tambah depresi belum lagi begitu banyak
sama juga dengan perawat dan psikiater. Insyaallah syahril akan baik-baik saja dan
cepat pulihnya.”
Nenek ; “Baiklah dok, jika itu yang terbaik bagi cucu saya ”.
Dokter : “Terima kasih nek atas kerja samanya. Besok kita bujuk Syahril untuk kesana ya. “
Esok harinya Dokter dan nenek berhasil membujuk syahril untuk di rawat di RSJ.
Ners Dyah ternyata sudah siap di kamar kamboja, tempat syahril akan di rawat.
Dokter ; “Pagi juga ners Dyah, perkenalkan nek ini ners Dyah yang nantinya akan
membantu dalam perawatan Syahril. Nanti juga akan ada seorang psikiater
namanya Kak Erin . Beliau juga akan ikut membantu kita. Baiklah saya tinggal
dulu ya nek ”
(Dokter keluar )
Ners Dyah ; “Adek Syahril, perkenalkan saya Ners Dyah yang akan jadi teman Syahril di
sini.”
Ners Dyah : “Ya sudah kalau begitu adek istirahat dulu saja ya.. ”
( Psikiater datang )
Keluar semuanya..”
Kak Erin :” tampaknya Syahril butuh ketenangan, biarkan dia menenangkan dirinya dulu disini.
Syahril masih menangis dan memanggil- manggil kedua orang tuanya. Nenek berusaha
menenangkannya. Akhirnya dengan berbagai usaha akhirnya syahril bisa tenang dan tertidur . dokter
Tresia pun datang.
Dokter :”Nek saya akan memberikan obat, diantaranya obat penenang dan obat anti depresan.
Obat ini akan membantu menenangkan syahril akibat depresi berat yang di alaminya.
Obat ini diminum secara teratur ya nek, sesuai dosis supaya kondisi SYahril bisa pulih
Setelah keadaan Syahril lebih tenang, Ibu Erin dan Ners Dyah pun mencoba mendekati Syahril kembali.
Syahril :” Aku anak pembawa sial nek.. Ayah , Ibu dan kakek meninggal.. Itu semua gara-gara
Nenek :” Jangan berkata seperti itu cu, semua itu sudah ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa.
Syahril tidak kasihan dengan nenek. Kalau kamu ikut pergi dengan ayah, ibu dan kakek
Syahril : “(Marah ) Kalau aku tidak mengajak mereka liburan ke sana . ini semua tidak akan
Terjadi. Ayah , Ibu dan Kakek pasti masih ada sekarang. Ini semua gara-gara aku kak.”
Setelah beberapa minggu dirawat, berbagai usaha, motivasi telah diberikan kepada Syahril agar
dia kembali pulih. Akhirnya cara itu mampu membuatnya pulih kembali.
Ners Dyah ; “Dek , sudah waktunya makan siang. Sekarang makan dulu ya, setelah itu minum
Obatnya..”
Kak Erin : “Iya, Syahril mau cepet-cepet pulang ke rumah kan. Kembali sekolah lagi bertemu
Lingkungan yang tenang, dan motivasi- motivasi yang di berikan oleh orang disekelilingnya ternyata
mampu membuat Syahril bangkit dari kesedihannya.
Syahril :”nek, syahril mau kembali lagi ke rumah.. Syahril juga mau ke sekolah lagi..”
Nenek : “(tersenyum ) Iya tentu.. hari ini kita juga sudah bisa pulang..
Nak erin, Ners Dyah, dokter terima kasih banyak atas bantuannya kepada kami selama
Ini. Saya tidak akan melupakan kebaikan anda semua. Syahril sekarang sudah pulih
Kembali. Saya rasa kami sudah bisa menjalani hidup seperti biasanya. “